Banjir dan longsor Nusa Tenggara 2021

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Banjir dan longsor Nusa Tenggara 2021
Tanggal4 April 2021 (2021-04-04)6 April 2021 (2021-4-6)
Lokasi12 Kabupaten/Kota
Kabupaten Alor,
Kabupaten Bima,
Kabupaten Ende,
Kabupaten Flores Timur,
Kabupaten Kupang,
Kabupaten Lembata,
Kabupaten Malaka,
Kabupaten Ngada,
Kabupaten Rote Ndao,
Kabupaten Sabu Raijua,
Kabupaten Sumba Timur,
Kota Kupang[1]
Tewas178
(71 Flores Timur, 43 Lembata, 27 Alor, 8 Malaka, 6 Kota Kupang, 3 Kupang, 2 Sabu Raijua, 2 Rote Ndao, 1 Ende, 1 Ngada, 1 Sikka, 2 Bima)[2]
Cedera259
(71 Flores Timur, 46 Lembata, 5 Malaka, 2 Alor, 1 Ngada)[2]
Hilang47
(14 Alor, 5 Flores Timur, 25 Lembata, 1 Kupang)[2]
Kerugian harta benda65.111 rumah terdampak,
17.155 rumah rusak berat,
15.041 rumah rusak sedang,
31.195 rumah rusak ringan,
40 titik jalan tertutup,
5 jembatan putus,
115 unit fasilitas umum terdampak (Alor 11, Flores Timur 8, Malaka 65, Ngada 1, Sumba Timur 7),
26 fasilitas umum rusak berat dan
1 kapal penumpang tenggelam.[2]
Suasana pengungsian di Kabupaten Flores Timur pascabanjir.

Banjir dan longsor Nusa Tenggara 2021 adalah bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sebagian wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia pada 4-6 April 2021. Bencana banjir dan tanah longsor ini merupakan akibat dari Siklon Seroja yang menyebabkan curah hujan tinggi dan badai petir di NTT, NTB, dan Timor Leste.[3][4]

Sampai dengan 5 April pukul 23.00 WIB, total jumlah pengungsi sebanyak 8.424 warga serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak. Jumlah ini terus mengalir dan terbesar berada di Kabupaten Sumba Timur: 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958 orang, Rote Ndao 672 jiwa (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Sampai dengan 8 April, total jumlah pengungsi sebanyak 20.929 warga dengan total terdampak 6.019 KK. Jumlah ini terbagi diantaranya; Flores Timur 1,361 orang, Malaka 5.479 orang, Lembata 812 orang, Sumba Timur diperkirakan 10.000 orang, Rote Ndao 1.072 orang, Sabu Raijua 346 orang, Timor Tengah Selatan 776 orang, Alor 299 orang, Belu 628 orang, dan Timor Tengah Utara 156 orang.[2]

Disebutkan bahwa banjir bandang di NTB dan NTT ini disebabkan oleh curah hujan ekstrim. Dan selain itu diduga banjir bandang ini terjadi akibat kerusakan alam di hulu sebab adanya bekas kayu gergajian mesin yang terbawa mesin di daerah, seperti di Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang, Adonara. Berkaitan dengan ini, Bupati Flores Timur Anton G. Hadjon mengakui adanya kerusakan alam di pegunungan menjadi penyebab bencana dan dinas terkait akan diperintahkan untuk memetakan lokasi gundul agar direboisasi.[5] Daerah NTB yang mengalami banjir bandang ini, seperti Bima bagian selatan, juga diduga terdampak akibat alih fungsi lahan hutan menjadi ladang jagung.[5]

Dampak dan korban[sunting | sunting sumber]

Nusa Tenggara Barat[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Bima, data awal menunjukkan ada sekitar 7.598 unit rumah terendam dengan ketinggian air 50-200 cm dengan total 23.362 jiwa terdampak dan dua orang meninggal dunia.[6] Bendungan Pelaparado di Kecamatan Monta juga meluap saat hujan berintensitas tinggi pada Jumat lalu.[5]

