Kuba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Februari 2021 18.26 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 7 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)
Republik Kuba

República de Cuba (Spanyol)
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan¡Patria o Muerte, Venceremos!
(Spanyol: "Tanah air atau Mati, Kita akan Berjaya!")
Lagu kebangsaan
El Himno de Bayamo
(Indonesia: "Lagu Bayamo")[1]
Lokasi Kuba Peta
Ibu kota
Havana
23°8′N 82°23′W / 23.133°N 82.383°W / 23.133; -82.383
Bahasa resmiSpanyol
PemerintahanKesatuan Marxis-Leninis satu partai sosialis republik konstitusional[2]
• Presiden
Miguel Díaz-Canel
Manuel Marrero Cruz
LegislatifAsamblea Nacional del Poder Popular
Kemerdekaan
24 Februari 1895
• Perjanjian Paris (1898) (Diserahkan oleh Spanyol kepada Amerika Serikat)
10 Desember 1898
• Kemerdekaan dari Amerika Serikat
20 Mei 1902
26 Juli 1953 - 1 Januari 1959
Luas
 - Total
109.884 km2 (106)
 - Perairan (%)
dapat dihiraukan
Populasi
 - Perkiraan 2022
Penurunan 11.008.112[3] (84)
 - Sensus Penduduk 2021
11.113.215[4] (83)
101,8/km2 (80)
PDB (KKB)2015
 - Total
US$254,86 miliar[5]
US$22.237[5][6]
PDB (nominal)2020
 - Total
Kenaikan US$107,35 miliar[7] (60)
Kenaikan US$9.478[7] (84)
Gini (2000)38,0[8]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,764[9]
tinggi · 83
Mata uangPeso Kuba ($MN) (CUP)
Peso konvertibel Kuba1 (CUC$)
(CUC)
Zona waktuWaktu Standar Kuba (CST)
(UTC-5)
 - Musim panas (DST)
UTC-4 (Waktu Musim Panas Kuba (CDT))
Lajur kemudikanan
Kode telepon+53
Kode ISO 3166CU
Ranah Internet.cu
  1. Sebelum diganti dengan Peso konvertibel Kuba, Dolar Amerika Serikat digunakan bersama Peso Kuba sejak 1993 hingga 2004.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kuba secara resmi disebut Republik Kuba (Spanyol: República de Cuba) adalah negara berdaulat yang terdiri dari pulau Kuba, dan Isla de la Juventud serta beberapa kepulauan kecil. Kuba terletak di Karibia utara pada pertemuan Laut Karibia, Teluk Meksiko dan Samudra Atlantik. Kuba adalah selatan dari Florida dan Bahama, barat dari Haiti dan timur Meksiko. Havana adalah kota terbesar dan modal; kota-kota besar lainnya termasuk Santiago de Cuba dan Camagüey.[10] Kuba adalah pulau terbesar di Karibia, dan kedua-terpadat setelah Hispaniola, dengan lebih dari 11 juta penduduk.

Sebelum penjajahan Spanyol pada akhir abad ke-15, Kuba dihuni oleh suku-suku Amerindian. Ini tetap menjadi koloni Spanyol sampai Perang Spanyol–Amerika Serikat tahun 1898, yang membuahkan Amendemen Platt sebagai de facto dari wilayah perlindungan Amerika Serikat pada tahun 1902. Sebagai sebuah republik rapuh, Kuba berusaha untuk memperkuat sistem demokrasi, tetapi pemasangan radikalisasi politik dan perselisihan sosial memuncak dalam kediktatoran Fulgencio Batista pada tahun 1952.[11] Kerusuhan lebih lanjut dan ketidakstabilan menyebabkan tergulingnya Batista pada bulan Januari 1959 oleh Gerakan 26 Juli, yang kemudian mendirikan pemerintahan di bawah kepemimpinan Fidel Castro. Sejak tahun 1965, negara ini telah diatur oleh Partai Komunis Kuba. Sebuah gadai selama Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, perang nuklir hampir pecah selama Krisis Rudal Kuba tahun 1962.

Secara budaya, Kuba dianggap Amerika Latin.[12] Ini adalah negara dengan orang multietnis, budaya dan adat istiadat berasal dari asal yang beragam, termasuk aborigin Taíno dan masyarakat Ciboney, periode panjang kolonialisme Spanyol, pengenalan budak Afrika, dan hubungan dekat dengan Uni Soviet dalam Perang Dingin.

