Karbon diatomik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Karbon diatomik adalah bahan kimia anorganik bewarna hijau berbentuk gas, dan terbentuk dari dua atom karbon (rumus kimia : C=C atau dua atom C). Karbon diatomik tidak stabil secara kinestetik dikarenakan suhu dan tekanan sekitar. Karbon diatomik umumnya terjadi dalam uang karbon seperti, dalam busur listrik ; komet, atmosfer bintang dan medium antarbintang ; api hidrokarbon biru.[1]

Properti[sunting | sunting sumber]

Dalam sebuah makalah dikatakan bahwa komponen karbon diatomik berkisar 28% dalam terapannya. Akan tetapi, secara teoritis bergantung pada suhu dan tekanan.[2] Elektron dalam karbon diatomik didistribusikan di antara orbital molekul sesuai dengan prinsip Aufbau untuk menghasilkan keadaan kuantum yang unik, dengan tingkat energi yang sesuai. Keadaan dengan tingkat energi terendah, atau keadaan dasar, adalah keadaan singlet yang secara yang secara sistematis dinamai etena-1,2-diilidena atau dikarbon (0-) Terdapat beberapa keadaan singlet dan triplet tereksitasi yang relatif dekat energinya dengan keadaan dasar, yang membentuk proporsi yang signifikan dari sampel dikarbon bergantung pada kondisi sekitar.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hoffmann, Roald. "Marginalia: C2 In All Its Guises" (PDF). 
  2. ^ Skell, P. S.; Plonka, J. H.; Harris, R. F. (1970). "The chemistry of singlet and triplet C2 molecules". Journal of the Chemical Society D: Chemical Communications (11): 689. doi:10.1039/c29700000689. ISSN 0577-6171.