Lompat ke isi

Daerah aliran sungai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 September 2011 12.17 oleh JAnDbot (bicara | kontrib) (r2.5.2) (bot Membuang: fi:Vesistö)
Contoh daerah aliran sungai.

Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sebatang sungai, anak sungai dan area tanah yang dipengaruhinya.

Daerah aliran sungai dapat menjadi sangat besar, contohnya daerah aliran sungai Mississippi meliputi lebih dari setengah Amerika Serikat. Ini berarti lebih dari setengah wilayah AS dialiri Mississippi dan anak-anak sungainya.

Batas Wilayah

Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Masalah-masalah dan faktor-faktor yang memengaruhi daerah aliran sungai

Masalah-masalah DAS di Indonesia:

  1. Banjir
  2. Produktivitas tanah menurun
  3. Pengendapan lumpur pada waduk
  4. Saluran irigasi
  5. Proyek tenaga air
  6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)

Faktor-faktor yang memengaruhi DAS di Indonesia:

  1. Iklim
  2. Jenis batuan yang dilalui DAS
  3. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS
  4. Lereng DAS
  5. Bentukan alam (mender, dataran banjir dan delta)

Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS, dengan 2 cara. Yaitu:

  1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 5000 km²
  2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-5000 km²

Daerah-daerah DAS

  1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
  2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktifitas penduduk.
  3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.