Dony Ahmad Munir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dony Ahmad Munir
Bupati Sumedang ke-47
Masa jabatan
20 September 2018 – 20 September 2023
PresidenJoko Widodo
GubernurRidwan Kamil
Bey Machmudin (Pj.)
WakilErwan Setiawan
Sebelum
Pendahulu
Eka Setiawan
Pengganti
Herman Suryatman (Pj.)[1]
Mayoritas155.160 suara
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 2014 – 26 Januari 2018
Perolehan suara38.038 (2014)
Daerah pemilihanJawa Barat IX
Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Provinsi Jawa Barat
Masa jabatan
2009–2014
Daerah pemilihanJawa Barat 9
Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Kabupaten Sumedang
Masa jabatan
1997–2009
Informasi pribadi
Lahir
Dony Ahmad Munir

05 Desember 1973 (umur 50)
Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Persatuan Pembangunan
Suami/istriHj. Susi Gantini, S.Si.
Anak3
Alma materSekolah Tinggi Teknologi Garut
Universitas Padjadjaran
Situs webhttps://doamu.id/
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M. (lahir 5 Desember 1973) merupakan Bupati Sumedang periode 2018–2023. Ia merupakan politisi PPP yang pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumedang, DPRD Provinsi Jawa Barat hingga DPR RI dari tahun 1997 hingga 2018.[2] Pada Pilkada Sumedang 2018, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang bersama Erwan Setiawan dan memenangkan pemilihan tersebut.[2] Setelah kemenangan tersebut, mereka kemudian dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumedang pada 20 September 2018 di Kota Bandung bersama bupati daerah tingkat dua lainnya di Provinsi Jawa Barat oleh Gubernur Ridwan Kamil.[3][4]

Pada 28 Februari 2020, ia memperoleh gelar doktor bidang ilmu akuntansi dari Universitas Padjadjaran Bandung terkait disertasinya mengenai tata kelola dana desa oleh pemerintahan desa di Sumedang.[5][6][7][8] Ia juga tercatat sebagai salah satu anggota tim pemenangan pasangan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan umum Presiden tahun 2019.[9]

Riwayat Hidup[sunting | sunting sumber]

Ia adalah cucu dari ulama terkenal/kharismatik di Sumedang K.H. Mama Satibi (K.H. Muhammad Syatibi).[10][11][12] Selain itu, Ia adalah anak dari tokoh NU Sumedang K.H. Moch. Subki Ma’mun dan Hj. Ikah Musmikah (Ketua Muslimat NU Sumedang).[13] Pada masa Orde Baru, ayahnya pernah menjadi salah satu calon Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan untuk daerah pemilihan Jawa Barat pada Pemilihan umum 1987.[14] Dony Ahmad Munir pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPC PPP Sumedang periode 1995–2000. Ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumedang tahun 1997–1999 dan merupakan anggota termuda saat itu dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Tahun 1999–2004 Ia menjadi Ketua Fraksi PPP di DPRD Sumedang. Pada waktu bersamaan Ia juga menjadi Sekretaris DPC PPP periode 2000–2006. Karier politiknya di PPP semakin bersinar yang kemudian membawanya sebagai Ketua DPC PPP Sumedang periode 2006–2011.

Selain di bidang politik, pria kelahiran Sumedang, 5 Desember 1973 juga aktif di sejumlah organisasi. Dony pernah menjadi Ketua Departemen Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dari tahun 1996 hingga 2003. Di bidang olahraga, Dony pernah memimpin Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI). Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Dony adalah menjadi tokoh uswatun hasanah yang diberikan oleh BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Jawa Barat. Pada tahun 2008, ia juga dianugerahi Honorary Police dari Kapolwil Priangan.[2]

Karier Politik[sunting | sunting sumber]

Anggota DPRD Kabupaten Sumedang (1999–2009)[sunting | sunting sumber]

Salah satu terobosan yang ia lakukan ketika masih menjabat sebagai anggota legislatif di DPRD Kabupaten Sumedang adalah pada Pemilihan Umum Legislatif 2004 Ia bersama calon anggota legislatif lokal dari PPP sepakat untuk mundur dari pencalonan jika jumlah suara yang mereka raih tidak mencapai separuh dari bilangan pembagi pemilih (BPP). Tak hanya lisan, 50 caleg PPP untuk kursi DPRD Sumedang itu menuangkan dalam akta yang dibuat di depan Notaris Arisandi Bahrum.[15] Dengan kesepakatan tersebut, urusan peringkat menjadi tak penting. Seorang caleg di nomor buncit tetap berpeluang menjadi anggota dewan apabila meraih suara separuh plus satu (50% + 1%) dari BPP.[15] Pada periode 2004–2009, ia kemudian terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang.

Ia juga pernah menjadi Ketua Rombongan Studi Banding DPRD Kabupaten Sumedang di Kabupaten Bantul pada tahun 2008 dengan maksud dan tujuan untuk melihat secara langsung kelembagaan desa di Bantul, pengelolaan PDAM Bantul, serta upaya penyertaan modal terhadap bank daerah.[16]

Calon Wakil Bupati Sumedang (Pilkada 2008)[sunting | sunting sumber]

Ia sempat menjadi Calon Wakil Bupati Sumedang pada Pilkada 2008 yang berpasangan dengan Endang Sukandar dengan tagline "ESA DOAMU" (yang kemudian dipakai pada Pilkada 2018 meskipun dibalik) yang diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Bulan Bintang meskipun kemudian kalah dengan Don Murdono dan Taufiq Gunawansyah yang diusung oleh partai-partai penguasa DPRD Sumedang saat itu seperti PDI Perjuangan, Golkar, Demokrat, dan PKS.[17][18][19]

Total pasangan ini memperoleh memperoleh 268.176 (45,18 persen) suara dari 593.538 suara dari 26 kecamatan di Kabupaten Sumedang.[19]

Anggota DPRD Jawa Barat (2009–2014)[sunting | sunting sumber]

Ia kemudian mencalonkan diri dan berhasil menjadi Anggota DPRD Jawa Barat pada Pemilihan Umum tahun 2009 dari Daerah Pemilihan Jawa Barat 9 (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka) (hingga Pemilu 2014, dapil di DPRD Jawa Barat sama dengan dapil di DPR RI). Ketika di DPRD Jawa Barat, ia masuk menjadi anggota Komisi B sekaligus ditempatkan pada Badan Anggaran DPRD Jawa Barat.[20]

Tanggapan Terkait Dualisme HKTI[21][sunting | sunting sumber]

Dualisme HKTI sempat menjadi pembahasan Dony Ahmad Munir ketika menjabat Anggota DPRD Jawa Barat

Saat menjadi Anggota Komisi B DPRD Jawa Barat, Dony Ahmad Munir, mengatakan dualisme kepemimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) membuat pengurus HKTI tidak lagi satu visi memajukan petani. "HKTI dibentuk untuk menghimpun kekuatan petani dan memberdayakan petani. Saya prihatin terjadi dualisme". Dony berharap, kedua pihak yang berseteru dapat melakukan islah atau berdamai. "Kita berharap kedua pihak bisa berdamai," katanya. Dualisme kepemimpinan HKTI di tingkat pusat, kata Doni, dikhawatirkan berpotensi buruk terhadap pengurus HKTI.

