Kabupaten Kepulauan Sangihe

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kawasan Tahuna
Kawasan Tahuna
Lambang resmi Kabupaten Kepulauan Sangihe
Motto: 
Sangihe: Somahe Kai Kehage
Indonesia: Semakin besar tantangan, semakin siap kita Menghadapinya
Peta
Peta
Kabupaten Kepulauan Sangihe di Sulawesi
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Peta
Kabupaten Kepulauan Sangihe di Indonesia
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe (Indonesia)
Koordinat: 3°00′N 125°30′E / 3°N 125.5°E / 3; 125.5
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Utara
Dasar hukumPP No. 59 Tahun 2014[1]
Ibu kotaTahuna
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 22
  • Desa: 145
Pemerintahan
 • BupatiRinny Tamuntuan (Pj.)
 • Wakil BupatiLowong
Luas
 • Total736,98 km2 (284,55 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[2]
 • Total137.829
 • Kepadatan190/km2 (480/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 21,29% Islam
  • 0,47% Kepercayaan[2]
 • IPMKenaikan 73,94 (2023)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7103
Pelat kendaraanDL
Kode Kemendagri71.03
DAURp 566.763.479.000,- (2020)
Situs webwww.sangihekab.go.id


Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan induk pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2002 dan 2007. Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98 km². Penduduk Sangihe pada akhir 2023 sebanyak 137.829 jiwa.[2][4]

Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina.

Geografis[sunting | sunting sumber]

Sangihe berasal dari kata Sang dan Ihe. Ibu kota berkedudukan di Tahuna dimana secara keseluruhan jumlah pulau yang ada di kepulauan ini berjumlah 105 pulau dengan rincian ; 79 pulau yang tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni. Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak antara 2° 4’ 13” – 4° 44’ 22” LU dan 125° 9' 28” - 125° 56' 57” BT dan posisinya terletak di antara Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan Pulau Mindanao (Filipina).

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Sangihe dimekarkan (pada saat itu masih Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud) menjadi 2 Kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Pemekaran kembali dilakukan di Kabupaten Induk (Kabupaten Sangihe dan Talaud) menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO) pada tahun 2007 sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007.

Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2007 di Ruang Mapaluse, Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekaligus dengan Pelantikan PPS Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Idrus Mokodompit. Pada tahun 2014, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud mengalami perubahan nama menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe di Provinsi Sulawesi Utara.[butuh rujukan]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Bupati[sunting | sunting sumber]

No. Bupati Mulai Menjabat Akhir Menjabat Wakil Bupati
dr. Rinny Tamuntuan 22 Mei 2022 Sekarang Lowong

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 1 Penurunan 0
Gerindra 4 Penurunan 2
PDI-P 6 Penurunan 5
Golkar 3 Kenaikan 5
NasDem 4 Steady 4
Berkarya (baru) 3
Perindo (baru) 2
Hanura 2 Penurunan 1
Demokrat 2 Steady 2
PKPI 3 Penurunan 1
Jumlah Anggota 25 Steady 25
Jumlah Partai 8 Kenaikan 9

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Kepulauan Sangihe terdiri dari 15 kecamatan, 22 kelurahan, dan 145 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 141.950 jiwa dengan luas wilayah 461,11 km² dan sebaran penduduk 308 jiwa/km².[5][6]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
71.03.16 Kendahe 8 Desa
71.03.25 Kepulauan Marore 3 Desa
71.03.13 Manganitu 18 Desa
71.03.10 Manganitu Selatan 13 Desa
71.03.09 Nusa Tabukan 5 Desa
71.03.19 Tabukan Selatan Tengah 9 Desa
71.03.20 Tabukan Selatan Tenggara 6 Desa
71.03.15 Tabukan Selatan 14 Desa
71.03.14 Tabukan Tengah 18 Desa
71.03.08 Tabukan Utara 24 Desa
71.03.17 Tahuna 8 - Kelurahan
71.03.23 Tahuna Barat 6 - Kelurahan
71.03.24 Tahuna Timur 8 - Kelurahan
71.03.12 Tamako 20 Desa
71.03.11 Tatoareng 7 Desa
TOTAL 22 145

