Krisis Israel–Palestina 2021: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
| partof = [[Konflik Israel–Palestina]]
| partof = [[Konflik Israel–Palestina]]
| date = 6 Mei 2021–sekarang
| date = 6 Mei 2021–sekarang
| place = [[Jerusalem]], [[Masjidilaqsa]], [[Jalur Gaza]]
| place = [[Yerusalem]], [[Masjidilaqsa]], [[Jalur Gaza]]
| causes =
| causes =
| goals =
| goals =
Baris 25: Baris 25:
| effect =
| effect =
}}
}}
Bentrokan yang melibatkan pemrotes dari Palestina dan [[Polisi Israel]] terjadi pada Mei 2021, bersamaan dengan libur [[Lailatulqadar]] dan [[Hari Yerusalem]]. Bentrokan tersebut merupakan akibat dari rencana pengusiran warga Palestina ke [[Sheikh Jarrah]], [[Yerusalem Timur]] oleh [[Mahkamah Agung Israel]]. Bentrokan ini mengakibatkan 300 orang luka-luka, sebagian besar merupakan warga Palestina.<ref name="MoreThan300" /> Hal ini memicu kecaman dari dunia internasional dan menyebabkan pengambilan keputusan oleh Mahkamah Agung ditunda selama 30 hari. Pada 9 Mei, pasukan Israel menyerang [[Masjidilaqsa]], salah satu tempat suci umat Islam.
Bentrokan yang melibatkan pemrotes dari Palestina dan [[Polisi Israel]] terjadi pada Mei 2021, bersamaan dengan libur [[Lailatulqadar]] dan [[Hari Yerusalem]]. Bentrokan tersebut merupakan akibat dari rencana pengusiran beberapa warga Palestina yang bermukim di [[Sheikh Jarrah]], [[Yerusalem Timur]] oleh [[Mahkamah Agung Israel]]. Bentrokan ini mengakibatkan 300 orang luka-luka, sebagian besar merupakan warga Palestina.<ref name="MoreThan300" /> Hal ini memicu kecaman dari dunia internasional dan menyebabkan pengambilan keputusan oleh Mahkamah Agung ditunda selama 30 hari. Pada 9 Mei, pasukan Israel menyerang [[Masjidilaqsa]], salah satu tempat suci umat Islam.

== Latar belakang ==
[[Mahkamah Agung Israel]] kabarnya akan memutuskan rencana pengusiran enam keluarga Palestina dari [[Sheikh Jarrah]], [[Yerusalem Timur]] pada Mei 2021. Klaim kepemilikan Sheikh Jarrah sudah menjadi masalah sejak beberapa abad yang lalu. Awalnya, dua warga Yahudi membeli sebagian Sheikh Jarrah dari pemilik beretnis Arab pada 1876, atau pada masa [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Ketika [[Perang Arab-Israel 1948|Perang Arab–Israel 1948]], Jordan mengambil alih wilayah tersebut. Jordan yang kala itu didukung oleh [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] membangun 28 rumah untuk pengungsi Palestina yang berhasil melarikan diri dari [[Israel|Wilayah Israel]]. Ketika terjadinya [[Perang Enam Hari]] pada 1967, wilayah ini kembali diambil alih oleh Israel dan kepemilikannya diserahkan ke warga Yahudi. Warga Yahudi kemudian menjual rumah-rumah di sana kepada organisasi sayap kanan yang telah berulang kali mencoba mengusir warga Palestina. Dalam [[Hukum di Israel]], warga Israel mempunyai hak untuk mengambil alih properti yang dimiliki oleh Yahudi sebelum Perang Arab–Israel 1948 di Yerusalem Timur. Namun di sisi lain, tidak ada peraturan yang menyatakan bahwa warga Palestina dapat mengambil alih properti mereka yang direbut di Israel.<ref>{{Cite news|last=Kingsley|first=Patrick|author-link=Patrick Kingsley (journalist)|date=7 Mei 2021|title=Evictions in Jerusalem Become Focus of Israeli-Palestinian Conflict|url=https://www.nytimes.com/2021/05/07/world/middleeast/evictions-jerusalem-israeli-palestinian-conflict-protest.html|work=[[The New York Times]]|location=Yerusalem|access-date=9 Mei 2021}}</ref><ref>{{Cite news|last=Rubin|first=Shira|date=9 Mei 2021|title=How a Jerusalem neighborhood reignited the Israeli-Palestinian conflict|url=https://www.washingtonpost.com/world/middle_east/jerusalem-sheikh-jarrah-occupation-aqsa/2021/05/09/822ce066-af68-11eb-82c1-896aca955bb9_story.html|work=[[The Washington Post]]|location=Jerusalem|access-date=9 Mei 2021}}</ref><ref>{{cite web | last=Boxerman | first=Aaron | last2=Bachner | first2=Michael | last3=Gross | first3=Judah Ari | title=Supreme Court delays session on Sheikh Jarrah evictions amid Jerusalem violence | website=The Times of Israel | date=2021-05-09 | url=https://www.timesofisrael.com/supreme-court-delays-session-on-sheikh-jarrah-evictions-amid-jerusalem-tensions/ | access-date=2021-05-11}}</ref>

