Gunung Kinabalu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Kinabalu
Titik tertinggi
Ketinggian4.095 m (13.435 ft)
Puncak4.095 m (13.435 ft)
Koordinat06°05′N 116°33′E / 6.083°N 116.550°E / 6.083; 116.550
Geografi
LetakSabah, Malaysia
PegununganPegunungan Crocker
Pemandangan matahari terbenam di Gunung Kinabalu

Gunung Kinabalu terletak di Sabah, Malaysia, dengan ketinggian 4.095 mdpl. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Pulau Kalimantan, tertinggi di Malaysia, dan tertinggi kelima di Asia Tenggara.

Gunung Kinabalu terdiri atas 4 kawasan yaitu hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Kinabalu merupakan lambang kebesaran penduduk yang tinggal di Sabah. Penduduk Sabah menganggap Gunung Kinabalu dapat memberikan semangat juang dan persatuan mereka. Gunung Kinabalu banyak menyimpan cerita dan kisah-kisah misteri. Menurut kepercayaan masyarakat Dayak Kadazan Sabah, Gunung Kinabalu merupakan tempat bersemedinya jiwa mereka setelah meninggal dunia.

Pembentukan[sunting | sunting sumber]

Gunung Kinabalu terbentuk dari tumbukan litosfera Laut Tiongkok Selatan dan litosfera yang membentuk pulau kalimantan. Litosfera adalah bagian paling atas permukaan kerak bumi. Dalam tumbukan itu, litosfera Laut Tiongkok Selatan semakin tenggelam ke bawah permukaan bumi dan memberi tekanan kepada litosfera yang membentuk kalimantan.

Tekanan itu mendorong bongkahan Gunung Kinabalu yang terletak di bawah permukaan bumi naik ke atas permukaan bumi. Dorongan itu menyebabkan Gunung Kinabalu bertambah tingginya 5 mm/tahun dan hal ini tidak dapat dilihat dengan kasatmata.[1]

Tinggi Gunung Kinabalu dulu diduga lebih tinggi dari tinggi yang sekarang yaitu antara lima hingga delapan kilometer (km). Tetapi kikisan yang terjadi selama jutaan tahun, menyebabkan tinggi Gunung Kinabalu hanya tinggal 4,094 meter kini.

Ciri fisik[sunting | sunting sumber]

Gunung Kinabalu dilihat dari lereng bukit.

Permukaan asal Gunung Kinabalu terdiri dari batuan sedimen yang terpecah karena kikisan selama 8 hingga 12 juta tahun. kikisan yang terus menerus itu akhirnya mennyebabkan batuan beku menjadi lebih kuat.

Semua puncak tinggi di dunia ditutupi es tebal pada waktu kuartenar atau zaman air batu yang terjadi kurang lebih satu juta tahun yang lalu termasuk Gunung Kinabalu yang ketika itu sama tingginya dengan gunung-gunung di Pegunungan Himalaya. Ketika itu puncak Kinabalu diselubungi es dan terjadi pencairan glasier. Pencairan glasier itu dapat dilihat di kawasan Pinusok Gravel yaitu sebuah tempat yang terletak di antara Kundasang dan Ranau.

Temperatur[sunting | sunting sumber]

Suhu Gunung Kinabalu biasanya berdiri dari -4 °C hingga 8 °C pada bulan Desember hingga Januari, dan 3 °C hingga 12 °C pada bulan Juni hingga September. Karena dinginnya gunung di bulan Desember hingga Januari, kadang-kadang salju dan es muncul di puncak Gunung Kinabalu.[2][3] Namun, kejadian salju telah tercatat sekali pada akhir abad ke-20.[4]

Pemandangan panorama dari puncak Gunung Kinabalu

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Geology of Kinabalu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-20. Diakses tanggal 2007-11-03. 
  2. ^ "Did it snow on the summit of Mount Kinabalu?". The Star. 25 January 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-10. Diakses tanggal 19 June 2017. 
  3. ^ Tang Ruxyn (10 February 2017). "Ice Sheets And 'Snow' Have Formed on Mount Kinabalu!". Says.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-28. Diakses tanggal 19 June 2017. 
  4. ^ Izham (2017-02-12). "/SBH: Gunung Kinabalu pernah diselebungi salji". /SBH. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-29. Diakses tanggal 2020-01-21. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]