Daftar kementerian di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Saat ini, kementerian di Indonesia berjumlah 34 kementerian yang bersama-sama menjalankan tugas tertentu dalam pemerintahan Republik Indonesia dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia.

Landasan hukum[sunting | sunting sumber]

Landasan hukum kementerian adalah Bab V Pasal 17 UUD 1945. Pengaturan dasar mengenai kementerian dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, sementara ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, dan susunan organisasi Kementerian diatur dengan Peraturan Presiden (Perpres).[1] Organisasi Kementerian Negara diatur dalam Perpres Nomor 68 Tahun 2019, yang kemudian diubah oleh Perpres Nomor 32 Tahun 2021.[2]

Daftar kementerian[sunting | sunting sumber]

Berikut daftar kementerian yang ada di Republik Indonesia, beserta lambang dan menteri yang menjabatnya sekarang. Apabila kementerian itu tidak memiliki lambang resmi, maka kementerian tersebut menggunakan lambang negara Republik Indonesia.

Kementerian kelompok I[sunting | sunting sumber]

Menurut Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara, kementerian kelompok I adalah kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945.[3] Kementerian-kementerian ini nomenklaturnya tidak dapat diubah sampai kapan pun karena telah jelas disebutkan dalam UUD 1945. Ada tiga kementerian yang nomenklaturnya selalu tetap.

No Lambang Nama Kementerian Nama Menteri
1 Kementerian Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn.)
Muhammad Tito Karnavian
2 Kementerian Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi
3 Kementerian Pertahanan Jenderal TNI (HOR) (Purn.)
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Kementerian kelompok II[sunting | sunting sumber]

Kementerian kelompok II adalah kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD 1945.[4] Sebagian besar kementerian ini dapat diubah nomenklaturnya apabila akan diadakan perombakan kabinet ataupun pengangkatan menteri baru. Khusus kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keamanan, dan keuangan apabila diubah dan/atau dibubarkan harus mendapat persetujuan DPR RI.

No Lambang Nama Kementerian Nama Menteri
1 Kementerian Agama Yaqut Cholil Qoumas
2 Kementerian Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono
3 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar
4 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif
5 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly
6 Kementerian Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
7 Kementerian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
8 Kementerian Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
9 Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawati
10 Kementerian Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi
11 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar
12 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimoeljono
13 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim
14 Kementerian Perdagangan Zulkifli Hasan
15 Kementerian Perhubungan Budi Karya Sumadi
16 Kementerian Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
17 Kementerian Pertanian Andi Amran Sulaiman
18 Kementerian Sosial Tri Rismaharini

Kementerian kelompok III[sunting | sunting sumber]

Kementerian kelompok III adalah kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah.[5]

No Lambang Nama Kementerian Nama Menteri
1 Kementerian Sekretariat Negara Pratikno
2 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki
3 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati
4 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas
5 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa
6 Kementerian Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir
7 Kementerian Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo
8 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
9 Kementerian Investasi Bahlil Lahadalia

Kementerian koordinator[sunting | sunting sumber]

Kementerian koordinator adalah kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidangnya.[6]

No Lambang Nama Kementerian Kementerian yang dikoordinasikan Nama Menteri
1 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan  · Kementerian Dalam Negeri
 ·
Kementerian Luar Negeri
 ·
Kementerian Pertahanan
 ·
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
 ·
Kementerian Komunikasi dan Informatika
 · Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
 ·
Tentara Nasional Indonesia
 ·
Kepolisian Negara Republik Indonesia
 ·
Kejaksaan Agung Indonesia
Marsekal TNI (Purn.)
Hadi Tjahjanto
2 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian  · Kementerian Keuangan
 ·
Kementerian Perindustrian
 ·
Kementerian Perdagangan
 ·
Kementerian Ketenegakerjaan
 ·
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
 ·
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
 ·
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
 ·
Kementerian Pertanian
Airlangga Hartarto
3 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  · Kementerian Kesehatan
 ·
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
 ·
Kementerian Sosial
 ·
Kementerian Agama
 ·
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
 ·
Kementerian Pemuda dan Olahraga
 ·
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Muhadjir Effendy
4 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  · Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
 ·
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
 ·
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
 ·
Kementerian Perhubungan
 ·
Kementerian Kelautan dan Perikanan
 ·
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 ·
Kementerian Investasi
Jendral TNI (HOR) (Purn.)Luhut Binsar Pandjaitan

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ UU 39/2008, Pasal 11.
  2. ^ Perpres 32/2021.
  3. ^ Perpres 68/2019, Pasal 2 ayat (2).
  4. ^ Perpres 68/2019, Pasal 2 ayat (3).
  5. ^ Perpres 68/2019, Pasal 2 ayat (4).
  6. ^ Perpres 68/2019, Pasal 48.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]