Dadang Supriatna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dadang Supriatna
Bupati Bandung ke-25
Mulai menjabat
26 April 2021
PresidenJoko Widodo
GubernurRidwan Kamil
Bey Machmudin (Pj.)
WakilSahrul Gunawan
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Mayoritas928.602 suara [2]
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat
Masa jabatan
2 September 2019 [3] – 2 September 2020 [4]
PresidenJoko Widodo
GubernurRidwan Kamil
Ketua DPRDTaufik Hidayat (TNI-AD)
Daerah pemilihanJawa Barat 2 (Kabupaten Bandung)
Suara Pemilih46.653 suara [5]
Informasi pribadi
Lahir7 Agustus 1971 (umur 52)
Kabupaten Bandung, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Kebangkitan Bangsa
Afiliasi politik
lainnya
Partai Golongan Karya (dulu)
Suami/istriEmma Dety Permanawati Fadhilah
Anak3
Tempat tinggalJalan Raya Sapan 230 RT 002/ RW 014 Tegalluar, Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat
Alma materUniversitas Langlangbuana
Universitas Trisakti
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.I.P., M.Si. (lahir 7 Agustus 1971) adalah politikus Indonesia yang kini menjabat sebagai Bupati Bandung. Sekaligus Sebagai Ketua DPC PKB Kab.Bandung Sebelumnya, Dadang adalah anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024 yang berasal dari Fraksi Partai Golkar dan Anggota DPRD Kabupaten Bandung periode 2009-2014 dan 2014-2019. Ia terpilih sebagai Bupati Bandung pada Pemilihan umum Bupati Bandung 2020 berpasangan dengan Sahrul Gunawan dan didukung oleh PKB, NasDem, Demokrat dan PKS.

Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Ia menempuh pendidikan dasar di MI Sapan pada tahun 1979-1985 kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 2 Buahbatu Bandung pada tahun 1985-1988 dan pendidikan menengah atasnya di STM Igasar Pindad Bandung pada tahun 1988-1991. Dadang menempuh pendidikan sarjana di Fakultas FISIP Universitas Langlangbuana (Unla) pada tahun 1999-2003. Kemudian melanjutkan Strata-2 masih di Unla dengan bidang studi Ilmu Pengetahuan pada 2008-2010. Kemudian, Ia sedang menempuh program doktoral di Universitas Trisakti bidang studi Ilmu Ekonomi pada tahun 2016 sampai dengan sekarang.[3][6]

Politik[sunting | sunting sumber]

Dadang meniti karier awalnya sebagai suplier bahan bangunan yang ditekuninya sejak 1998 sampai sekarang. Ia mengawali karier politiknya sebagai anggota Karang Taruna Desa Tegalluar, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Kemudian pada tahun 1988, Dadang terpilih sebagai ketua karang taruna tersebut hingga tahun 1991. Karirnya tidak berhenti di situ. Pada tahun 1998-2006 dan 2006-2012, Dadang menjabat sebagai Kepala Desa Tegalluar, Bojongsoang, Bandung. Sejak saat itu, karier politik Dadang terus berkembang.

Dadang Sebelumnya merupakan kader Partai Golkar Lalu Hengkang Dan Berlabuh Mejadi Kader Partai Kebangkitan Bangsa Didapuk Sebagai Ketua DPC PKB Kab.Bandung Periode 2021-2016 Melanjutkan Kepemimpinan Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, M.AP.[butuh pemastian] Ia Juga Tercatat kiprahnya di beberapa organisasi yang terhubung dengan Golkar seperti AMPI, Pemuda Pancasila, dan KNPI bukan hanya di tingkat Kabupaten Bandung, tetapi juga Jawa Barat. Sejak tahun 2019 lalu, Dadang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Dadang pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari tahun 2009 hingga 2019.[2] Untuk periode 2009-2014, Ia menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan Anggota Badan Anggaran DPRD Kab. Bandung. Untuk periode 2014-2019, Ia menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar dan Anggota Badan Anggaran.[4]

Bupati Bandung[sunting | sunting sumber]

Ketika Ia terpilih sebagai salah satu Anggota DPRD Jawa Barat periode 2019-2024, Ia sudah sedari awal mengutarakan niat dan keinginannya untuk menjadi Bupati Bandung.[2] Pencalonannya sebagai Bupati Bandung didukung oleh sebagian kader dan fungsionaris senior Partai Golkar Kabupaten Bandung.[7]

Ia mencalonkan diri sebagai calon Bupati Bandung pada tahun 2020 untuk periode 2020-2025. Salah satu programnya adalah perbaikan kawasan Majalaya serta daerah lainnya terutama di bidang pembangunan manusia serta ekonomi.[8][9] Ketika mendaftar sebagai calon bupati, Ia memiliki daftar kekayaan (menurut e-lhkpn.kpk.go.id) sebanyak Rp8.924.950.000,00.[10] Jumlah tersebut terdiri dari tanah di Bandung, alat transportasi pribadi dan mesin (ekskavator dan buldoser), harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.[10]

Program kerjanya pada 99 hari kerja awal akan memprioritaskan beberapa hal. Pertama yaitu revitalisasi anak sungai di wilayah banjir antara lain di wilayah Bojongsoang, Dayeuhkolot, Rancaekek, Cicalengka dan Cikancung. Ia mengatakan bahwa dirinya ingin memfokuskan dahulu ke lokasi tersebut sekaligus menyesuaikan dengan terbatasnya anggaran daerah. Namun, untuk selanjutnya Ia akan melihat, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan pihak BBWS Citarum, PSDA, Pemkot Bandung dan Cimahi serta Pemkab Sumedang dan Bandung Barat (Bandung Raya) untuk membahas secara menyeluruh terkait program ini. Sedangkan fokus keduanya adalah perbaikan dari jalan yang rusak. Fokus ketiga adalah pengembangan smart city untuk pemerintahan Kabupaten Bandung.[11]