Dari hasil data di lapangan, banjir bandang menyeret kurang lebih 8.240 hewan ternak warga. Tiga jembatan di Kecamatan Madapangga dan satu jembatan penghubung di Kecamatan Bolo rusak parah. Sebanyak 59 unit fasilitas pendidikan juga mengalami kerusakan.[7]

Nusa Tenggara Timur[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Alor[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Alor, sedikitnya 25 warga meninggal dunia, 25 warga luka-luka dan 20 masih hilang.[2]

Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD 21 rumah rusak berat, 106 rumah rusak sedang, 6 fasilitas umum rusak berat, 1 fasilitas umum rusak ringan dan 11 fasilitas umum terdampak.[8]

Kabupaten Ende[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Ende, sedikitnya 1 warga meninggal dunia.[2]

Kabupaten Flores Timur[sunting | sunting sumber]

Bantuan dari Kementerian Sosial di Flores Timur

Empat belas desa di Flores Timur diterjang banjir bandang akibat limpasan dan material dari Gunung Lewotolo.[9] Hingga 5 April, bencana ini sedikitnya mengakibatkan 62 meninggal dunia,[10][11][a] 9 luka-luka, 27 hilang, dan 49 kepala keluarga dipastikan terdampak.[12][13] Banjir bandang juga menyebabkan rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus atau rusak berat.[14] sedikitnya, 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi. Tingginya korban tewas diduga akibat kebanyakan orang sedang tidur saat Siklon Seroja memasuki daratan.[15] Empat truk bahan bakar Pertamina juga dilaporkan rusak.[16]

Di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, 56 warga meninggal dunia,[11] 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.

Di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.[11]

Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia[11] dan 1 orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak.[14]

Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD data pemukiman yang terdampak, 82 rumah rusak berat, 34 rumah rusak ringan, 97 rumah terdampak dan 8 fasilitas umum rusak berat.[8]

Kabupaten Lembata[sunting | sunting sumber]

BPBD Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.[17]

Per 7 April, BNPB melaporkan ada 28 korban meninggal dunia, 44 orang hilang, 958 mengungsi dan 98 luka-luka akibat banjir bandang dan longsor di Lembata.[18]

Kabupaten Malaka[sunting | sunting sumber]

Total wilayah terdampak banjir di kabupaten Malaka mencapai 23 desa, antara lain;[19]

Jembatan Benenai yang terletak di Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT berubah bentuk dan miring akibat terjangan banjir.

Tiga orang dinyatakan meninggal setelah terseret arus banjir.[20]

Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD 1.154 rumah terdampak dan 65 fasilitas umum terdampak.[8]

Per tanggal 9 April, BNPB melaporkan sebanyak 4.104 rumah rusak, 456 diantaranya rusak berat. Warga juga kehilangan ternak mereka, diantaranya; 207 ekor sapi, 1.120 ekor babi dan 265 ekor kambing.[21]

Kabupaten Ngada[sunting | sunting sumber]

Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD 4 rumah rusak berat, 2 rumah rusak sedang dan 1 fasilitas umum terdampak.[8]

Kabupaten Rote Ndao[sunting | sunting sumber]

Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD 12 rumah rusak berat.[8]

Kabupaten Sabu Raijua[sunting | sunting sumber]

Di Sabu Raijua ada 6 kecamatan terisolasi, karena jalan putus dan jembatan terputus.[9]

Kabupaten Sumba Barat[sunting | sunting sumber]

Per tanggal 6 April, berdasarkan data BPBD 54 unit rumah terdampak.[8]

Kabupaten Sumba Timur[sunting | sunting sumber]

BPBD Kabupaten Sumba Timur menginformasikan sebanyak 54 KK atau 165 jiwa mengungsi, sedangkan 109 KK atau 475 jiwa terdampak.[1] Di Kabupaten Sumba Timur, tujuh fasilitas umum terdampak bencana.[8]