Dualisme yang disebutkan sebelumnya berawal pada Munas HKTI di Denpasar memilih secara aklamasi Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum HKTI 2010–2015, sedangkan Munas HKTI di Denpasar memilih Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum HKTI 2010–2015.[21]

Sawah Terapung[22][sunting | sunting sumber]

Ia juga pernah mengusulkan sawah terapung untuk mengatasi produksi padi di daerah-daerah rawan banjir patut dikaji lebih dalam. "Kajiannya harus matang, karena alternatif seperti ini pelaksanaanya kadang tidak mudah" pada Rabu (27/3/2013). Menurutnya persoalan paling klasik adalah mengubah kultur petani di Jawa Barat. Ia menilai untuk mengadaptasi pola tanam baru seperti sawah terapung petani dipastikan butuh waktu lama. "Kultur petani pasti akan butuh waktu untuk menerapkan ini, harus dipikirkan juga". Hal lain yang harus dikaji adalah apakah sistem sawah terapung bisa menjamin kualitas padi tersebut. "Hasil produksinya apakah lebih bagus dari pola tanam biasa? Apakah daerah yang menerapkan ini bisa menunjukan keberhasilan?".[22]

Menurut Dony, hal yang paling penting dilakukan Pemprov Jabar adalah memikirkan dan mengatasi persoalan banjir terlebih dahulu. Lokasi-lokasi banjir yang dekat dengan sentra pertanian menurutnya harus menjadi perhatian serius. "Pemprov harus cepat mengatasi persoalan di hulu sungai dan daerah resapan air". Namun Dony juga menyarankan agar Dinas Pertanian Jabar mulai memikirkan alternatif-alternatif pola tanam untuk menyelamatkan produksi padi. "Alternatif seperti itu harus dikaji secara matang. Kita layak mengapresiasi alternatif-alternatif macam ini".[22]

Besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Provinsi Jawa Barat tahun 2009[20][sunting | sunting sumber]

Bandara Internasional Kertajati (difoto tahun 2018). Proses pembangunan bandara ini pada tahun 2009 sempat diperhatikan oleh Dony Ahmad Munir sebagai salah satu anggota legislatif yang mewakili Majalengka karena jumlah dana anggaran yang terpakai kurang dari peruntukan seharusnya.

Ia pernah mengkritik besarnya sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) Provinsi Jawa Barat tahun 2009. Ia beranggapan besarnya Silpa disebabkan oleh pemerintahan provinsi yang kurang tepat dalam memprediksi waktu pelaksanaan proyek atau bahkan kurang melakukan koordinasi. Anggapan Doni ini berdasarkan pengalamannya saat meninjau proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati yang dianggarkan dana sebesar Rp160 miliar namun hingga tahun anggaran berlalu hanya bisa terealisasi sebesar Rp 50 miliar.

DPRD Jawa Barat menilai besarnya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD Jabar tahun 2009 disebabkan oleh tidak terealisasinya beberapa program Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kami menilai adanya Silpa APBD 2009 ini disebabkan tidak terealisasinya beberapa program yang telah direncanakan sebelumnya". Ia juga menambahkan bahwa silpa APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2009 mencapai hingga Rp 660 miliar dari total APBD Jabar 2009 senilai Rp 7,57 triliun.

APBD Perubahan Jawa Barat tahun 2014[sunting | sunting sumber]

Ia juga meneken persetujuan perubahan pada APBD Jawa Barat pada tahun 2014 dengan alasan sudah mengalokasikan untuk pendidikan 20%, kesehatan 10%, serta pemeliharaan jalan 10%. “Kami menilai APBD perubahan ini sudah pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment".[23]

Calon Wakil Bupati Sumedang pada tahun 2013[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2013, ketika Endang Sukandar meninggal dunia saat terpilih sebagai Bupati Sumedang, ia sempat dicalonkan sebagai calon Wakil Bupati Sumedang yang akan menemani posisi plt Bupati Sumedang saat itu, Ade Irawan.[24] Meskipun demikian, namanya dan (alm) Endang Sukandar sempat menjadi salah satu calon Bupati Sumedang yang akan diusung oleh PPP pada saat itu.[25][26]

Anggota DPR RI (2014–2018)[sunting | sunting sumber]

Ia maju menjadi Anggota DPR RI pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 untuk daerah Pemilihan Jawa Barat 9 (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka) berbekal pengalaman sebagai Anggota DPRD Jawa Barat periode 2009–2014.[27] Ia sempat mendapatkan suara tertinggi ketiga di Sumedang.[28] Di DPR RI Ia ditempatkan pada Komisi X dan Badan Anggaran DPR RI.[29]

RUU APBN 2018 beserta Nota Keuangannya[30][sunting | sunting sumber]

Dalam rapat Paripurna, Dony selaku perwakilan dari Fraksi PPP dalam menanggapi RUU APBN 2018 beserta nota keuangannya. Dony mengungkapkan bahwa Fraksi PPP menyadari perkembangan ekonom masih berat di tengah tekanan global karena pemerintah akan menghadapi masa depan yang kecenderungannya terus naik. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% mengisyaratkan bahwa pemerintah akan mampu menghadapi tantangan yang kuat. Dony bertanya bagaimana pertumbuhan akan tercapai, jika masyarakat masih tertekan. Fraksi PPP menyadari perkembangan ekonomi masih berat, namun pemerintah lebih optimis dibandingkan RAPBN 2017 lalu. Doni mengatakan bahwa kita sadari saat ini tekanan hidup yang dihadapi rakyat sangat berat, pertumbuhan pada ekonomi harus mampu mengurangi kemiskinan dan perluasan lapangan kerja.

Fraksi PPP menilai tatanan hidup rakyat semakin berat, seperti kenaikan biaya listrik dan potongan subsidi. Sektor pertanian dan kemaritiman tidak beranjak naik, Fraksi PPP khawatir akan semakin tingginya timpang ekonomi di masyarakat. Dony kembali bertanya siapakah yang menikmati hasil pembangunan ini?. Penurunan inflasi menurutnya ternyata diikuti dengan tren penurunan kemiskinan yang melambat. Sektor rill semakin lemah dan berdampak pada ketersediaan lapangan kerja, karena penurunan inflasi ditanggapi secara lambat oleh sektor perbankan dalam penurunan suku bunga, dan mengakibatkan lemahnya perekonomian. Dony menegaskan bahwa ekonomi lesu melemahkan investasi dan banyak.

Fraksi PPP berpandangan telah terjadi peningkatan sebesar Rp1878 Triliun. Penerimaan perpajakan tidak mencintai target, tax ratio pun tidak mencapai 15%, Fraksi PPP menilai kemampuan pemerintah meningkatkan penerimaan pajak masih jauh dari ideal. Kekayaan alam terus tergusur dan perusakan alam terus meningkat. Kemampuan pemerintah dalam meningkatkan kebijakan pajak masih jauh dari target, pemerintah perlu melakukan reformasi pajak secara berkelanjutan, karena pajak seharusnya bias menjadi pendapatan fiskal.

Fraksi PPP meminta pemerintah memperhatikan belanja negara yang harus berpihak pada rakyat. Perlunya kesinambungan pada pembangunan agar pertumbuhan ekonomi bersifat inklusif. Infrastruktur sangat penting, terutama yang berpengaruh dalam hal rumah tangga. Kebijakan kemiskinan harus menciptakan pemerataan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Fraksi PPP menyadari bahwa pertumbuhan tidak mengalir ke semua arah, dari pertumbuhan ekonomi yang terus naik, akan tetapi kesenjangan sosial tidak mengalami penurunan. APBN sebagai alat politik anggaran negara harus menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Kesenjangan ekonomi terlihat jelas, maka dari itu perlu adanya program pemerintah yang lebih produktif agar masyarakat miskin dapat keluar dari zona itu. Dengan mengucapkan Bismillah yang diucapkan oleh Doni, Fraksi PPP setuju atas RAPBN 2018 untuk dibahas pada tahapan selanjutnya sesuai mekanisme yang berlaku.

Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro RAPBN 2018[31][sunting | sunting sumber]

Dalam rapat paripurna,Doni mengungkapkan jika pemerintah perlu bekerja lebih giat lagi untuk mewujudkan pencapaian pembangunan. Kemudian, mewakili Fraksi PPP, Ia mencermati jika ada penurunan kualitas lapangan kerja dan beban utang yang terus meningkat sehingga menimbulkan defisit. Terkait postur fiskal, Fraksi PPP meminta pengelolaan makro ekonomi dan fiskal dapat mempengaruhi masyarakat dan meminta ada kemajuan yang dicapai dalam perpajakan dan sumber lainnya. Selain itu, pemerintah perlu menyelesaikan tunjangan profesi guru di lingkungan Kemenag dan pemerintah harus melakukan percepatan kurikulum dan buku pelajaran di Kemenag (Kementerian Agama) . Dony juga meminta pembangunan infrastruktur ke depan jangan hanya berpusat di kota tetapi juga ke daerah supaya terjadi perkembangan yang merata.

RUU Permusikan[32][sunting | sunting sumber]

Pada Audiensi Komisi 10 dengan Ekosistem Musik Indonesia yang terdiri dari kumpulan musisi (Kami Musik Indonesia dan Insan Musik Indonesia), Dony mengatakan sejak 4 tahun ke belakang sudah ada Hari Musik Nasional dengan tujuan untuk mengenalkan musik ke masyarakat dan kementerian terkait seharusnya membuat cetak biru kebijakan penetapan hari musik ini membawa dampak bagus atau tidak ke industri musik nasional. Berkaitan dengan industri musik, menurut Dony, perlu strategi menyeluruh, penyelesaiannya bisa melalui UU dengan muatan yang luar biasa.

RUU Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)[33][sunting | sunting sumber]

Dony menyampaikan bahwa Fraksi PPP menginginkan agar pengampunan pajak jangan terlalu menggebu-gebu, tetapi tidak jelas ukurannya. Fraksi PPP mendorong Pemerintah agar fungsi pajak dijalankan dengan baik dan optimal, serta mendorong Pemerintah agar dapat melaksanakan fungsi pajak untuk mengurangi ketimpangan di masyarakat. Fraksi PPP mengapresiasi tindakan pemerintah dan menyetujui RUU Pengampunan Pajak dibahas sesuai peraturan yang berlaku.

RUU Penerimaan Negara Bukan Pajak (RUU PNBP)[34][sunting | sunting sumber]

Dony menilai Rancangan Undang-Undang Penerimaan Negara Bukan Pajak (RUU PNBP) ini diusulkan Pemerintah agar kinerjanya lebih profesional, transparan, terbuka dan bertanggung-jawab. Menurut Dony, sekarang ada 4 permasalahan dan tantangan dalam pengelolaan PNBP yaitu:

  • adanya pungutan liar (pungli)
  • keterlambatan/tidak disetornya PNBP ke Kas Negara
  • penggunaan langsung PNBP
  • pengelolaan di luar mekanisme APBN

Dony minta klarifikasi dari wakil pemerintah apakah keempat permasalahan tersebut masih terjadi di kementerian-kementerian dan lembaga-lembaga terkait atau tidak. Kepada Asisten Kepala Polisi Republik Indonesia (Asisten Kapolri), Dony minta penjelasan mengenai rincian dari kenaikan PNBP dari Kepolisian yang begitu tinggi.

RUU KPK 2015[sunting | sunting sumber]

Pada 6 Oktober 2015 – Dony Ahmad Munir mengusulkan penggunaan hak inisiatif DPR RI atas perubahan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dimasukkan dalam Prolegnas 2015.

RUU Pengampunan Nasional[sunting | sunting sumber]

Pada 6 Oktober 2015 – Dony Ahmad Munir mengusulkan penggunaan hak inisiatif DPR RI atas Rancangan Undang-Undang Pengampunan Nasional dimasukkan dalam Prolegnas 2015.

Panja Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI)[35][sunting | sunting sumber]

Dalam RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum) Panja SN DIKTI Komisi 10 dengan Kepala BAN-PT, Kepala LAM-PTKes dan Kopertis Wilayah III DKI Jakarta Dony mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh BAN-PT, Kopertis Wilayah III DKI Jakarta, dan LAM-PTKes. Dony mengatakan dirinya mempunyai pengalaman sebagai mahasiswa yang diasesor dan menurutnya BAN-PT melakukan pekerjaan dengan kredibel. Ia kemudian menanyakan mengenai penyempurnaan SN Dikti, perlakuan terhadap kekurangan disparitas di luar pulau Jawa, dan pengembangan instrumen akreditasi, serta respon perguruan tinggi terhadap umpan balik yang diterima. Menurut Dony, perbaikan boleh saja dilakukan namun penyempurnaan juga harus berjangka panjang.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia[36][sunting | sunting sumber]

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sempat menjadi perhatian Dony Ahmad Munir

Anggota Komisi X DPR RI, Dony Ahmad Munir, menegaskan perlunya perubahan revolusioner pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) agar minat baca meningkat dan semakin digemari masyarakat. Dibandingkan dengan negara lain, minat baca masyarakat di Indonesia masih rendah. “Ini menjadi salah satu tugas besar PNRI. Pemerintah dan DPR harus peduli untuk memberikan perhatian kepada PNRI, dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran RPJMN 2014–2019. Yakni meningkatkan budaya membaca dan minat membaca masyarakat, serta literasi membaca,” ujar Dony, Rabu (20/07/2016) di Gedung DPR RI, Jakarta.

Menurutnya, pelayanan perpustakaan di daerah masih sangat minim. Ironisnya, kepala perpustakaan di daerah ditempati oleh 'orang buangan', yang dikhawatirkan berdampak pada pelayanan perpustakaan. “Layanan perpustakaan harus lebih baik lagi dari sisi fasilitasnya, koleksi bukunya bisa bertambah dan variatif, termasuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat yang belum terkoneksi internet. Perpustakaan harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Untuk itulah dibutuhkan program yang bagus dan anggaran yang memadai. Dengan anggaran yang memadai, sehingga target dapat tercapai,” jelas politisi PPP ini.

Doni menyarankan, perlu dilakukan penambahan pustakawan dan pengelola pustaka. Mengingat jumlah pustakawan yang semakin berkurang, termasuk minat masyarakat untuk studi jurusan pustaka juga rendah. “Ini harus ada upaya yang lebih optimal dari Pemerintah khusus dari PNRI, bagaimana mengatasi minat baca, budaya membaca, sarana, pelayanan, koleksinya, hingga pengelolanya,” kata anggota DPR dapil Jawa Barat ini.

