Polisi wanita: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maroutboy (bicara | kontrib)
 
(38 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox military unit
[[Berkas:Polisi Muslimah Padang jilbab crop.jpg|jmpl|250px|Polwan dalam seragam dengan jilbab.]]
| unit_name = Polisi Wanita <br>(Polwan)

| image = [[Berkas:Logo-polwan.png|200px]]
'''Polisi wanita''' (disingkat '''polwan''') adalah satuan [[polisi]] khusus yang berjenis kelamin [[wanita]].
| caption =
| start_date = '''[[1 September]] [[1948]]'''
| country = [[Indonesia]]
| allegiance =
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian National Police.svg|25px]] [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]
| type =
| role =
| size =
| command_structure = [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]
| garrison =
| garrison_label =
| nickname =
| patron =
| motto =
| colors =
| colors_label =
| march =
| mascot =
| equipment =
| equipment_label =
| battles =
| anniversaries =
| decorations =
| battle_honours =
| battle_honours_label =
| disbanded =
| flying_hours =
| website = [http://polri.go.id www.polri.go.id]
}}
'''Polisi wanita''' (disingkat '''Polwan''') adalah satuan [[polisi]] khusus yang berjenis kelamin [[wanita]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Monumen Polisi Wanita Indonesia.jpg|250px|jmpl|[[Monumen Polisi Wanita Indonesia]] dibangun di Bukittinggi, tempat pertama kali terbentuknya polwan Indonesia pada 1948.]]
[[Berkas:Monumen Polisi Wanita Indonesia.jpg|250px|jmpl|Monumen Polisi Wanita Indonesia dibangun di Bukittinggi, tempat pertama kali terbentuknya polwan Indonesia pada 1948.]]
Polwan di Indonesia lahir pada [[1 September]] [[1948]], berawal dari [[Kota Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]], tatkala [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) menghadapi [[Agresi Militer Belanda II]], di saat terjadinya pengungsian besar-besaran meliputi pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia ''Begini Sejarah Polwan di Indonesia''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030052803/http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia |date=2013-10-30 }} TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref>
Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di [[Indonesia]] tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita di negara lain, yang bertugas dalam penanganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.


Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah [[Orang Minang|Minangkabau]] dan juga berasal dari [[Ranah Minang]],<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang ''6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030050843/http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang |date=2013-10-30 }} TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref> yaitu:
Polwan di Indonesia lahir pada [[1 September]] [[1948]], berawal dari kota [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatra Barat]], tatkala [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) menghadapi [[Agresi Militer Belanda II]], dimana terjadinya pengungsian besar-besaran pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509354/Begini-Sejarah-Polwan-di-Indonesia ''Begini Sejarah Polwan di Indonesia''] TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref>

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah [[Orang Minang|Minangkabau]] dan juga berasal dari [[Ranah Minang]],<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/173509355/6-Polwan-Pertama-Indonesia-Berdarah-Minang ''6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang''] TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.</ref> yaitu:
* [[Mariana Saanin Mufti]]
* [[Mariana Saanin Mufti]]
Baris 18: Baris 46:
* [[Rosnalia Taher]]
* [[Rosnalia Taher]]


Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita [[ABRI]] pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat [[Kolonel]] Polisi ([[Komisaris Besar Polisi|Kombes]]).
Keenam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita [[ABRI]] pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat [[Kolonel]] Polisi ([[Komisaris Besar Polisi|Kombes]]).

Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, [[Narkoba|narkotika]] dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.


Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.


Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.
Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.


Untuk menjadi Polwan ada beberapa [https://www.biayatarif.com/biaya-masuk-polwan/amp/ syarat masuk Polwan]{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} yang umum dan wajib untuk diketahui. Di antaranya sebagai berikut:
== Perwira Tinggi Polwan ==

