Flavius Claudius Julianus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangFlavius Claudius Julianus
Nama dalam bahasa asli(la) Flavius Claudius Iulianus
Biografi
Kelahiran17 November 331
Konstantinopel
Kematian26 Juni 363 (31 tahun)
Mesopotamia
Penyebab kematianTerbunuh dalam tugas
Tempat pemakamanTarsus
  Konsul Romawi 

363 – Juni 363
Bersama dengan: Flavius Sallustius (en)

  Tribunicia potestas (en) 

Februari 360 –
  Pontifex Maximus 

Februari 360 – Juni 363
  Augustus 

Februari 360 – Juni 363
  Kaisar Romawi 

Februari 360 (Kalender Masehi Gregorius) – Juni 363
← Konstantius IIYovianus →
  Konsul Romawi 

360 – 360
Bersama dengan: Konstantius II

  Konsul Romawi 

357 – 357
Bersama dengan: Konstantius II

  Konsul Romawi 

356 – 356
Bersama dengan: Konstantius II

  Caesar 

6 November 355 –
  Ancient Roman senator (en) 

Kegiatan
PekerjaanPolitikus dan filsuf
PeriodeLow Roman Empire (en)
Murid dariMaximus of Ephesus (en) dan Nicocles (en)
KonflikBattle of Strasbourg (en) dan Julian's Persian War (en)
Karya kreatif
Lain-lain
Gelar bangsawanAugustus
KeluargaDinasti Konstantinian
Pasangan nikahHelena
AnakFlavius (en)
Orang tuaFlavius Iulius Constantius Basilina (en)
Saudaradaughter of Julius Constantius (en) dan Konstantius Gallus
KerabatProcopius (en) (second uncle (en))
Flavius Iulius Dalmatius (paternal uncle (en))
Flavius Hannibalianus (en) (paternal uncle (en))
Konstantinus Agung (half cousin (en), Ayah mertua)
Konstantius II (half cousin (en), brother-in-law (en))
Helena (half cousin (en))
Fausta (Ibu mertua)
Hannibalianus (sepupu laki-laki pertama)
Dalmatius (sepupu laki-laki pertama)
Konstantius Gallus (saudara seayah beda ibu)
Konstantina (sister-in-law (en))
Konstantinus II (brother-in-law (en))
Konstans (brother-in-law (en))
Flavia Yulia Konstantia (bibi dari pihak ayah)
Licinius (uncle-in-law (en))
Lisinius II (sepupu laki-laki pertama)

Find a Grave: 37038391 Project Gutenberg: 44961

Flavius Claudius Julianus adalah salah satu kaisar Roma. Dia lahir saat 331/332 Masehi di Konstantinopel dan meninggal pada tanggal 26 Juni tahun 363 Masehi di Ctesiphon, Persia.[1] Dia memegang kekuasaan mulai dari 361-363 Masehi. [1] Dia dan saudara tirinya, Gallus dikirim ke Cappadocia tahun 341.[2] Ketika Gallus diangkat Kaisar pada tahun 351, Julianus dibawa kembali ke Konstantinopel. Kemudian setelah Gallus dihukum mati, Julianus dipanggil kembali untuk menjadi Kaisar.[2]

Julukan yang dimilikinya adalah Apostata (bahasa Latin yang berarti "orang yang murtad"). Julianus diangkat sebagai kaisar kerajaan barat oleh Constantius pada tahun 355 Masehi.[1] Dia merupakan kaisar Roma terakhir yang mencoba untuk menyingkirkan agama Kristen dengan cara menghidupkan kembali politeisme Yunani Romawi (paganisme) sebagai agama resmi negara saat 361 Masehi.[1][3] Walaupun secara resmi menganut agama Kristen dan mendapat pendidikan Kristen juga Neoplatonisme, namun secara diam-diam Julianus menolak kepercayaan Kristiani tersebut.[1][2] Julianus adalah sepupu dari Constantine the Great (Konstantinus Agung/ Constantine I, dan merupakan penerus Konstantinus II.[2][3]

