Aachenosaurus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Aachenosaurus
Periode Kapur Akhir,
85–71 jtyl

Taksonomi
SuperdomainBiota
SuperkerajaanEukaryota
KerajaanPlantae
GenusAachenosaurus
Smets, 1888
Tata nama
Sinonim takson
Spesies

Aachenosaurus adalah genus tumbuhan prasejarah dari periode Kapur Akhir (Santonian-Campanian) yang masih diragukan klasifikasi ilmiahnya (nomen dubium).[1] Hewan ini diberi nama semata-mata berdasarkan fosil berupa potongan material, yang pada awalnya dianggap sebagai bagian dari rahang dinosaurus mirip bebek (Hadrosauridae). Namun, fosil itu ternyata sebuah kayu yang telah membatu, suatu hal yang sangat memalukan bagi penemunya. Aachenosaurus berarti "Kadal Aachen", dinamai berdasarkan Formasi Aachenian atau deposit Aachenian dari daerah Moresnet (wilayah netral antara Belgia dan Jerman), tempat fosil ini ditemukan.[2]

Sinonim dari Aachenosaurus adalah Aachenoxylon, pertama kali disebutkan oleh Dr Maurice Hovelacque pada tahun 1889/1890.[3][4][5]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Aachenosaurus ditemukan dan dinamai oleh ilmuwan (sekaligus pendeta/abbé) Gerard Smets, pada 31 Oktober 1888, yang menamai spesies ini Aachenosaurus multidens. Berdasarkan fragmen-fragmen ini ia memprediksi bahwa spesimen itu adalah hadrosaurus yang panjangnya sekitar 4 hingga 5 meter yang mungkin memiliki kulit berduri.[2] Dia membela kesimpulan ini, dan berargumen bahwa fosil telah diperiksa secara visual dengan mata telanjang, lensa pembesar dan dengan mikroskop. Namun, kesalahannya segera ditunjukkan oleh Louis Dollo. Awalnya Smets berusaha mempertahankan identifikasi yang dilakukannya, tetapi sekali lagi terbukti salah dengan komisi netral dan pada akhirnya dia menarik diri sepenuhnya dari sains.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ H. N. Andrews. (1970). Index of Generic Names of Fossil Plants, 1820-1965. Geological Survey Bulletin 1-354
  2. ^ a b Smets, G. (1888). "Aachenosaurus multidens". Bulletin de la Société belge de géologie, de paléontologie et d'hydrologie. Bruxelles: The society. 12 (2): 300 – via Biodiversity Heritage Library. 
  3. ^ "Aachenoxylon". Diakses tanggal 7 March 2020. 
  4. ^ H., G.F. (1891). "IV.—Sur la nature Végétale de l'Aachenosaurus multidens, G. Smets. Par DrMaurice Hovelacque (Mem. Soc. Belge de Géol. iv. (1890) p. 59 et seq.)". Geological Magazine. Cambridge University Press. 8 (2): 82–83. doi:10.1017/S0016756800185504. 
  5. ^ Stopes, M.C. (1913). Catalogue of the Mesozoic plants in the British museum (Natural history) The Cretaceous flora. hlm. 39. 
  6. ^ Wright, J. (2014). The Naming of the Shrew: A Curious History of Latin Names. Bloomsbury Publishing. hlm. 47–49. ISBN 978-1-4088-2035-3. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]