Sanskritisme
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Sanskritisme kadang disebut juga neo-sanskritisme atau sanskertaisasi adalah proses penggunaan istilah-istilah berbahasa Sanskerta untuk digunakan kembali dalam suatu bahasa modern, khususnya sebagai bentuk neologisme.[1] Sanskritisme dapat ditemukan dalam bahasa-bahasa India, dan juga bahasa Indonesia.[2]
Pengaruh terhadap bahasa-bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa Indonesia
[sunting | sunting sumber]Penciptaan neologisme dari bahasa Sanskerta melalui Jawa Kuno atau Melayu padal masa awal kemerdekaan Indonesia digunakan untuk mengganti istilah-istilah yang berbau Belanda, sehingga serapan Belanda menjadi lebih sedikit.[3]
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Cielas, Hermina (2020-09-02). "Poetry at the Threshold. A.R. Rajaraja Varma and the New Sanskritism". Studia Litteraria Universitatis Iagellonicae Cracoviensis (dalam bahasa Inggris). 2020 (Volume 15, Issue 3): 179–188. doi:10.4467/20843933ST.20.014.12176. ISSN 2084-3933.
- ^ Wurm, Stephen A.; Mühlhäusler, Peter; Tryon, Darrell T. (2011-02-11). Atlas of Languages of Intercultural Communication in the Pacific, Asia, and the Americas: Vol I: Maps. Vol II: Texts (dalam bahasa Inggris). Walter de Gruyter. ISBN 978-3-11-081972-4.
- ^ Adelaar, K. Alexander; Adelaar, Alexander; Himmelmann, Nikolaus (2005). The Austronesian Languages of Asia and Madagascar (dalam bahasa Inggris). Psychology Press. ISBN 978-0-7007-1286-1.