Kuba adalah Negara satu-partai Marxisme–Leninisme, di mana peran Partai Komunis diabadikan dalam Konstitusi. Pengamat independen menuduh pemerintah Kuba melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penjara sewenang-wenang dan penyiksaan.[13] Kuba adalah negara maju dengan ekonomi terencana yang didominasi oleh ekspor gula, tembakau, kopi dan tenaga kerja terampil. Menduduki peringkat tinggi di beberapa metrik kinerja nasional, termasuk perawatan kesehatan dan pendidikan.[14][15]

Sejarah

Kuba pertama kali dikunjungi oleh bangsa Eropa ketika Christopher Columbus pertama kali mendarat pada 28 Oktober 1492, di ujung timur Kuba, di Cazigazgo, daerah Baracoa. Diego Velázquez de Cuéllar memimpin invasi Spanyol, menaklukkan penduduk pribumi, menjadi gubernur Kuba untuk Spanyol pada 1511 dan membangun sebuah vila di Baracoa, yang menjadi ibu kota pertama pulau itu. Pada tahun 1518 tempat ini pun menjadi pusat Keuskupan dari uskup pertama Kuba. [2]

Koloni Spanyol

Saat itu Kuba dihuni oleh sekurang-kurangnya dua suku bangsa pribumi yang berbeda: suku Taíno dan Siboney. Kedua suku bangsa ini memiliki kebudayaan neolitikum pra-sejarah, dan barangkali juga budaya zaman perunggu. Sejumlah pakar merasa perlu membedakan suku bangsa Taíno dengan suku bangsa Taíno baru dari Kuba, Lucaya dari Bahama, Jamaika, dan sampai batas tertentu dari Haiti dan Quisqueya (kira-kira Republik Dominika sekarang), karena suku bangsa Taíno baru mempunyai masukan budaya yang jauh lebih beragam dan heterogenitas masyarakat dan etnis yang jauh lebih besar daripada Taíno tinggi yang sejati dari Boriquen (Puerto Riko). Kebanyakan penduduk Kuba dari masa pra-Columbus, termasuk suku bangsa Siboney, pertama-tama dapat digolongkan dalam kelompok umum Taíno baru. Suku bangsa Taíno adalah petani-petani yang cakap dan suku bangsa Siboney adalah masyarakat pemburu-pengumpul dengan sedikit pertanian yang mendukungnya. Suku bangsa Taínos dan Siboney mempunyai adat-istiadat dan kepercayaan yang serupa, yaitu ritual suci yang dipraktikkan dengan menggunakan tembakau yang disebut cohoba, atau "merokok".

Suku bangsa Taínos (Arawak Pulau) adalah bagian kelompok budaya yang umumnya disebut suku Arawak, yang menyebar jauh hingga ke Amerika Selatan. Sisa-sisa puisi, nyanyian, ukiran, dan seni Taíno hingga kini masih ditemukan di seluruh Kepulauan Antilen besar. Suku bangsa Arawak dan kelompok-kelompok budaya serupa lainnya berjasa atas perkembangan sekitar 60% dari tanaman yang umum digunakan sekarang dan bahan-bahan industri utama seperti karet. Bangsa-bangsa Eropa belajar dari penduduk asli Kuba bagaimana membudi-dayakan tembakau dan mengisapnya dalam berbagai cara.

Sekitar 16.000 hingga 60.000, atau barangkali lebih, penduduk asli dari suku bangsa Taíno dan Siboney menghuni Kuba sebelum kolonisasi. Penduduk asli Kuba, termasuk suku bangsa Siboney dan Taíno, dipaksa masuk ke dalam encomiendas (semacam daerah perlindungan) pada masa pendudukan pulau Kuba oleh Spanyol. Salah satu daerah perlindungan yang terkenal adalah Guanabacoa, yang kini merupakan daerah suburban Havana. Banyak penduduk pribumi Kuba yang menjadi korban kebrutalan para conquistador Spanyol (seperti yang dipersaksikan dan diratapi oleh banyak orang seperti Bartolomé de Las Casas) dan penyakit-penyakit yang mereka bawa, yang sebelumnya tak pernah mereka kenal. Kebanyakan conquistador mengambil kaum perempuan Taína sebagai istri mereka, atau sebagai istri tidak resmi mereka, atau seperti yang lebih sering terjadi, sekadar sebagai pemuas kebutuhan seksual mereka karena sedikit sekali perempuan Spanyol yang menyeberangi Samudra Atlantik pada masa itu [3] Diarsipkan 2006-06-30 di Wayback Machine.. Anak-anak mereka disebut mestizo, tetapi penduduk menyebut mereka Guajiro, yang artinya "orang kita". Kini keturunan suku bangsa Taíno mempertahankan warisan leluhur mereka di dekat Baracoa.

