Wolbachia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HaEr48 (bicara | kontrib)
kembangkan sedikit, dan tambah gambar
Baris 13: Baris 13:
}}
}}
'''''Wolbachia''''' adalah salah satu [[genus]] [[bakteri]] yang hidup sebagai [[parasit]] pada hewan [[artropoda]].<ref name="a">{{en}} Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page.358-359</ref> Infeksi ''Wolbachia'' pada hewan akan menyebabkan [[partenogenesis]] (perkembangan sel telur yang tidak dibuahi), kematian pada hewan jantan, dan [[feminisasi]] (perubahan serangga jantan menjadi betina).<ref name="a"/> Bakteri ini tergolong ke dalam [[gram negatif]], berbentuk batang, dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya.<ref>{{en}} {{cite book|last= Marjorie A. Hoy|first=|authorlink=|coauthors=|title= Insect molecular genetics: an introduction to principles and applications|year= 2003|publisher= Academic Press|location=|id= ISBN 978-0-12-357031-4}}Page.302</ref> Berdasarkan studi [[filogenomik]], ''Wolbachia'' dikelompokkan menjadi 8 kelompok utama (A-H). Bakteri tersebut banyak terdapat di dalam [[jaringan]] dan [[organ]] [[reproduksi]] hewan serta pada jaringan [[somatik]]. Inang yang terinfeksi dapat mengalami [[inkompatibilitas]] (ketidakserasian) [[sitoplasma]], yaitu suatu fenomena penyebaran faktor sitoplasma yang umumnya dilakukan dengan membunuh [[progeni]] (keturunan) yang tidak membawa/mewarisi faktor tersebut.<ref>{{en}} {{cite book|last= Isaac Ishaaya, Rami A. Horowitz, A. Rami Horowitz|first=|authorlink=|coauthors=|title= Biorational Control of Arthropod Pests: Application and Resistance Management|year= 2009|publisher= Springer|location=|id= ISBN 978-90-481-2315-5}}Page.195-196</ref>
'''''Wolbachia''''' adalah salah satu [[genus]] [[bakteri]] yang hidup sebagai [[parasit]] pada hewan [[artropoda]].<ref name="a">{{en}} Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page.358-359</ref> Infeksi ''Wolbachia'' pada hewan akan menyebabkan [[partenogenesis]] (perkembangan sel telur yang tidak dibuahi), kematian pada hewan jantan, dan [[feminisasi]] (perubahan serangga jantan menjadi betina).<ref name="a"/> Bakteri ini tergolong ke dalam [[gram negatif]], berbentuk batang, dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya.<ref>{{en}} {{cite book|last= Marjorie A. Hoy|first=|authorlink=|coauthors=|title= Insect molecular genetics: an introduction to principles and applications|year= 2003|publisher= Academic Press|location=|id= ISBN 978-0-12-357031-4}}Page.302</ref> Berdasarkan studi [[filogenomik]], ''Wolbachia'' dikelompokkan menjadi 8 kelompok utama (A-H). Bakteri tersebut banyak terdapat di dalam [[jaringan]] dan [[organ]] [[reproduksi]] hewan serta pada jaringan [[somatik]]. Inang yang terinfeksi dapat mengalami [[inkompatibilitas]] (ketidakserasian) [[sitoplasma]], yaitu suatu fenomena penyebaran faktor sitoplasma yang umumnya dilakukan dengan membunuh [[progeni]] (keturunan) yang tidak membawa/mewarisi faktor tersebut.<ref>{{en}} {{cite book|last= Isaac Ishaaya, Rami A. Horowitz, A. Rami Horowitz|first=|authorlink=|coauthors=|title= Biorational Control of Arthropod Pests: Application and Resistance Management|year= 2009|publisher= Springer|location=|id= ISBN 978-90-481-2315-5}}Page.195-196</ref>