# Inspektur Jenderal Polisi (Purn) [[Basaria Panjaitan]], SH, MH (Jabatan terakhir: Sahlisospol Kapolri Mabes Polri)
=== Syarat Umum Masuk Polwan ===
# Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Dra. [[Sri Handayani]] (Lemdiklat Polri)
[[Berkas:Female police officer from behind.jpg|jmpl|Polisi wanita wajib memiliki [[rambut]] pendek.]]
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) [[Jeanne Mandagi]], SH (Jabatan terakhir : Kadivhumas Mabes Polri)
* Warga Negara Indonesia (WNI).
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) [[Dra. Roekmini Koesoema Astoeti]] (Jabatan terakhir : - )
* Calon polwan harus beriman & bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Paula Maria Renyaan Bataona (Jabatan terakhir : Wakil Gubernur Provinsi Maluku 1998-2003)
* Sudah berusia minimal 18 tahun & maksimal 21 tahun.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Sri Kusmaryati (Jabatan terakhir : Lemdiklat Polri)
* Sehat jasmani & rohani.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Noldy Rata (Jabatan terakhir : Konsultan Ahli Tim Asistensi Bidang Pencegahan BNN (sekarang) )
* Menyertakan surat bebas narkoba.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Hj. [[Rumiah Kartoredjo]], S.Pd (Jabatan terakhir : Kapolda Banten 2008-2010)
* Taat terhadap hukum pancasila & UUD Negara Republik Indonesia.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Soepartiwi, M.Pd (Jabatan terakhir : Kadiklatsus Jatrans Lemdik Polri)
* Tidak bertato, tindik dan lain sebagainya.
# Brigadir Jenderal Polisi Dra. [[Ida Oetari Poernamasasi|Ida Oetari]] Poernamasasi, S.AP, M.A. (Wakapolda Kalteng)
* Tidak pernah melakukan tindak kejahatan atau pidana.
# Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Hj. [[Nur Afiah]], MH (Jabatan terakhir : Widyaiswara Madya Sespim Polri)
* Memiliki integritas, berkelakuan baik, jujur serta adil.
# Brigadir Jenderal Polisi Dr. [[Juansih]], SH, M.Hum (Analis Kebijakan Utama bidang Bindiklat Lemdiklat Polri)
* Melewati tes fisik & mental.
# Brigadir Jenderal Polisi Apriastini Bakti Bugiansri, S.IK (Kapusjarah Polri)
* Minimal pendidikan SMA/SMK sederajat.
* Lulusan SMA/SMK sederajat menyertakan ijazah serta nilai gabungan rata-rata (minimal 70.00).
* Calon polwan pemilik ijazah luar negeri harus mendapatkan penyetaraan dari Kemendikbud.
* Belum pernah menikah atau hamil.
* Bersedia menjalani ikatan dinas selama 10 tahun dan sudah memperoleh persetujuan dari orang tua.
* Berdomisili minimal 2 tahun sesuai KTP atau KK.
* Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

=== Biaya Masuk Polwan ===
Selain harus mengetahui persyaratan utama masuk polwan, kalian juga harus mengerti berapa besar biaya administrasi pendaftarannya. Perlu diingat, ketika seseorang ingin mendaftarkan diri menjadi polwan, mereka tidak akan dikenai biaya administrasi sepeserpun alias '''gratis'''.

