Kahiyang Ayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kahiyang Ayu
Lahir20 April 1991 (umur 32)
Surakarta, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia
PendidikanPertanian di Universitas Sebelas Maret (S1)
Manajemen di Institut Pertanian Bogor (S2)
PekerjaanAktivis kedaerahan
Dikenal atasAnak kedua dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
JabatanKetua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Medan
PendahuluNurul Khairani Lubis
Suami/istriBobby Nasution (m. 2017)
AnakSedah Mirah Nasution
Panembahan Al Nahyan Nasution
Panembahan Al Saud Nasution
Orang tuaJoko Widodo
Iriana
Kerabat

Kahiyang Ayu, S.T.P., M.M. (lahir 20 April 1991)[1] adalah putri dari Presiden Republik Indonesia ketujuh, Joko Widodo dan Iriana. Ia memiliki dua saudara yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Ia merupakan alumni dari Universitas Sebelas Maret (program S1) dan Institut Pertanian Bogor (program S2).

Awal kehidupan[sunting | sunting sumber]

Kahiyang Ayu yang biasa disapa Ayang ini lahir di Solo, 20 April 1991. Ia besar di kota kelahirannya. Kahiyang Ayu adalah satu-satunya anak perempuan dari pasangan Joko Widodo dan Iriana. Ia merupakan adik dari Gibran Rakabuming Raka dan kakak dari Kaesang Pangarep. Setelah lulus dari SMAN 6 Surakarta, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian di program studi Teknologi Pangan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah.

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Pada 8 November 2017, Kahiyang menikah dengan seorang pengusaha bernama Bobby Nasution pada hari Rabu tanggal 8 November 2017 di Gedung Graha Saba Buana, Solo. Ia melahirkan anak perempuan yang diberi nama Sedah Mirah Nasution pada 1 Agustus 2018.[2]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), ia kuliah di Fakultas Pertanian dengan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan IPK 3.12 dengan skripsi bertajuk “Kajian Sifat Sensori dan Fungsional Cake Ubi Jalar Dengan Berbagai Variasi Bahan Baku” dan berhasil mendapat gelar S.T.P.

Pada 25 September 2019, ia lulus Magister Manajemen dengan predikat Cum laude (Dengan Pujian) dengan IPK 3,90 di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, bersama-sama dengan suaminya, Bobby Nasution.[3] Ia berhasil menyelesaikan S2-nya selama 23 bulan dengan tesis yang berjudul "Analisis Strategi dan Daya Saing Perkebunan Tebu (Studi Kasus PTPN X Surabaya)".

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]