Suku asal Sumatera Selatan
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Jumlah populasi | |
---|---|
5.119.581[1] (2010) | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Indonesia | |
Sumatera Selatan | 4.120.408 |
Lampung | 409.151 |
Bengkulu | 144.197 |
Jawa Barat | 95.502 |
DKI Jakarta | 71.987 |
Wilayah Lainnya | 278.336 |
Bahasa | |
Bahasa Indonesia • Bahasa Melayu lokal • Bahasa Ogan • Bahasa Komering | |
Agama | |
Islam Sunni | |
Kelompok etnik terkait | |
Suku asal Sumatera Selatan adalah gabungan dari beberapa suku yang ada di Sumatera Selatan. Menurut Sensus Penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, populasi suku asal Sumatera Selatan mewakili 2,16% dari penduduk Indonesia, atau sekitar 5.119.581 jiwa.[2] Suku asal Sumatera Selatan ini meliputi beberapa Sub-suku Melayu, Suku Ogan, Suku Komering dan beberapa suku dari rumpun Lampung lainnya.
Masyarakat
[sunting | sunting sumber]Sensus Penduduk tahun 2010
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, Suku-suku bangsa yang mendiami Provinsi Sumatera Selatan dikelompokan ke dalam Suku asal Sumatera Selatan dengan total jumlah 5.119.581 jiwa.[3] Suku-suku pribumi tersebut mencakup suku-suku berikut:
- Suku Melayu Palembang tersebar di wilayah Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Banyuasin.
- Suku Melayu Pegagan tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Banyuasin.
- Suku Kayuagung tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
- Suku Melayu Penesak tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (sering dikenal sebagai Orang Meranjat / Orang Pedamaran).
- Suku Melayu Belide tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Ilir.
- Suku Melayu Rambang tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Ilir.
- Suku Melayu Banyuasin/Pesisir tersebar di wilayah Kabupaten Banyuasin.
- Suku Melayu Musi tersebar di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (biasanya dikenal sebagai Orang Sekayu).
- Suku Melayu Lematang tersebar di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dan Kabupaten Muara Enim.
- Suku Melayu Enim tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim.
- Suku Melayu Semende tersebar di wilayah Kabupaten Muara Enim (Semende Darat) dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Semende Lembak).
- Suku Melayu Kisam tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
- Suku Daya tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
- Suku Ranau tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
- Suku Ogan tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Ogan Ilir.
- Suku Komering tersebar di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (sebagian masyarakat Komering bermigrasi ke Kota Palembang).
- Suku Melayu Rawas tersebar di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara.
- Suku Melayu Lembak tersebar di wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuklinggau.
- Suku Melayu Lintang tersebar di wilayah Kabupaten Empat Lawang.
- Suku Melayu Saling tersebar di wilayah Kabupaten Empat Lawang.
- Suku Melayu Basemah tersebar di wilayah Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.
- Suku Melayu Kikim tersebar di wilayah Kabupaten Lahat.
- Suku Melayu Gumai tersebar di wilayah Kabupaten Lahat.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Budaya
[sunting | sunting sumber]Seni Tari
[sunting | sunting sumber]Seni tari di Sumatra Selatan kebanyakan dipengaruhi oleh budaya Melayu. Beberapa tariannya antara lain:
- Tari Gending Sriwijaya: Tarian klasik ini melambangkan kemegahan Kerajaan Sriwijaya. Biasanya ditampilkan dalam upacara penyambutan tamu penting.
- Tari Tanggai: Tarian yang menggambarkan keindahan dan keanggunan wanita Sumatra Selatan. Ditarikan dalam pernikahan adat Palembang.
- Tari Erai-Erai: Tari Erai-Erai merupakan tari yang mengungkapkan kegembiraan pada saat panen padi. Disebut tari Erai-Erai karena Erai-Erai artinya serai serumpun yang melambangkan meski bercerai-berai namun tetap satu ikatan.[4]
- Tari Kebagh: Tari Kebagh atau Tari Kebar merupakan tarian adat tertua yang sangat populer di daerah Besemah sejak zaman dahulu kala. Walau sempat dilarang hingga tahun 1940-an oleh pemerintah kolonial belanda, tarian ini tetap terpelihara dan diajarkan secara tutun temurun dari generasi ke generasi.
