Lompat ke isi

Mandar besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Versi yang bisa dicetak tidak lagi didukung dan mungkin memiliki kesalahan tampilan. Tolong perbarui markah penjelajah Anda dan gunakan fungsi cetak penjelajah yang baku.
Burung Mandar
P. p. poliocephalus; Nakhon Sawan, Thailand
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. porphyrio
Nama binomial
Porphyrio porphyrio
Subspecies groups:

Mandar besar atau Purple swamphen (Porphyrio porphyrio) adalah burung yang biasanya dapat dijumpai di rawa-rawa yang lebih besar dan daerah rumpun gelagah di dataran rendah.[2] Burung yang terbilang lincah dan berwarna ungu kebiru-biruan ini memiliki paruh dan kaki warna merah.[2][3]

Jika ingin melihatnya, kita harus mengintip diam-diam karena ia bersembunyi di antara rumpun gelagah.[2] Masyarakat bisa melihatnya langsung jika mandar besar terbang pendek di atas tumbuh-tumbuhan dengan kaki yang menjuntai.[2] Burung ini mempunyai tinggi sekitar 43 cm.[2] Untuk makanannya sendiri, Mandar besar biasanya makan serangga seperti serangga air dan larvanya ataupun hewan-hewan kecil lainnya.[2] Selain itu burung Mandar juga suka jenis padi-padian dan tumbuh-tumbuhan air.[4]

Ciri-ciri

'Jenis burung Mandar besar di Wollongong Botanic Garden, Australia

Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, burung ini juga mempunyai ciri unik lainnya, yakni memiliki bulu yang berwarna putih pada bagian bawah ekor dekat pantatnya.[4] Kemudian, paruh dan perisai dahi berwarna putih mencolok serta mempunyai iris merah.[5] Bunyi kicauannya keras dan tajam, yakni kik..kiik.[5] Bisa dibilang bahwa burung Mandar besar sering menyelam untuk mengambil gulma air dari dasar danau.[5] Selain itu, hewan yang satu ini senang berkelahi dan saling mengejar pada waktu berbiak.[5] Adapun ciri lainnya adalah burung ini biasanya berlari panjang di atas air sebelum lepas landas.[5]

Mandar besar dapat mencapai ukuran sebesar 40 cm.[5] Ini berarti fauna yang satu ini memiliki ukuran badan yang lebih besar daripada burung Terkuak (burung yang aktif pada malam hari dan mempunyai suara seperti terkruak terkruak).[4]

Telur mandar besar

Telur yang dihasilkannya bisa mencapai belasan butir.[4] Setiap betina Mandar besar mampu bertelur 3-6 butir setiap periode berbiak dengan sarang yang dapat menampung sampai 12 butir telur.[6] Kemudian, paruh dan kaki burung ini berukuran besar serta pendek dan di atas kepalanya terdapat warna merah yang menyerupai jengger ayam.[4]

Habitat

Mandar besar dapat ditemukan di Eropa, Afrika, Pulau Samoa di Samudera pasifik dan Asia, termasuk Indonesia.[4] Di Indonesia burung ini biasanya terdapat di Pulau Sulawesi yang juga merupakan habitat dari burung jenis Terkuak dan Ayam-ayaman, orang-orang di sana biasa menyebutnya dengan nama Dentunda.[4] Burut ini tidak tercatat di Sumatra dan termasuk burung yang jarang berkunjung di Kalimantan, Jawa dan Bali.[5] Dulu diketahui merupakan populasi berbiak di danau-danau daerah pegunungan seperti dataran tinggi Yang yang berada di Jawa Timur, akan tetapi sekarang tidak ditemukan lagi.[5] Penyebaran Global paleartik, pada musim dingin Mandar Besar berada di daerah selatan tetapi jarang mencapai Indonesia., namun dapat ditemukan di Pulau Irian.[5]

Burung ini senang hidup berkelompok dan cenderung memilih daerah yang dekat dengan tanah, sawah, danau-danau, atau rawa-rawa sebagai sarangnya.[4] Karena kecenderungannya hidup di daerah yang berair atau rawa-rawa, maka Mandar besar disebut dengan Ayam Rawa.[4]

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Porphyrio porphyrio". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ a b c d e f Derek Holmes, dkk (1999).Burung-burung di Jawa dan Bali.Jakarta:Puslitbang Biologi- LIPI. Terj. Soenarto Adisoemarto Hal 18 Cet 1
  3. ^ "Menikmati Surga Burung di Rawapening". Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  4. ^ a b c d e f g h i "Burung Mandar". Agro Burung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-20. Diakses tanggal 30 April 2014. 
  5. ^ a b c d e f g h i "Flora dan Fauna". Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  6. ^ "Mandar Besar". Kutilang Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-07. Diakses tanggal 30 April 2014.