Filsafat pascamodern

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Filsafat pascamodern adalah aliran filsafat yang memiliki arahan proyeksi kritis terhadap asumsi-asumsi dasar filsafat Barat dan terutama filsafat dari abad ke-18 pada masa Pencerahan. Filsafat pada periode ini menekankan pentingnya hubungan kekuasaan, personalisasi dan wacana dalam proses "konstruksi" suatu kebenaran ataupun suatu pandangan dunia. Para pemikir pascamodern menyangkal bahwa realitas obyektif ada, sebagaimana halnya yang dipercayai oleh para pemikir pada abad modern ataupun pada masa-masa sebelumnya, dan menyangkal bahwa terdapat nilai-nilai moral yang objektif.[1]

Filsafat pascamodern sering tampak sangat skeptis akan oposisi biner yang merupakan ciri khas strukturalisme, menekankan bahwa para filsuf umumnya hanya menekankan permasalahan pada pembedaan antara pengetahuan dan kebodohan, kemajuan sosial dan kemunduran, dominasi dan kepatuhan, perihal yang baik dan yang buruk, serta keberadaan dan ketiadaan.[2][3]

Filsafat pascamodern sangat dipengaruhi oleh sebagian besar literatur dari mazhab teori kritis.[4]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Duignan, Brian. "postmodernism (philosophy) (Encyclopædia Britannica)". Encyclopædia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-25. Diakses tanggal 19 April 2016. 
  2. ^ Sim, Stuart. Routledge Companion untuk Postmodernisme
  3. ^ Taylor, Victor dan Charles Winquist. Ensiklopedia Postmodernisme "Oposisi Biner"
  4. ^ Problematizing Pengetahuan Global. Teori, Budaya & Masyarakat. Vol. 23 (2-3). Bijak, 2006