Kuba pertama-tama dijadikan basis untuk penaklukan Spanyol ke benua Amerika, tetapi pulau itu hampir musnah penduduknya dalam upaya ini. Setelah penaklukan benua Amerika harta kekayaan yang dihasilkan, emas dan perak yang ditambang, batu-batu berharga, cokelat dan produk-produk tumbuhan yang penting saat itu seperti zat pewarna dan obat-obatan, dikirim dengan armada harta karun Spanyol dari benua Amerika dan belakangan juga dari Filipina ke Spanyol, dengan menggunakan pelabuhan-pelabuhan Kuba sebagai pelabuhan yang aman dalam perjalanannya. Pada masa ini terjadi berbagai pemberontakan penduduk pribumi, khususnya pemberontakan yang dipimpin oleh Guamá, salah satu pemimpin Taíno terakhir yang mengadakan perlawanan terhadap kekuasaan Spanyol.

Namun setelah pemberontakan Taíno/ Siboney tidak lagi mengancam, muncul ancaman-ancaman lain dari para bajak laut dan kapal-kapal tentara sewaan oleh pemerintah asing (mis. Jacques de Sores), [4]), Alexander Exquemelin dan Henry Morgan) serta penyerbuan oleh negara-negara lain (mis. oleh Teluk Guantánamo di bawah Britania Raya) berusaha merebut harta milik yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Spanyol, serta keturunan kolonial mereka yang dipandang sebagai milik mereka sendiri. Serangan-serangan terhadap kapal-kapal dan kota-kota mengharuskan Spanyol menjawabnya dengan mengadakan konvoi-konvoi untuk melindungi kapal-kapal dan membangun benteng-benteng untuk melindungi kota-kota. Namun, pertahanan Kuba yang paling efektif adalah demam kuning yang membunuh pasukan-pasukan penyerbu.

Merkantilisme Spanyol membuat negara itu mempertahankan Kuba dalam keadaan yang relatif terisolasi dari pengaruh-pengaruh luar. Namun sejak pendudukan Havana selama satu tahun oleh Inggris pada 1762 pada akhir Perang Tujuh Tahun, Kuba menjadi lebih terbuka secara ekonomi terhadap impor budak dan kemajuan-kemajuan dalam penanaman dan pemrosesan gula. Benteng La Cabaña yang kukuh, yang tak pernah bisa direbut melalui penyerangan, yang sepenuhnya mendominasi Teluk Havana, dibangun tak lama setelah Havana dikembalikan kepada Spanyol, ditukar dengan Florida. Namun benteng itu belakangan terkenal sebagai tempat penghukuman mati dan penjara, mirip dengan penjara Bastille di Paris. Pasukan kolonial Kuba ikut serta dalam tentara Spanyol pada masa Perang Revolusi Amerika, menolong Spanyol untuk merebut Florida Timur dan Florida Barat. Antara 1791 hingga 1804, banyak orang Prancis yang melarikan diri ke Kuba dari revolusi Haiti, membawa serta bersama mereka budak-budak dan keahlian dalam mengolah gula dan menanam kopi. Akibatnya, Kuba menjadi produsen gula utama dunia, tetapi pada 1884, perbudakan dihapuskan setelah praktiknya melemah pada masa perjuangan untuk memerdekakan Kuba.

Perjuangan koloni ini untuk merebut kemerdekaan berlangsung sepanjang paruhan kedua dari abad ke-19 dengan perjuangan pertama yang menghasilkan Perang Sepuluh Tahun yang dimulai pada 1868. Penulis dan otak pemberontakan, José Martí mendarat di Kuba bersama para buangan pemberontak pada 1895, tetapi lebih dari sebulan kemudian terbunuh dalam pertempuran. Hingga kini Marti tetap merupakan pahlawan utama di Kuba, dan warisannya diklaim oleh para pendukung maupun lawan pemerintahan yang sekarang. Meskipun Marti menyukai Konstitusi AS dan populer di AS, ia prihatin terhadap ekspansionisme negara itu.

Merdeka

Antara 1895 dan awal 1898 revolusi menguasai sebagian besar daerah pedesaan dan sejumlah kota, tetapi upaya-upaya Spanyol, yang menguasai kota-kota besar, untuk menenangkan pulau itu baru berhenti setelah AS mendudukinya dalam Perang Spanyol-Amerika pada 1898. Kuba mendapatkan kemerdekaannya pada 1902, meskipun dibatasi oleh Amendemen Platt, yang memberikan kepada AS pengaruh besar dalam urusan-urusan Kuba dan mengharuskan Kuba menyewakan Teluk Guantanamo kepada AS. Tomás Estrada Palma (1902-1906) adalah presiden pertama dan terpilih Kuba pada masa damai. Dengan menggunakan pasal-pasal dalam Amendemen Platt, tentara AS menduduki Kuba untuk kedua kalinya pada 1906-1909. Amendemen Platt dicabut pada 1934, tetapi penyewaan Teluk Guantanamo diperpanjang dengan bayaran nominal (sekadarnya).

