Astronautika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Astronautika adalah ilmu tentang penjelajahan ke angkasa luar dengan kendaran misalnya roket dan Pesawat Ulang Alik.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah awal astronautika bersifat teoretis. Matematika dasar perjalanan ruang angkasa didirikan oleh Isaac Newton pada tahun 1687 dalam risalah Philosophiae Naturalis Principia Mathematika karangannya. Matematikawan lain, seperti Leonhard Euler asal Swiss dan Joseph Louis Lagrange asal Italia kontribusi penting juga dibuat dalam 18 dan 19 abad. Meskipun demikian, Astronautika tidak menjadi disiplin ilmu sampai pertengahan abad ke-20. Di sisi lain, pertanyaan tentang penerbangan ruang angkasa menggelitik imajinasi berbagai sastrawan seperti Jules Verne dan HG Wells.

Pada awal abad ke-20, ilmuwan Rusia Konstantin Tsiolkovsky menurunkan persamaan roket yang terkenal, persamaan yang menjadi dasar propulsi roket. Persamaan ini memungkinkan untuk menghitung kecepatan akhir roket dari pesawat ruang angkasa massa (m1), massa gabungan dari propelan dan pesawat ruang angkasa (m0) dan kecepatan pembuangan propelan (ve).

Sub-disiplin ilmu[sunting | sunting sumber]

Namun dalam banyak hal astronautika itu sendiri adalh subjek yang agak khusus; insinyur dan ilmuwan yang bekerja pada ranah ini harus memiliki pengetahuan tentang bidang yang berbeda banyak pengetahuan.

  • Astrodinamika: studi tentang gerakan orbital. Mereka mengkhususkan diri di bidang ini meneliti topik seperti lintasan pesawat ruang angkasa, balistik dan gara-gara mekanik.
  • Propulsi pesawat ruang angkasa: bagaimana gerakan pesawat ruang angkasa berubah, dan bagaimana mereka diluncurkan. Sebagian besar pesawat ruang angkasa memiliki beberapa berbagai mesin roket, dan dengan demikian upaya penelitian yang paling fokus pada beberapa berbagai propulsi roket, seperti kimia, propulsi nuklir, atau penggerak listrik.
  • Desain pesawat ruang angkasa: sebuah bentuk khusus dari rekayasa sistem yang berpusat pada penggabungan semua sub-sistem yang diperlukan untuk kendaraan peluncuran satelit tertentu atau
  • Kontrol: menjaga satelit atau roket di orbit yang diinginkan (seperti pada navigasi pesawat ruang angkasa) dan orientasi (seperti dalam mengendalikan gerakan roket).
  • Ruang lingkungan: Sebuah sub-disiplin dari Fisika Astronautika, pengaruh cuaca ruang angkasa dan masalah lingkungan lainnya merupakan bidang yang semakin penting.

Aeronautika dan Astronotika[sunting | sunting sumber]

Aeronautika dan Astronautika adalah bidang ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan upaya penjelajahan manusia di atmosfer dan luar atmosfer/ luar angkasa. Sebelumnya orang-orang indonesia mengenal dengan nama teknik penerbangan (aviation engineering). Namun nama ini tidak global, sehingga digunakanlah istilah aeronautika dan astronautika (aeronautics and astronautics) atau teknik dirgantara (aerospace engineering). Tapi istilah teknik penerbangan masih dipakai di Indonesia karena alasan sejarah. Hal- hal yang dipelajari dalam aeronautika dan astronautika contohnya adalah aerodinamika, aeroelastisitas, sistem propulsi, struktur, rancangan pesawat, astrodinamika, sistem navigasi, dan lain-lain.

Orang-orang menyangka lulusan dari bidang ini akan menjadi seorang pilot atau astronaut. Ini tidak salah, tetapi kurang tepat. Dalam ilmu ini hal yang dipelajari jauh lebih luas dari sekadar menjadi pilot atau astronaut.

Aeronautika dan Astronautika banyak diterapkan dalam berbagai bidang. Memang secara umum adalah mempelajari tentang pesawat dan wahana antariksa. Namun pengaplikasiannya sangat luas. Seperti pada pembuatan bangunan tinggi, kereta api cepat, mobil cepat, rancangan struktur, sistem telekomunikasi, dan lain-lain.

Program studi aeronautika dan astronautika tergolong langka di indonesia. ITB adalah salah satu perguruan tinggi yang menyediakan program studi ini. Dengan membaca ini, saya harap banyak generasi baru yang tertarik untuk menggeluti bidang ini untuk kedirgantaraan indonesia yang lebih maju.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Bahan bacaan terkait[sunting | sunting sumber]

  • Sellers (2000). Understanding Space: An Introduction to Astronautics, 2nd Ed. McGraw-Hill. 
  • Bate, Mueller, dan White (1971). Fundamentals of Astrodynamics. Dover: New York.