Seni Musik
[sunting | sunting sumber]Musik tradisional Sumatra Selatan menggunakan alat musik khas seperti:
- Gitar Tunggal Batanghari Sembilan: Alat musik ini adalah alat musik yang paling terkenal dan banyak digunakan di setiap wilayah sumatera selatan.[5]
- Kenong Basemah: Alat musik yang berasal dari Suku Melayu Basemah, Kota Pagaralam, dan sekitarnya. Kenong Basemah terbuat dari tembaga dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu yang ujungnya dilapisi kain.
- Kulintang Komering: Alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang dimainkan bersama gong dan kempul yang lebih kecil, serta kendang. Kulintang digunakan dalam acara adat seperti perkawinan, sunatan, dan arak-arakan.[6]
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Arsitektur Sumatera Selatan mengacu kepada yang berhubungan dengan tradisi dan desain arsitektur berbagai etnik yang ada di Sumatera Selatan. Secara garis besar, kelompok etnis/etnik di Sumatera Selatan terbagi menjadi 2 suku utama beserta sub-suku didalamnya, yaitu: Melayu & Lampung. Selain pembagian suku bangsa, pembagian kelompok masyarakat serta kultural dan geo-budaya juga terbagi menjadi 2, yakni: orang Ulu (Uluan) & orang Ilir (Iliran). Uluan/orang Ulu adalah semua kelompok etnik yang tinggal di hulu sungai-sungai besar di Sumatera Selatan, yang dikenal sebagai Batanghari Sembilan. Sementara Iliran/orang Ilir adalah suku-suku yang mendiami wilayah hilir Batanghari Sembilan (Sungai Musi) hingga pesisir timur Sumatera Selatan seperti Kota Palembang dan sekitarnya, pesisir timur Kabupaten Banyuasin, serta sebagian pesisir timur Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat hilir ialah kebudayaan/budaya Melayu Palembang yang sudah mencakup sub-suku Melayu didalamnya seperti (Melayu Palembang & Melayu Banyuasin/Pesisir). Semua etnik di Sumatera Selatan saling terkait dan hidup berdampingan sehingga arsitektur antara satu etnik dengan etnik yang lain dapat saling mempengaruhi.[7][8][9]
Ragam arsitektur rumah tradisional di Sumatera Selatan antara lain: Rumah Baghi, Rumah Limas, Rumah Ulu, Rumah Lamban Tuha, dan Rumah Rakit.[10][11][12]
Tokoh-tokoh Terkenal
[sunting | sunting sumber]Ahli dan akademisi
[sunting | sunting sumber]- Alikabul Mahi, MS, ahli Bidang Evaluasi lahan, dosen Universitas Lampung
- Amzulian Rifai, Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Pakar Hukum Tata Negara
- Aminurrahman Fikri, ahli audit
- Aulia Pohan, ekonom, deputi gubernur BI
- Bayu Indrawan, ahli Waste-to-Energy, pengelolaan sampah dan energi terbarukan
- Denny Januar Ali, Konsultan Politik
- Hadar Nafis Gumay, aktivis demokrasi, anggota KPU
- Ida Peelen, sejarawan, direktur museum Belanda
- Irawady Joenoes, ahli hukum, anggota KY
- Kemas Yahya Rahman, ahli hukum, jaksa agung muda
- M. Qodari, pendiri Indo Barometer, pengamat politik
- Refly Harun, pakar Hukum Tata Negara
- Syafruddin Arsyad Temenggung, ekonom, ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional
- Titi Anggraini, ketua PERLUDEM, pakar hukum pemilu
- Hendra Kwee, fisikawan dan General Secretary Asian Physics Olympiad atau APhO
- Maqdir Ismail, Pengacara
- Yudha Pratomo, Konsultan, Akademisi, penggiat teknologi informasi
Aktivis dan pejuang
[sunting | sunting sumber]- Djohan Sjahroezah, pejuang kemerdekaan Indonesia
- Yurisman Star, Aktivis Anti Korupsi
- Munarman, aktivis Pembela Islam
- Elevan Yusmanto, Ketua Umum PP KAMMI
- Nur Kholis, KOMNAS HAM
- Yusril Ihza Mahendra, Pakar Hukum Tata Negara
