Sangkuriang: Legenda Tangkuban Perahu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 50: Baris 50:
{{Film-indo-stub}}
{{Film-indo-stub}}


[[Kategori:Film televisi Indonesia tahun 2015]]
[[Kategori:Film televisi Indonesia]]
[[Kategori:Acara televisi]]
[[Kategori:Acara televisi]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2015]]

Revisi per 8 Januari 2022 20.09

Sangkuriang: Legenda Tangkuban Perahu
GenreLegenda
Epos
Laga
PembuatGenta Buana Paramita
Ditulis olehMessiah Fajarwati
SutradaraPetrus Haryadi
PemeranGuntara Hidayat
Marissa Christina
Claudia Inda Lamanna
Tio Duarte
Helsi Herlinda
Claudio Lumempouw
Alex Bernard
Syadeli
MusikEdi Kumis
Negara asalIndonesia
Bahasa asliIndonesia
Produksi
Produser eksekutifAndi Chairil
ProduserBudhi Sutrisno
SinematografiH. Bawwe
Durasi90 Menit
Rilis asli
JaringanTrans 7

Sangkuriang: Legenda Tangkuban Perahu adalah salah satu judul film televisi Teater Legenda Indonesia yang diproduksi Genta Buana Paramita pada tahun 2015 dan disutradarai oleh Petrus Haryadi. Film ini dibintangi oleh Guntara Hidayat, Marissa Christina, Claudia Inda Lamanna, Tio Duarte dan Helsi Herlinda.

Pemeran

Sinopsis

Cerita dimulai dengan kutukan yang diucapkan Prabu Jaya Wisesa yang buruk rupa kepada putri Prabu Sungging Perbangkara bernama Dayang Sumbi. Setelah lamaran ditolak, ia mengutuk Dayang Sumbi tidak akan pernah menikah kecuali dengan orang yang lebih buruk darinya. Akhirnya Dayang Sumbi harus menyucikan diri di hutan atas nasihat Nyi Lungsur. Ternyata dibalik itu Nyi Lungsur ingin menguasi kerajaan dan membunuh Dayang Sumbi. Saat ular kiriman Nyi Lungsur akan membunuhnya, Dayang Sumbi di tolong seekor anjing besar yang kemudian ia panggil si Tumang. Suatu hari Dayang Sumbi asyik menenun dan gulungan benangnya jatuh dan berguling keluar pondok. Karena tak ada yang mengambilnya ia bersumpah bagi yang mengembalikan gulungannya bila perempuan akan jadi saudara dan bila laki-laki akan dijadikan suami. Ternyata Tumang yang mengambilnya. Tumang ternyata jelmaan Pangeran tampan. Dayang Sumbi akhirnya setuju menikah hingga mengandung. Prabu Sungging Perbangkara yang mengetahui hal ini marah karena kutukan itu benar terjadi. Terjadilah perkelahian antara Tumang dengan Nyi Lungsur yang kemudian membuat Tumang tidak lagi bisa berubah ke wujud manusia. Beberapa tahun kemudian anak Dayang Sumbi lahir. Tumang masih setia menemani. Suatu hari saat Dayang Sumbi ingin hati hewan buruan, Jaka Sona menyanggupi. Namun karena kecelakaan, panah malah menghunus Tumang. Jaka Sona malah membawa hati Tumang ke Dayang Sumbi. Karena marahnya, Dayang Sumbi melempar benda ke kepala Jaka Sona hingga terluka dan Jaka Sona pergi. Jaka Sona lari hilang arah dan diselamatkan oleh Mpu Purwa dan kemudian diberi nama Sangkuriang. Ikuti kisah selengkapnya di Teater Legenda Indonesia pada hari Minggu, 22 Maret 2015, pukul 19.00 WIB.[1]

Referensi

Pranala luar