Pulau Ambon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infotaula de geografia políticaPulau Ambon
pulau
Ambon (id)

Tempat
categoria:Articles mancats de coordenades
Negara berdaulatIndonesia
Provinsi di IndonesiaMaluku

NegaraIndonesia
Ibu kotaKota Ambon
Penduduk
Total501.364  (2014 )
Geografi
Bagian dariKepulauan Maluku
Luas wilayah803,9 km² [convert: unit tak dikenal]
Pengukuran51 km  km (Llargada
Dekat dengan perairanLaut Banda
Ketinggian1.225 m
Informasi tambahan
Zona waktu

Pulau Ambon merupakan pulau yang terletak di Kepulauan Maluku, di selatan Pulau Seram. Saat ini merupakan letak kota Ambon, ibu kota dari provinsi Maluku dan sebagian kecil Kabupaten Maluku Tengah. Asal mulanya Pulau Ambon, Kepulauan Lease, Pulau Manipa, Ambalau, Kelang dan Pulau Buano tidak berpenghuni. Pulau-pulau yang dihuni oleh manusia adalah Seram dan Buru. Orang-orang tersebut tinggal di gunung-gunung dan dikenal sebagai orang-orang Alifuru. Oleh orang Ambon mereka diakui sebagai penduduk asli pulau Seram.

Geologis[sunting | sunting sumber]

Pulau Buru, Pulau Ambon, dan Pulau Seram memiliki karakteristik geomorfologi yang sama yaitu didominasi oleh pegunungan struktural. Pulau Buru merupakan hasil pengangkatan berbentuk pegunungan dome yang dikelilingi oleh basin. Pulau Seram bagian baratnya merupakan pegunungan struktural yang tinggi (1.000-1.300 mdpal), bentuknya memanjang dan sempit, serta dibatasi oleh escarpment yang tertoreh kuat. Lembah-lembah diantaranya sangat sempit, banyak air terjun, tidak ada endapan alluvial. Bagian timurnya merupakan pegunungan berbatuan gamping.

Geografis[sunting | sunting sumber]

Secara geografis terdiri dari dua Jazirah, Lei Hitu dan Lei Timur. Dengan batas-batasnya antara lain:

Pulau Ambon terletak di selatan Pulau Seram dan berbatasan dengan Laut Banda.[1] Perbatasan dengan Laut Banda menyebabkan kota terletak di Daerah Tengah Austral-Asiatis[2] yang merupakan bagian dari Lempeng Eurasia. Ciri utama pulau ini adalah pegunungan dengan dataran rendah di pesisir. Titik tertinggi pulau adalah Gunung Lamajangga, yaitu 547 meter di atas permukaan laut.[3] Pulau ini memiliki banyak tanjung dan teluk, bahkan salah satu nama teluk di pulau, yaitu Teluk Ambon berasal dari nama pulau ini sendiri.

Secara administratif, pulau terdiri dari Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon yang masing-masing menguasai setengah dari luas pulau. Pulau ini dikelilingi hanya oleh satu kabupaten, yaitu Maluku Tengah karena hampir semua pulau-pulau di sekitar pulau Ambon berada dalam wilayah kekuasaan Maluku Tengah dan satu kota, yaitu Ambon karena beberapa pulau yang mengelilingi pulau, terutama di sisi selatan masuk ke dalam wilayah kota.[4]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Rumah ilmuwan asal Jerman Georg Eberhard Rumpf di Ambon (foto diambil pada tahun 1910-an)

Pada zaman VOC, Pulau Ambon sangat di kenal di seluruh dunia sebagai salah satu pusat penghasil rempah-rempah di Nusantara. Sebelum Portugal menjajah Timor Leste dan sebelum Batavia menjadi pusat VOC, 2 kekuatan besar yakni Portugal dan VOC memiliki pusat di kota Ambon.

Seorang pangeran Ambon dan pengikutnya (sekitar tahun 1900)

Kependudukan[sunting | sunting sumber]

Suku bangsa Alifuru adalah punduduk asli Maluku dan Pulau Ambon, saat ini penduduk Ambon banyak beragama Islam dan Kristen Protestan, selain penduduk asli ada juga suku-suku lain di Indonesia yang puluhan tahun menetap di Maluku seperti suku Buton dari Sulawesi Tenggara, suku Minang dan Melayu dari Sumatra dan suku Bugis,Toraja dan Makassar dari Sulawesi Selatan kehidupan mereka banyak yang bercocok tanam dipegunungan dan menjadi pedagang diwilayah pesisir.

Sebagian besar penduduk yang beragama Islam mendiami Pulau Ambon bagian Utara (Lei Hitu) dan sebagian besar penduduk yang beragama Kristen terutama Protestan mendiami pulau Ambon bagian selatan (Lei Timur).

Secara administrasi dalam pemerintahan yakni Provinsi Maluku, Pulau Ambon dibagi menjadi dua bagian atau jazirah, di mana jazirah bagian utara yang biasa disebut sebagai tanah (Lei Hitu) masuk dalam administrasi Kabupaten Maluku Tengah sebagai kecamatan Leihitu dan Salahutu dan jazirah bagian selatan (Lei Timur) masuk dalam administrasi Kota Ambon.

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

  1. Pantai Pintu Kota[5]
  2. Benteng Victoria[5]
  3. Museum Siwa Lima[5]
  4. Pantai Hukurila[5]
  5. Jembatan Merah Putih[5]
  6. Pantai Lawena[5]
  7. Tugu Pattimura[5]
  8. Masjid Raya Al-Fatah[5]
  9. Pantai Namasua di Desa Naku[5]
  10. Pantai Natsepa[6]
  11. Pantai Liang[6]
  12. Pantai Ora[6]
  13. Pantai Batu Lubang[5]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Muslimah. "Gelombang Tenang, Laut Biru Jernih dan Hamparan Pasir, Ini Pantai-pantai Nan Menakjubkan di Ambon". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-12-12. 
  2. ^ Eryadi (2007). Intisari Pengetahuan Sosial Lengkap (IPSL) SMP. Jakarta: Kawan Pustaka. hlm. 84. ISBN 979-757-005-3. 
  3. ^ "BAB IV Kondisi Umum Wilayah Penelitian" (PDF). IPB Repository. Diakses tanggal 12 Desember 2017. 
  4. ^ "Keadaan Geografis". Pemerintah Kota Ambon (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-09. 
  5. ^ a b c d e f g h i j "Google Travel". www.google.com. Diakses tanggal 2021-02-18. 
  6. ^ a b c "Pantai Pintu Kota, Ambon". Utiket.com. Diakses tanggal 2021-02-18.