Kematian[sunting | sunting sumber]

Ukiran Sassanid mengenai investiture Ardashir II menunjukkan Mithra, Shapur II dan Ahura Mazda di atas Julianus yang kalah, sujud menyembah
Detail Julianus yang gugur

Julianus berperang melawan Kekaisaran Sassaniyah. Pada tanggal 26 Juni 363, dalam Pertempuran Samarra dekat Maranga yang berimbang, Julianus terluka akibat serangan tentara Sassaniyah.[4] Karena lebih mementingkan mengejar musuh dengan kecepatan daripada berhati-hati, Julianus hanya bersenjatakan pedang dan meninggalkan baju zirahnya.[5] Ia terluka akibat tusukan tombak yang menembus bagian bawah hati, peritoneum dan usus. Luka itu tidak langsung mematikan. Julianus dirawat oleh dokter pribadinya, Oribasius dari Pergamum, yang berjuang keras mengobati luka itu. Hal ini mungkin termasuk irigasi luka dengan wound dengan cairan anggur gelap, dan suatu prosedur yang dikenal sebagai gastrorrhaphy, pengjahitan usus yang rusak. Pada hari ketiga terjadi pendarahan hebat dan Julianus meninggal pada waktu malam.[6][7] Atas permintaannya, jenazah Julianus dikuburkan di luar kota Tarsus, meskipun kemudian dipindahkan ke Konstantinopel.[8]

Tahta Julianus diteruskan oleh Kaisar Jovian yang hanya bertahta singkat dan mengembalikan kedudukan kehormatan Kekristenan di seluruh Kekaisaran Romawi.

Ada laporan yang dianggap apokrif, bahwa kata-kata terakhir Julianus sebelum meninggalnya adalah νενίκηκάς με, Γαλιλαῖε, atau Vicisti, Galilaee ("Engkau menang, orang Galilea (Yesus)"),[9] yang menyatakan pengakuannya, bahwa dengan kematiannya, Kekristenan akan menjadi agama negara Romawi. Frasa ini dipakai pada pembukaan sajak tahun 1866 Hymn to Proserpine, yang merupakan penjabaran Algernon Charles Swinburne mengenai apa yang dirasakan orang pagan filosofis terhadap kemenangan Kekristenan. Frasa ini juga dipakai sebagai penutup drama Polandia Romantik The Undivine comedy ditulis pada tahun 1833 oleh Zygmunt Krasiński.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve.Hal 1605
  2. ^ a b c d "Julian the Apostate". Info Please Web. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-08. Diakses tanggal 19 Juni 2014. 
  3. ^ a b "Julian". Encyclopedia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-03. Diakses tanggal 19 Juni 2014. 
  4. ^ Dodgeon & Lieu, The Roman Eastern Frontier and the Persian Wars, p.205.
  5. ^ Ammianus Marcellinus, Res Gestae, 25.3.3
  6. ^ Lascaratos, John and Dionysios Voros. 2000 Fatal Wounding of the Byzantine Emperor Julian the Apostate (361–363 A.D.): Approach to the Contribution of Ancient Surgery. World Journal of Surgery 24: 615–619. See p.618.
  7. ^ Note that Ammianus Marcellinus (Res Gestae, 25.3.6 & 23) is of the view that Julian died the night of the same day that he was wounded.
  8. ^ Grant, Michael. The Roman Emperors. (New York: Barnes and Noble Books, 1997), pp. 254.
  9. ^ Pertama kali dicatat oleh Theodoret, (Historia Ecclesiastica, 3.25) pada abad ke-5.

Sumber utama[sunting | sunting sumber]

Pustaka tambahan[sunting | sunting sumber]

Ioulianou autokratoros ta sozomena, 1696

Pranala luar[sunting | sunting sumber]