== Perwira Tinggi ==
{| {{prettytable}}
|+'''Daftar Perwira Tinggi Polisi Wanita'''
|- style="background-color: #f99; color: black;"
!No.
!Nama
! Jabatan
! Satuan
!Keterangan
|-
| 1. || [[Inspektur Jenderal Polisi|Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Basaria Panjaitan|Basaria Panjaitan, S.H., M.H.]] || Sahlisospol Kapolri Mabes Polri || Korps Reserse ||<center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 2. || [[Inspektur Jenderal Polisi|Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Sri Handayani|Dra. Sri Handayani, M.H.]] || Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri || Korps || <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 3. || [[Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Apriastini Bakti Bugiansri|Apriastini Bakti Bugiansri, S.I.K.]]|| Kapusjarah Polri ||Korps || <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 4. || [[Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Ida Oetari Poernamasasi|Dra. Ida Oetari Poernamasasi, S.A.P., M.A.]]|| Wakapolda Kalteng ||Korps || <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 5. || [[Inspektur Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Juansih|Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum.]]|| Karojianbang Lemdiklat Polri ||Korps|| <center>[[Berkas:PDU IRJEN KOM.png|25px]]
Irjen Pol
</center>
|-
| 6. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Jeanne Mandagi|Jeanne Mandagi, S.H.]]|| Kadiv Humas Polri || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 7. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Roekmini Koesoema Astoeti|Dra. Roekmini Koesoema Astoeti]]|| Staf Kasospol ABRI || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 8. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Paula Bataona Renyaan|Dra. Paula Maria Renyaan Bataona]]|| || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 9. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Sri Kusmaryati|Dra. Sri Kusmaryati]]|| || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 10. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Noldy Rata|Dra. Noldy Rata]]|| Konsultan Ahli Tim Asistensi Bidang Pencegahan BNN || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 11. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Rumiah Kartoredjo|Hj. Rumiah Kartoredjo, S.Pd.]]|| Kapolda Banten || Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 12. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Soepartiwi|Soepartiwi, M.Pd.]]|| Kadiklatsus Jatrans Lemdik Polri ||Korps || <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 13. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Nur Afiah|Dra. Hj. Nur Afiah, M.H.]]|| Analis Kebijakan Utama Bid. Sespimma Sespim Lemdikpol ||Korps|| <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 14. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Purnawirawan|(Purn.)]] [[Agnes Supraptiningsih|Dra. Agnes Supraptiningsih]]|| Irbidjemen SDM II Itwil II Itwasum Polri || Korps|| <center>[[Berkas:PDU BRIGJEN KOM.png|25px]]
Brigjen Pol
</center>
|-
| 15. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Desy Andriani|Dra. Desy Andriani]]|| Psikolog Kepolisian Utama Tingkat II SSDM Polri || Korps||
</center>
|-
| 16. || [[Brigadir Jenderal]] [[Polisi|Pol.]] [[Nurul Azizah ]]|| Dirprog Sarjana STIK Lemdiklat Polri || Korps ||
</center>
|-
|}


== Seragam ==
[[Berkas:Polwan seragam.jpg|jmpl|al=Seragam Polisi Wanita|Seragam Polwan]]
Berbeda dengan seragam Polisi Laki-Laki (ataupun dipanggil sebagai Polki) yang memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang, Polwan akan menggunakan blaus seragam lengan pendek dan rok di atas paras lutut. Mereka juga akan memakai sepatu setinggi sekitar 4 sampai 5 cm dan topi seragam Polisi. Seragam Polwan juga dibagi dua jenis, satu untuk dinas lalu lintas dan satu lagi selain lalu lintas. Bedanya, Polwan lalu lintas akan memakai sabuk dan topi berwarna putih sedangkan Polwan dari bagian lain akan memakai sabuk dan topi berwarna coklat gelap.
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Korps Wanita Angkatan Darat]]
* [[Korps Wanita Angkatan Darat]]
* [[Korps Wanita Angkatan Laut]]
* [[Korps Wanita Angkatan Laut]]
* [[Wanita Angkatan Udara]]
* [[Wanita Angkatan Udara]]
* [[Sekolah Polisi Wanita]]


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 49: Baris 166:


[[Kategori:Kepolisian]]
[[Kategori:Kepolisian]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1948 di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 22 Desember 2023 13.31

Polisi Wanita
(Polwan)
Dibentuk1 September 1948
NegaraIndonesia
Cabang Polri
Bagian dariPolri
Situs webwww.polri.go.id

Polisi wanita (disingkat Polwan) adalah satuan polisi khusus yang berjenis kelamin wanita.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Monumen Polisi Wanita Indonesia dibangun di Bukittinggi, tempat pertama kali terbentuknya polwan Indonesia pada 1948.

Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tatkala Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II, di saat terjadinya pengungsian besar-besaran meliputi pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.[1]

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau dan juga berasal dari Ranah Minang,[2] yaitu:

Keenam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).

Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.


Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.

Untuk menjadi Polwan ada beberapa syarat masuk Polwan[pranala nonaktif permanen] yang umum dan wajib untuk diketahui. Di antaranya sebagai berikut:

Syarat Umum Masuk Polwan[sunting | sunting sumber]

