Lompat ke isi

Deltras FC

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 November 2024 14.05 oleh 114.10.47.100 (bicara) (Kepanjangan dari akronim "DELTRAS". semuanya Delta Raya Sidoarjo, diubah ke yang benar menjadi Delta Putra Sidoarjo.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Deltras FC
Logo deltras football club
Nama lengkapDeltras Football Club
JulukanThe Lobster
Laskar Udang
Berdiri
  • 11 April 1989; 35 tahun lalu (1989-04-11) (sebagai Putra Gelora Dewata)
  • 1990; 34 tahun lalu (1990) (sebagai Gelora Dewata)
  • 2001; 23 tahun lalu (2001) (sebagai Gelora Putra Delta)
  • 2001; 23 tahun lalu (2001) (sebagai Putra Delta Sidoarjo)
  • 2011; 13 tahun lalu (2011) (sebagai Deltras FC)
StadionStadion Gelora Delta, Sidoarjo
(Kapasitas: 19.000)
Presiden/CEOIndonesia Amir Burhannudin
PelatihIndonesia Bejo Sugiantoro
Asisten PelatihIndonesia Nurul Huda
Indonesia Muhammad Kusen
LigaLiga 2 Indonesia
Liga 3 2018Peringkat 4
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterDeltamania
Kostum kandang
Kostum tandang

Delta Putra Sidoarjo Football Club atau yang memiliki akronim Deltras FC adalah klub sepak bola Indonesia ternama asal Kabupaten Sidoarjo yang berlaga di Liga 2 Indonesia dan bermarkas di Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Bermula dari konflik yang membelit Persebaya. Titik awalnya adalah Persebaya yang mengarungi kompetisi Perserikatan musim 1986 yang dikomandani Letkol Laut Soegardjito dan Mislan. Soegardjito duduk sebagai ketua umum, sedang Mislan menjadi manajer.

Di bawah kendali Soegardjito dan Mislan, Persebaya tak berlatih di Surabaya. Hari-hari Persebaya dilalui di Lapangan Suko, Sukodono, Sidoarjo. Musim 1986, Persebaya gagal melaju ke enam besar. Kesebelasan kebanggaan masyarakat Surabaya itu harus puas berjuang di babak enam kecil untuk bertarung menghindari degradasi. Persebaya berhasil lolos dari degradasi. Soegardjito yang dari Angkatan Laut digulingkan oleh Kelompok 19 dari Angkatan Darat sehingga ia pergi dari kepengurusan Persebaya. Konflik itu menjadi rentetan dari polemik-polemik di internal Persebaya sebelumnya. Meski memperoleh 22 suara dari 26 suara dalam pemilihan ketua umum pada musyawarah anggota Persebaya pada 18 Desember 1983, tapi Soegardjito tak mendapat dukungan dalam menjalankan kepengurusannya. Konflik itu akhirnya membuat Soegardjito terpental. Begitu juga Mislan. Soegardjito lalu memilih ”menepi” dari lapangan hijau dan kembali ke barak. Tapi, Mislan tidak. Ayahanda Vigit Waluyo itu memilih untuk tetap dekat sepakbola. Melihat begitu besar dan meluap-luapnya cinta Mislan kepada sepakbola, Soepangat (MC Geloara 10 November) lantas mengajaknya untuk mengurus Putra Gelora, kesebelasan di internal Persebaya. Mislan ternyata tak menampik ajakan tersebut.

Dia sepakat mengurus Putra Gelora. Bahkan, Mislan berniat membawa Putra Gelora berkompetisi di Galatama. Dan dia serius dengan mimpinya itu. Dengan mengajak pemainnya tanding keliling Jawa Timur, Mislan berharap para pemainnya sudah matang ketika Putra Gelora harus berkompetisi di Galatama. Di sisi lain, dengan bermain keliling provinsi paling timur di Pulau Jawa itu, Mislan ingin menjajaki kota yang tepat sebagai rumah Putra Gelora. Sebab, Mislan ingin Putra Gelora bermarkas tak jauh dari Surabaya.

