Kurnianingrat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Maret 2023 08.13 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up, added orphan, uncategorised tags)


Raden Ajeng
Kurnianingrat Sastrawinata
Kurnianingrat, c. 1950
LahirKoernia[1]
(1919-09-04)4 September 1919
Ciamis, Hindia Belanda
Meninggal18 Oktober 1993(1993-10-18) (umur 74)
Jakarta, Indonesia
AlmamaterCornell University (MA)
Dikenal atas
Suami/istri
(m. 1970; meninggal 1975)
Orang tua

Raden Ajeng Kurnianingrat Sastrawinata (4 September 1919 – 18 Oktober 1993), atau lebih dikenal dengan nama Kurnianingrat,[a] merupakan seorang edukator dan perintis dari kurikulum pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Ia pernah menjabat sebagai wakil kepala Inspeksi Pengajaran Bahasa Inggris (IPBI), sebuah institusi di bawah Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia, dari tahun 1953 hingga 1956. Kemudian, ia menjabat sebagai kepala Program Studi Inggris di Universitas Indonesia.

Lahir dari keluarga aristrokasi Sunda—ayahnya adalah bupati Ciamis, Jawa Barat (saat itu masih bagian dari koloni Hindia Belanda) dan ibunya merupakan seorang guru di Garut—Kurnianingrat mengenyam pendidikan di sekolah berbahasa Belanda dan tinggal di bersama-sama dengan keluarga Belanda dan Indo-Eropa. Setelah sekolah menengah, ia menamati sekolah pelatihan keguruan dan memperoleh diploma pendidikan, dengan spesialisasi di psikologi. Tugas mengajar pertamanya, pada 1938, adalah di Batavia (sekarang Jakarta), dimana ia pertama kali mengetahui tentang perkembangan kebangkitan nasional Indonesia. Selama dan segera setelah pendudukan Jepang di Hindia Belanda, ia bekerja dan tinggal di Yogyakarta dan menjadi saksi sekaligus partisipan dari Revolusi Nasional Indonesia. Disana, ia bertemu dengan perdana menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo, yang nantinya ia nikahi pada tahun 1970. Dua muridnya, Daoed Joesoef dan Nugroho Notosusanto, menjadi menteri pendidikan.

Kurnianingrat menghabiskan waktu di luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya, pertama, pendidikan selama satu tahun di Sydney untuk mempelajari sistem edukasi Australia, lalu dua tahun di Universitas Cornell di Amerika Serikat untuk menyelesaikan magister di bidang literatur Inggris. Ia berteman dengan sejumlah akademisi asing di Indonesia, terbasuk Herbert Feith dan istrinya, Betty, Ailsa Thomson Zainuddin, dan George McTurnan Kahin. Berkat pengalamannya bekerja bersama Feiths dan Zainuddin, yang merupakan salah satu sukarelawan Australia pertama yang mengerjakan tugas dari pemerintah Indonesia, ia menjadi pendukung awal dari program sukarelawan internasional Australia.

Catatan

  1. ^ Hingga 1947, Ejaan Van Ophuijsen adalah ortografi yang digunakan dalam penulisan Bahasa Indonesia. dalam sistem ini, nama Kurnianingrat ditulis sebagai Raden Adjeng Koernianingrat Sastrawinata ([ra'dɛn a'dʒəŋ kʊrniaˈniŋrat sastrawi'nata]), sebagaimana yang dicantumkan di (Gunseikanbu 1943, hlm. 86). Diantara teman-temannya, (Zainu'ddin 1997, hlm. 157) mencatat bahwa ia dikenal sebagai Jo ([jo]), juga ditulis menggunakan ejaan yang sama.

Referensi

Sitasi

  1. ^ Gunseikanbu 1943, hlm. 86.

Bibliografi

  • "Oeroesan Pegawai Negeri, Pengoemoeman No. 5" [Civil Service Affairs, Bulletin No. 5]. Kan Pō (dalam bahasa Indonesian). Vol. 2 no. 33 (2). Jawa Gunseikanbu 爪哇軍政監部 [Office of the Military Administration of Java]. 31 December 1943. hlm. 5–148. OCLC 18581578. 
  • Zainu'ddin, Ailsa Thomson (1997), "Building the Future: The Life and Work of Kurnianingrat Ali Sastroamijoyo", dalam Taylor, Jean Gelman, Women Creating Indonesia: The First Fifty Years, Monash Papers on Southeast Asia, Clayton, Victoria, Australia: Monash Asia Institute, hlm. 156–202, ISBN 978-0-7326-1156-9