Lompat ke isi

KawalPemilu.org

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Juli 2014 12.34 oleh Iwan Novirion (bicara | kontrib) (slogan resmi - fix)
KawalPemilu.org
Cuplikan layar situs KawalPemilu.org
Cuplikan layar situs KawalPemilu.org
URLwww.kawalpemilu.org
TipeUrun daya[1]
Bersifat komersial?Tidak
PendaftaranDiundang
BahasaBahasa Indonesia
Berdiri sejak11 Juli 2014; 10 tahun lalu (2014-07-11)
StatusAktif

KawalPemilu.org adalah situs yang digagas oleh Ainun Najib dimana situs tersebut memuat tabulasi dari hasil rekapitulasi data scan dari formulir C1 yang terdapat pada situs KPU.go.id. Data tabulasi tersebut diunggah dan diperbarui pada server KawalPemilu.org setiap sekitar sepuluh menit.[2] Tujuan dari situs ini adalah membuat rekapitulasi data Pemilu 2014 di Indonesia secara real count pada situs KawalPemilu.org untuk membantu KPU dalam hal mengawal formulir C1.[3] Situs independen ini terhitung mulai aktif sejak tanggal 11 Juli 2014.[4]

Rekapitulasi data dari hasil pemindaian formulir C1 pada situs KPU digitalisasi oleh netizen independen yang merupakan sukarelawan dengan metode crowdsourcing untuk menginput data tersebut secara gotong royong.[5][6] Ada 700 relawan yang bekerja secara sukarela dan berkomunikasi melalui Facebook sebagai basis akun dalam hal menginput data.[7][8] Pada laman penggemar di Facebook, situs ini menyatakan bahwa mereka adalah sebuah gerakan partisipasi netizen independen yang berpihak pada kebenaran data. Mengawal suara rakyat dan mendukung penuh demokrasi Indonesia tercinta.[9][10]

Metode yang dipakai situs ini sebenarnya telah lama dikenal bangsa Indonesia, crowdsoursing dari kata dasar kerumunan (crowd) dan sumber daya (source), tentu saja hal ini sudah mendarah daging dari zaman dahulu kala, padanan kata apalagi yang paling tepat kalau bukan gotong royong. Gotong royong dan crowdsourcing pada dasarnya menghimpun banyak pihak untuk mengerjakan sesuatu. Mereka juga sama-sama membentuk sebuah komunitas. Dalam prakteknya gotong royong dapat membentuk kerukunan antar warga, tidak ada perbedaan tua muda, kaya miskin yang ada hanyalah kebersamaan yang tulus.[11][12][13]

Relawan yang berjumlah 700 orang tersebut bergotong royong menginput data dengan kecepatan 5 detik per TPS per orang.[14] Jadi dengan kekuatan 700 relawan, input data untuk 478.828 TPS bisa dilakukan dalam waktu 1 jam saja, selama koneksi internet stabil, semua relawan mulai online pada saat bersamaan, dan data pindai formulir C1 dari KPU lengkap dalam sekejap. KawalPemilu.org tidak punya kantor. Semua relawan bekerja sukarela tanpa dibayar dengan komputer dan koneksi internet miliknya masing-masing.[15] Relawan juga tersebar di seluruh Indonesia sampai ke luar negeri. Di Indonesia, setidaknya ada relawan dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Porong, Gresik, Majalengka, Bandung, Depok, Tangerang, Bengkalis, Medan, Padang, Danau Toba, Ternate dan Bali. Dan dari luar negeri, para relawan tersebar setidaknya berada di Singapura, Jerman, Jepang, Korea, RRT, Belanda, Filipina, Papua New Guinea, Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Relawan yang tersebar dalam zona waktu yang berbeda tersebut membuat penginputan data bisa berjalan nonstop 24 jam tanpa jeda. Sebagian besar relawan KawalPemilu bukan praktisi teknologi informasi ataupun programmer. Diantaranya mereka berprofesi sebagai dosen, guru, mahasiswa, petani, tukang jahit, sipir, pengusaha, arsitek, manajer pabrik, pelatih paduan suara, penyanyi kawinan, penerjemah novel, guru bahasa, ibu rumah tangga, praktisi home-schooling, bankir, geosurveyor, fotografer, penulis lepas, pemilik butik, konselor menyusui, aktifis lembaga swadaya masyarakat, urbanis, pedagang batik, ahli bioteknologi, analis ekonomi, praktisi teknologi agrikultur, penyuluh kesehatan publik, dokter, apoteker sampai pensiunan!

