Ikmal Hisham Abdul Aziz

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dato' Sri Ikmal Hisham bin Abdul Aziz (Jawi: إكمال هشام بن عبدالعزيز) adalah politikus Malaysia yang menjabat Wakil Menteri Pertahanan di Kabinet Muhyiddin Yassin (2020–2021) dan Kabinet Ismail Sabri (2021–sekarang). Selain itu, ia menjabat sebagai anggota parlemen Dewan Rakyat daerah pemilihan Tanah Merah, Kelantan sejak Mei 2013.

Sebelumnya, ia merupakan anggota Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) dan pada tahun 2019 berpindah partai ke Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) partai komponen Perikatan Nasional (PN). Ia keluar dari UMNO dan Barisan Nasional (BN) setelah koalisi BN kalah dari Pakatan Harapan pada pemilu 2018, kemudian menjadi anggota parlemen Independen sebelum akhirnya bergabung dengan BERSATU dan Pakatan Harapan (PH) pada Februari 2019.

Karier politik[sunting | sunting sumber]

Pria kelahiran Tanah Merah, Kelantan ini telah menjadi anggota parlemen Malaysia sejak 5 Mei 2013 dengan Barisan Nasional sebagai kendaraan politiknya pada masa itu. Ikmal menjadi anggota parlemen daerah pemilihan Tanah Merah menggantikan Amran Abdul Ghani dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) partai komponen Pakatan Rakyat (PR). Kemudian pada pemilu 2018, ia kembali mencalonkan diri dan berhasil merebut kursi dengan daerah pemilihan dan kendaraan politik yang sama.

Setelah kejatuhan koalisi pemerintahan BN pada 2018, ia bersama lima anggota parlemen lainnya, yaitu Hamzah Zainudin, Abdul Latiff Ahmad, Rosol Wahid, Mohd Fasiah Mohd Fakeh dan Shabudin Yahaya menyatakan keluar dari BN dan UMNO.[1] Sebelum keluar dari BN, Ikmal sempat menduduki kursi kabinet blok oposisi pada portofolio Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen sebagai Wakil Ketua mendampingi Hamzah Zainudin.

Pada 12 Februari 2019, Ikmal bersama dengan enam anggota parlemen Independen lainnya seperti Hamzah Zainudin, Abdul Latiff Ahmad, Rosol Wahid, Mohd Fasiah Mohd Fakeh, Shabudin Yahya dan Mas Ermieyati Samsudin bergabung dengan BERSATU dan diterima keanggotannya secara langsung oleh Ketua Umum BERSATU sekaligus Perdana Menteri Mahathir Mohamad.[2] Disaat kejatuhan koalisi pemerintahan Pakatan Harapan, ia tetap berada di BERSATU dan tergabung dalam blok Muhyiddin untuk mendukung Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri. Setelah Muhyiddin menjadi PM Malaysia, ia secara otomatis tergabung dalam koalisi pemerintahan Perikatan Nasional pada Februari 2020.

Sebagai anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Ikmal terpilih sebagai anggota Majelis Tinggi partai tersebut sejak 23 Agustus 2020.

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Meskipun Ikmal Hisham tergabung dalam Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau BERSATU, anaknya yaitu Ikmal Hazlan Ikmal Hisham lebih memilih tidak mengikuti jejak karier politik ayahnya di BERSATU dengan tergabung dalam Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu atau UMNO sebagai kendaraan politiknya.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Mazwin Nik Anis, Muguntan Vanar and Zakiah Koya (15 Desember 2018). "Six more MPs leave Umno". The Star. Diakses tanggal 15 Desember 2018. 
  2. ^ Mazwin Nik Anis and Joseph Kaos Jr (12 Februari 2019). "Seven Umno MPs join Bersatu". The Star. Diakses tanggal 13 Februari 2019. 
  3. ^ "Ikmal Hazlan tidak ikut jejak bapa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-13. Diakses tanggal 2021-04-18.