Lompat ke isi

Weleri, Kendal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pengertian

Weleri
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKendal
Populasi
 • Total57,878 jiwa (2.008) jiwa
Kode Kemendagri33.24.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3324120 Edit nilai pada Wikidata
Luas30,29 km2
Kepadatan1.911jiwa/km2
Desa/kelurahan16
Peta
PetaKoordinat: 6°58′34.32″S 110°4′28.56″E / 6.9762000°S 110.0746000°E / -6.9762000; 110.0746000

Weleri adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Weleri terletak di bagian barat Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Batang.Letak Geografis

LEGENDA WELERI

Legenda Asal Usul Kota Weleri Berawal dari kisah pangeran Sambong Tersebutlah Tumenggung Prawiro Setyo yg lebih dikenal dengan nama Pangeran Sambong yang merupakan petinggi Mataram yg mengikuti pertemuan di Paseban Kemangi dalam rangka persiapan menyerang VOC di Batavia. Sebagaimana pemimpin2 lainnya, Pangeran Sambong tidak diperkenankan kembali ke Mataram. Sekembalinya dari Batavia, ia kembali bertapa dan melanjutkan perjalanan ke barat dan menjadi masyarakat biasa (meninggalkan gelar tumenggung). Tetapi masyarakat sudah banyak yg tahu kalo Pangeran Sambong adalah salah satu tokoh Mataram yg ikut berperang melawan Belanda di Batavia. Selain Pangeran Sambong... juga ada tokoh lainnya yakni Bah Brontok (seorang tokoh keturunan Cina) yg mana keduanya adalah sama2 murid Tumenggung Rajekwesi (Ki Ageng Kemangi). Keduanya bertolak belakang dalam menempatkan tujuan belajar pada Ki Ageng Kemangi. Pangeran Sambong cenderung pada aliran putih sedangkan Bah Brontok lebih cenderung ke aliran hitam. Selain itu Pangeran Sambong juga melaksanakan tugas penyiaran agama islam dengan cara yg disesuaikan dengan keadaan. Pangeran Sambong dan Bah Brontok ini klo diibaratkan bagai minyak dan air walaupun sama2 murid Ki Ageng Kemangi. Alkisah menyebutkan kalo suatu hari Bah Brontok melakukan adu ayam dengan Pangeran Sambong. Ayam petarung Pangeran Sambong berwarna merah penatas sedangkan ayam Bah Brontok berwarna jali. Tempat beradunya ditentukan di daerah Cakra Kembang dekat sungai Kutho. Orang yg suka melihat tidak berani melihat dari dekat, tetapi dari jauh ditempat yg agak tinggi. Tempat itu sekarang dinamakan Tegalan Sedengok. Setelah usai adu ayam, keduanya selalu memandikan ayamnya di sungai dekat Cakrakembang sekarang. Oleh masyarakat sungai itu dinamakan Kali Jenes (kotor). Bah Brontok sering melakukan kecurangan2 dalam adu ayam. Maka Pangeran Sambong juga melakukan taktik sama. Pada salah satu kaki ayam milik pangeran Sambong diberinya tutup kaki yg terbuat dari bambu, Dengan demikian warna kulit ayam itu menjadi tidak sama. Maka di Dukuh Bojengan, yg letaknya tidak jauh dari Cokrokembang itu bila ada ayam yg berwarna kulit dua kaki berbeda, diyakini bahwa ayam itu milik Pangeran Sambong. Dua tokoh itu juga punya tempat padepokan yg tidak jauh. Pangeran Sambong berada di tempat yg bernama Sambong atau hutan Sambongan (Sambongsari), sedangkan Bah Brontok tinggal di Alas Buntu Krengseng. Sekarang dikenal dengan sebutan Randu Sigunting karena pohon randu yg tumbuh bercabang seperti gunting. Pangeran Sambong mempunyai pengikut setia, mereka adalah Bagus Wuragil dan Denowo. Sebelum Pangeran Sambong ada tokoh wanita yg sebelumnya datang di tempat itu. Mereka adalah Nyai Wungu dan Nyai Damariyah. Pertemuan Pangeran Sambong dan 2 tokoh wanita yg sebelumnya pernah bertemu di suatu tempat sebelum tinggal di daerah barunya itu ternyata membawa berkah. Tempat pertemuannya dinamakan sambung yg berarti bisa menyambung persaudaraan kembali. Selanjutnya... Dikisahkan kalo Nyai Damariyah atau Sri Pandan adalah sosok wanita cantik yg diperebutkan oleh 2 pengikut Pangeran Sambong yakni Bagus Wuragil dan Denowo. Dalam cerita... Nyai Damariyah sebetulnya lebih condong ke Bagus Wuragil. Tapi karena keduanya adalah sama2 pengikut Pangeran Sambong maka Nyai Damariyah merasa gelisah dan memilih hidup bernyama Nyai Wungu. Selanjutnya Nyai Damariyah dinasehati oleh Pangeran Sambong dan Nyai Wungu, kalo Nyai Damariyah ingin tenang dari perebutan dua orang yang sama2 menjadi sahabatnya, lebih baik Nyai Damariyah pergi ke tempat Ki Sidomukti yg letaknya di sebelah timur Sambongan. Ki Ageng Sidomukti sangat prihatin karena perseteruan dua sahabat Nyai Damariyah yg memperebutkan Nyai Damariyah. Oleh Ki Sidomukti, Nyai Damariyah diperintahkan untuk mencuci beras (mesusi beras). Sebagaimana biasanya tempat mencuci beras itu dilakukan di sungai. Diberitahukan oleh Ki Sidomukti bahwa ketika Nyai Damariyah mencuci beras, maka telusurilah di mana letak berhentinya air cucian beras itu. Di tempat berakhirnya air pesusan itulah Nyai Damariyah bisa hidup tenang dan tidak akan diganggu siapapun. Air pesusan beras itu disebut orang dengan nama "Leri". Ketika Nyai Damariyah menelusuri di mana berhentinya air leri itu, ternyata berhenti tepat di bawah dua pohon pandan yang tumbuh berdampingan, dan ada pohon Lo disekitarnya. Karenanya, di kemudian hari desa itu akhirnya dinamakan Weleri. Sedangkan nama pohon Lo pada waktu itu banyak disebut orang dengan nama pohon Cangkring. Sehingga daerah disekitar pohon Lo itu sekarang dikenal dengan nama Penyangkringan. Sedangkan Nyai Damariyah dipanggil banyak orang dengan nama Nyai Pandansari atau Sripandan. Sedangkan sungai yang menjadi tempat mesusi beras akhirnya dikenal dengan nama Kali Damar. tentang akhir kehidupan Nyai Damariyah... ia memang lebih suka bertapa dan tempat yg dipilihnya adalah di bawah pohon pandan. Konon Nyai Damariyah yg suka bertapa itu menjadi tokoh sakti pilih tanding. Tempat pertapaannya yg terakhir adalah di bawah pohon pandan yg terletak di tepi laut (pantai dekat hilir sungai damar/laut jawa). Dan sudah menjadi catatan khusus masyarakat Weleri bahwa desa Weleri mempunyai "danyang" seorang wanita yaitu Nyai Pandansari

