Lompat ke isi

Perjuangan kelas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 November 2011 17.03 oleh Luckas-bot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Menambah: cs:Třídní boj)

Perjuangan kelas merupakan perwujudan aktif pertentangan kelas yang dilihat dari berbagai macam sudut pandang kaum sosialis. "Sejarah (tertulis)[1] dari semua masyarakat yang ada sampai sekarang merupakan sejarah perjuangan kelas," demikian yang dinyatakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.[2]

Pemikiran Marx mengenai kelas tidak ada hubungannya dengan kelas sosial dalam sosiologi: kelas atas, menengah, dan bawah. Malahan, dalam kapitalisme, Marx mengutarakan adanya kelas ekonomi.

Keanggotaan seseorang di dalam kelas disebabkan oleh hubungannya dengan alat-alat produksi, yaitu posisi seseorang di dalam struktur sosial yang berciri kapitalis. Marx terutama berbicara mengenai dua kelas yang mencakup sebagian besar populasi, kaum proletar dan borjuis. Kelas-kelas lain, seperti borjuis kecil, memiliki ciri yang hampir sama dengan salah satu di antara dua kelas mayoritas tersebut.

Pandangan non-Marxis

Komentator sosial, sejarawan, dan penggagas teori sosialis telah mengemukakan pendapat mereka mengenai perjuangan kelas beberapa waktu sebelum Marx, demikian pula mengenai hubungan antara perjuangan kelas, hak milik, dan hukum yang dikemukakan oleh Augustin Thierry,[3] François Guizot, François-Auguste Mignet, dan Adolphe Thiers. Para fisiokrat, David Ricardo, dan Henry George mencatat tidak elastisnya persediaan tanah dan berpendapat bahwa inilah yang menyebabkan munculnya hak-hak istimewa tertentu bagi para tuan tanah.

Proudhon, dalam bukunya What is Property? (1840), menyatakan bahwa "kelas-kelas tertentu tidak menikmati penyelidikan terhadap sebutan palsu properti dan sejarahnya yang menakjubkan, bahkan kemungkinan besar sarat akan skandal."[4]

Kaum fasis telah sering menentang perjuangan kelas dan sebagai gantinya telah berusaha mengajukan banding ke kelas buruh sementara berjanji untuk menjaga kelas sosial yang sudah ada dan mengemukakan konsep alternatif yang disebut kerja sama kelas.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kata dalam kurung menunjukkan catatan kaki yang ditambahkan Engels kemudian, bahwa sebelumnya ada masyrakat pra-kelas.
  2. ^ Manifesto Komunis, 1848.
  3. ^ Augustin Thierry: Recueil des monuments inédits de l'histoire du Tiers état
  4. ^ Pierre Proudhon, What is Property?, bab 2.

Pranala luar

Wanita dan perjuangan kelas

Pro-Marxis

Anti-Marxis