Lambang Daerah[sunting | sunting sumber]

  1. SOMAHE KAI KEHAGE adalah semboyan yang mengandung arti Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari Tuhan, pasti akan beroleh hasil yang gilang gemilang.
  2. Dasar lambang adalah sebuah segi lima sama sisi yang merupakan stilisasi dari perisai (KELUNG) mengandung makna sebagai pelindung, sebagaimana dipakai dalam tari-tarian adat Sangihe seperti Tari Salo, Tari Upase, Tari Alabadiri dan Tari Ransansahabe. Bagi seorang pahlawan perisai itu dipuja dan disanjung serta diagungkan karena perisai adalah bagian dari kemenangan. Dasar lambang diberi warna biru laut, menggambarkan bahwa daerah Kepulauan Sangihe adalah Daerah Maritim.
  3. Bunga Pala, Bunga kelapa dan Cengkih, adalah pelambang kemakmuran sebab hasil utama dari daerah Sangihe adalah Kelapa, Pala dan Cengkih.Warna Kuning Emas sebagai Lambang Kebahagiaan rakyat yang bersumber dari hasil bumi.
  4. Bintang, Sebagaimana Bintang dalam Lambang Negara Republik Indonesia adalah pelambang Ketuhanan Yang Maha Esa, di Daerah Sangihe yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia, Bintang adalah dasar kehidupan, karena Bintang adalah penunjuk jalan yaitu Bintang Polaris yang terletak 4º - 5º di kutub utata yang dalam bahasa daerah disebut Bituing Punge dan Bituing Kadademahe atau Bintang Fajar sebagai penunjuk waktu.
  5. Perahu Bininta, Bininta adalah perahu Jaman Dahulu yang dipakai oleh masyarakat pribumi dalam segala kepentingannya. Sebagai alat transportasi antar pulau, sebagai perahu perang yang sangat ulet sebab antara haluan dan buritan sama. Perahu Bininta mempunyai atribut yang mendasar seperti Ular Naga yang terpasang pada bagian depan, belakang dan tengah, Naga mengandung latar belakang religius bagi leluhur. Bininta adalah Lambang Persatuan, Bininta adalah lambang Kemakmuran dan Bininta adalah Lambang Pertahanan.
  6. Pita Merah Putih: Warna merah adalah lambang keberanian dan bagi masyarakat sangihe warna merah putih mengandung hikmah religius di mana agama primitif seperti Mesundeng, Metipu dan juga dalam peperangan Ampuang serta para pahlawan mengenakan pakaian yang berwarna merah dengan maksud lebih mendekatkan diri kepada pemberi kekuatan dan kehidupan, sedangkan warna putih biasanya dipakai sebagai saputangan untuk memanggil kepada Yang Memberi Kekuatan agar datang.

Kebudayaan[sunting | sunting sumber]

Salah satu tarian yang ada di wilayah ini ialah ampa wayer. Tarian ini mengekspresikan kebebasan dan kemerdekaan. Tarian ini juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda di Indonesia.[7]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Rumah sakit[sunting | sunting sumber]

Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1 7103015 RS Umum Liun Kendage RSU C Jl. Tatehe, Kelurahan Apeng Sembeka, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara 95811
2 7103039 RS Umum Liung Paduli RSU D Jl. Naha-Petta, Kampung Naha, Desa Kalurae, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara 95856

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 22 April 2021. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 26 Maret 2024. 
  3. ^ "[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sulut.bps.go.id. Diakses tanggal 26 Maret 2024. 
  4. ^ "Kabupaten Sangihe Dalam Angka 2021" (pdf). www.sangihekab.bps.go.id. BPS Kabupaten Sangihe. hlm. 8, 44. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-22. Diakses tanggal 22 April 2021. 
  5. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-12. Diakses tanggal 2020-09-15. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]