Islam di Palestina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini memuat Islam di Negara Palestina. Untuk Islam di negara Israel, lihat Islam di Israel.

Islam adalah agama resmi di Negara Palestina. Penduduk Palestina mayoritas memeluk agama Islam, dengan Muslim terdiri dari 80-85% dari populasi Tepi Barat, termasuk Pemukim Israel,[1] dan 99% dari populasi di Jalur Gaza.[2] Muslim Palestina mengikuti Mazhab Syafi'i, yang merupakan Salah Satu Mazhab dari Sunni Islam.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Masjid di Ramallah.

Islam pertama kali diperkenalkan di wilayah Palestina selama awal penaklulan Islam pada abad ke-7, ketika tentara dari Jazirah Arab di bawah Kekhalifahan Rasyidin menaklukan wilayah yang sebelumnya berada di bawah kendali Bizantium.[3] Palestina mulai berada di bawah pengaruh Islam ketika ditaklukan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Umar menunjukkan toleransi yang besar kepada penduduk daerah ini tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut. Umat Kristen dan Islam pun dapat hidup berdampingan karena sedari awal kedatangan kaum Muslim ke Palestina bukan membawa jiwa perang, tetapi dengan perdamaian dan kasih sayang.[4] Islam menjadi agama mayoritas di Palesitna pada abad ke-9, ketika bahasa Arab menjadi lingua franca.[5]

Pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah kedamaian dan ketertiban terus terjaga di Palestina. Umat Islam juga tidak pernah memaksakan umat lain untuk memeluk Islam. Disamping itu penduduk Palestina segera mengadopsi kebudayaan Arab. Dari segi bahasa misalnya, sebelum kedatangan Islam bahasa Aramiah digunakan secara luas di Palestina. namun, setelah dikuasai Islam bahasa yang digunakan pun berganti menjadi bahasa Arab sampai saat ini.[6]

Sebagai hasil dari Kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah, dari 1516 sampai 1917, bangsa Turki Utsmaniyah memerintah dalam sejarah Palestina. Kepemimpinan mereka diperkuat dan memastikan sentralitas dan pentingnya Islam sebagai agama dominan di wilayah ini.

Yerusalem adalah tiga dari kota suci dalam Islam setelah Mekah dan Madinah di Arab Saudi.[7] Haram al Sharif Kompleks al-Haram di Yerusalem dipercaya oleh Muslim sebagai lokasi dari di mana Muhammad naik menuju Janah (surga). Keyakinan Islam yang diterima secara luas ini memunculkan kepentingan religius dan spiritual mereka dari Kubah Shakhrah dan Masjid Al-Aqsa yang berdekatan.

Pada 1922, Inggris menciptakan Majelis Tinggi Islam yang diperintahkan di Palestina dan menunjuk Amin al-Husayni (1895-1974) sebagai Mufti Agung dari Yerusalem. Dewan tersebut dihapuskan pada tahun 1948. Inggris memindahkan pemerintahan Islam ke tanah Hasyimiyah yang berbasis di Yordania, dan bukan di Bani Saud. Hasyimiyah menjadi penjaga resmi tempat suci ummat Islam di Yerusalem dan daerah sekitarnya. penjagaan sangat kuat saat Yordania menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur (1948-1967). Saat ini, hanya ummat Islam yang diperbolehkan shalat di Bukit Bait Suci yang dikelola oleh wakaf Islam, sebuah badan adminstratif yang bertanggungjawab atas pelaksanaan urusan Islam di wilayah Bukit Bait Suci.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Negara Palestina - Tepi Barat - 75%,[1] Jalur Gaza - 99% [2] Muslim Palestina menganut Mazhab Syafi'i, yang merupakan mazhab dari Sunni Islam.

Ahmadiyyah[sunting | sunting sumber]

Ahmadiyyah merupakan komunitas keagamaan kecil di Palestina,Komunitas ini tidak dikenal sebagai bagian dari Islam oleh mayoritas ummat Islam,Komunitas ini menghadapi persekusi dan mengalami pembatasan dalam urusan pernikahan yang dilakukan oleh pengadilan Syariah setempat,Meskipun tidak ada data yang "Valid",laporan independen menunjukkan bahwa ada kemungkinan "puluhan" pengikut Ahmadiyyah di Palestina.[8]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b West Bank Diarsipkan 2014-05-06 di Wayback Machine.. CIA Factbook
  2. ^ a b Gaza Strip Diarsipkan 2014-06-08 di Wayback Machine.. CIA Factbook
  3. ^ A Concise History of Islam and the Arabs MidEastWeb.org
  4. ^ Kumoro, Bawono (2009). Hamas: Ikon Perlawanan Islam terhadap Zionisme Israel. Bandung: Mizan. hlm. 31. ISBN 978-979-433-550-5. 
  5. ^ Mark A. Tessler, A History of the Israeli-Palestinian conflict, Indiana University Press, 1994, ISBN 0-253-20873-4, M1 Google Print, p. 70.
  6. ^ Kumoro, Bawono (2009). Hamas: Ikon Perlawanan Islam terhadap Zionisme Israel. Bandung: Mizan. hlm. 33–34. ISBN 978-979-433-550-5. 
  7. ^ From the article on Islam in Palestine and Israel in Oxford Islamic Studies Online
  8. ^ Liputan6, Editorial (18/02/2011). "MUI Tegaskan Fatwa Haram Ahmadiyah". Liputan6.com. Diakses tanggal 22/04/2020.