Lompat ke isi

Kumbang kelapa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Juni 2014 01.38 oleh BP52Nurdin (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{italic title}} {{Taxobox | image = Rhynchophorus ferrugineus MHNT.jpg | image_width = 240px | regnum = Animalia | phylum = Arthropoda | classis = Insecta...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Kumbang kelapa
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
R. ferrugineus
Nama binomial
Rhynchophorus ferrugineus
(Olivier, 1790)

Kumbang Kelapa ( Rhynchophorus ferrugineus) adalah spesies kumbang moncong juga dikenal sebagai kumbang kelapa Asia atau kumbang sagu.[1] Kumbang dewasa relatif besar, berkisar antara dua dan lima sentimeter panjang, dan biasanya warna merah berkarat, tetapi banyak varian warna ada dan sering salah diidentifikasi sebagai spesies yang berbeda.[1] Kumbang kelapa pada umumnya menyerang daun kelapa, sering juga disebut kumbang badak karena memiliki tonjolan semacam cula badak.[2] Kerugian yang ditimbulkan berupa rusaknya titik tumbuh tanaman kelapa sebagai tempat kumbang dewasa menyusup ke dalam.[2] Akibatnya, umbut dan bakal daun menjadi rusak yang ditandai daun kelapa menjadi berbentuk segitiga.[2] Kumbang yang muncul akan mulai berterbangan pada waktu senja hari atau malam hari menuju mahkota daun tanaman kelapa dan menuju ujung batang kemudian menggerek sampai ke titik tumbuh.[2] Hama kumbang kelapa termasuk dalam Ordo Coleoptera, merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yang melewati stadia telur, larva, pupa, dan imago.[3] Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian bulat dengan diameter kurang lebih 3 mm.[3] Telur-telur ini diletakkan oleh serangga betina pada tempat yang baik dan aman (misalnya dalam pohon kelapa yang melapuk), setelah 2 minggu telur-telur ini menetas. Stadia telur berkisar antara 11-13 hari, rata-rata 12 hari.[3]

Referensi

  1. ^ a b (Inggris) Rhynchophorus ferrugineus at North American Plant Protection Organization (NAPPO)
  2. ^ a b c d (Indonesia) Pracaya, 2003. Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Depok. 72 halaman.
  3. ^ a b c (Indonesia) Kartosapoetra, 1987. Hama Tanaman Pangandan Perkebunan. Bina Aksara Jakarta.