Terkait pagu anggaran PNRI pada RAPBN 2017 yang menurun, Dony berkomitmen untuk menjadi perhatian DPR agar anggaran dapat ditingkatkan. “Tapi, ketika kita ingin meningkatkan anggaran PNRI prestasi kerja yang dicapai akan seperti apa? Target capaiannya harus jelas. Sehingga masyarakat mendapat dampak positif dari RKAKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga –red) PNRI pada tahun mendatang,” tandasnya. Pada RAPBN 2017, PNRI mendapat anggaran sebesar Rp 563 miliar, dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,874 triliun.[36]

Memantau Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016[sunting | sunting sumber]

Bersama Anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan lainnya, Dony Ahmad Munir terbang ke Amerika Serikat untuk memantau perkembangan pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016.[37] Delegasi F-PPP yang terbang ke negeri Paman Sam adalah anggota Komisi III DPR yang juga Ketum PPP sekaligus ketua delegasi Muchammad Romahurmuziy, anggota Komisi XI DPR yang juga Waketum PPP Amir Uskara, anggota Komisi X DPR yang juga Wasekjen PPP Dony Ahmad Munir, anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR yang juga Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha, Ketua Komisi X DPR yang juga Waketum PPP Reni Marlinawati, serta Anggota Komisi VIII yang juga Ketua DPP PPP Achmad Farial.[37] Perjalanan delegasi dimulai dari penerbangan selama sekitar 2 jam dari Jakarta pukul 19.00 WIB menuju Singapura untuk transit. Dari Singapura, lalu terbang selama sekitar 13 jam menuju Frankfurt, Jerman, untuk transit kedua lalu dilanjutkan penerbangan selama 8 jam menuju Bandara JFK, New York. Dari JFK, perjalanan menuju Washington DC ditempuh selama 5 jam menggunakan bus, dengan rute: New York – New JerseyDelawareMarylandWashington DC.[37]

Perjalanan ini dilakukan, menurut Romahurmuziy, karena "Kita di sini mau melihat Pilpres AS. Karena hubungan pasang surut AS-Indonesia tak terlepas dari proses politik yang terjadi. Amerika sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, mitra dagang penting setelah China, apapun dinamika politik AS akan sangat berpengaruh dengan dinamika politik di Indonesia".[37]

Mendengarkan Aspirasi Petani di Subang[sunting | sunting sumber]

Ketika melakukan kunjungan kerja legislatif ke Subang, Jawa Barat pada Juli 2017, ia menemukan bahwa apa yang diharapkan petani terutama kepada pemerintah (dalam hal ini Kementerian Pertanian) adalah subsidi pupuk yang merata, bantuan benih, irigasi, penanganan hama pengganggu tanaman, dan asuransi pertanian yang lebih berpihak kepada petani.[38][39][40][41][42] Ia juga menemukan fakta bahwa usulan irigasi yang diajukan petani kepada pemerintah sampai saat itu (Juli 2017) belum terealisasi dengan baik terutama yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Subang.[38] Mengenai asuransi pertanian, mereka meminta supaya asuransi tersebut tidak dihitung dengan jumlah area sawah yang mereka miliki.[38]

Bupati Sumedang (2018-sekarang)[sunting | sunting sumber]

Kampanye[sunting | sunting sumber]

Karena berniat maju menjadi Bupati Sumedang pada Pilkada Serentak 2018, ia mengundurkan diri sebagai Anggota DPR RI pada 26 Januari 2018.[43] Ia maju berbekal rekomendasi dari Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy dan keunggulan di berbagai survey pada tahun 2016.[44] Kemudian Ia memilih berpasangan dengan Erwan Setiawan yang merupakan Anggota DPRD Kota Bandung periode 2014–2019 dan mantan Ketua DPRD Kota Bandung periode 2009–2014 sekaligus anak dari tokoh Persib Bandung Umuh Muchtar.[45][46]

Dalam pilkada kali ini, ia didukung oleh PPP, PKB, Partai Demokrat dan PAN selain mendapatkan dukungan dari penyanyi kenamaan dari Sumedang, Rossa (meskipun sering diberitakan ia akan dipasangkan bersama dengan Rossa) serta empat partai non parlemen yaitu PKPI, PSI, Perindo, dan Partai Garuda.[47][48][49] Ia bersama Erwan Setiawan menyusun janji kampanyenya dalam bentuk "Sumedang Simpati".[50] Salah satu janji kampanyenya adalah menata kolam milik Pemkab Sumedang yang berada di kawasan Gedung Negara Sumedang diawali dengan kegiatan mancing mania secara terbuka bagi setiap warga Sumedang.[51] Selain itu, ia juga berjanji untuk ikut serta memajukan pendidikan Islam yang ada di Sumedang.[52]

Salah satu keunggulan Dony Ahmad Munir adalah ia rajin mencatat jumlah kekayaan miliknya kepada KPK.[53] Dari laman resmi LHKPN KPK, diketahui bahwa Dony Ahmad Munir saat menjabat sebagai anggota DPR RI dan DPRD Sumedang serta Jawa Barat melaporkan tiga kali laporan yakni pada 31 Desember 2003, 1 Januari 2008 dan 30 November 2014. Terakhir, dirinya melakukan pelaporan pada Periode 2014–2019 melaporkan harta kekayaannya pada 30 November 2014. Total Harta kekayaan Dony Ahmad Munir dalam laporan per 1 Januari 2008 senilai Rp 373.835.331 dan pada 30 November 2014 tercatat Rp 514.395.100,00.[53]

Ia kemudian menang dengan perolehan suara sebesar 275.337 suara atau 42,81% dari total suara sah 643.125 suara dan ditetapkan sebagai pasangan bupati dan wakil bupati dalam sidang istimewa DPRD Sumedang pada tanggal 2 Agustus 2018.[3][4]

Program kerja[sunting | sunting sumber]

Setelah terpilih sebagai bupati, ia langsung bergerak untuk mewujudkan berbagai program antara lain penetapan desa agrowisata penghasil ubi cilembu yang berada di Pamulihan, Sumedang.[54] Selain itu, ia juga memiliki program perbaikan akses jalan Sindang Palay-Palasari serta pembangunan jalan lingkar selatan untuk keperluan pengembangan akses transportasi serta pariwisata.[55][56] Ia juga mengajak almamaternya yaitu Universitas Padjadjaran untuk ikut serta dalam pengembangan Sumedang melalui salah satu kegiatan tri dharma akademik yaitu pengabdian di tengah masyarakat .[57]

Mewujudkan janji Kampanye, Dony Pada tanggal 9 September 2019 dimulainya groundbreaking penataan alun-alun Sumedang, yang merupakan desain khusus Ridwan Kamil, saat melakukan Kampanye bersama sebagai Calon Gubernur (Ridwan Kamil) dan Calon Bupati (Dony Ahmad Munir).

Ia juga berhasil mengadakan pertemuan bisnis di Jepang pada Juni 2019 dalam acara "Indonesia-Japan Business Forum".[58] Salah satu poin kesepakatan ketika mengadakan kunjungan ke Jepang adalah peluang bisnis dan investasi di Sumedang, baik sektor pertanian, industri manufaktur, pariwisata, teknologi informasi, maupun ketenagakerjaan.[58] Salah satu hasilnya adalah ketertarikan dari pihak Mitsubishi dan Yanmar dalam berinvestasi di Sumedang.[58]

Terkait revolusi industri keempat, ia berpendapat bahwa sektor yang harus berubah tidak hanya industri terutama manufaktur tetapi juga dunia pendidikan. Ia berpendapat bahwa baik kepala sekolah maupun guru-guru di setiap sekolah harus melek terhadap teknologi informasi meskipun teknologi informasi sendiri lebih bersifat pedang bermata dua.[59]

Dony memberikan perhatian terhadap komoditi Kopi Sumedang. Sebagai komoditi yang memberikan pengaruh kepada devisa negara, Kopi Sumedang sering diikutsertakan dalam berbagai expo di beberapa negara. Dan setiap tahun rutin digelar Festival Kopi Sumedang, serta melalui Keputusan Bupati Sumedang No 405 tahun 2021 menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Hari Kop Sumedang

Pelayanan Publik dan SAKIP[sunting | sunting sumber]