- A. Patra M. Zen, Ketua YLBHI
- T. Budiman Soelaim, Ketua Umum DPP Aliansi Nusantara, Senior Journalist
- Adrian Perdana, Aktivis Pembauran Kebangsaan asal Sumatera Selatan
Atlet
[sunting | sunting sumber]- Aprilia Marzuki, Pejudo
- Debby Susanto, pebulutangkis Indonesia (juara All England nomor Ganda Campuran)
- Feriansyah Mas'ud, pemain sepak bola Indonesia
- Fernando Kurniawan, pebulutangkis Indonesia
- Fran Kurniawan, pebulutangkis Indonesia
- Gerard Antoine Jan Carlier, atlet loncat tinggi Belanda
- Jim Enters, atlet dayung Belanda
- Julius Theodoor Ancion, pemain hoki Belanda
- Mohammad Ahsan, pebulutangkis Indonesia
- Sri Mayasari, atlet atletik Indonesia (pemegang rekor 400 m putri)
Menteri dan pejabat tinggi negara
[sunting | sunting sumber]- Prof. Dr. Muhammad Syarifuddin,SH.,MH, Ketua Mahkamah Agung RI 2020-2025
- Antasari Azhar, Mantan Ketua KPK RI
- Basrief Arief, Jaksa Agung Republik Indonesia, ahli hukum
- Budi Karya Sumadi, menteri Perhubungan
- Emil Salim, menteri Indonesia, ketua Dewan Pertimbangan Presiden, ahli ekonomi
- Hatta Rajasa, mantan menteri koordinator Indonesia, mantan ketua umum PAN
- Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Penasihat Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
- Kiagus Ahmad Badaruddin, ketua PPATK
- Marzuki Alie, ketua DPR RI, politisi, ahli ekonomi
- Masagos Zulkifli, wakil menteri Singapura
- Puan Maharani, ketua DPR RI
- Said Agil Husin Al Munawar, menteri Indonesia, akademisi
- Taufiq Kiemas, ketua MPR RI, politisi
- Alamsjah Ratoe Perwiranegara, Menteri ORBA
- Firli Bahuri, Ketua KPK RI
- Edhy Prabowo, Politisi Partai Gerindra Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia
Militer dan Kepolisian
[sunting | sunting sumber]- Barlian, Pangdam Kodam II/Sriwijaya (1956-1958)
- Burhanuddin Amin, Pangkostrad (2010)
- Iskandar M. Sahil, Pangdam Kodam II/Sriwijaya (2014-2015)
- Harun Sohar, Pangdam Kodam II/Sriwijaya (1958-1962)
- Agus Suhardi, Pangdam Kodam II/Sriwijaya
- Jauhari Agus Suraji, Danrem Komando Resor Militer 044 (2020-2021)
- Ujang Darwis, Danrem Komando Resor Militer 045
- M. Thamrin Marzuki, Kepala Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (2018-2019)
- Hotmangaraja Panjaitan, Sekretaris Kemenkopolhukam TNI (2010-2012)
- Makmun Murod, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1974-1978)
- Syahrir MS, Danjen Kopassus (1998-2000)
- Syaiful Rizal, Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (2008-2010)
- Willem Karel Hendrik Feuilletau de Bruyn, Tokoh Militer & Pengarang Belanda
- Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2002-2005)
- M. Hasan, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (1971-1974)
- Musaddeq Ishaq, mantan kepala Pusdokkes Polri, mantan ketua Komite DVI Nasional Indonesia
- Susno Duadji, Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (2008-2009)
- Tito Karnavian, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
- Muhammad Iqbal (polisi), Kepala Kepolisian Daerah Riau
- Tomex Kurniawan Karorenmin Lemdiklat Polri
- Eko Indra Heri Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (2020-2021)
- Firli Bahuri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2019-2023)
- Iskandar Hasan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (2012-2013)
- Zulkarnain Adinegara Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (2017-2019)
- Rio Septianda Djambak Kepala Kepolisian Daerah Aceh (2016-2020)
- Hassanudin, Panglima Kodam I/Bukit Barisan