Rezim Batista

Monumen Che Guevara

Fulgencio Batista memimpin Revolusi Sersan 1933 yang menggulingkan pemerintahan transisi setelah pemerintahan diktator Gerardo Machado runtuh, dan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pertama, dan akhirnya orang yang bertanggung jawab di bawah sejumlah presiden hingga 1940 ketika ia mengangkat dirinya sebagai presiden. Ia mengajukan konstitusi baru yang progresif dan pada 1944 meninggalkan jabatannya dan pensiun di Florida untuk sementara waktu. Namun, pada 1952 Batista merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta yang hampir tidak berdarah tiga bulan sebelum pemilu yang telah direncanakan dan membangun sebuah pemerintahan diktator yang menindas. Akibatnya, banyak kelompok sipil dan gerilya yang mulai menentangnya.

Pada 1953, Fidel Castro menyerang barak Moncada, dibuang ke Meksiko, tetapi kembali ke Kuba pada November 1956 dengan 82 orang pejuang yang dilatih oleh Alberto Bayo (bekas kolonel dalam Tentara Republik Spanyol), dan dengan bantuan ketidakpuasan rakyat berhasil menggulingkan Batista, yang melarikan diri pada 1 Januari 1959. Castro membangun negara komunis dengan sistem satu partai, yang pertama di belahan Barat dunia, meskipun Castro tidak secara resmi mengungkapkan kecenderungan Marxis-Leninisnya hingga 1961.

Menurut Antonio Núñez Jiménez pada saat Batista digulingkan, 75% dari tanah pertanian utama Kuba dimiliki oleh orang asing atau perusahaan asing (kebanyakan AS). Hasil pangan utama Kuba adalah gula, untuk pasar Amerika dan dalam jumlah yang lebih sedikit, Inggris. Kebanyakan gula Kuba diekspor ke AS karena Kuba mendapatkan kuota yang besar, yang dibayar di atas harga dunia, sebagian untuk menolong industri dalam negeri AS [5]. Pemerintahan revolusioner yang baru melakukan "reformasi tanah" yang berhasil dan akhirnya menyita hampir semua harta pribadi. Mulanya, Castro enggan mendiskusikan rencana-rencananya untuk masa depan, tetapi akhirnya ia menyatakan dirinya seorang komunis, dan menjelaskan bahwa ia berusaha membangun sosialisme di Kuba. Ia memusatkan perhatian pada pemeliharaan kesehatan dan pendidikan gratis untuk semua orang, dan memulai hubungan politik dan ekonomi yang erat dengan Uni Soviet.

Di bawah Castro

Sejak Castro berkuasa, AS secara progresif telah memberlakukan undang-undang yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kuba secara ekonomi lewat embargo AS dan langkah-langkah lainnya, seperti menghukum warga AS yang berlibur di Kuba. Untuk masalah ini lebih jauh lihat bagian Ekonomi di bawah.

Invasi Teluk Babi pada April 1961 oleh sejumlah pelarian Kuba yang didukung AS gagal karena presiden AS John F. Kennedy meninggalkan para penyerbu itu karena khawatir bahwa ia akan terlibat secara resmi. Revolusi urban yang diharapkan gagal ketika menjadi jelas bahwa Brigade 2506 telah diabaikan, dan karena Uni Soviet telah memperingatkan Castro, yang memerintahkan sejumlah hukuman mati serta penangkapan penangkalan besar-besaran terhadap mereka yang diduga akan mendukung gerakan kontra-revolusi. [6],(Priestland, 2003). Sekolah-sekolah gereja disita, para rohaniwan ditangkap, [7] dan diusir secara besar-besaran. Di provinsi-provinsi tengah yang bersifat pedesaan, Perang melawan para bandit (sekitar 1959-1965) ditindas oleh milisi Castro yang berjumlah besar. Banyak pendukung pemberontak yang dihukum mati dan dideportasi secara internal.

Krisis Misil Kuba dimulai ketika Uni Soviet menempatkan misil-misil nuklir di Kuba pada 1962. Sebagai jawabannya, AS melakukan blokade di perairan internasional. Umumnya orang percaya bahwa ini adalah saat terdekat dunia dengan bencana nuklir. Uni Soviet mundur, setuju untuk menyingkirkan misil-misilnya dengan imbalan janji AS untuk menyingkirkan misil-misil nuklir serupa di Turki dan untuk tidak pernah menyerang Kuba lagi.