Terkait pelayanan publik, ia telah membuka sebuah Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terletak di dekat Alun-alun Sumedang. Lokasinya berada di depan Gedung Negara Sumedang.[60] Pejabat publik yang ada di Kabupaten Sumedang pada tahun pertama kepemimpinannya terkena mutasi dengan total 449 pejabat.[61] Selain itu, ia juga meminta pengelola Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk dapat memberikan ruang khusus di rest area tol sebagai tempat pemasaran produk unggulan hasil Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Sumedang.[62] Untuk melawan rentenir di desa, ia juga membuat program Warung Pintar. Program yang digagas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM ini didirikan di setiap masjid besar di Sumedang dan berkonsep syariah.[63]

Progra kerja yang pertama kali ia buat adalah SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Desa yang, menurutnya, pertama kali digagas dan dibuat di Indonesia. Harapannya, Kabupaten Sumedang bisa menjadi kabupaten percontohan pengelolaan tata pemerintahan desa di seluruh Indonesia. Menurutnya, SAKIP sebenarnya adalah alat untuk kita mengelola pemerintahan desa yang terukur sehingga jalannya pemerintahan desa memiliki perencanaan kinerja, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.[10][64][65] SAKIP sendiri berhasil memperoleh penghargaan dari Markplus, Inc sebagai "Innovative Government Program of the Year" tahun 2020[66] ,Top 10 dan Top 32 dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2020,[67][68] dan Innovative Government Award (IGA) dengan predikat Sangat Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).[69]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Ia juga memiliki program kerja terkait bidang kesehatan masyarakat. Salah satu program yang juga mulai dijalankan adalah program Sumedang bebas stunting pada tahun 2023.[70] Salah satu perwujudan misi tersebut adalah pembuatan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Desa. Dengan adanya SAKIP Desa, ia berharap angka stunting di Sumedang turun dari 9,7 persen menjadi 8,7 persen.[10]

Tidak hanya itu, Pemkab Sumedang meluncurkan aplikasi Kontrol Cicing di Bumi (Koncibumi). Sebuah aplikasi pelayanan rawat jalan dengan memberikan layanan antar obat untuk pasien rawat jalan di RSUD Sumedang. Ia mengatakan bahwa selama ini masih banyak masyarakat yang harus kontrol kesehatan dan meminta obat dengan datang langsung ke rumah sakit. ”Dengan hadirnya aplikasi Koncibumi ini, hanya dengan diam di rumah, membuka aplikasi dan menyampaikan permohonannya untuk memesan obat. Pada hari itu juga, petugas akan datang dan memberikan obat kepada pasien,” ungkap dia.[64] Koncibumi diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di saat pandemi. ”Aplikasi ini sangat baik sekali. Apalagi di masa pandemi seperti ini, karena akan mengurangi interaksi, sehingga membuat kita aman dari Covid-19. Aplikasi ini juga dapat membantu produktifitas tetap terjaga,” paparnya.[64]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Ubi Cilembu dari Pamulihan, Sumedang yang potensi pasarnya dicoba dikembangkan oleh Dony Ahmad Munir dan Ridwan Kamil

Secara umum, ia ingin mengembangkan Sumedang sebagai kabupaten pariwisata di Jawa Barat.[71] Salah satu alasan dipilihnya Sumedang sebagai kabupaten pariwisata menurutnya adalah banyak daerah di Sumedang yang memiliki nilai jual.[71] Sebagai perwujudan atas niat tersebut, Ia telah bekerja sama dengan berbagai pihak.

Salah satu programnya adalah perencanaan pengembangan pariwisata dan olahraga di Sumedang terutama pengembangan olahraga paragliding dan pengembangan wisata Waduk Jatigede.[72][73][74][75] Salah satu programnya terkait Waduk Jatigede adalah pengembangan kawasan di sekitar waduk untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Waduk Jatigede yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.[73][74] Meskipun demikian, ia juga bergerak cepat ketika kabar penurunan permukaan air Waduk Jatigede terjadi pada Juli 2019.[76][77]

Ia juga menaruh perhatian mengenai pedagang yang ada di pinggir Jalan Nasional Bandung-Cirebon (Cadas Pangeran) yang banyak didominasi oleh pedagang ubi cilembu dan tahu sumedang.[78] Terkait hal ini, akan dilaksanakan program penataan/ rebranding yang dilakukan sekitar akhir Oktober 2020.[79] Selain itu, ia juga berencana untuk melakukan pengembangan terhadap Taman Hutan Raya Gunung Kunci dan Gunung Palasari yang berjarak 1 kilometer dari Alun-alun Sumedang dengan menghubungkan keduanya melalui kereta gantung.[80]

Untuk pengembangan pariwisata di kawasan Kota Sumedang, ia menerima hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa bus wisata yang diberi nama "Tampomas" atau kepanjangan dari "Trans Moda Pariwisata Masyarakat Kota Sumedang".[81]

Ketika desain gapura "Selamat Datang di Kota Sumedang" yang terletak di Ciherang, Sumedang Selatan dikritik di media sosial karena bentuknya dianggap lebih menyerupai kardus daripada Tahu Sumedang (yang merupakan ikon Sumedang), Ia memerintahkan untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan desain dari gapura tersebut.[82][83]

Doktor Ilmu Akuntansi dari Unpad[sunting | sunting sumber]

Pada hari Jum'at, 28 Februari 2020, ia mendapatkan gelar Doktor Ilmu Akuntansi dari Universitas Padjadjaran tentang Good Village Government yang berfokus pada pengendalian internal terhadap penyimpanan dana desa dan kinerja pemerintah desa dengan judul "Pengaruh Implementasi Good Village Governance, Kompetensi Aparat Desa dan Implementasi Sistem Pengendalian Internal terhadap Penyimpangan Dana Desa dan Implikasinya terhadap Kinerja Pemerintahan Desa".[8] Disertasi tersebut dipertahankan di hadapan tim promotor (yang terdiri dari Prof.Dr. Sri Mulyani NS, S.E.,M.Si.,Ak , Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CSFA., CPA., dan Dr. Musa Yosep Palumpun, S.IP., M.Ak), tim oponen (Dr. Srihadi Winarningsih, S.E., MS., Ak., Citra Sukmadilaga, SE., MBA., Ph.D. , dan Poempida Hidayatulloh, N.Eng., PhD, DIC.), dan representasi guru besar (Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, M.Si., Ak. ) dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Akuntansi yang digelar di Gedung Pusat Ilmu Pengetahuan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.[5][6][7] Ia sendiri berkuliah S3 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad sejak tahun 2016 dengan mengambil Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi.[7]

Disertasi ini ia dasarkan berdasar temuannya ketika awal menjabat sebagai eksekutif (bupati) di Sumedang pada tahun 2018. Ia menemukan fakta bahwa Pemerintahan Kabupaten Sumedang tertinggal terutama dalam pengelolaan dana desa dan kinerja kepala desa. Fakta yang ditemukan terkait kinerja pemerintahan desa Kabupaten Sumedang adalah adanya kelebihan dana desa. Detil temuan lainnya adalah tingkat pendidikan kepala desa yang kurang (61 persen pendidikan dari kepala desa adalah SMA dan atau sederajat, 33 persen S1, dan 6 persen S2). Pekerjaan fisik di desa terutama dalam bidang infrastruktur banyak dikerjakan oleh pihak ketiga (tripartit) sehingga kas desa mendapatkan keuntungan kerja sama. Temuan lainnya adalah kelebihan bayar/kekurangan volume pekerjaan fisik dan non fisik, mark up harga dan pekerjaan tidak dilaksanakan, hingga tidak dilakukan pembayaran atas PPN dan PPh. Oleh sebab itulah Ia melakukan penelitian mengenai Good Village Government dengan harapan dapat memperbaiki kinerja dan kemampuan aparatur desa dalam mensejahterakan masyarakat.[6]

Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu. Menurut Dony, penyebabnya adalah kurangnya sumber daya yang kompeten (terutama pada kepala desa) hingga lemahnya sistem pengendalian internal di tingkat organisasi menjadi penyebab menyimpangnya alokasi dana desa.[6] Berdasarkan hasil temuannya ini, Ia terapkan perbaikan terkait sistem pemerintahan serta pengelolaan dana desa hingga pada tahun 2019 Pemkab Sumedang pada akhirnya memperoleh posisi 7 besar Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Jawa Barat pada 2019. Sebagai catatan, pada tahun 2017, Pemkab Sumedang berada di posisi terendah untuk seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.[5][6][7]

Dalam sidang promosi tersebut, Dony dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Predikat ini diberikan atas publikasi internasional yang diraih Dony pada jurnal Q2 (Utopia y Praxis Latinoamericana).[6][84][85]

Penghargaan dan Apresiasi[sunting | sunting sumber]

Keberhasilan Dony Ahmad Munir yang meskipun belum setahun memimpin Kabupaten Sumedang telah diakui mantan rekannya di DPRD Jawa Barat, Itje Siti Dewi Kuraesin (kini Anggota DPR RI 2019–2024, istri dari Anggota DPR RI Lili Asdjudiredja (Dapil Jawa Barat 2 (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat)) yang berasal dari Partai Golkar.[86] Ia juga menerima penghargaan berupa santri inspiratif versi media pada peringatan Hari Santri tahun 2018.[87] Salah satu program inovasi yang ia ciptakan di Kabupaten Sumedang, yaitu SAKIP, berhasil memperoleh penghargaan dari Markplus, Inc sebagai "Innovative Government Program of the Year" tahun 2020[66] ,Top 10 dan Top 32 dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2020,[67][68] dan Innovative Government Award (IGA) dengan predikat Sangat Inovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).[69] Selain itu, pada awal tahun 2021, PWI Pusat menominasikan dirinya beserta 10 pejabat eksekutif tingkat dua (kabupaten/ kota) lainnya sebagai calon penerima penghargaan anugerah kebudayaan.[88]

Dalam rangka mewujudkan Visi Sumedang Simpati, Sumedang yang agamis. Dony menggagas Gerakan Magrib Mengaji sejak dilantik Bupati. Namun Karena pandemi Covid-19, Dony menggelar Maghrib Mengaji Online (MMO), yang dilakukannya secara live melalui Instagram setiap Senin hingga Jumat, mulai Maghrib hingga Isya. Atas keistiqimahan Dony dalam menggelar MMO, mendapat apresiasi sebagai Role Model Pemimpin Indonesia

Sebagai Pemimpin yang saleh dan berintegritas, Kepala Kejaksaan Provinsi Jawa Memberikan apresiasi Kepada Dony sebagai contoh pemimpin daerah bagi yang lainnya. Selain itu, karena keberhasilannya di dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Sumedang dari 32 persen ke 8 persen dengan menggunakan teknologi informasi, Ia didapuk menjadi model penanganan stunting oleh Presiden Joko Widodo.[89][90][91]

Positif COVID-19[sunting | sunting sumber]

Ia pernah diberitakan positif COVID-19 pada 27 Maret 2021. Hal tersebut terjadi setelah dirinya melakukan tes PCR.[92] Hal ini terjadi meskipun dirinya telah dua kali menerima dosis vaksin COVID-19 pada 9 Januari 2021 dan 12 Februari 2021.[92][93][94] Meskipun demikian, dirinya telah dinyatakan sembuh pada 5 April 2021.[95]

Riwayat Pendidikan[96][sunting | sunting sumber]

  • SDN Sukaraja 1 Sumedang 1986
  • SMP Negeri 1 Sumedang 1989
  • SMA Negeri 1 Sumedang 1992
  • S1 Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) Fakultas Teknik dan Industri 1998
  • S2 Universitas Padjadjaran (UNPAD) 2005
  • S3 Universitas Padjadjaran (UNPAD) 2020

Riwayat Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

Riwayat Organisasi[96][sunting | sunting sumber]

  • Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) 1994–1996
  • Wakil Ketua MPD DPD KNPI Sumedang 1994–2007
  • Pimpinan Pusat IPNU 1996–2003
  • Ketua 1 PMII Koorcab 1998–2000
  • Ketua DPC PPP Sumedang 2005–2010 dan 2010–2015
  • Wakil Ketua Pimpinan Wilayah GP ANSHOR 2009–2012
  • Ketua DKM Masjid Agung Sumedang 2012–2015
  • Wakil Sekretaris Jenderal PPP versi Romahurmuziy.
  • Ketua DPP PPP Periode Tahun 2020-2025

Sejarah elektoral[sunting | sunting sumber]

DPRD Kabupaten Sumedang[sunting | sunting sumber]

DPRD Provinsi Jawa Barat[sunting | sunting sumber]

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia[sunting | sunting sumber]

Pemilu Lembaga legislatif Dapil Partai Perolehan suara Hasil
2014 Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Barat IX PPP 38.038[97][98] YaY Terpilih