Kota Kupang[sunting | sunting sumber]

Menurut Kepala BPBD Kota Kupang, Jemmy Didok sedikitnya 2.190 jiwa terdampak dan 734 rumah warga yang rusak akibat banjir, longsor dan angin kencang.[22] Jalan Trans Timor di Kota Kupang terendam dan memutus jalur antar kabupaten.[22] Sebuah jembatan yang menghubungkan Kota Kupang dan Kabupaten Malaka juga hancur.[23]

Satu unit kapal motor penyebrang (KMP) Jatra 1 yang tengah bersandar di Pelabuhan Bolok, Kupang, NTT tenggelam.[24]

Dampak di pemukiman, berdasarkan data BPBD, 10 rumah rusak sedang dan 657 unit rumah terdampak.[8]

Timor Leste[sunting | sunting sumber]

Banjir bandang di Terminal Becora
Pengungsi di tempat penampungan darurat Dili, Timor Leste

Pada 5 April, terhitung 27 warga meninggal, 8 orang hilang dan lebih dari 7000 warga kehilangan tempat tinggal di Timor Leste.[25] Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak, menyatakan bahwa banjir akibat siklon ini merupakan bencana paling merusak yang pernah dialami negara itu selama 40 tahun terakhir. Pemerintah Timor Leste mengadakan pertemuan darurat untuk menghadapi situasi ini. Saat ini, pemerintah setempat sedang merencanakan respons darurat yang harus dilakukan.

Penanganan[sunting | sunting sumber]

Proses evakuasi di Kabupaten Flores Timur terkendala kurangnya alat berat, akses yang kurang memadai menuju laut, dan kurangnya area pengungsian.[26][27] Sebanyak 2.226 gardu listrik di NTT mengalami pemadaman selama siklon Seroja berlangsung.[28] Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya dapat memperbaiki 82% kerusakan infrastruktur kelistrikan yang terdampak, sementara sisanya cukup sulit untuk diperbaiki akibat cuaca ekstrem.[29][30] Kota Kupang menyatakan darurat bencana, tetapi pemerintah masih terkendala kekurangan dana dan personel untuk menangani bencana.[22] Sebuah jembatan darurat dibangun untuk membantu evakuasi di Flores Timur.[31] Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo, berencana mengunjungi Flores Timur pada 5 April 2021.[32][33] Selain perahu karet, pengungsian, dan personel, pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan makanan, selimut, masker, dan tes cepat antigen COVID-19.[34][35][36] Distribusi bantuan masih terkendala kondisi cuaca dan kerusakan infrastruktur.[37][38] Dewan Perwakilan Rakyat meminta pemerintah untuk mempercepat distribusi bantuan dan meminta bantuan prajurit TNI.[35][39]

BNPB mengerahkan enam helikopter untuk membantu penanganan darurat bencana. Enam helikopter tersebut meliputi Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton yang direposisi dari Kalimantan Barat dan Heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton yang direposisi dari Riau, Heli EC-115 berkapasitas 12 tempat duduk, Heli AW 199 berkapasitas 7 tempat duduk, Heli jenis Bell 412EP dengan kapasitas 12 tempat duduk dan Heli AS-365 kapasitas 11 tempat duduk.[40]

Polri mengerahkan 292 anggota Brimob ke lokasi bencana. Sebanyak 61 personel dari Korps Brimob Polri, 100 personel Brimob Polda Jatim, 31 personel Brimob Polda Jateng, dan 100 personel Brimob Polda Bali.[41]

