Cangkiran, Mijen, Semarang
Cangkiran | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kota | Semarang | ||||
Kecamatan | Mijen | ||||
Kodepos | 50216 | ||||
Kode Kemendagri | 33.74.14.1001 | ||||
Kode BPS | 3374010001 | ||||
Luas | 2,76 km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Cangkiran merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kelurahan ini terletak di perbatasan dengan Kabupaten Kendal. Cangkiran berbatasan dengan Kelurahan Bubakan dan Tambangan di sebelah timur, dan Jatisari di sebelah utara. Di sebelah barat dan selatan, Cangkiran berbatasan dengan Kecamatan Boja, Kendal, tepatnya dengan Desa Campurejo, Kliris, Meteseh, dan Ngabean.
Nama Cangkiran berasal dari kata cakian. Nama ini diberikan oleh Sri Gupala, seorang pangeran dari Tarumanagara, yang mendirikan padepokan di sini. Cakian berasal dari kata caki, yang berarti murid. Ada pula sebagian tetua dari daerah setempat menjelaskan bahwa pengambilan nama "Cangkiran" karena ditemukannya sebuah prasasti peninggalan kuno yg berbentuk cangkir, di sekitaran prasasti tersebut juga terdapat sisa runtuhan candi serta ditemukannya lingga dan yoni dalam prasasti tersebut.[1]
Salah satu tempat terkenal di kelurahan ini adalah Terminal Cangkiran, sebuah terminal bus yang melayani transportasi antar kota Semarang. Selain bus biasa, terminal ini juga digunakan sebagai halte dan terminus Trans Semarang, tepatnya untuk Koridor 4 dan 8. Terminal ini didirikan di bekas Pasar Cangkiran yang digusur pada tahun 1990-an.[2]
Rujukan
- ^ "Profil Kelurahan Cangkiran". Kelurahan Cangkiran. Diakses tanggal 14 Juni 2024.
- ^ "Terminal Cangkiran Mijen". Tribun Jateng Wiki. 10 September 2020.