Gunung Tampomas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Tampomas
Titik tertinggi
Ketinggian1.684 m (5.525 ft)
Koordinat6°46′S 107°57′E / 6.77°S 107.95°E / -6.77; 107.95
Geografi
LetakJawa Barat, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano

Tampomas (Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮒᮙ᮪ᮕᮧᮙᮞ᮪) adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, tepatnya sebelah utara kota Sumedang (6°46′S 107°57′E / 6.77°S 107.95°E / -6.77; 107.95). Stratovolkano dengan ketinggian 1684 meter di atas permukaan laut ini juga memiliki sumber air panas yang keluar di daerah sekitar kaki gunung. Gunung Tampomas termasuk dalam area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas

Letak Geografis[sunting | sunting sumber]

Gunung Tampomas berada di utara wilayah Kabupaten Sumedang. Secara administratif, kawasan Tampomas berada di lima kecamatan, yaitu Buahdua, Conggeang, Paseh, Cimalaka dan Tanjungkerta. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah 1.250 hektar.[1]

Potensi Alam[sunting | sunting sumber]

Flora dan Fauna[sunting | sunting sumber]

Kawasan Hutan Gunung Tampomas termasuk dalam tipe hutan hujan pegunungan dengan keanekaragaman flora dan fauna. Tumbuhan yang mendominasi kawan ini adalah jamuju, rasamala dan saninten. Sedang jenis hewan yang liar dan banyak ditemui adalah kancil, lutung, babi hutan, macan tutul jawa dan beberapa jenis burung.

Puncak Tampomas[sunting | sunting sumber]

Hutan Pinus di Gunung Tampomas

Puncak Gunung Tampomas (penduduk setempat menyebutnya Sanghiyang Taraje) adalah sebuah lahan luas setinggi 1684 mdpl seluas 1 hektare yang berada di ujung paling atas Gunung Tampomas. Lokasi ini memiliki estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan indah ke arah Kota Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang kawah dan batu-batu besar berwarna hitam manambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.

Sekitar 200 meter ke arah utara dari puncak Sanghiyang Taraje, terdapat makam keramat yang dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, tempat tersebut adalah petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji pada masa kerajaan Pajajaran Lama.

Untuk mencapai kawasan puncak Tampomas, ada beberapa jalur (pos) pendakian. Di antara jalur yang sering digunakan oleh pendaki adalah jalur Narimbang, Cibeureum dan Buahdua. Di pos pendakian Narimbang terdapat mata air dan curug Ciputrawangi yang terkenal.

Potensi Panas Bumi[sunting | sunting sumber]

Sebagai salah satu gunung berapi aktif, Tampomas memiliki potensi sumber daya panas bumi yang potensial.[2]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Gunung Tampomas disebut-sebut dalam Naskah Bujangga Manik sebagai Gunung Tompo Omas (Gunung Tampah Emas) di wilayah Mĕdang Kahiangan (Sumedang).[3] Naskah Bujangga Manik ini kemungkinan ditulis pada akhir abad-15.[4]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ [1][pranala nonaktif permanen] Taman Wisata Alam Gunung Tampomas
  2. ^ "Warga Tolak Proyek Geothermal di Gunung Tampomas, Begini Respons Bupati Sumedang". Kompas.com. 2021-03-22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-26. Diakses tanggal 2021-09-28. 
  3. ^ Noorduyn, J. 1982. "Bujangga Manik's Journeys through Java: Topographical Data from an Old Sundanese Source". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Deel 138, 4de Afl.: 421. Diarsipkan 2022-04-27 di Wayback Machine.
  4. ^ Noorduyn, J. & A. Teeuw. 2006. Three Old Sundanese poems. (Bibliotheca Indonesica vol. 29). KITLV Press.