Vaginismus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Vaginismus adalah salah satu jenis gangguan nyeri seksual. Ciri utamanya adalah kontraksi otot pada bagian vagina ketika sedang bersenggama. Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi ke-4 (DSM-IV), diagnosis medis atas vaginismus dapat ditetapkan tanpa perlu adanya pengalaman nyeri.

Ciri utama

Vaginismus ditandai dengan adanya ciri utama yaitu kejang atau kontraksi otot pada bagian vagina. Tingkat kekejangan atau kontraksi ototnya sangat kuat hingga menimbulkan gangguan saat senggama.[1]

Kategori diagnosis

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi ke-4 (DSM-IV) menetapkan vaginismus dalam kategori gangguan nyeri seksual. Kondisi yang ditetapkan dalam kategori ini bagi vaginismus adalah terjadinya kejang-kejang pada bagian luar vagina. Tingkat kekejangannya minimal sepertiga bagian luar vagina. Pada kategori diagnosis DSM-IV, diagnosis vaginismus tidak memerlukan adanya pengalaman nyeri.[2] Ini karena kondisi nyeri di bagian luar vagina sering terjadi namun tidak selalu menyakitkan.[3]

Referensi

  1. ^ Lesmana, Cokorda Bagus Jaya (2017). Sudira, P. G., dan Saraswati, M. R., ed. Buku Panduan Belajar Koas: Ilmu Kedokteran Jiwa (PDF). Denpasar: Udayana University Press. hlm. 42. ISBN 978-602-294-182-8. 
  2. ^ Crowley, T., Goldmeier, D., dan Hiller, J. (2009). "Diagnosing and Managing Vaginismus" (PDF). BMJ. 339: 225. doi:10.1136/bmj.b2284. The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, fourth edition (DSM-IV) categorises vaginis- mus as a sexual pain disorder along with dyspareunia. It describes vaginismus as occurring when “recurrent or persistent involuntary spasm of the musculature of the outer third of the vagina” interferes with intercourse.2 According to this definition, the experience of pain is not necessary for the diagnosis. 
  3. ^ Astari, R., dan Triana, W. Fatmawati, Fatimah, ed. Kamus Kesehatan Indonesia-Arab (PDF). Sleman: Trussmedia Grafika. hlm. 440. ISBN 978-602-5747-22-9.