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dhimas Ginanjar (2023-09-22). "Sekda Herman Suryatman resmi menjadi Pj. Bupati Sumedang". JawaPos.com. Diakses tanggal 2023-09-23. 
  2. ^ a b c "Dony Ahmad Munir Ingin Sumedang Ter-Senyum Manis". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  3. ^ a b "Paripurna Istimewa DPRD Sumedang, Tetapkan Bupati Terpilih 2018". Pojok Jabar. 2018-08-02. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  4. ^ a b digital, pikiran rakyat. "Bupati Sumedang Terpilih, Dony Tegaskan akan Bergerak Cepat". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  5. ^ a b c Fadila, Rani Ummi (2020-03-01). "Mencegah Penyimpangan Dana Desa, Kompetensi Aparatur Perlu Ditingkatkan". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  6. ^ a b c d e f Prodjo, Wahyu Adityo (2020-02-28). Prodjo, Wahyu Adityo, ed. "Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Raih Gelar Doktor dari Unpad". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-02-28. 
  7. ^ a b c d Fatimah, Siti (2020-02-28). "Teliti Good Village Government, Bupati Sumedang Raih Doktor dari Unpad". detikcom. Diakses tanggal 2020-02-29. 
  8. ^ a b Munir, Dony Ahmad (2020). "PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD VILLAGE GOVERNANCE, KOMPETENSI APARAT DESA DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENYIMPANGAN DANA DESA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA PEMERINTAHAN DESA". [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Aminullah, Aam (2019-01-17). Assifa, Farid, ed. "Bupati Sumedang dan Pendukung Jokowi-Ma'ruf Hadiri Nobar Debat Capres". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  10. ^ a b c Sakti, Rah Mahatma (2020-12-15). "Ini yang Membuat Bupati Dony Mampu Membawa Sumedang Keluar dari Kemiskinan". JPNN.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  11. ^ <html> <head> <tit. "Bupati Hadiri Haul ke-32 Mama Syatibi". indofakta.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-21. Diakses tanggal 2021-01-15. 
  12. ^ Redaksi, Ditulis oleh. "Bupati Sumedang Hadiri Haul Ke -32 KH. Muhammad Syatibi". Diakses tanggal 2021-01-15. 
  13. ^ Ciburuan, Sinatria Kampung. "Pemilukada 2018". Pemilukada 2018 Kab. Sumedang. Diakses tanggal 2021-01-01. 
  14. ^ Parlementaria. Bagian Hubungan Masjarakat DPRGR. 1987. 
  15. ^ a b "Majalah Gatra :: Artikel". arsip.gatra.com. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  16. ^ Bantul, Pemkab. "Pemerintah Kabupaten Bantul — www.bantulkab.go.id". www.bantulkab.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  17. ^ "Tim Sukses Esa Doamu "Walk Out"". Kompas.com. 2008-03-25. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  18. ^ "Don – Top Dipastikan Menangkan Pilkada 2008". Sumedang Larang. 2008-04-18. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  19. ^ a b "Pasangan Don-Taufiq Makin Mantap". Kompas.com. 2008-04-18. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  20. ^ a b Irawan (2010-08-05). "PEMPROV BANTAH SILPA BESAR INDIKASI KEGAGALAN KINERJA". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  21. ^ a b Asdhiana, I Made, ed. (2010-07-16). "DPRD Jabar Khawatir Dualisme HKTI". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  22. ^ a b c "Anggota Banggar Nilai RAPBN 2017 Cukup Optimis". VIVA.co.id. 2016-08-23. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  23. ^ Agus, Rustam. Pamungkas, Wisnu Wage, ed. "APBD Perubahan Jabar 2014 Capai Rp24,78 Triliun". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  24. ^ administrator (2013-07-11). "Wabup Sumedang, PPP Pertimbangkan Dony Ahmad". Jatinangor Online Media (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-10. 
  25. ^ Center, PT Indonesia News. "PPP Sumedang Berada di Antara 2 Pilihan – politik dan pemerintahan www.inilah.com". m.inilah.com. Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  26. ^ Center, PT Indonesia News. "Sidang Usulan Cawabup Sumedang Tanpa Hambatan – lintas jabar www.inilah.com". m.inilah.com. Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  27. ^ Riswan, Oris. "PPP raih 7 kursi DPR dari Jabar". Sindonews.com. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  28. ^ Center, PT Indonesia News. "Inilah Tiga Suara Tertinggi Caleg DPR di Sumedang – politik dan pemerintahan www.inilah.com". m.inilah.com. Diakses tanggal 2019-03-10. [pranala nonaktif permanen]
  29. ^ "DPR Harapkan Target Penerimaan Pajak Bisa Lebih Tinggi | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  30. ^ "Rangkuman Rapat – Pandangan Fraksi-fraksi tentang RUU APBN 2018 beserta Nota Keuangannya – Paripurna 107 – WikiDPR". wikidpr.org. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  31. ^ "Rangkuman Rapat – Pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro dan Perpanjangan Waktu RUU Ibadah Haji dan Umroh – Paripurna 98 – WikiDPR". wikidpr.org. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  32. ^ "Rangkuman Rapat – Rancangan Undang-Undang Permusikan – Audiensi Komisi 10 DPR-RI dengan Ekosistem Musik Indonesia – WikiDPR". wikidpr.org. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  33. ^ "Rangkuman Rapat – RUU Pengampunan Pajak – Rapat Kerja Komisi 11 dengan Menteri Keuangan, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro – WikiDPR". wikidpr.org. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  34. ^ "Rangkuman Rapat – RUU PNBP – Rapat Dengar Pendapat dengan Asrena Kapolri, Sekjen Kominfo, Sekjen Dikti dan SKK Migas – WikiDPR". wikidpr.org. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  35. ^ "Rangkuman Rapat – Panja SN Dikti – RDPU Komisi 10 dengan BAN-PT, LAM-PTKes dan Kopertis Wilayah III DKI Jakarta – WikiDPR". wikidpr.org. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  36. ^ a b TIMESIndonesia.co.id. "Perpustakaan Nasional Perlu Perubahan Revolusioner". TIMES Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-12. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  37. ^ a b c d Toriq, Ahmad (2016-11-08). "Fraksi PPP DPR Terbang ke AS Pantau Pertarungan Hillary vs Trump". detikcom. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  38. ^ a b c RI, Setjen DPR. "Subsidi Pupuk untuk Wujudkan Padi Berkualitas Baik". www.dpr.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-03. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  39. ^ "Ini Harapan Para Petani Jawa Barat Kepada Pemerintah yang Sampai Saat Ini Belum Terlaksana". www.pioneer.com. Diakses tanggal 2020-03-03. [pranala nonaktif permanen]
  40. ^ Ramdhani, Gilar (2017-07-14). "DPR: Subsidi Pupuk untuk Wujudkan Padi Berkualitas Baik". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  41. ^ Anggreati, Rosa (2017-07-14). Anggreati, Rosa, ed. "Petani Subang Membutuhkan Subsidi Pupuk". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  42. ^ "Petani di Jawa Barat Curhat Soal Subsidi Pupuk". Republika Online. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  43. ^ Ibrahim, Gibran Maulana (2018-01-26). "Ikut Pilkada 2018, Dua Anggota DPR dari F-PPP Mengundurkan Diri". detikcom. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  44. ^ Rustandi, Deddi (2016-11-22). "Survei Unggul, Doni Ahmad Munir Akan Bertarung di Pemilihan Bupati Sumedang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  45. ^ Rustandi, Deddi (2017-12-09). "Pemilihan Bupati Sumedang Diikuti Tiga Pasang Kontestan, Siapa Saja Mereka?". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  46. ^ Satu, Topik (2017-11-04). "Pasangan Cabup/Cawabup Sumedang Doni – Erwan Siap Gelar Deklarasi". TopikSatu. Diakses tanggal 2019-03-10. [pranala nonaktif permanen]
  47. ^ "DOAMU ESA". www.facebook.com. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  48. ^ name=, sumedangekspres com> <meta (2017-04-18). "Rossa Tolak Pinangan Maju di Pilkada Sumedang". Sumedang Ekspres. Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  49. ^ "Doamu – Esa Optimis Menang, 4 Partai Baru Ikut Gabung". kabarpriangan.co.id. 2018-04-22. Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  50. ^ "Ratusan Guru Ngaji di Kabupaten Sumedang Dapat Insentif". Pojok Jabar. 2018-10-17. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  51. ^ "Mancing Mania, 1 Ton Ikan Mas Ditebar untuk Warga Sumedang". rri.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  52. ^ Juli 9, ruber id | 12:00 AM-; Pendidikan, 2018 |; POLITIK; PRIANGAN; SUMEDANG; Berkategori | 0 |, Tak (2018-07-09). "Doamu Siap Maraton Realisasikan Janji Politik dalam Waktu Dekat". Media siber Priangan Timur. Diakses tanggal 2019-03-14. [pranala nonaktif permanen]