Salah satu programnya yang telah dilakukan adalah Gerakan Tutup Lubang (GTL) yang dilakukan pada perempatan Jalan Raya Solokanjeruk-Majalaya, dan Jalan Sastra, Kampung Solokan Besi, Desa atau Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung. Selain itu, gerakan serupa juga dilakukan di tempat lain seperti di pertigaan Jalan Gandasoja-Emaha, Jalan Raya Oma Anggawisastra, Desa Tanggulan, Ibun, Bandung yang berbatasan dengan Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya, Jalan Sukamantri, Desa Sukamantri, Paseh, Bandung. Ia mengatakan bahwa program perbaikan jalan yang menjadi sasaran kegiatan perbaikan dan pemeliharaan berada di kawasan atau daerah yang produktif seperti di daerah Majalaya, Banjaran, Soreang, serta perbatasan Cipelah, Rancabali, Bandung dan Cidaun, Cianjur.[12][butuh pemastian]

Di bidang ekonomi terutama UMKM, Ia menjanjikan akan adanya program DS UKM (Dana Solusi Usaha Kecil Menengah Program ini bertujuan untuk pemberian dana untuk koperasi, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Dana permodalannya akan dilakukan melalui Bank BJB atau program Gubernur Jawa Barat berupa bjb Mesra. Sehingga nantinya pemerintah Kabupaten Bandung akan melakukan percepatan pemulihan ekonomi akibat COVID-19 sesuai dengan program Presiden Jokowi.[13]

Pada Oktober 2022, Dadang mengatakan bahwa Ia menganggarkan lima miliar rupiah bantuan modal permanen kepada Perusahaan Air Minum Tirta Raharja untuk 2022 dan dua puluh miliar rupiah untuk tahun 2023. Ia juga mengatakan bahwa Ia mendapat bantuan dari Pemerintah Australia sebanyak Rp4,7 Miliar.[14]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • Lencana Bakti Desa Pertama[15]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Daftar Kekayaan Bupati Bandung Dadang Supriatna Versi LHKPN KPK, Lebih dari Rp8 Miliar". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2023-05-22. 
  2. ^ a b c Ripaldi, Dikdik (15 Desember 2020). Yulika, Nila Chrisna, ed. "Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan Menangi Pilkada Kabupaten Bandung". Liputan6.com (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 29 April 2021. 
  3. ^ a b Mujahidin, Mumu. "Unggul Hasil Hitung Cepat Ini Profil Singkat Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan". Tribunnews (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 29 April 2021. 
  4. ^ a b Iqbal, Muhammad. "Nyalon Bupati Bandung, Dadang Supriatna Mundur dari Kursi DPRD Jabar". Detik.com (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 29 April 2021. 
  5. ^ UI, Puskapol (2020-01-07). "Data DPRD Provinsi Terpilih 2019 – Jawa Barat". puskapol.ui.ac.id. Diakses tanggal 2021-04-29. 
  6. ^ Alam, M. Purnama (30 Oktober 2020). "Profil Calon Bupati Bandung No. 3, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si." VISI.NEWS (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 29 April 2021. 
  7. ^ "Golkar Terbelah, Sesepuh-Senior Pilih Dukung Dadang-Syahrul". Sindonews.com (dalam bahasa (Indonesia)). 2 September 2020. Diakses tanggal 18 Mei 2021. 
  8. ^ Husodo, Hendro Susilo. "Maju di Pilkada Kabupaten Bandung 2020, Dadang Supriatna Ingin Ubah Wajah Majalaya". Pikiran Rakyat (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 29 April 2021. 
  9. ^ Sugriwa, Iwa Ahmad. "Balonbup Bandung Partai Golkar, Dadang Supriatna: Saya Ingin Bikin Perubahan di Kabupaten Bandung". Times Indonesia (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 29 April 2021. 
  10. ^ a b Abdalloh, Mildan (28 September 2020). "Punya Banyak Kendaraan dan Tanah, Dadang Supriatna Jadi Cabup Bandung Termiskin". ayobandung.com (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 18 Mei 2021. 
  11. ^ Mawardi, Dicky (27 April 2021). "Hari Pertama Kerja: Bupati Bandung Dadang Supriatna Paparkan Program 99 Hari Kerja Dihadapan Perangkat Daerah". Pikiran Rakyat (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 10 Mei 2021. 
  12. ^ Baroya, Evi Hifni (9 Mei 2021). "Bupati Dadang Supriatna Lakukan Gebyar Gerakan Tutup Lubang 'GTL' di Ruas Jalan-jalan Kabupaten Bandung". Pikiran Rakyat (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 10 Mei 2021. 
  13. ^ Abdalloh, Mildan (3 Mei 2021). "Bupati Bandung Dadang Supriatna: Akan Ada Program DS UKM". ayobandung.com (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 10 Mei 2021. 
  14. ^ Husodo, Hendro Susilo (26 Oktober 2022). "1,5 Juta Rumah Butuh Layanan Air Bersih". Pikiran Rakyat. Soreang. hlm. 2. 
  15. ^ Budiman, Arief. "Bupati Bandung Dapat Penghargaan dari Kemendes soal Pembangunan Desa". Detik.com (dalam bahasa (Indonesia)). Diakses tanggal 20 Oktober 2022. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Dadang Supriatna di Instagram

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Dadang M. Nasser
Bupati Bandung
2021–sekarang
Petahana