Referensi

  1. ^ "IvanLanin.org, Urun daya". Diakses tanggal 2014-07-18. Jadi, crowdsourcing kurang lebih bermakna pemberian suatu tugas kepada sekelompok besar orang, khususnya melalui internet, biasanya tanpa kompensasi finansial. Konsep ini seharusnya tidak asing bagi orang Indonesia karena mirip dengan konsep gotong royong (communal work). Yang membedakan adalah medianya (internet). Sempat terpikir oleh saya, “Kenapa tidak kita pakai saja istilah gotong royong?” 
  2. ^ "Tempo.co, Situs Kawal Pemilu Bantu Awasi Rekapitulasi KPU". Diakses tanggal 2014-07-17. Laman Kawalpemilu.org dipimpin pria Indonesia bernama Ainun Najib. Laman ini memuat tabulasi hasil rekapitulasi C1 dari situs KPU.go.id. 
  3. ^ "Tempo.co, Situs Kawal Pemilu Bantu Awasi Rekapitulasi KPU". Diakses tanggal 2014-07-17. Salah satu administrator pengelola situs itu, Elisa Sutanudjaja, mengatakan tujuan timnya membuat rekapitulasi secara real count dalam situs Kawalpemilu.org untuk membantu KPU mengawal formulir C1. 
  4. ^ "Who.is, Domain KawalPemilu.org". Diakses tanggal 2014-07-17. 
  5. ^ "Kompas.com, Crowdsourcing, Jurus Jitu Awasi Pemilu". Diakses tanggal 2014-07-18. Upaya sukarela yang dikenal dengan istilah crowdsourcing itu disalurkan melalui sejumlah situs independen yang mengolah data formulir C1 dan DA1 serta mempublikasikan hasil rekapitulasinya, seperti realcount.herokuapp.com, kawal-suara.appspot.com, dan kawalpemilu.org. 
  6. ^ "Euro2day.gr, Indonesian techies crowdsource election results". Diakses tanggal 2014-07-17. Three Indonesian tech experts say they have used crowdsourcing to calculate a valid result for the country's contested presidential election in six days, while 4m officials have been beavering away for nearly two weeks counting the votes by hand. 
  7. ^ "TribunNews.com, Rekapitulasi Kelompok Independen www.kawalpemilu.org, Jokowi-JK Unggul 52,83 persen". Diakses tanggal 2014-07-17. Untuk entry data, ada 700 relawan yang bekerja dan berkomunikasi melalui Facebook sebagai basis akun menginput data. 
  8. ^ "ElectionWatch.edu.au, Concerned voters crowdsource ballot count". Diakses tanggal 2014-07-17. On its Facebook page, comments, questions and suggestions on this real-time system have created fruitful conversations, taking civil society involvement to guard the election process into another, unprecedented level. 
  9. ^ "Facebook.com, Kawal Pemilu 2014 - Komunitas". Diakses tanggal 2014-07-17. Sebuah gerakan partisipasi netizen independen yang berpihak pada kebenaran data. Mengawal suara rakyat dan mendukung penuh demokrasi Indonesia tercinta. 
  10. ^ "TechInAsia.com, 5 things you need to know about Indonesia's election tech fighters". Diakses tanggal 2014-07-18. 2. It claims to be independent. 
  11. ^ "staff.blog.ui.ac.id, Gotong Royong dan Data Terbuka Contoh Kasus Pemilu 2014". Diakses tanggal 2014-07-19. Gotong royong dan crowdsourcing pada dasarnya menghimpun banyak pihak untuk mengerjakan sesuatu. Mereka juga sama-sama membentuk sebuah komunitas. 
  12. ^ "TempoKini.com, Gotong Royong". Diakses tanggal 2014-07-18. Gotong royong istilah asli Indonesia. Gotong royong bisa terdiri dari kata “gotong yang berarti membawa” dan “royong yang berarti bersama”. Dalam prakteknya gotong royong dapat membentuk kerukunan antar warga, tidak ada perbedaan tua muda, kaya miskin yang ada hanyalah kebersamaan yang tulus. 
  13. ^ "Celebes.co, Gotong Royong Kawal Pemilu Lewat Web 2.0". Diakses tanggal 2014-07-18. 
  14. ^ "Detik.com, Situs kawalpemilu.org, Dari Anak Muda Menjawab Tantangan KPU dan SBY". Diakses tanggal 2014-07-18. "Cepat kok, rata-rata 1 orang entry data itu sekitar 5 detik.", tutur Ainun 
  15. ^ "TechInAsia.com, 5 things you need to know about Indonesia's election tech fighters". Diakses tanggal 2014-07-18. 700 volunteers are working for free, with no backers, and consist of supporters of both presidential candidates. 

Pranala luar