Polisi wanita wajib memiliki rambut pendek.
  • Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Calon polwan harus beriman & bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
  • Sudah berusia minimal 18 tahun & maksimal 21 tahun.
  • Sehat jasmani & rohani.
  • Menyertakan surat bebas narkoba.
  • Taat terhadap hukum pancasila & UUD Negara Republik Indonesia.
  • Tidak bertato, tindik dan lain sebagainya.
  • Tidak pernah melakukan tindak kejahatan atau pidana.
  • Memiliki integritas, berkelakuan baik, jujur serta adil.
  • Melewati tes fisik & mental.
  • Minimal pendidikan SMA/SMK sederajat.
  • Lulusan SMA/SMK sederajat menyertakan ijazah serta nilai gabungan rata-rata (minimal 70.00).
  • Calon polwan pemilik ijazah luar negeri harus mendapatkan penyetaraan dari Kemendikbud.
  • Belum pernah menikah atau hamil.
  • Bersedia menjalani ikatan dinas selama 10 tahun dan sudah memperoleh persetujuan dari orang tua.
  • Berdomisili minimal 2 tahun sesuai KTP atau KK.
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Biaya Masuk Polwan[sunting | sunting sumber]

Selain harus mengetahui persyaratan utama masuk polwan, kalian juga harus mengerti berapa besar biaya administrasi pendaftarannya. Perlu diingat, ketika seseorang ingin mendaftarkan diri menjadi polwan, mereka tidak akan dikenai biaya administrasi sepeserpun alias gratis.

Perwira Tinggi[sunting | sunting sumber]

Daftar Perwira Tinggi Polisi Wanita
No. Nama Jabatan Satuan Keterangan
1. Inspektur Jenderal Pol. (Purn.) Basaria Panjaitan, S.H., M.H. Sahlisospol Kapolri Mabes Polri Korps Reserse

Irjen Pol

2. Inspektur Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Sri Handayani, M.H. Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Korps

Irjen Pol

3. Inspektur Jenderal Pol. (Purn.) Apriastini Bakti Bugiansri, S.I.K. Kapusjarah Polri Korps

Irjen Pol

4. Inspektur Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Ida Oetari Poernamasasi, S.A.P., M.A. Wakapolda Kalteng Korps

Irjen Pol

5. Inspektur Jenderal Pol. (Purn.) Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum. Karojianbang Lemdiklat Polri Korps

Irjen Pol

6. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Jeanne Mandagi, S.H. Kadiv Humas Polri Korps

Brigjen Pol

7. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Roekmini Koesoema Astoeti Staf Kasospol ABRI Korps

Brigjen Pol

8. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Paula Maria Renyaan Bataona Korps

Brigjen Pol

9. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Sri Kusmaryati Korps

Brigjen Pol

10. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Noldy Rata Konsultan Ahli Tim Asistensi Bidang Pencegahan BNN Korps

Brigjen Pol

11. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Hj. Rumiah Kartoredjo, S.Pd. Kapolda Banten Korps

Brigjen Pol

12. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Soepartiwi, M.Pd. Kadiklatsus Jatrans Lemdik Polri Korps

Brigjen Pol

13. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Hj. Nur Afiah, M.H. Analis Kebijakan Utama Bid. Sespimma Sespim Lemdikpol Korps

Brigjen Pol

14. Brigadir Jenderal Pol. (Purn.) Dra. Agnes Supraptiningsih Irbidjemen SDM II Itwil II Itwasum Polri Korps

Brigjen Pol

15. Brigadir Jenderal Pol. Dra. Desy Andriani Psikolog Kepolisian Utama Tingkat II SSDM Polri Korps
16. Brigadir Jenderal Pol. Nurul Azizah Dirprog Sarjana STIK Lemdiklat Polri Korps

Seragam[sunting | sunting sumber]

Seragam Polisi Wanita
Seragam Polwan

Berbeda dengan seragam Polisi Laki-Laki (ataupun dipanggil sebagai Polki) yang memakai kemeja lengan panjang dan celana panjang, Polwan akan menggunakan blaus seragam lengan pendek dan rok di atas paras lutut. Mereka juga akan memakai sepatu setinggi sekitar 4 sampai 5 cm dan topi seragam Polisi. Seragam Polwan juga dibagi dua jenis, satu untuk dinas lalu lintas dan satu lagi selain lalu lintas. Bedanya, Polwan lalu lintas akan memakai sabuk dan topi berwarna putih sedangkan Polwan dari bagian lain akan memakai sabuk dan topi berwarna coklat gelap.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Begini Sejarah Polwan di Indonesia Diarsipkan 2013-10-30 di Wayback Machine. TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.
  2. ^ 6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang Diarsipkan 2013-10-30 di Wayback Machine. TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 8 September 2013.