Bantuan juga mengalir dari sejumlah pemerintah daerah provinsi lain. Pada 16 April 2021, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan 30 truk yang terdiri dari kebutuhan hidup sehari-hari termasuk obat-obatan, sembako, dan sebagainya yang dibawa dari Dermaga Madura Ujung di Surabaya.[42] Selain itu juga ada bantuan dari Jawa Tengah berupa 18 relawan dan bantuan logistik sebesar Rp 503 juta. Relawan-relawan itu diperlukan untuk membangun hunian sementara, menolong korban luka dan lainnya di dapur umum.[43] Pemprov Sumatera Barat juga menyalurkan 1,5 ton rendang dan uang Rp750 juta untuk membantu meringankan beban korban bencana. Bantuan ini disampaikan langsung di ruang kerja Wagub NTT Josef Nae Soi pada Jumat, 16 April 2021 juga. Bantuan rendang 1,5 ton itu, melampaui target awal bantuan, yakni 1 ton.[44]

Rencana relokasi[sunting | sunting sumber]

Presiden Jokowi mengunjungi korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Flores Timur dan Lembata pada 9 April 2021. Dalam kesempatan itu, di Desa Ile Ape di Lembata, presiden mengatakan telah berbicara pada gubernur NTT dan bupati Lembata untuk relokasi dengan persetujuan masyarakat dan dibangun secepatnya. Tak hanya di Lembata, pemukiman warga terdampak di Flores Timur juga akan direlokasi dan lahan akan dipersiapkan pemda, serta pemukiman akan dibangun Kementerian PUPR.[5] Menindaklanjuti hal itu, di Lembata tanah pemda telah siap dan di Adonara tersedia 2 alternatif lokasi. Dinyatakan dari KemenPUPR, 1000 unit RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) akan dibangun di 2 tempat, di Lembata 700 unit dan 300 di Adonara dalam jangka waktu 4 bulan jika lahan telah tersedia.[45] Selain itu juga, Wagub NTT pada keterangan pers 12 April 2021 meminta pemkab dan pemkot agar persiapkan data korban dan lahan yang terdampak banjir agar segera direlokasi dan melaksanakan koordinasi dengan Kantor Wilayah BPN agar warga tak alami kesulitan mengurus sertifikat tanah. Selain itu BNPB, dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp 500.000 per bulan akan diberikan untuk setiap kepala keluarga yang menjadi korban bencana alam.[46]

Kritik[sunting | sunting sumber]

