Kerajaan Lama Mesir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kerajaan Lama)

Daftar Dinasti
pada zaman Mesir Kuno

Periode Pra-Dinasti
Periode Proto-Dinasti
Periode Dinasti Awal
ke-1 ke-2
Kerajaan Lama
ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Periode Menengah Pertama
ke-7 ke-8 ke-9 ke-10
ke-11 (hanya Thebes)
Kerajaan Pertengahan
ke-11 (seluruh Mesir)
ke-12 ke-13 ke-14
Periode Menengah Kedua
ke-15 ke-16 ke-17
Kerajaan Baru
ke-18 ke-19 ke-20
Periode Menengah Ketiga
ke-21 ke-22 ke-23
ke-24 ke-25
Periode Akhir
ke-26
ke-27 (Periode Persia Pertama)
ke-28 ke-29 ke-30
ke-31 (Periode Persia Kedua)
Periode Yunani-Romawi
Alexander Agung
Dinasti Ptolemaik
Mesir Romawi
Serbuan Arab

Kerajaan Lama Mesir adalah nama yang umumnya diberikan pasa periode milenium ke-3 SM saat Mesir mencapai puncak peradaban yang berkelanjutan yang pertama dalam kompleksitas dan prestasi – ini merupakan yang pertama dari tiga yang disebut periode "Kerajaan", yang ditandai tingginya tingkat peradaban di Lembah Nil hilir (yang lainnya adalah Kerajaan Pertengahan dan Kerajaan Baru).

Dinasti Ketiga[sunting | sunting sumber]

Piramid raja Djoser di Saqqara.

Raja pertama dari "Kerajaan Lama" bernama Djoser (antara sekitar tahun 2691 dan 2625 SM) dari Dinasti Ketiga, yang memerintahkan pembangunan piramid bertingkat ("Pyramid of Djoser") di nekropolis Memphis, Saqqara. Seorang tokoh penting pada masa pemerintahan Djoser adalah perdana menteri (vizier) yang bernama Imhotep.

Dinasti Keempat[sunting | sunting sumber]

Great Sphinx of Giza di depan of the Piramid Agung di Giza.

Kerajaan Lama dan kekuasaannya mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Dinasti Keempat (2613–2494 SM), yang dimulai dengan berkuasanya raja Sneferu (2613–2589 SM).

Dinasti Kelima[sunting | sunting sumber]

Late Period statue of Imhotep, Musée du Louvre.

The Dinasti Kelima (2494–2345 SM) dimulai dengan raja Userkaf (2494–2487 SM) dan ditandai dengan semakin pentingnya pemujaan dewa matahari, Ra.

Dinasti Keenam[sunting | sunting sumber]

Selama Dinasti Keenam (2345–2181 SM) kekuasaan firaun lambat laun menurun dan berpindah ke tangan kepala-kepala daerah (nomarkh) yang kuat.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]