Arsen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 2 Februari 2021 07.44 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8)
33As
Arsen
Sampel arsen elemental
Garis spektrum arsen
Sifat umum
Nama, lambangarsen, As
Pengucapan
Alotropabu-abu (paling umum), kuning, hitam (lihat alotrop arsen)
Penampilanabu-abu metalik
Arsen dalam tabel periodik
Perbesar gambar

33As
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
P

As

Sb
germaniumarsenselenium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)33
Golongangolongan 15 (pniktogen)
Periodeperiode 4
Blokblok-p
Kategori unsur  metaloid
Berat atom standar (Ar)
  • 74,921595±0,000006
  • 74,922±0,001 (diringkas)
Konfigurasi elektron[Ar] 4s2 3d10 4p3
Elektron per kelopak2, 8, 18, 5
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik sublimasi887 K ​(615 °C, ​1137 °F)
Kepadatan mendekati s.k.5,727 g/cm3
saat cair, pada t.l.5,22 g/cm3
Titik tripel1090 K, ​3628 kPa[3]
Titik kritis1673 K, ? MPa
Kalor peleburanabu-abu: 24,44 kJ/mol
Kalor penguapan34,76 kJ/mol (?)
Kapasitas kalor molar24,64 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 553 596 646 706 781 874
Sifat atom
Bilangan oksidasi−3, −2, −1, 0,[4] +1,[5] +2, +3, +4, +5 (oksida agak asam)
ElektronegativitasSkala Pauling: 2,18
Energi ionisasike-1: 947,0 kJ/mol
ke-2: 1798 kJ/mol
ke-3: 2735 kJ/mol
(artikel)
Jari-jari atomempiris: 119 pm
Jari-jari kovalen119±4 pm
Jari-jari van der Waals185 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalrombohedron
Struktur kristal Rhombohedral untuk arsen
Ekspansi kalor5,6 µm/(m·K)[6] (pada s.k.)
Konduktivitas termal50,2 W/(m·K)
Resistivitas listrik333 nΩ·m (suhu 20 °C)
Arah magnetdiamagnetik[7]
Suseptibilitas magnetik molar−5,5×10−6 cm3/mol[8]
Modulus Young8 GPa
Modulus curah22 GPa
Skala Mohs3,5
Skala Brinell1440 MPa
Nomor CAS7440-38-2
Sejarah
Penemuanalkemis Arab (sebelum 815 M)
Isotop arsen yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
73As sintetis 80,3 hri ε 73Ge
γ
74As sintetis 17,8 hri ε 74Ge
β+ 74Ge
γ
β 74Se
75As 100% stabil
| referensi | di Wikidata

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.

Sifat-sifat Arsenik

Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Arsen dalam peradaban

Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.

Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut lebih keras.

Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.

Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini pada tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.

Alchemical symbol for arsenic
Alchemical symbol for arsenic

Lambang alkimia untuk arsenik tampak di sebelah.

Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.

Arsen dan lingkungan

Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per miliar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi meracun. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program air sumur besar-besaran pada akhir abad ke-20, tetapi gagal menemukan keberadaan arsenik dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan massal terburuk dalam sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades terjadi epidemik keracunan massal disebabkan oleh arsenik.

Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet[9], diduga memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi. Tanaman yang ditanam di atas tanah yang mengandung arsenik dapat diserap oleh tanaman dan meninggalkan residu pada hasil pertanian.[10]

Manfaat

Timbal biarsenat telah digunakan pada abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.

Kegunaan lain:

  • Berbagai macam insektisida dan racun
  • Galium arsenida adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan komponen ini lebih cepat tetapi juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon.

Berbagai macam senyawa

Peringatan

Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock. Lihat artikel keracunan arsenik.

Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsen

Referensi

  1. ^ (Indonesia) "Arsen". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ (Indonesia) "Arsenik". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  3. ^ Gokcen, N. A (1989). "The As (arsenic) system". Bull. Alloy Phase Diagrams. 10: 11–22. doi:10.1007/BF02882166. 
  4. ^ Abraham, Mariham Y.; Wang, Yuzhong; Xie, Yaoming; Wei, Pingrong; Shaefer III, Henry F.; Schleyer, P. von R.; Robinson, Gregory H. (2010). "Carbene Stabilization of Diarsenic: From Hypervalency to Allotropy". Chemistry: A European Journal. 16 (2): 432–5. doi:10.1002/chem.200902840. PMID 19937872. 
  5. ^ Ellis, Bobby D.; MacDonald, Charles L. B. (2004). "Stabilized Arsenic(I) Iodide: A Ready Source of Arsenic Iodide Fragments and a Useful Reagent for the Generation of Clusters". Inorganic Chemistry. 43 (19): 5981–6. doi:10.1021/ic049281s. PMID 15360247. 
  6. ^ Cverna, Fran (2002). ASM Ready Reference: Thermal properties of metals. ASM International. hlm. 8–. ISBN 978-0-87170-768-0.  pdf.
  7. ^ editor-in-chief, David R. Lide. (2000). "Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds". Handbook of Chemistry and Physics (PDF) (edisi ke-81). CRC Press. ISBN 0849304814. 
  8. ^ Weast, Robert (1984). CRC, Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton, Florida: Chemical Rubber Company Publishing. hlm. E110. ISBN 0-8493-0464-4. 
  9. ^ "Arsenic Confirmed in Groundwater Supply". The Jakarta Post. 10 Oktober 2008. Diakses tanggal 10 Oktober 2008. 
  10. ^ "FDA Ukur Arsenik Dalam Beras". VOA Indonesia. 7 September 2013. 

Pranala luar

Catatan kaki