Setelah ini, AS tidak pernah lagi mengancam Kuba secara terbuka, tetapi dapat dibilang bahwa AS terlibat dalam kegiatan-kegiatan rahasia yang sangat terinci dan absurd untuk membunuh Castro, yaitu Proyek Kuba. Castro dan AS berduel dalam aksi-aksi Perang Dingin. Dalam serangan teroris yang terkenal pada 1976 terhadap Cubana Penerbangan 455 di mana 73 orang meninggal konon direncanakan oleh lawan-lawan Castro yang didanai CIA dan beroperasi dari Venezuela. AS juga mendukung kelompok-kelompok teroris anti-Castro di Miami dalam serangan-serangan mereka terhadap Kuba. [8] [9]

Pada April 1980, lebih dari 10.000 orang Kuba menyerbu kedutaan besar Peru di Havana untuk memperoleh perlindungan politik. Sebagai jawaban, Castro mengizinkan siapapun yang ingin meninggalkan negara itu untuk pergi melalui pelabuhan Mariel. Dalam penyelamatan Mariel dengan kapal, lebih dari 125.000 orang Kuba bermigrasi ke AS. Akhirnya AS menghentikan arus kapal-kapal itu dan Kuba menghentikan eksodus yang tidak terkendali itu.

Keruntuhan Uni Soviet pada 1991 merupakan pukulan ekonomi yang dahsyat bagi Kuba. Ini menyebabkan exodus pencari perlindungan lainnya yang juga tidak terkendali ke AS pada 1994, yang berhasil ditekan hingga hanya beberapa ribu setahun di bawah perjanjian AS-Kuba. Kini arus ini tampaknya meningkat lagi, meskipun jauh lebih lambat daripada sebelumnya [10].

Geografi

Peta Kuba

Secara geologis Kuba dahulu berada di Pasifik, dan melintang antara Amerika Utara dan Selatan sebelum mereka dipersatukan, “bertabrakan” dengan apa yang kini dikenal sebagai Florida [11] Kuba, 65 juta tahun yang lalu, juga mendapatkan sebagian dari dampak Kawah Chicxulub dengan tsunami yang tingginya berkilo-kilometer hingga sekurang-kurangnya 500 km jauhnya ke provinsi-provinsi tengah [12], [13] dan lebih jauh lagi. Pulau Kuba yang memanjang ini (kira-kira 1.200 km panjangnya) adalah pulau yang terbesar di daerah Karibia dan dibatasi di sebelah utara oleh Selat Florida dan Samudra Atlantik, di sebelah barat laut oleh Teluk Meksiko, di sebelah barat oleh Selat Yucatan, di selatan oleh Laut Karibia, dan di sebelah timur oleh arus angin. Republik ini terdiri dari keseluruhan pulaunya, termasuk sejumlah pulau yang ada di sekitarnya, seperti misalnya Isla de la Juventud (Pulau Pemuda), sebelumnya dikenal sebagai Isla de los Pinos (Pulau Pinus). Teluk Guantánamo, adalah sebuah pangkalan angkatan laut yang disewa oleh Amerika Serikat sejak 1903. Sejak 1960 perjanjian sewa ini telah ditentang oleh Castro.

Pulau utamanya adalah yang terbesar ke-16 di dunia. Pulau ini umumnya terdiri dari tanah yang datar dan dataran yang naik-turun, dengan bukit-bukit dan gunung-gunung yang lebih terjal terutama di bagian tenggara dan titik tertingginya adalah Pico Real del Turquino dengan ketinggian 2.005 m. Iklim setempat tropis, meskipun arus angin membuatnya agak sejuk. Musim kering berlangsung antara November sampai April, dan musim hujan dari Mei hingga Oktober.

Havana adalah kota terbesar dan ibu kotanya; kota-kota utamanya yang lain antara lain adalah Santiago de Cuba dan Camagüey. Sebagian dari kota-kota yang lebih kecil adalah Baracoa yang merupakan permukiman orang-orang Spanyol pertama di Kuba, serta Trinidad dan Bayamo.

  • Rojas-Consuegra, R., M. A. Iturralde-Vinent, C. Díaz-Otero y D. García-Delgado (2005). "Significación paleogeográfica de la brecha basal del Límite K/T en Loma Dos Hermanas (Loma Capiro), en Santa Clara, provincia de Villa Clara. I Convención Cubana de Ciencias de la Tierra". GEOCIENCIAS. 8 (6): 1–9.  ISBN 959-7117-03-7

Politik

Lapangan Revolusi: Monumen José Martí dirancang oleh Enrique Luis Varela, patung oleh Juan José Sicre dan selesai pada 1958. [1]

Konstitusi Kuba menyatakan bahwa, "Partai Komunis Kuba... adalah kekuatan pembimbing utama masyarakat dan negara". Para anggota Partai Komunis Kuba dipilih partai dalam proses yang ketat yang mencakup wawancara dengan rekan kerja dan para tetangga. Mereka yang terpilih dianggap sebagai warga negara teladan karena dipandang sebagai pendukung kuat revolusi. Partai juga membuat rekomendasi mengenai pembangunan masa depan revolusi, dan mengkritik kecenderungan-kecenderungan yang dianggap kontra-revolusioner. Partai ini mempunyai pengaruh yang relatif luas di Kuba, tetapi otoritasnya lebih bersifat moral, bukan legal. Partai Komunis Kuba adalah satu-satunya partai politik yang legal; partai lain tidak diizinkan berdiri.