Tapi, ketika itu Soepangat (MC Gelora 10 November) tidak sepakat kalau harus main di Surabaya atau sekitarnya. Sebab, di sini sudah ada Persebaya dan Niac Mitra yang sama-sama besar. Soepangat (MC Gelora 10 November) lantas mengabarkan gelora Mislan itu ke Ali Mahakam yang ada Bali. Ali Mahakam pun tergoda. Dia lantas mengajak Mislan membawa Putra Gelora ke Pulau Dewata. Putra Gelora berhijrah ke Bali pada 1989. Namanya berganti menjadi Putra Gelora Dewata. Musim kompetisi 1990, mereka terjun ke Galatama dengan nama Gelora Dewata dan tampil di Divisi Satu. Semusim kemudian, Galatama 1990-1992, Gelora Dewata berkompetisi di Divisi Utama. Bertahun-tahun runner up Galatama (1993/1994) itu menjalani kehidupan di Bali. Menikmati hiruk-pikuk Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Juga menikmati cinta masyarakat Bali. Sebelum akhirnya di tahun 2001 pemerintah Kabupaten Sidoarjo membawanya pulang ke Kota Delta. Dan saat menginjakkan kaki di Sidoarjo nama Putra yang sempat ditanggalkan digunakan kembali. Gelora Dewata bersalin rupa menjadi Gelora Putra Delta (GPD). Tak lama kemudian namanya berganti menjadi Delta Putra Sidoarjo atau akrab disingkat Deltras. Sejak 2001 itu pula Deltras kembali ke rumah. Memang tidak lagi pulang ke Lapangan Suko. Tapi, Deltras pulang ke jantung kota dan hati masyarakat Sidoarjo. Pada 2003 hingga saat ini, status kepemilikan berubah dari HM. Mislan kepada pemerintah kabupaten Sidoarjo. Pada 2011, Pemkab mengganti nama klub menjadi Delta Raya Sidoarjo.

Liga Indonesia
  • 1994/95: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
  • 1995/96: Babak 12 Besar
  • 1996/97: Babak 12 Besar
  • 1997/98: Kompetisi dihentikan
  • 1998/99: Peringkat ke-5 Grup D
  • 1999/00: Peringkat ke-12 Wilayah Timur
  • 2001: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
  • 2002: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
  • 2003: Peringkat ke-12
  • 2004: Peringkat ke-18
  • 2005: Peringkat ke-13 Wilayah Barat
  • 2006: Peringkat ke-12 Wilayah Timur
  • 2007: Babak 8 Besar Divisi Utama (Peringkat ke-3 Wilayah Timur, lolos Superliga)
  • 2009/10: Runner-up (Promosi)


Superliga Indonesia
  • 2008/09: Peringkat ke-16 (Degradasi)
  • 2010/11: Peringkat ke-13
  • 2011/12: Peringkat ke-17 (Degradasi)


Liga 3 (Liga Nusantara)
  • 2016/17: Juara 3 Liga Kapal Api Regional Jatim 2017
  • 2016/17: 16 Besar Liga 3 Zona Nasional
  • 2017/18: Peringkat 4 Liga 3 Zona Jawa Timur
  • 2017/18: Babak Pendahuluan II Liga 3 Zona Jawa
  • 2018/19: Fase Grup Liga 3 Zona Jawa Timur
  • 2020/2021: Tidak berpartisipasi
  • 2021/2022: 8 Besar Liga 3 Zona Jawa Timur
  • 2022/2023: 8 Besar Liga 3 Zona Nasional (Promosi)


Piala Indonesia
  • 2005: Putaran 2
  • 2006: Perempat final
  • 2007: Perempat final
  • 2008/09: Semifinal
  • 2009/10: Putaran 1
  • 2018/19: Putaran 1

Skuat saat ini

[sunting | sunting sumber]
Per 30 September 2023.[a]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
21 GK Indonesia IDN Bimasakti Andiko
25 GK Indonesia IDN Fery Bagus
77 GK Indonesia IDN Januarius Meka
20 DF Indonesia IDN Wahyu Jati
5 DF Indonesia IDN Syaiful Indra Cahya
33 DF Indonesia IDN Muhammad Idris
6 DF Kirgizstan KGZ Askarbek Saliev
14 DF Indonesia IDN Amabel Ramansyah
27 DF Indonesia IDN Marsel Usemahu
3 DF Indonesia IDN Crah Angger
67 DF Indonesia IDN Alvin Duaramuri
22 DF Indonesia IDN Gilang Oktavana
8 MF Indonesia IDN Petrus Sili
28 MF Indonesia IDN Samudra Andi
24 MF Indonesia IDN Rendra Teddy (pinjaman dari Arema FC)
No. Pos. Negara Pemain
23 MF Indonesia IDN Wisal El-Burji
69 MF Indonesia IDN Fajar Ginting
66 MF Indonesia IDN Nugroho Fatchur
4 MF Indonesia IDN Alvin
44 MF Indonesia IDN Bima Ragil
15 MF Indonesia IDN Raka Cahyana (pinjaman dari Persija Jakarta)
19 MF Indonesia IDN Rendi Irwan
17 FW Indonesia IDN Dwiki Mardiyanto
7 FW Indonesia IDN Thaufan Hidayat
10 FW Indonesia IDN Rezky Renaldy
99 FW Indonesia IDN Risal Amin
13 FW Venezuela VEN José Hernández
9 FW Indonesia IDN Januar Eka
79 FW Indonesia IDN Dian Sasongko

Rekor musim ke musim

[sunting | sunting sumber]
Musim Liga Piala Indonesia Kompetisi Kontinental Topskor tim
Komp. Main M S K GM GK Poin Pos
2022–23 Liga 2 Tidak diadakan Tidak ikut
Juara Peringkat kedua Promosi Degradasi
[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]