Lompat ke isi

Kabupaten Rokan Hilir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 September 2012 16.30 oleh ZéroBot (bicara | kontrib) (r2.7.1) (bot Menambah: ru:Нижний Рокан)
Kabupaten Rokan Hilir
Daerah tingkat II
Peta
Kabupaten Rokan Hilir di Sumatra
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir
Peta
Kabupaten Rokan Hilir di Indonesia
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir (Indonesia)
Koordinat: 2°09′58″N 100°49′31″E / 2.16599°N 100.82514°E / 2.16599; 100.82514
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
Ibu kotaBagansiapiapi
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 83
Pemerintahan
 • BupatiAnnas Maamun
Luas
 • Total8.881,59 km2 (342,920 sq mi)
Populasi
 • Total440,894 (2.004);552,433 (2.010)
 • Kepadatan49,64/km2 (12,860/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1409 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 767
Kode Kemendagri14.07 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 186.049.029.000,-
Situs webhttp://www.rohilkab.go.id

Kabupaten Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Ibukotanya terletak di Bagansiapiapi, kota terbesar, bersejarah, dan pernah dikenal sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia.

Pusat pemerintahan kabupaten berada di tengah-tengah kota Bagansiapiapi, tepatnya di Jalan Merdeka No 58.

Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 8.941 km² dan penduduk sejumlah 349.771 jiwa. Rokan Hilir terbagi dalam 13 kecamatan dan 83 desa.

Sejarah

Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Siak.

Distrik pertama didirikan Hindia Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki daerah ini pada tahun 1890. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh pemukim-pemukim Tionghoa berkembang pesat, Belanda memindahkan pemerintahan kontrolir-nya ke kota ini pada tahun 1901. Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap untuk mengimbangi pelabuhan lainnya di Selat Malaka hingga Perang Dunia I usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan Hilir digabungkan ke dalam Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Bekas wilayah Kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan Tanah Putih, Kubu dan Bangko serta Kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan Bagan Sinembah kemudian pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai kabupaten baru di Provinsi Riau sesuai dengan Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999 dengan ibukota Bagansiapiapi.

Kecamatan

Ke 15 kecamatan tersebut adalah:

  1. Kecamatan Bangko
  2. Kecamatan Sinaboi
  3. Kecamatan Rimba Melintang
  4. Kecamatan Bangko Pusako
  5. Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
  6. Kecamatan Tanah Putih
  7. Kecamatan Kubu
  8. Kecamatan Bagan Sinembah
  9. Kecamatan Pujud
  10. Kecamatan Simpang Kanan
  11. Kecamatan Pasir Limau Kapas
  12. Kecamatan Batu Hampar
  13. Kecamatan Rantau Kopar
  14. Kecamatan Pekaitan
  15. Kecamatan Kubu Babussalam

Pariwisata

Kabupaten Rokan Hilir memiliki beberapa pariwisata andalan, diantaranya adalah:

Ritual Bakar Tongkang adalah wisata budaya unggulan Provinsi Riau dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Ritual Bakar Tongkang telah menjadi wisata nasional bahkan internasional. Ritual Bakar Tongkang adalah upacara tradisional masyarakat Tionghoa di Ibu Kota kabupaten Rokan Hilir yakni Bagansiapiapi.

Ritual Bakar Tongkang merupakan kisah pelayaran masyarakat keturunan Tionghoa yang melarikan diri dari si penguasa Siam pada abad ke-19. Di dalam kapal yang dipimpin Ang Mie Kui, terdapat patung Dewa Kie Ong Ya dan lima dewa, di mana panglimanya disebut Tai Sun Ong Ya.

Patung -patung dewa ini mereka bawa dari tanah Tiongkok, dan menurut keyakinan mereka bahwa dewa tersebut akan memberikan keselamatan dalam pelayaran, hingga akhirnya mereka menetap di Bagansiapiapi.

Untuk menghormati dan mensyukuri kemakmuran dan keselamatan yang mereka peroleh dari hasil laut sebagai mata pencaharian utama masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, maka mereka membakar wangkang (tongkang) yang dilakukan setiap tahun. Sedangkan prosesi sembahyang dilaksanakan pada tanggal 15, 16 bulan 5 tahun Imlek.

Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa Ritual Bakar Tongkang adalah ritual pemujaan untuk memperingati hari ulang tahun Dewa Kie Ong Ya (Dewa Laut). Upacara ini memiliki ciri khas tersendiri dan tidak dapat ditemui di tempat lain di Indonesia.

Pada zaman Soeharto upacara seperti ini sempat dilarang tetapi kemudian diaktifkan kembali di era Gus Dur sampai sekarang ini.

Pulau Jemur

Pulau Jemur adalah gugusan kepulauan yang terletak di Selat Malaka, tepatnya di tengah-tengah antara perbatasan Indonesia dan Malaysia. Keindahan alam Pulau Jemur sangat memukau namun potensi tersebut masih tengah digarap.

Referensi

  1. ^ http://www.bps.go.id/hasilSP2010/riau/1400.pdf (diakses pada 19 Desember 2011)

Pranala luar

kabarrohil.blogspot.com