Geografis

Letak Geografis

Batas-batas

Jarak dari Ibukota

Ketinggian Tana

Wilayah Bagian Utara merupakan daerah dataran pantai dengan ketinggian antara 0 - 5 meter diatas permukaan laut (dpl). Wilayah bagian Selatan merupakan tanah hutan negara dengan ketinggian antara ± 10 meter dpl.

Jenis Tanah

Latosol

Luas Wilayah Kecamatan Weleri sebesar : 30.29 Km2, - Banyaknya Hari Hujan Kecamatan Weleri pada Tahun 2005 - 2008:

Banyaknya Hari Hujan Tahun 2005 sebanyak 79 Hari Hujan. Pada Tahun 2006 Berjumlah 76 Hari Hujan. Pada Tahun 2007 jumlahnya 100 Hari Hujan. Dan Pada Tahun 2008 sejumlah 103 Hari Hujan.

- Banyaknya Curah Hujan Kecamatan Weleri pada Tahun 2005 - 2008 adalah :

Banyaknya curah hujan selama Tahun 2005 berjumlah 1,201 MM . Pada Tahun 2006 berjumlah 1,462 MM, Pada Tahun 2007 berjumlah 1,811 MM. Pada Tahun 2008 jumlahnya 2,313 MM.

Kependudukan

- Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Jenis Kelamin Di Wilayah Kecamatan Weleri Dari Tahun 2006 - 2008 :

Jumlah penduduk Tahun 2006 sebanyak 56,809 Orang, terdiri dari Laki-laki sebanyak 27,982 Orang dan Perempuan sebanyak 28,827 Orang

Jumlah penduduk Tahun 2007 sebanyak 57,397 Orang, terdiri dari Laki-laki sebanyak 28,293 Orang dan Perempuan sebanyak 29,104 Orang

Jumlah penduduk Tahun 2008 sebanyak 57,878 Orang, terdiri dari Laki-laki sebanyak 28,433 Orang dan Perempuan sebanyak 29,445 Orang Kepadatan Penduduk Di Wilayah Kecamatan Weleri Dari Tahun 2006 :

Kepadatan Penduduk Pada Tahun 2006 sebesar 1,876 Orang/Km², pada Tahun 2007 sebesar 1,895 Orang/Km² . Sedangkan Pada Tahun 2008 Ada 1,911 Orang/Km²

Perkembangan Jumlah Penduduk sebesar 0.84 % pada tahun 2007 dan 1.04 % Pada Tahun 2008.

Fasilitas

Ekonomi

  • Pasar Induk Weleri
  • Pasar Weleri 2
  • Pasar Hewan
  • Pasar Longopan
  • Pasar Kayu
  • Pusat Perdagangan HP
  • Pasar Modern ( Swalayan, Minimarket, & Grosir )

Keagamaan

  • Masjid Jami Darul Muttaqin
  • Masjid Al Huda Weleri
  • Masjid An-Nur Kedonsari
  • Masjid At-Taqwa
  • Gereja Santo Martinus
  • Klenteng Weleri
  • Goa Bunda Maria Ratu

Pendidikan

  • SMPN 2 Weleri
  • SMPN 3 Weleri
  • SMAN 1 Weleri
  • Komplek Pendidikan NU Muallimin
  • Komplek Perguruan Muhammadiyah
  • Komplek Pendidikan Kanisius Weleri
  • SMPN 1 Weleri

Olah raga

  • Gelora Weleri
  • GOR Kakaktua
  • Lapangan Futsal Indoor

Transportasi

  • Jalan Lingkar Utara
  • Terminal Bus Weleri
  • Jalan Lingkar Selatan
  • Terminal Colt Weleri
  • Jalan Lingkar Timur