Filsafat pendidikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan.[1] Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan.[1] Metode yang dilakukan yaitu dengan analisis secara kritis struktur dan manfaat pendidikan.[1] Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan.[2] Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran.[3] Salah satu yang sering dibicakan dewasa ini adalah pendidikan yang menyentuh aspek pengalaman.[4] Filsafat pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, sumber daya manusia, teori kurikulum, dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.[5]

Suasan belajar di kelas menjadi objek penting filsafat pendidikan

Pengertian Filsafat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Filsafat dan pendidikan merupakan dua istilah yang mempunyai makna sendiri.[2] Akan tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus.[2] Filsafat pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum.[2]

[2] Ada banyak definisi mengenai filsafat pendidikan tetapi akhirnya semua mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan permasalahan pendidikan.[2] Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk menentukan gerak semua aktivitas pendidikan.[2]

Manfaat Filsafat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

adap proses pendidikan demi perkembangan pendidikan yang mencetak manusia handal.[2]

Objek Kajian Filsafat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Realitas-realitas pendidikan yang menjadi objek kajian filsafat pendidikan antara lain:[2]

  1. Hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan penyempurnaan.[2]
  2. Pendidikan dan nilai-nilai yang dianut sebagai suatu landasan berpikir dan memengaruhi tatanan hidup suatu masyarakat.[2]
  3. Tujuan pendidikan sebagai arah pengembangan model pendidikan.[2]
  4. Relasi antara pendidik dan peserta didik sebagai subjek dan subjek.[2]
  5. Pemahaman dan pelaksanaan kurikulum dalam pendidikan.[2]
  6. Metode dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.[2]
  7. Hubungan antara lembaga pendidikan dengan tatanan masyarakat dan organisasi serta situasi sosial sekitar.[2]
  8. Nilai dan pengetahuan sebagai aspek penting dalam pengajaran.[2]
  9. Kaitan antara pendidikan dengan kelas sosial dan kenaikan taraf hidup masyarakat.[2]
  10. Aliran-aliran filsafat yang dapat memberikan solusi atas masalah pendidikan.[2]

Pada dasarnya filsafat pendidikan membicarakan tiga masalah pokok.[1] Pertama, apakah sebenarnya pendidikan itu.[1] Kedua, apakah tujuan pendidikan yang sejati.[1] Ketiga, dengan metode atau cara apakah tujuan pendidikan dapat tercapai.[1]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g Redja Mudyahardjo (2008). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Rosda. hlm. 5-10. ISBN 979-692-027-1. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Muhmidayeli (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama. ISBN 979-602-39-7 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  3. ^ Rakhmat Hidayat (2013). Pedagogi Kritis. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hlm. 2. ISBN 978-979-769-549-1. 
  4. ^ John Dewey (2008). Pengalaman dan Pendidikan. Yogyakarta: Kepel Press. ISBN 979-96230-4-9. 
  5. ^ Wowo Sunaryo Kuswana (2013). Filsafat Pendidikan Teknologi, Vokasi dan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. ISBN 978-602-7825-21-5.