Banjir Aceh 2021–2022

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pada 31 Desember 2021, sejumlah wilayah di Aceh dilanda banjir.

Dampak[sunting | sunting sumber]

Aceh Tamiang[sunting | sunting sumber]

Hingga 2 Januari 2022, banjir melanda 19 gampong di enam kecamatan yaitu Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Karang Baru, Manyak Payed, dan Banda Mulia. Lebih dari 4.000 warga terdampak banjir.[1]

Aceh Timur[sunting | sunting sumber]

Hingga 1 Januari 2022, sejumlah gampong di 11 kecamatan dilanda banjir sehingga menyebabkan ribuan warga mengungsi. Gampong yang terdampak yaitu 12 gampong di Birem Bayeun, empat gampong di Indra Makmur, sepuluh gampong di Sungai Raya, satu gampong di Idi Tunong, delapan gampong di Rantau Selamat, dua gampong di Peureulak Timur, sepuluh gampong di Ranto Peureulak, lima gampong di Julok, lima gampong di Nurussalam, enam gampong di Darul Falah, dan lima gampong di Banda Alam. Ketinggian banjir dilaporkan setinggi 20–150 cm. Tanah longsor juga terjadi di Bukit Seulemak, Birem Bayeun, sehingga mengakibatkan terputusnya akses jalan karena tertimbun tanah dan batu.[2] Keesokan harinya, kecamatan yang terdampak bertambah menjadi 14 kecamatan. Seorang anak tewas terseret arus banjir.[3]

Aceh Utara[sunting | sunting sumber]

Seorang anak tewas terseret arus banjir.[3] Seorang wanita berusia 50 tahun menyusul meninggal.[4] Jumlah kecamatan yang terdampak bertambah menjadi 15 kecamatan.[5]

Langsa[sunting | sunting sumber]

Hingga 1 Januari 2022, tujuh kelurahan di Langsa Baro dan Langsa Barat terdampak banjir. Ketinggian banjir dilaporkan setinggi 40–80 cm.[2]

Lhokseumawe[sunting | sunting sumber]

Banjir dilaporkan melanda pada malam 2 Januari 2022. Pada saat itu, Mane Kareung, Asan Kareung, Kumbang Punteut, dan Blang Weu Baroh di Blang Mangat terdampak banjir.[6]

Tanggapan[sunting | sunting sumber]

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Aceh meminta Pemerintah Aceh untuk segera menetapkan status darurat bencana provinsi.[7]

Presiden Joko Widodo memberikan bantuan berupa 15.000 paket sembako.[8] Komite Peralihan Aceh juga menyerahkan bantuan.[9]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Warsidi, Adi, ed. (2 Januari 2022). "Banjir Melanda Aceh Tamiang, 4.308 Jiwa Terdampak". Kumparan. Diakses tanggal 2 Januari 2022. 
  2. ^ a b Warsidi, Adi, ed. (1 Januari 2022). "Banjir Kepung Aceh Timur, 11 Kecamatan Terendam". Kumparan. Diakses tanggal 1 Januari 2022. 
  3. ^ a b Razali, Habil, ed. (3 Januari 2022). "Dua Anak Meninggal Terseret Banjir di Aceh". Kumparan. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  4. ^ Razali, Habil, ed. (4 Januari 2022). "Banjir Aceh Utara Meluas Jadi 15 Kecamatan, Ribuan Warga Masih Mengungsi". Kumparan. Diakses tanggal 4 Januari 2022. 
  5. ^ Razali, Habil, ed. (4 Januari 2022). "Banjir Aceh Utara Meluas Jadi 15 Kecamatan, Ribuan Warga Masih Mengungsi". Kumparan. Diakses tanggal 4 Januari 2022. 
  6. ^ Warsidi, Adi, ed. (2 Januari 2022). "Banjir Juga Melanda Kota Lhokseumawe". Kumparan. Diakses tanggal 2 Januari 2022. 
  7. ^ Warsidi, Adi, ed. (3 Januari 2022). "Banjir Aceh, WALHI Minta Pemerintah Tetapkan Status Darurat Bencana". Kumparan. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  8. ^ Ende, Husaini, ed. (7 Januari 2022). "Presiden Jokowi Beri Bantuan 15 Ribu Paket Sembako untuk Korban Banjir Aceh". Kumparan. Diakses tanggal 7 Januari 2022. 
  9. ^ Razali, Habil (9 Januari 2022). "Organisasi Mantan Kombatan GAM Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Aceh Utara". Kumparan. Diakses tanggal 9 Januari 2022.