Gempa bumi Situbondo 2018

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa Bumi Situbondo 2018
Gempa bumi Situbondo 2018 di Provinsi Jawa Timur
Gempa bumi Situbondo 2018
Waktu UTC2018-10-10 18:44:55
ISC613407851
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat11 Oktober 2018 (2018-10-11)
Waktu setempat01:44:57 WIB
Lama57 Detik
Kekuatan6.0 Mw
Kedalaman5,1 km (3,2 mi)
Episentrum7°25′S 114°28′E / 7.42°S 114.47°E / -7.42; 114.47Koordinat: 7°25′S 114°28′E / 7.42°S 114.47°E / -7.42; 114.47
JenisThrust fault
Wilayah bencanaJawa Timur
Intensitas maks.VII (Sangat kuat)
Percepatan puncak1,57 g (171 cm/s)
TsunamiTidak
LandslidesYa (Di Gunung Semeru)
Gempa awalTidak
Gempa susulan5,9 Skala Richter
Korban4 Orang tewas[1]
26 luka-luka

Gempa bumi Situbondo 2018 adalah sebuah gempa berkekuatan 6,0 Mw[2][3] yang melanda Jawa Timur dan Bali pada tanggal 11 Oktober 2018, Pukul 01:44 WIB. Pusat gempa di laut berjarak 61 km dari timur laut Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dengan kedalaman 5,1 Km. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagian besar masyarakat di Kabupaten Situbondo

Guncangan gempa bumi[sunting | sunting sumber]

Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Pulau Madura, Jawa Timur , dan Bali. Di Pulau Sapudi dan Kalianget Kabupaten Sumenep guncangan gempa dirasakan dalam skala intensitas IV-V MMI. Di Situbondo, Banyuwangi, dan Jembrana Bali Barat gempa dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI, Sedangkan di Bali, Kuta, dan Nusa Dua dirasakan dalam skala intensitas III MMI. Gempabumi ini juga dilaporkan telah menimbulkan kerusakan beberapa rumah di Pulau Sapudi. Jika memperhatikan rumah-rumah yang mengalami kerusakan tampak bahwa bangunan tersebut tidak memiliki struktur yang tahan goncangan gempabumi. Bahkan di lain tempat, salah satu unggahan warga Banua gempa bumi ini juga menggetarkan wilayah Banjarmasin, di komentarnya pun warga kota Banjarmasin juga merasakan getaran gempa [4].

Dampak dan korban[sunting | sunting sumber]

Akibat gempa bumi ini, data sementara mencatat 1.371 orang terdampak merupakan warga Pulau Sapudi di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep.[5] Pulau ini menjadi yang paling terdampak pada gempa ini.[6] Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Selain itu, 7 orang di kabupaten yang sama alami luka-luka[5] serta beberapa rumah rusak.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas sesar/patahan di zona back arc thrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Bali ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ 3 Orang di Sumenep Tewas Akibat Gempa M 6,4 Situbondo
  2. ^ [Gempa-guncang-situbondo-getaran-terasa-dari-malang-hingga-bali Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Situbondo, Getaran Terasa dari Malang hingga Bali]
  3. ^ BMKG Mutakhirkan Data Magnitudo 7,4 Menjadi 7,3]
  4. ^ https://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/11/diduga-efek-gempa-situbondo-banjarmasin-bergetar-sebentar-dini-hari-tadi-warganet-resah
  5. ^ a b "Gempa 6,3 SR di Situbondo, 7 Warga Sumenep Luka-Luka Akibat Tertimpa Tembok Rumah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 2018-10-11. 
  6. ^ "Sapudi Paling Terdampak". Kompas, 12 Juni 2018. Hlm.20
  7. ^ "BMKG: Gempa Situbondo Berjenis Dangkal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-25. Diakses tanggal 2018-10-11.