Pemilihan umum diadakan dengan surat suara rahasia, dan rakyat berusia 16 tahun ke atas berhak memilih. Rakyat mencalonkan dan memilih kandidat untuk dewan perwakilan munisipal. Kandidat-kandidat untuk Dewan Nasional dicalonkan oleh dewan munisipal dan dipilih dengan ya/tidak. Bila calon tidak mendapatkan lebih dari 51% suara, pemilu akan diulang.

Kekuasaan legislatif secara nominal berada di tangan Dewan Nasional Kekuasaan Rakyat. Namun, kecuali untuk dua sesi dalam setahun, kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh 31 orang anggota dari Dewan Negara yang dipilih oleh Majelis Nasional dari anggota-anggotanya.

Kekuasaan eksekutif resminya berada pada Dewan Menteri, sebuah kabinet besar yang terdiri dari 8 anggota Dewan Negara, kepala-kepala departemen nasional, dan orang-orang lainnya. Sebuah Komite Eksekutif yang lebih kecil, terdiri dari anggota-anggota yang lebih penting dari Dewan Menteri, mengawasi urusan-urusan biasa.

Sejak 1959 Fidel Castro telah menjadi kepala negara Kuba, pertama-tama sebagai perdana menteri dan, setelah dihapuskannya jabatan itu dengan disahkannya Konstitusi 1976, sebagai Presiden Dewan Negara, yang juga berfungsi sebagai kepala negara. Ia pun menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba, dan sejak 1976, anggota Majelis Nasional dari munisipalitas Santiago de Cuba. (Konstitusi 1976 dan revisinya pada 1992 menyatakan bahwa Presiden Dewan Negara adalah anggota Majelis Nasional).

Hak asasi manusia

Pada masa lampau pemerintah Kuba telah dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, pengadilan yang tidak adil, dan hukuman mati yang dijatuhkan tanpa proses peradilan [14]. Banyak yang berpendapat bahwa itu hanyalah beberapa ribu saja dari kematian yang tidak dapat dibenarkan yang telah terjadi di bawah kepimpinan CAstro. Namun, laporan-laporan lain dari 1959-1987 mengatakan bahwa telah 35.000-141.000 [15] (table is in thousands) orang dihukum mati. Pembangkang saat ini mengeluh mengalami pelecehan; yang lainnya mengaku telah disiksa [16] Diarsipkan 2009-08-14 di Wayback Machine.. Pada 2001, pemerintah Kuba mengadakan "moratorium" terhadap hukuman mati, kecuali untuk para pelaku pembajakan pesawat dengan bersenjata dua tahun kemudina. Namun, karena Castro, yang sudah berkuasa selama 47 tahun terakhir, tidak memberikan akses kepada banyak organisasi kemanusiaan, orang sulit menentukan angka yang pasti. Orang percaya bahwa kematian yang disebabkan "kecelakaan" yang biasa terjadi atas lawan-lawan Castro [17], bahkan mereka yang remaja, terus berlangsung [18]. Satuan-satuan Militer untuk Menunjang Produksi (atau UMAP) adalah kamp-kamp kerja yang dibangun pada 1965, menurut Castro, untuk "orang-orang yang telah melakukan kejahatan terhadap moral revolusioner" untuk menghapuskan pengaruh-pengaruh kontra-revolusioner dari bagian-bagian tertentu dari masyarakat.

Kelompok-kelompok seperti Amnesti Internasional dan Human Rights Watch juga mengkritik apa yang dituduh sebagai sensor, tidak adanya kebebasan pers di Kuba, kurangnya hak-hak sipil, pelarangan terhadap kelompok-kelompok oposisi politik dan serikat buruh, dan tidak adanya apa yang mereka sebut sebagai pemilu yang bebas dan demokratis. Pemerintah hanya mengakui satu serikat buruh, Sentral Buruh Kuba (Central de Trabajadores de Cuba, CTC). Serikat-serikat buruh independen tidak diberikan status resmi dan anggota-anggotanya dilecehkan. Keamanan negara yang sangat efektif dengan jaringan informan dan mata-matanya [19] terus memegang kendali yang efektif. Tak satupun kelompok hak asasi manusia yang memiliki status legal. Kuba merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia, dan satu-satunya di belahan bumi barat, yang tidak memberikan akses kepada Komisi Palang Merah Internasional ke penjara-penjaranya. [20]