Kurang tanggapnya respons pemerintah daerah dikritik oleh beberapa pihak. Tagar #PrayforNTT menjadi viral di Indonesia melalui media sosial Twitter.[47][48] WALHI sempat menekan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menyatakan kondisi darurat bencana dan mengkritik kurangnya respons dari Gubernur Viktor Laiskodat.[49][50] Partai Keadilan Sejahtera mengkritik Presiden Joko Widodo karena menghadiri pernikahan Atta Halilintar daripada menangani bencana akibat Siklon Seroja ini.[51][52]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Kondisi Kupang Terkini & Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di NTT". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  2. ^ a b c d e f g Konferensi Pers Update Penanganan Bencana di Nusa Tenggara Timur, diakses tanggal 2021-04-13 
  3. ^ Antara (2021-04-05). "Siklon Tropis Seroja Penyebab Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang NTT". Okezone.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  4. ^ Rakyat, Pikiran. "Badai Siklon Tropis Seroja Hantam NTT, Sulawesi dan Maluku Diminta Ikut Siap Siaga – Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  5. ^ a b c d "Korban Siklon Seroja Segera Direlokasi". Kompas. 10 April 2021. Hlm. 1 & 15.
  6. ^ "23.362 Jiwa Terdampak Banjir Bima NTB, Ribuan Rumah Terendam". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  7. ^ Times, I. D. N.; Viqi, Ahmad. "Banjir Bima, 9.145 KK Terdampak dan 2 Orang Meninggal". IDN Times. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  8. ^ a b c d e f g h Jati, Dr. Raditya (6 April 2021). "Dampak Terkini Siklon Tropis Seroja Akibatkan 8.424 Warga NTT Mengungsi". www.bnpb.go.id. Diakses tanggal 6 April 2021. 
  9. ^ a b "Cuaca Ekstrem di Lembata NTT, 18 Orang Tewas dan 37 Hilang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  10. ^ "Banjir Flores Timur, Wakil Bupati Sebut 62 Orang Meninggal". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  11. ^ a b c d JawaPos.com (2021-04-05). "Semua Halaman – Kota Kupang Nyaris Lumpuh, 62 Orang Tewas akibat Banjir Bandang Flores". JawaPos.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  12. ^ "Update Banjir Flores Timur: 44 Warga Tewas, 7 Hilang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  13. ^ Briantika, Adi. "Dampak Banjir Bandang Flores NTT: 41 Meninggal, 5 Jembatan Putus". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  14. ^ a b Ismail, Taufik. Arifin, Choirul, ed. "Lima Jembatan Putus Akibat Banjir Bandang Flores Timur". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  15. ^ Sulaiman, M. Reza (2021-04-05). "Korban Meninggal Bencana Alam di NTT Bertambah Jadi 11 Orang". Suara.com. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  16. ^ Indraini, Anisa. "Banjir Bandang Terjang NTT, Listrik hingga BBM Terdampak". detikcom. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  17. ^ Jati, Dr. Raditya (5 April 2021). "Sebanyak 11 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia Pascabanjir Bandang di Kabupaten Lembata". www.bnpb.go.id. Diakses tanggal 5 April 2021. 
  18. ^ Setiawan, Riyan. "Banjir Lembata NTT, BNPB: 28 Meninggal, 44 Hilang & 958 Mengungsi". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-09. 
  19. ^ "Update Banjir NTT dan Siklon Seroja 5 April: 27 Warga Masih Hilang". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  20. ^ Liputan6.com (2021-04-05). Apriyono, Ahmad, ed. "Banjir Bandang Melanda 23 Desa di Kabupaten Malaka NTT, 3 Orang Meninggal Dunia". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  21. ^ Antara. "4.104 Rumah di Malaka NTT Rusak Akibat Banjir & Longsor". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-09. 
  22. ^ a b c "Darurat Bencana NTT, Ruas Jalan Timor Raya Terendam". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  23. ^ Assifa, Farid, ed. (2021-04-04). "Jembatan Benenai Putus Diterjang Banjir, Akses Kupang ke Malaka Lumpuh Total". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  24. ^ Haryadi, Malvyandie. Haryadi, Malvyandie, ed. "VIDEO: DETIK-detik KMP Jatra 1 Tenggelam di Pelabuhan Bolok Kupang NTT". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  25. ^ "Facebook". www.facebook.com. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  26. ^ Beech, Hannah; Suhartono, Muktita (2021-04-04). "Floods and Mudslides in Eastern Indonesia Leave at Least 41 Dead". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  27. ^ Rakyat, Pikiran. "Terbatasnya Alat Berat hingga Kondisi Cuaca, Hambat Evakuasi Korban Longsor Flores Timur – Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  28. ^ Belarminus, Robertus, ed. (2021-04-05). "Badai Siklon Tropis Seroja Terjang NTT, 2.226 Gardu PLN Padam". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  29. ^ "PLN Gerak Cepat Amankan Kelistrikan Terdampak Cuaca Ekstrim di NTT | beritajatim.com". beritajatim.com (dalam bahasa Inggris). 2021-04-04. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  30. ^ "PLN Hidupkan Kembali 4.885 Gardu Listrik di Lokasi Banjir dan Longsor NTT". iNews.ID. 2021-04-05. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  31. ^ Faqih, Fikri (2021-04-04). Faqih, Fikri, ed. "Evakuasi Korban Banjir Flores Timur, Warga Bangun Jembatan Darurat". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  32. ^ "Besok, Kepala BNPB Doni Monardo Turun Langsung ke Flores Timur". 
  33. ^ Sanusi. Sanusi, ed. "Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Flores Timur, Kepala BNPB Letjen Doni Bertolak ke NTT". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  34. ^ Sanusi. Sanusi, ed. "BNPB Kirim Rapid Tes Antigen dan Masker untuk Korban Banjir Bandang Adonara Flores Timur". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  35. ^ a b Senin; April 2021, 05 April 2021 09:11 WIB 05; Wib, 09:11 (2021-04-05). "NTT Dilanda Banjir Besar, Pemerintah Diminta Segera Kirim Bantuan". indozone.id. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  36. ^ "Tak Hanya Makanan, BNPB Salurkan Masker hingga Rapid Test Antigen ke Korban Banjir di Flores Timur". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  37. ^ "Banjir bandang terjang Flores Timur, NTT, pengiriman bantuan 'terkendala cuaca', korban: 'Kami sangat-sangat p". Radio DMS Ambon. 2021-04-04. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  38. ^ "Cuaca Buruk Jadi Kendala Bantuan Banjir Flores Timur". Republika Online. 2021-04-04. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  39. ^ "DPR Minta Bantuan dan Alat Berat Segera Dikirim ke NTT". Republika Online. 2021-04-05. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  40. ^ Nurita, Dewi (2021-04-07). Wibowo, Eko Ari, ed. "BNPB Kerahkan 6 Helikopter Bantu Tangani Darurat Bencana NTT". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-04-08. 
  41. ^ Briantika, Adi. "Polri Kerahkan 292 Personel Brimob Bantu Penanganan Bencana NTT". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-09. 
  42. ^ Hakim, Lukman (16 April 2021). Gubernur Khofifah Berangkatkan 30 Truk Bantuan untuk Korban Bencana NTT INews Jatim. Diakses pada 16 April 2021.
  43. ^ R., Alif Nazzala (13 April 2021). Pemprov Jateng Kirimkan Relawan dan Bantuan Logistik ke NTT Bisnis.com. Editor: Miftahul Ulum. Diakses pada 16 April 2021.
  44. ^ Elfisha, Miko (16 April 2021). Pemprov Sumbar kirimkan 1,5 ton rendang untuk korban bencana NTT Antara News. Editor:Erafzon Saptiyulda AS. Diakses pada 16 April 2021.
  45. ^ Ramadhan, Bilal (12 April 2021). Relokasi Rumah Warga Terdampak Longsor di NTT Disiapkan Republika. Diakses pada 17 April 2021.
  46. ^ Bere, Sigianus Marutho (12 April 2021).Pemda NTT Diminta Siapkan Lahan Relokasi Warga Terdampak Bencana Alam Kompas. Diakses pada 17 April 2021.
  47. ^ Times, I. D. N.; Putri, Teatrika Handiko. "Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTT". IDN Times. Diakses tanggal 2021-04-05. 
  48. ^ Katolikana, Redaksi. "#PRAYFORNTT: Paskah Kelabu di Nusa Tenggara Timur". KATOLIKANA. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  49. ^ Rosana, Francisca Christy. Setiawan, Kodrat, ed. "Walhi Desak Pemerintah Tetapkan Status Darurat Bencana NTT". Tempo.co. 
  50. ^ Jehola, Kanis. "NTT Dikepung Bencana Hidrometereologi, WALHI NTT: Gubernur Harus Tetapkan Status Darurat Bencana". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  51. ^ Panjaitan, Rafyq. "PKS Kritisi Jokowi di Pernikahan Atta-Aurel Lalu Diunggah Sekretariat Negara". Kumparan. Diakses tanggal 2021-04-04. 
  52. ^ Kurniawan, Hasan (2021-04-05). "Badai Besar Masih Menghantam NTT, Setop Bahas Kawinan Artis". Sindonews.com. Diakses tanggal 2021-04-04. 

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Per 6 April, data jumlah korban meninggal berbeda dengan data yang dikeluarkan BNPB yakni 49 orang.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]