== Penggunaan dalam pencegahan penyakit ==
[[File:Adi Utarini VOA.jpg|thumb|[[Adi Utarini]], kepala peneliti uji lapangan nyamuk ber-''Wolbachia'' di[[Yogyakarta]], Indonesia]]
[[File:Mohamad Nasir Wolbachia mosquito lab visit.jpg|thumb|Menristek [[Mohamad Nasir]] mengunjungi laboratorium nyamuk ber-''Wolbachia'' dari Proyek EDP (Eliminate Dengue Project).]]
Bakteri alami ''Wolbachia'' dapat berperan dalam pencegahan penyakit melalui pengendalian vektor, terutama karena interaksinya dengan spesies-spesies [[Arthropoda]] seperti nyamuk. ''Wolbachia'' dapat memanipulasi perkembangbiakan nyamuk melalui fenomena yang disebut [[ketaksesuaian sitoplasma]] (''cytoplasmic incompatibility'', CI) serta dapat menghambat replikasi berbagai patogen dalam nyamuk, termasuk virus dengue dan chikungunya serta parasit [[filariasis]] di nyamuk ''[[Aedes aegypti]]'', maupun parasit malaria ''[[Plasmodium]]'' dalam ''Aedes aegypti'' dan ''Anopheles gambiae''.<ref>{{cite journal|last=Blagrove|first=MS|author2=Arias-goeta C |author3=Failloux AB |author4=Sinkins SP. |title=Wolbachia strain wMel induces cytoplasmic incompatibility and blocks dengue transmission in ''Aedes albopictus'' |journal=Proc Natl Acad Sci U S A|year=2012|volume=109|issue=1|pages=255–60 |pmc=3252941|pmid=22123944|doi=10.1073/pnas.1112021108|bibcode=2012PNAS..109..255B}}</ref><ref>{{cite journal|last=Hoffmann|first=AA|author2=Iturbe-Ormaetxe I |author3=Callahan AG |author4=Phillips BL. |title=Stability of the wMel ''Wolbachia'' Infection following invasion into ''Aedes aegypti'' populations |journal=PLOS Negl. Trop. Dis.|year=2014|doi=10.1371/journal.pntd.0003115 |pmid=25211492|volume=8 |issue=9|pages=e3115 |pmc=4161343}}</ref> Sebuah uji coba di Australia dengan kota berpenduduk 187.000 jiwa menunjukkan hilangnya dengue selama empat tahun setelah dilepaskannya nyamuk ber-''Wolbachia''.<ref>{{Cite news |url=https://www.theguardian.com/society/2018/aug/01/dengue-fever-outbreak-halted-by-release-of-infected-mosquitoes |title=Dengue fever outbreak halted by release of special mosquitoes |newspaper=The Guardian|author= Sarah Boseley |date= 1 August 2018}}</ref> Jurnal ilmiah ''Nature'' menyebut pada 2020 bahwa bukti terkuat dari metode ini muncul dalam [[uji terkontrol secara acak]] yang dilakukan di Yogyakarta, Indonesia selama 2016–2020. Kepala peneliti dari Indonesia untuk penelitian ini, [[Adi Utarini]], mengumumkan pada Agustus 2020 bahwa penelitian ini menujukkan penurunan kasus dengue sebesar 77% dalam area yang diberi nyamuk ber-''Wolbachia'' dibandingkan dengan jumlah kasus di area kontrol yang dipilih secara acak dalam rentang waktu yang sama.<ref name="yogya nature">{{Cite journal|last=Callaway|first=Ewen|date=2020-08-27|title=The mosquito strategy that could eliminate dengue|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-02492-1|journal=Nature|language=en|doi=10.1038/d41586-020-02492-1}}</ref><ref name=nature10>{{Cite web|title=Nature’s 10: ten people who helped shape science in 2020|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-03435-6|access-date=2020-12-19|website=www.nature.com|language=en}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 20 Desember 2020 20.45

Wolbachia
Transmisi mikrograf elektron Wolbachia di dalam sel hewan.
Credit:Public Library of Science / Scott O'Neill
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Wolbachia