Para pendukung pemerintah Kuba mengatakan bahwa catatan hak-hak asasi manusia, tingkat kehidupan dan pemeliharaan kesehatan di Kuba sekarang lebih baik daripada di waktu Fulgencio Batista, dan keadaan ini tentu akan semakin baik apabila tidak ada sanksi AS. Mereka juga mengatakan bahwa system pemilihan umum di Kuba masa kini lebih demokratis daripada pada saat Kuba menjadi sebuah negara satelit Amerika Serikat. Lawan-lawannya mengatakan bahwa banyak ukuran tingkat kehidupan telah merosot sejak revolusi, bahwa pemeliharaan kesehatan telah bertambah banyak di banyak negara Amerika Latin lainnya, dan bahwa Kuba adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang belum didemokratiskan pada masa sesudah Perang Dingin.

Pembagian administratif

Kuba dibagi menjadi 15 provinsi dan satu munisipalitas khusus (Pulau Pemuda - Isla de la Juventud). Pada awal abad ke-20, Kuba hanya dibagi menjadi 6 provinsi (Pinar del Río, Habana, Matanzas, Las Villas, Camagüey dan Oriente). Pembagian administratif saat ini terkesan menyerupai provinsi-provinsi militer Spanyol semasa Perang Kemerdekaan Kuba.

Peta pembagian administratif Kuba
16 Isla de la Juventud (Pulau Pemuda)
2 Pinar del Río 9 Ciego de Ávila
3 La Habana (Havana) 10 Camagüey
4 Ciudad de la Habana (Kota Havana) 11 Las Tunas
5 Matanzas 12 Granma
6 Cienfuegos 13 Holguín
7 Villa Clara 14 Santiago de Cuba
8 Sancti Spíritus 15 Guantánamo

Ekonomi

Infrastruktur

Infrastruktur Kuba sangat penting dan mencakup: benteng-benteng besar Spanyol yang dibangun di pelabuhan-pelabuhan utama [21] (e.g. El Morro [22] kastil-kastil di Havana (1589) dan Santiago; Castillo San Salvador de la Punta [23]; (selesai pada 1630); La Fuerza[24] Diarsipkan 2009-02-20 di Wayback Machine. (selesai pada 1577); San Carlos de La Cabaña yang terbesar di benua Amerika; El Principe [25]; Atares di sekitar Teluk Havana). Jaringan kereta api pertama dibangun pada akhir periode kolonial dan selesai pada bagian pertama abad ke-20. Fasilitas kebersihan dibangun pada periode AS. Istana Kepresidenan dibangun antara 1913 dan 1919 di bawah presiden Gómez dan presiden de Menocal, dan dirancang oleh kelompok yang mencakup arsitek Rodolfo Maruri. Jalan raya sentral dibangun pada masa pemerintahan Gerardo Machado. Terowongan-terowongan di Havana di bawah teluk dan di bawah Sungai Almendares, dan sejumlah jalan raya di Oroente Province Via Aul lama dan Via Mulata, dan Havana-Matanzas Via Blanca diselesaikan pada periode kedua Fulgencio Batista. Sebuah kompleks jaringan kerja dam raksasa [26] dan kompleks perbentengan setenah rahasia di bawah tanah dibangun pada masa Fidel Castro yang sekarang. Selain itu ada banyak bangunan bersejarah dan gedung-gedung yang diperkuat yang dibangun pada masa Republik. Patung-patung dan monumen-monumen lain menghiasi pulau Kuba. Setiap konstruksi mempunyai sejarahnya sendiri yang sering berkaitan dengan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah pulau itu.

Demografi

Penduduk Kuba dalam jumlah ribuan (1961-2003)

Menurut CIA's World Factbook, 51% penduduk Kuba adalah mulatto (campuran kulit putih dan hitam), 37% kulit putih, 11% kulit hitam, dan 1% Tionghoa.

Penduduk Tionghoa di Kuba terutama berasal dari orang-orang Tionghoa yang dibawa ke Kuba pada abad ke-19 untuk membangun jalan-jalan kereta api dan bekerja di tambang-tambang, seperti halnya yang terjadi di Amerika Serikat pada saat yang bersamaan. Namun begitu pekerjaan itu selesai, kebanyakan dari mereka tidak mampu membayar biaya pulang kembali ke Tiongkok dan akhirnya menetap di pulau itu. Dokumen-dokumen historis menunjukkan bahwa, meskipun dianggap lebih rendah daripada orang-orang Kuba keturunan Eropa, mereka dianggap lebih tinggi daripada orang-orang kulit hitam, karena kulit mereka lebih terang warnanya.