- Rifky Nawawi, Kasdam Kodam I/Bukit Barisan
Pahlawan Nasional
[sunting | sunting sumber]- Puyang Lebi Penghulu, pejuang kemerdekaan
- Raje Mengkute, pejuang kemerdekaan
- Depati Kiam Radje, pejuang kemerdekaan
- TSH. Oemar, pejuang kemerdekaan
- Adenan Kapau Gani, pejuang kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri Indonesia
- Sultan Mahmud Badaruddin II, pejuang kemerdekaan, Sultan Palembang
- A.M Thalib, pejuang kemerdekaan
- Abi Hasan Said, pejuang kemerdekaan
Pengusaha dan profesional
[sunting | sunting sumber]- Arsjad Rasjid, pengusaha dan ketua KADIN
- Dewi Motik, pengusaha
- Kemala Motik, pengusaha
- Sjarnoebi Said, pengusaha
- Kgs. H. Nungtjik, pengusaha
- Kiagoos Abdul Ghany Aziz, pengusaha
- Havis Akbar, advokat
Politisi
[sunting | sunting sumber]- Achmad Bastari, Gubernur Sumatera Selatan 1959-1963
- Ahmad Yani (politikus), politisi Partai Bulan Bintang
- Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan 2008-2018
- Asnawi Mangkualam, Gubernur Sumatera Selatan 1968-1978
- Bursah Zarnubi, Ketua Umum Partai Bintang Reformasi
- Djaelani Naro, ketua umum PPP
- Eddy Santana Putra, mantan walikota Palembang , Anggota DPR RI 2019-2024
- Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan
- Mawardi Yahya, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Ogan Ilir 2005-2015, Ketua DPRD Ogan Ilir 2004-2005, Ketua DPRD OKI 1999-2004
- Pius Lustrilanang, Politisi
- Ramli Hasan Basri, Gubernur Sumatera Selatan 1988-1998
- Rosihan Arsyad, Gubernur Sumatera Selatan 1998-2003
- Sainan Sagiman, Gubernur Sumatera Selatan 1978-1988
- Syahrial Oesman, Gubernur Sumatera Selatan 2003-2008
- Syarif Fasha, Wali Kota Jambi 2 Periode (2013-2023), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2024-2029).
- Syamsurya Ryacudu, Gubernur Lampung 2008-2009
- Tantowi Yahya, anggota DPR RI
Seniman
[sunting | sunting sumber]- Aditya Gumay, sutradara
- Aida Mustafa, Penyanyi era 1960-an
- Andha Gusriadi, Musisi, gitaris grup band Armada
- Andika Maihendra Yuda, Musisi, gitaris grup band Armada
- Aninditha Rahma Cahyadi Penyanyi JKT48
- Anwar Fuady, Aktor
- Anwar Putra Bayu, Sastrawan/Penyair
- Arumi Bachsin, Aktris
- AT Mahmud, Pencipta lagu anak anak
- Bambang Oeban, Budayawan, ilustrator, penulis, penyair, pelukis, konseptor seni pertunjukan, aktor teater, aktor sinetron, aktor film
- Bella Graceva Amanda Putri, aktris, model
- Bella Savitri Hidayati, Pedangdut jebolan kdi
- Bur Rasuanto, sastrawan, wartawan
- Caprinaditia, Musisi, keyboar grup band Mr.krabbs
- Debi Sagita, Aktris
- Dinda Hauw, Aktris
- Eddy Chaniago, Aktor
- Edwin Marshal Syarif, musisi, gitaris grup band Coklat
- Elfin Pertiwi Rappa, model
- Endra Prayoga, musisi, bassis grup band Armada
- Ernest Fardiyan Sjarif, musisi, gitaris grup band Coklat
- Esa Sigit, aktor, presenter, model
- Farah Quinn, Model, Chef Presenter
- Fekri Juliansyah, aktor
- Fenita Arie, aktris, presenter
- Ferry Salim, aktor, model
- Geronimo Putra, musisi, gitaris grup band Mr.krabbs
- Helmy Yahya, Pembawa Acara
- Hendry Agustian, Musisi, basis grup band Mr.krabbs
- Irene Librawati, aktris, model
- Irwan Chandra, aktor, model
- Jemima, penyanyi
- Joe Taslim, Aktor Actions
- Kartika Putri, Presenter/komedian
- Lella Anggraini, aktris
- Lyra Virna, Aktris,model
- Maria Selena, model, presenter, Putri Indonesia 2011
- Melky Bajaj, Komedian Cagur Bajaj
- Meri Yandi, musisi, drummer grup band Armada
- Olive Latuputty, penyanyi, presenter