Wolbachia adalah salah satu genus bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan artropoda.[1] Infeksi Wolbachia pada hewan akan menyebabkan partenogenesis (perkembangan sel telur yang tidak dibuahi), kematian pada hewan jantan, dan feminisasi (perubahan serangga jantan menjadi betina).[1] Bakteri ini tergolong ke dalam gram negatif, berbentuk batang, dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya.[2] Berdasarkan studi filogenomik, Wolbachia dikelompokkan menjadi 8 kelompok utama (A-H). Bakteri tersebut banyak terdapat di dalam jaringan dan organ reproduksi hewan serta pada jaringan somatik. Inang yang terinfeksi dapat mengalami inkompatibilitas (ketidakserasian) sitoplasma, yaitu suatu fenomena penyebaran faktor sitoplasma yang umumnya dilakukan dengan membunuh progeni (keturunan) yang tidak membawa/mewarisi faktor tersebut.[3]

Penggunaan dalam pencegahan penyakit

Adi Utarini, kepala peneliti uji lapangan nyamuk ber-Wolbachia diYogyakarta, Indonesia
Menristek Mohamad Nasir mengunjungi laboratorium nyamuk ber-Wolbachia dari Proyek EDP (Eliminate Dengue Project).

Bakteri alami Wolbachia dapat berperan dalam pencegahan penyakit melalui pengendalian vektor, terutama karena interaksinya dengan spesies-spesies Arthropoda seperti nyamuk. Wolbachia dapat memanipulasi perkembangbiakan nyamuk melalui fenomena yang disebut ketaksesuaian sitoplasma (cytoplasmic incompatibility, CI) serta dapat menghambat replikasi berbagai patogen dalam nyamuk, termasuk virus dengue dan chikungunya serta parasit filariasis di nyamuk Aedes aegypti, maupun parasit malaria Plasmodium dalam Aedes aegypti dan Anopheles gambiae.[4][5] Sebuah uji coba di Australia dengan kota berpenduduk 187.000 jiwa menunjukkan hilangnya dengue selama empat tahun setelah dilepaskannya nyamuk ber-Wolbachia.[6] Jurnal ilmiah Nature menyebut pada 2020 bahwa bukti terkuat dari metode ini muncul dalam uji terkontrol secara acak yang dilakukan di Yogyakarta, Indonesia selama 2016–2020. Kepala peneliti dari Indonesia untuk penelitian ini, Adi Utarini, mengumumkan pada Agustus 2020 bahwa penelitian ini menujukkan penurunan kasus dengue sebesar 77% dalam area yang diberi nyamuk ber-Wolbachia dibandingkan dengan jumlah kasus di area kontrol yang dipilih secara acak dalam rentang waktu yang sama.[7][8]

Referensi

  1. ^ a b (Inggris) Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page.358-359
  2. ^ (Inggris) Marjorie A. Hoy (2003). Insect molecular genetics: an introduction to principles and applications. Academic Press. ISBN 978-0-12-357031-4. Page.302
  3. ^ (Inggris) Isaac Ishaaya, Rami A. Horowitz, A. Rami Horowitz (2009). Biorational Control of Arthropod Pests: Application and Resistance Management. Springer. ISBN 978-90-481-2315-5. Page.195-196
  4. ^ Blagrove, MS; Arias-goeta C; Failloux AB; Sinkins SP. (2012). "Wolbachia strain wMel induces cytoplasmic incompatibility and blocks dengue transmission in Aedes albopictus". Proc Natl Acad Sci U S A. 109 (1): 255–60. Bibcode:2012PNAS..109..255B. doi:10.1073/pnas.1112021108. PMC 3252941alt=Dapat diakses gratis. PMID 22123944. 
  5. ^ Hoffmann, AA; Iturbe-Ormaetxe I; Callahan AG; Phillips BL. (2014). "Stability of the wMel Wolbachia Infection following invasion into Aedes aegypti populations". PLOS Negl. Trop. Dis. 8 (9): e3115. doi:10.1371/journal.pntd.0003115. PMC 4161343alt=Dapat diakses gratis. PMID 25211492. 
  6. ^ Sarah Boseley (1 August 2018). "Dengue fever outbreak halted by release of special mosquitoes". The Guardian. 
  7. ^ Callaway, Ewen (2020-08-27). "The mosquito strategy that could eliminate dengue". Nature (dalam bahasa Inggris). doi:10.1038/d41586-020-02492-1. 
  8. ^ "Nature's 10: ten people who helped shape science in 2020". www.nature.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-19.