Di Kuba masih terdapat sedikit ketegangan rasial dalam sikap rakyatnya terhadap sesamanya. Namun, di Santiago de Cuba ada sejumlah penduduk Jamaika yang cukup besar jumlahnya yang menderita karena mempunyai citra sebagai orang yang malas. Juga orang-orang yang kulitnya lebih terang sering kali mempunyai pekerjaan yang ‘lebih tinggi’ (meskipun di Kuba yang sosialis ini tidak berarti perbedaan penghasilan yang besar). Kuali pencampur diungkapkan tidak hanya dalam pengertian rasial, tetapi juga dalam agama (lihat bawah) dan musik Kuba. Ada imigrasi internal yang ilegal ke Havana dari orang-orang yang berusaha mencari kesempatan yang lebih besar. Para imigran ilegal ini disebut "palestinos." Kuba juga menampung sejumlah orang-orang non-Kuba yang tidak diketahui jumlahnya. Penduduk ini termasuk para pembelot dari AS seperti misalnya Phillip Agee [27], para aktivis asing dengan berbagai alasan yang radikal [28] dan sejumlah penduduk kesukuan seperti orang-orang Berber Sahara [29].

Kuba mempunyai tingkat kelahiran yang rendah. Tingkat kesuburan untuk setiap wanita adalah 1,5 anak (pada 1995-2000); tingkat ini adalah yang terendah dari negara manapun di bagian barat (sama dengan Kanada dan Barbados). Faktor yang ikut meneybabkannya adalah kebijakan Kuba tentang aborsi atas permintaan. Kuba mempunyai tingkat aborsi yang tinggi, yaitu 77,7 aborsi per 1.000 perempuan pada usia 15-44 pada 1996. Ini adalah tingkat ke-3 tertinggi di dunia di antara 55 negara yang tingkat aborsinya tersedia dalam sebuah studi PBB pada 1999. [30] Pengguguran yang selektif terhadap kehamilan berisiko tinggi adalah sebuah factor yang menyebabkan rendahnya tingkat kematian bayi di Kuba yaitu 5,8 per seribu kelahiran. (State of the World's Children 2005) Namun, tingkat aborsi yang tinggi dan tingkat kelahiran yang sangat rendah ini, yang mengingatkan kita akan Eropa Timur dan Rusia pada masa komunis dulu, dapat menyebabkan menyusutnya jumlah penduduk negara itu dalam dekade-dekade yang akan datang secara drastis, meskipun hal ini belum terjadi karena jumlah orang lanjut usia masih sedikit.

Budaya

Referensi

  1. ^ "National symbols". Government of Cuba. Diakses tanggal 7 September 2009. 
  2. ^ "The Constitution of the Republic of Cuba, 1976 (as Amended to 2002)" (PDF). National Assembly of People's Power. Diakses tanggal August 18, 2012. 
    For discussion of the 1992 amendments, see Domínguez 2003.
  3. ^ "Explore all countries–Cuba". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  4. ^ "Indicadores Demográficos por provincias y municipios 2021" (dalam bahasa Spanyol). Oficina Nacional de Estadística e Information República de Cuba. Diakses tanggal 29 June 2022. 
  5. ^ a b "World Bank GDP PPP 2015, 28 April 2017 PDF". Diakses tanggal 18 January 2018. 
  6. ^ "World Bank total population of Cuba in 2015 (GDP PPP divided by Population data)". Diakses tanggal 18 January 2018. 
  7. ^ a b "Basic Data Selection". United Nations. Diakses tanggal 3 May 2021. 
  8. ^ "Cuba grapples with growing inequality". Reuters. Diakses tanggal 21 July 2013. 
  9. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  10. ^ "Cuba profile: Facts". BBC News. Diakses tanggal March 26, 2013. 
  11. ^ "Remarks of Senator John F. Kennedy at Democratic Dinner, Cincinnati, Ohio". John F. Kennedy Presidential Library & Museum – Jfklibrary.org. October 6, 1960. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-24. Diakses tanggal November 7, 2010. 
  12. ^ Rangel, Carlos (1977). The Latin Americans: Their Love-Hate Relationship with the United States. New York: Harcourt Brace Jovanovich. hlm. 3–5. ISBN 978-0-15-148795-0.  Skidmore, Thomas E.; Peter H. Smith (2005). Modern Latin America (edisi ke-6). Oxford and New York: Oxford University Press. hlm. 1–10. ISBN 978-0-19-517013-9. 
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama cidh
  14. ^ "GHO - By category - Life expectancy - Data by country". 
  15. ^ Field Listing: Literacy. CIA World Factbook.

Pranala luar