Lompat ke isi

Ta latik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 November 2013 11.23 oleh JurgenNL (bicara | kontrib) (File renamed: File:Bali G. Tta.pngFile:Gantungan Ta latik.png File renaming criterion #6: Harmonize file names of a set of images (so that only one part of all names differs) to ease their us...)
Ta latik
Aksara Bali
Huruf LatinTa
IASTṬa atau Ṭha
Fonem[ʈ], [ʈʰ]
UnicodeU+1B1D , U+
Warga aksaramurdhanya
Gantungan

Ta latik adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali, yang melambangkan bunyi /ʈ/ dan /ʈʰ/. Jika dialihaksarakan menjadi huruf Latin, maka aksara ini ditulis "Ṭa" atau Ṭha.[1][2]

Bentuk

Dalam aksara-aksara yang menurunkan aksara Jawa dan Bali – Brahmi, Pallawa – bentuk Ṭa dan Ṭha dibuat terpisah. Namun dalam aksara Jawa dan Bali, huruf Ṭa dan Ṭha berbagi bentuk. Maka dari itu, Ta latik bisa dialihaksarakan sebagai "ṭa" dan "ṭha". Dalam aksara Bali, untuk membedakan Ṭa dan Ṭha, biasanya Ṭha diberi tedung sedangkan Ṭa tidak.[1]

Ṭa Ṭā/Ṭha

Fonem dan alihaksara

Aksara ini termasuk dalam kelompok warga aksara murdhanya (konsonan tarik-belakang/retrofleks),[2]. Seharusnya, Ṭa diucapkan /ʈa/ sedangkan Ṭha diucapkan /ʈʰa/. Namun dalam bahasa Bali moderen, perbedaan antara /ʈa/ dan /ʈʰa/ tidak terdengar, sebab pengucapan dengan hembusan besar dan hembusan kecil disamakan saja.[3]

Sebagai Ṭa, maka ia diucapkan /ʈ/ pada kata: ṭaṁkāra (bahasa Sanskerta), ṭutuk (bahasa Jawa). Ṭha diucapkan dengan metode yang sama seperti Ṭa, namun perbedaannya terletak pada hembusan /h/ yang diucapkan.

Penggunaan

Ta latik sebagai lambang bunyi /ʈʰa/ biasanya dipakai saat menulis bahasa non-Bali (misalnya bahasa Sanskerta) ke dalam aksara Bali. Sebab dalam bahasa Sanskerta terdapat fonem /ʈʰ/ sedangkan dalam bahasa Bali tidak.

Ta latik ditulis apabila mengikuti bunyi konsonan tarik-belakang (retrofleks) (contohnya bunyi /ɳ/ dan /ʂ/). Contoh (dalam bahasa Sanskerta): kaṇṭha, niṣṭhha, duṣṭa dll.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ a b Surada, hal. 5.
  2. ^ a b Tinggen, hal. 23.
  3. ^ Tinggen, hal. 7.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.