  53. ^ a b "Tiga Bakal Cabup Sumedang Ini Tercatat di History LHKPN, Siapakah Mereka?". SUMEDANG ONLINE. 2018-01-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-06. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  54. ^ Aminullah, Aam (2018-12-31). Khairina, ed. "Bupati Sumedang Dorong Desa Penghasil Ubi Cilembu Jadi Agrowisata". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  55. ^ name=, sumedangekspres com> <meta (2019-03-11). "Bidik Benahi Jalan Tujuan Wisata". Sumedang Ekspres. Diakses tanggal 2019-03-11. [pranala nonaktif permanen]
  56. ^ Rustandi, Deddi (2019-03-08). "Bupati Dony Ajukan Rp 248 Miliar untuk Jalan Lingkar Selatan di Sumedang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-03-11. 
  57. ^ Harususilo, Yohanes Enggar (2019-02-20). Harususilo, Yohanes Enggar, ed. "Sumedang Gandeng Unpad untuk Atasi Ragam Persoalan". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-03-11. 
  58. ^ a b c "INDOPOS". indopos.co.id (dalam bahasa Indonesian). 2019-06-27. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  59. ^ Miranti, Seli Andina (2020-02-26). "Revolusi Industri 4.0, Pendidik Juga Harus Paham IT, Bupati Ibaratkan Pedang Bermata 2". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-02-29. 
  60. ^ Miranti, Seli Andina (2019-07-26). "Kabupaten Sumedang Kini Punya Mal Pelayanan Publik, Lokasinya Dekat Alun-alun". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  61. ^ "449 Pejabat di Pemkab Sumedang Kena Mutasi". http://www.galamedianews.com/. 2019-07-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-01. Diakses tanggal 2019-08-01.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  62. ^ Rakyat, Tim Pikiran (2019-07-11). "Bupati Minta Pengelola Tol Cisumdawu Dukung Produk Unggulan Sumedang". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  63. ^ "Program Warung Pintar di Sumedang untuk Lawan Rentenir". Republika Online. 2020-12-14. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  64. ^ a b c "Pemkab Sumedang Pacu Kinerja Pelayanan dengan Inovasi". Cianjur Ekspres. 2020-12-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-14. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  65. ^ Permana, Kemal Setia (2020-12-13). "Inovasi SAKIP Desa Gagasan Bupati Sumedang Layak Diterapkan di Seluruh Pemda di Indonesia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  66. ^ a b Permana, Kemal Setia (2020-12-19). "SAKIP Desa Sumedang Sabet Innovative Government Program Of The Year". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  67. ^ a b Sakti, Rah Mahatma (2020-12-15). "Selamat, SAKIP Desa Bawa Sumedang Sebagai Top 10 dan 32 KIJB 2020". JPNN.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  68. ^ a b Nurulliah, Novianti (2020-12-16). "Sakip Desa Sumedang Borong Top 10 dan Top 32 Kompetisi Inovasi Jawa Barat 2020". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  69. ^ a b JawaPos.com (2020-12-20). Ginanjar, Dhimas, ed. "Kemendagri Beri Penghargaan IGA untuk Sumedang". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  70. ^ "Pemkab Sumedang Targetkan Zero Stunting di Tahun 2023". http://www.galamedianews.com/. 2019-03-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-11.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  71. ^ a b RI, Setjen DPR. "Komisi X Dukung Tekad Sumedang Wujudkan Kabupaten Pariwisata". www.dpr.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-08. Diakses tanggal 2020-12-21. 
  72. ^ Miranti, Seli Andina (2019-07-25). "Mau Kembangkan Olahraga Paragliding, Bupati Sumedang Temui Menpora di Jakarta". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  73. ^ a b Miranti, Seli Andina (2019-07-25). "Promosikan Jatigede, Kemenpar akan Dukung Sumedang Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  74. ^ a b Jukardi, Adang (2019-07-22). "MoU Ditandatangani, Bendungan Jatigede Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  75. ^ "Sumedang Siap Pecahkan Rekor MURI di Paragliding World Championship & Culture Festival". http://www.galamedianews.com/. 2019-07-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-01. Diakses tanggal 2019-08-01.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  76. ^ Baihaqi, Hakim (2019-07-11). "Waduk Jatigede Surut, Sejumlah Rencana Dilakukan Pemkab Sumedang Agar Kekeringan Tidak Meluas". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  77. ^ Putra, Wisma (2019-07-11). "Musim Kemarau, Kampung yang Terendam Waduk Jatigede Kembali Terlihat". detikcom. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  78. ^ Rustandi, Deddi (2019-07-31). "Bupati Dony Dengar Langsung Keinginan Pedagang Cadas Pangeran". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  79. ^ Rais, Haidar (2020-10-18). "Warung-Warung di Cadas Pangeran Bakal di-Rebranding Mulai Akhir Oktober 2020". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  80. ^ Rustandi, Deddi (2019-07-17). "Gunung Palasari dan Gunung Kunci Akan Dihubungkan dengan Kereta Gantung, Kata Bupati Ada Investornya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-08-01. 
  81. ^ Iswara, Aditya Jaya. "Mau Keliling Wisata di Sumedang? Naik Bus Tampomas Aja!". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  82. ^ Putra, Wisma (2021-04-21). "Sempat Dikritik, Gapura Sumedang Kota 'Kardus' Akhirnya Diganti". detikcom. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  83. ^ Ajijah (23 April 2021). Baihaqi, Hakim, ed. "Dikritik Warga, Gapura Selamat Datang di Sumedang Akhirnya Dibangun Ulang". Bisnis.com. Diakses tanggal 10 Mei 2021. 
  84. ^ Munir, D. A.; Akbar, B.; Mulyani, S.; Musa, Y. (2020-05-17). "Effect of good village governance implementation in Indonesia". Utopía y Praxis Latinoamericana (dalam bahasa Spanyol). 25: 233–243. ISSN 2477-9555. 
  85. ^ "Utopia y Praxis Latinoamericana". www.scimagojr.com. Diakses tanggal 2021-05-07. 
  86. ^ Nurjaman, Wawan (2019-02-08). "Itje Siti Dewi Kuraesin Apresiasi Perubahan Pemerintahan Sumedang". KORAN SINAR PAGI. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  87. ^ Aswaja, P. P. M. "Bupati dan Ketua PCNU Sumedang dianugrahi Santri Inspiratif Versi Media". Laduni – Layanan Digital untuk Nahdliyin NU. Diakses tanggal 2019-03-14. 
  88. ^ "Bupati Sumedang Termasuk 10 Kandidat Peraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021 – El Jabar". eljabar.com. Diakses tanggal 2021-01-15. 
  89. ^ Liputan6.com (2023-01-02). "Angka Stunting Sumedang Turun dari 32 jadi 8 Persen, Bupati Dony Beberkan Strategi yang Dilakukan". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-01-03. 
  90. ^ antaranews.com. "Presiden ingin semua kabupaten tiru Sumedang tangani stunting". Antara News. Diakses tanggal 2023-01-03. 
  91. ^ "Untuk Tekan Angka Stunting, Jokowi akan Tiru Strategi Kabupaten Sumedang". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2023-01-03. 
  92. ^ a b 03, Tim PRMN (2021-03-27). "Bupati Sumedang Positif Covid-19, Dony Ahmad Munir: Tidak Ada Gejala". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  93. ^ Jukardi, Adang (2021-03-27). "Sudah Divaksin Kini Positif Covid-19, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir: Takdir Berkata Lain". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  94. ^ Rizal, Muhamad (2021-03-27). "Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Positif COVID-19". detikcom. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  95. ^ Destaviani, Pena (2021-04-05). "Alhamdulillah, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Sembuh dari Covid-19". Pikiran-Rakyat.com. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  96. ^ a b Yonathan, Ronny. "KBR :: KENALI CALEG – H. DONY AHMAD MUNIR, ST, MM : info caleg terlengkap". kbr.id. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  97. ^ "Potret Keterpilihan Anggota Legislatif Hasil Pemilu 2014" (PDF). kemenpppa.go.id. Diakses tanggal 23 Mei 2022. 
  98. ^ "Penggantian Antarwaktu Dewan Perwakilan Rakyat". Komisi Pemilihan Umum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-03. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Eka Setiawan
Bupati Sumedang
2018–2023
Diteruskan oleh:
Herman Suryatman (Pj.)