- Onky Alexander, aktor
- Priscillia Sari Dewi, penyanyi JKT48
- Putri Titian, aktris
- Rangga Azof, aktor
- Rezky Ari Akbar, Musisi, drumer grup band Mr.krabbs
- Rezky Wiranti Dhike, penyanyi JKT48
- Ricky Perdana, Aktor
- Rizal armada, Musisi,vokalis grup band armada
- Selly Hasan, aktris
- Shandy Aulia, Aktris
- Shandy Syarif, aktor
- Siska Dawson, aktris
- Soraya Haque, peragawati, aktris
- Soraya Hylmi, Presenter, penyanyi ,model
- Tantowi Yahya, Pembawa Acara
- Tiara Ramadhani, Musisi, vokalis grup band Mr.krabbs
- Titi Kamal, Aktris/Pesinetron
- Tri Suaka, Musisi & Youtuber
- Tria Aprilia Wulandari, penyanyi
- Tya Arifin, aktris
- Victor Hutabarat, penyanyi
- Vienna Fridiana, penyanyi, model, presenter, aktris
- Vinny Alvionita, aktris, penyanyi
Ulama
[sunting | sunting sumber]- Syeikh Abdul Samad al-Falimbani, ulama, panglima perang Pattani dan Kedah
- KH. Abdurrahman Delamat, yang lebih dikenal dengan nama Ki Delamat Suro, ulama dan pejuang dengan mendirikan masjid-masjid, salah satunya Masjid Besar Mahmudiyah atau Masjid Suro tahun 1889
- Syekh Nurqodim Al Baharuddin, ulama, Pemimpin Pemerintahan Lampik Empat Merdike Due Djagat Besemah Libagh Semende Panjang, pendiri adat Semende, Abad ke 17.
- Ahmad Alhabsy, Ustadz kondang yang lebih dikenal dengan nama Ustadz Al Habsy.
- Kyai Saleh Lateng (Kiagus Muhammad Saleh), Ulama Kabupaten Banyuwangi
Wartawan
[sunting | sunting sumber]- Andromeda Mercury, jurnalis TvOne
- Gadiza Fauzi, jurnalis MetroTV
- Masagus M Akib, jurnalis TVRI
- Ade Novit, Mantan jurnalis RCTI
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Sumatera Selatan
- Aksara Ulu
- Bahasa Melayu
- Daftar tokoh Sumatera Selatan
- Masakan Palembang
- Austronesia
- Suku-suku di Indonesia
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Naim, Akhsan; Syaputra, Hendry (2011). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. hlm. 34–38. ISBN 9789790644175.
- ^ Naim, Akhsan; Syaputra, Hendry (2011). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. hlm. 34–38. ISBN 9789790644175.
- ^ Naim, Akhsan; Syaputra, Hendry (2011). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik. hlm. 34–38. ISBN 9789790644175.
- ^ "Database Warisan Budaya Sumatera Selatan". Diakses tanggal 2024-12-01.
- ^ "Ragam Alat Musik Tradisional di Sumatera Selatan".
- ^ "Kulintang Komering".
- ^ Alimansyur, Moh; Abdullah, Ma'moen; Djumiran, Djumiran; Makmur, Zainal; Sidin, Tabrani (1985). Siregar, Jhony; Abu, Rifai, ed. Arsitektur tradisional daerah Sumatera Selatan. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
- ^ Siswanto, Ari (2009). "KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMATERA SELATAN BAGI PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BINAAN". Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal (dalam bahasa Inggris). 1 (1): 37–45. doi:10.26905/lw.v1i1.1365. ISSN 2615-4951.
- ^ Wazir, Zuber Angkasa (2018-01-15). "TIPOLOGI ATAP PADA ARSITEKTUR VERNAKULAR DI SUMATERA SELATAN". Jurnal Koridor (dalam bahasa Inggris). 9 (1): 161–174. ISSN 2721-3463.
- ^ Ibnu, Iwan (2016-10-19). "IDENTIFIKASI POLA TUMBUH RUANG HUNIAN MASA LAMPAU STUDI KASUS RUMAH BAGHI DI DESA PULAU PANGGUNG KABUPATEN MUARA ENIM".
- ^ Arios, Rois (2014-08-02). "Permukiman Tradisional Orang Basemah di Kota Pagaralam". 19: 183–198.
- ^ Anwar, Widya Fransiska Febriati; Setiawan, Wisnu (2006). "Rumah Lamban Tuha, Provinsi Sumatera Selatan". Indonesia Design (dalam bahasa Inggris). 3: 104–107. ISSN 1829-6602.