Bahasa Melayu Deli

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Melayu Deli
بهاس ملايو ديلي
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
Penutur
Dialek
Deli Pesisir
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologdeli1235[2]
QIDQ7310361
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Melayu Deli adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang dituturkan di wilayah Medan, Deli Serdang, dan sebagian Serdang Bedagai. Bahasa Melayu Deli utamanya digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat beretnis Melayu Deli di Percut Sei Tuan dan Tanjung Morawa.[3] Bahasa ini dianggap masih berkerabat dekat dengan bahasa Melayu Langkat.

Penelitian[sunting | sunting sumber]

Peneliti awal bahasa Melayu Deli adalah orang-orang Belanda, antara lain C. Hooykaas pada tahun 1951.[4] Namun demikian, penelitian-penelitian ini tidak dilakukan secara mendalam. Pada tahun 1953, Prof. Dr. Roolvink juga pernah membahas keunikan bahasa Melayu Deli itu, namun tidak secara keseluruhan.[4] Penelitian selanjutnya yang lebih lengkap baru dilakukan pada tahun 1975–1976 oleh Syahdan Manurung dan Zubeirsyah dalam Proyek Penelitian Bahasa Indonesia dan Daerah, tepatnya pada Desember 1975.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Spoken L1 Language: Central Malay, Glottolog. Diakses tanggal 16 Agustus 2022.
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Deli Malay". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Kata Benda dan Kata Sipat Bahasa Melayu Deli. Muhizar Muchtar, Nurhayati Lubis, Namsyah Hot, Asiah Taty. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta (1993).
  4. ^ a b c Bahasa Melayu Dialek Deli Medan . Syahdan Manurung dan Zubeirsyah. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa - Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta (1984).

Pranala luar[sunting | sunting sumber]