[[Itamar Ben-Gvir]], seorang politisi [[Politik kanan jauh|kanan jauh]] Israel, sempat mengunjungi Sheikh Jarrah sesaat sebelum bentrokan terjadi. Ketika itu, ia mengatakan bahwa rumah-rumah di sana dimiliki Yahudi dan polisi harus "melawan" siapapun yang memprotes hal tersebut.<ref name="AFPSilence">{{cite web|date=9 Mei 2021|title='Silence is not an option' in east Jerusalem for Palestinians|url=https://www.france24.com/en/live-news/20210509-silence-is-not-an-option-in-east-jerusalem-for-palestinians|website=[[Agence France-Presse]]|access-date=10 Mei 2021}}</ref> [[Agence France-Presse]] melaporkan bahwa penduduk Israel mulai tampak berdatangan di Sheikh Jarrah dengan membawa [[senapan serbu]] dan [[revolver]] sehingga menimbukan bentrokan.<ref name=AFPSilence /> Sebelumnya, bentrokan juga terjadi setelah Pemerintah Israel menutup [[Gerbang Damaskus]], tempat yang populer bagi umat Islam untuk berkumpul selama bulan [[Ramadan]],<ref name=AFPSilence /> dan ketika Pemerintah Israel menerapkan pembatasan di [[Masjidilaqsa|Masijidilaqsa]].<ref>{{cite web|last=Palmer|first=Elizabeth|date=10 Mei 2021|title=Hundreds of Palestinians wounded as religious tension boils over in Jerusalem|url=https://www.cbsnews.com/news/israel-jerusalem-violence-palestinians-wounded-2021-05-10/|website=[[CBS News]]|access-date=10 Mei 2021}}</ref>

Pemrotes dari Palestina juga menyayangkan sikap [[Presiden Palestina]], [[Mahmoud Abbas]], yang menunda pemilu legislatif karena diduga tidak ingin partainya ([[Fatah]]) kalah secara politik.<ref name=AFPSilence />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 11 Mei 2021 03.41

Bentrokan Yerusalem 2021
Bagian dari Konflik Israel–Palestina
Tanggal6 Mei 2021–sekarang
LokasiYerusalem, Masjidilaqsa, Jalur Gaza
Pihak terlibat

 Palestina

Jumlah korban
Terluka305+ pemrotes dari Palestina[2]
21 Polisi Israel[3]
Tertawan23 pemrotes dari Palestina[4]

Bentrokan yang melibatkan pemrotes dari Palestina dan Polisi Israel terjadi pada Mei 2021, bersamaan dengan libur Lailatulqadar dan Hari Yerusalem. Bentrokan tersebut merupakan akibat dari rencana pengusiran beberapa warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur oleh Mahkamah Agung Israel. Bentrokan ini mengakibatkan 300 orang luka-luka, sebagian besar merupakan warga Palestina.[2] Hal ini memicu kecaman dari dunia internasional dan menyebabkan pengambilan keputusan oleh Mahkamah Agung ditunda selama 30 hari. Pada 9 Mei, pasukan Israel menyerang Masjidilaqsa, salah satu tempat suci umat Islam.

Latar belakang

Mahkamah Agung Israel kabarnya akan memutuskan rencana pengusiran enam keluarga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur pada Mei 2021. Klaim kepemilikan Sheikh Jarrah sudah menjadi masalah sejak beberapa abad yang lalu. Awalnya, dua warga Yahudi membeli sebagian Sheikh Jarrah dari pemilik beretnis Arab pada 1876, atau pada masa Kesultanan Utsmaniyah. Ketika Perang Arab–Israel 1948, Jordan mengambil alih wilayah tersebut. Jordan yang kala itu didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa membangun 28 rumah untuk pengungsi Palestina yang berhasil melarikan diri dari Wilayah Israel. Ketika terjadinya Perang Enam Hari pada 1967, wilayah ini kembali diambil alih oleh Israel dan kepemilikannya diserahkan ke warga Yahudi. Warga Yahudi kemudian menjual rumah-rumah di sana kepada organisasi sayap kanan yang telah berulang kali mencoba mengusir warga Palestina. Dalam Hukum di Israel, warga Israel mempunyai hak untuk mengambil alih properti yang dimiliki oleh Yahudi sebelum Perang Arab–Israel 1948 di Yerusalem Timur. Namun di sisi lain, tidak ada peraturan yang menyatakan bahwa warga Palestina dapat mengambil alih properti mereka yang direbut di Israel.[5][6][7]

Itamar Ben-Gvir, seorang politisi kanan jauh Israel, sempat mengunjungi Sheikh Jarrah sesaat sebelum bentrokan terjadi. Ketika itu, ia mengatakan bahwa rumah-rumah di sana dimiliki Yahudi dan polisi harus "melawan" siapapun yang memprotes hal tersebut.[8] Agence France-Presse melaporkan bahwa penduduk Israel mulai tampak berdatangan di Sheikh Jarrah dengan membawa senapan serbu dan revolver sehingga menimbukan bentrokan.[8] Sebelumnya, bentrokan juga terjadi setelah Pemerintah Israel menutup Gerbang Damaskus, tempat yang populer bagi umat Islam untuk berkumpul selama bulan Ramadan,[8] dan ketika Pemerintah Israel menerapkan pembatasan di Masijidilaqsa.[9]

Pemrotes dari Palestina juga menyayangkan sikap Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, yang menunda pemilu legislatif karena diduga tidak ingin partainya (Fatah) kalah secara politik.[8]

Referensi

  1. ^ "Hamas' military wing strikes the enemy in response to its aggression on Al Aqsa Mosque, Sheikh Jarrah". Palestinian Islamic Resistance Movement Hamas. 
  2. ^ a b Ben Zion, Ilan (10 May 2021). "More than 300 Palestinians hurt in Jerusalem holy site clash". Associated Press. Diakses tanggal 10 May 2021. 
  3. ^ "Israel: Nationalist march re-routed in Jerusalem following clashes that saw more than 300 hurt". Sky News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-11. 
  4. ^ Boxerman, Aaron (10 May 2021). "25 wounded, 23 arrested in Arab protests in Jerusalem and across Israel". The Times of Israel. Diakses tanggal 10 May 2021. 
  5. ^ Kingsley, Patrick (7 Mei 2021). "Evictions in Jerusalem Become Focus of Israeli-Palestinian Conflict". The New York Times. Yerusalem. Diakses tanggal 9 Mei 2021. 
  6. ^ Rubin, Shira (9 Mei 2021). "How a Jerusalem neighborhood reignited the Israeli-Palestinian conflict". The Washington Post. Jerusalem. Diakses tanggal 9 Mei 2021. 
  7. ^ Boxerman, Aaron; Bachner, Michael; Gross, Judah Ari (2021-05-09). "Supreme Court delays session on Sheikh Jarrah evictions amid Jerusalem violence". The Times of Israel. Diakses tanggal 2021-05-11. 
  8. ^ a b c d "'Silence is not an option' in east Jerusalem for Palestinians". Agence France-Presse. 9 Mei 2021. Diakses tanggal 10 Mei 2021. 
  9. ^ Palmer, Elizabeth (10 Mei 2021). "Hundreds of Palestinians wounded as religious tension boils over in Jerusalem". CBS News. Diakses tanggal 10 Mei 2021.