Keuskupan Amboina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Keuskupan Amboina

Dioecesis Amboinaensis
Katolik
frameless
Lokasi
NegaraIndonesia
Wilayah
Makassar
Wilayah pastoral
  • Kota Ambon
  • Seram–Buru
  • Kepulauan Aru
  • Kei Kecil
  • Kei Besar
  • Kepulauan Tanimbar–Maluku Barat Daya
  • Maluku Utara
Kantor pusat
Jl. Pattimura No. 26, Kel. Uritetu, Kec. Sirimau, Kota Ambon 97124
Koordinat3°41′51″S 128°11′08″E / 3.697471°S 128.185669°E / -3.697471; 128.185669
Statistik
Luas77.990 km2 (30.110 sq mi)[2]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2021)
3.250.756
114.675 (3,5%)
Paroki54
Sekolah
  • TK: 20
  • SD: 116
  • SMP: 24
  • SMA: 10
  • SLB: 1
  • PT: 1[1]
Imam90
Informasi
DenominasiGereja Katolik
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian1534,
KatedralSanto Fransiskus Xaverius, Ambon[1]
Bahasa
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
UskupMgr. Seno "Inno" Ngutra
Vikaris jenderal
R.D. Antonius Kawole Lerek
Vikaris yudisial
R.D. Paul Kalkoy
Sekretaris jenderal
R.D. Agustinus Arbol
EkonomR.D. Thomas Haryono Kud Temarubun[5]
Peta

Keuskupan Amboina adalah adalah salah satu keuskupan yang terletak di Indonesia, serta merupakan keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang juga berada dalam kesatuan dengan Keuskupan Agung Makassar dan Keuskupan Manado. Wilayah keuskupan ini mencakup seluruh wilayah geografis Kepulauan Maluku seluas 77.990 km².[6]

Keuskupan Amboina diperkirakan menampung sekitar 114 ribu umat Katolik dan dilayani oleh setidaknya 90 imam.

Sebelum Belanda, melalui VOC, membawa pengaruh di Maluku pada awal tahun 1600-an, pulau-pulau yang ada di Kepulauan Maluku awalnya merupakan tanah misi bangsa Portugis dan Spanyol yang mayoritas menganut Katolik. Maluku merupakan salah satu titik persinggahan Santo Fransiskus Xaverius sebelum melanjutkan perjalanan ke Jepang. Sesudah sempat terhenti karena larangan Belanda, misi di tanah Keuskupan Amboina berlanjut lagi sejak 1890-an, dan bahkan sebuah prefektur apostolik di Maluku dapat berdiri tahun 1902. Pada dekade 1890-an hingga 1900-an, seluruh kegiatan misi awalnya dipusatkan di Kepulauan Kei. Pada tahun 1949, prefektur yang telah naik tingkat menjadi vikariat sejak saat itu berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Amboina dan memindahkan pusat misinya di Ambon.

Garis waktu[sunting | sunting sumber]

  • Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Nugini Belanda pada tanggal 22 Desember 1902, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
  • Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Nugini Belanda pada tanggal 29 Agustus 1920
  • Berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Amboina pada tanggal 12 Mei 1949
  • Ditingkatkan menjadi Keuskupan Amboina pada tanggal 3 Januari 1961

Waligereja[sunting | sunting sumber]

Uskup petahana:
Mgr. Seno Ngutra
Lambang Mgr. Seno Ngutra
Lambang
Foto Mgr. Seno Ngutra
Foto diri

Ordinaris[sunting | sunting sumber]

Prefek Apostolik Nugini Belanda
  • R.P. Matthias Neijens, M.S.C.[a] (13 Februari 1903 s.d. Desember 1914, mengundurkan diri)
  • R.P. Hendrik Nollen, M.S.C. (1915 s.d. 29 Agustus 1920, mengundurkan diri)
Vikaris Apostolik Nugini Belanda
Vikaris Apostolik Amboina
  • Jacobus Grent, M.S.C. (12 Mei 1949 s.d. 3 Januari 1961, naik tingkat)
Uskup Amboina

Prelat tituler[sunting | sunting sumber]

Administrator Apostolik Vikariat Nugini Belanda
  • Jacobus Grent, M.S.C. (30 Juli 1942 s.d. 10 Juli 1947, ganti jabatan)
Uskup Koajutor Amboina
  • Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. (10 Desember 1963 s.d. 15 Januari 1965, ganti jabatan)
Uskup Auksilier Amboina
Administrator Apostolik Keuskupan Amboina
  • Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (11 November 2020 s.d. 8 Desember 2021, jabatan selesai)

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Misi Katolik di Maluku[sunting | sunting sumber]

Peritsiwa pembaptisan beberapa penduduk asli dan seorang kepala desa oleh Baltasar Veloso, ipar dari Sultan Hairun, terjadi pada tahun 1534 di Mamuya, Galela, Halmahera Utara.[8] Peristiwa ini merupakan peristiwa pembaptisan pertama yang terjadi di wilayah Kevikepan Maluku Utara. Adapun peristiwa pembaptisan pertama masyarakat Maluku di wilayah Kevikepan Ambon terjadi pada tahun 1538 saat setidaknya 400 warga Ternate datang ke Hative untuk dibaptis oleh misionaris Portugis.[9]

Beberapa waktu setelah 14 Februari 1546, Fransiskus Xaverius singgah di Hative dan membangun sebuah kapel.[9] Datangnya Fransiskus Xaverius di tahun 1546 sempat membuat Sultan Khairun terkesima dan mempertimbangkan niatnya untuk menjadi Katolik meskipun, pada akhirnya, ia mengurungkan niat tersebut karena, menurutnya, Kristen dan Islam menyembah Tuhan yang sama.[10]

Pelarangan[sunting | sunting sumber]

Pergolakan politik antara Portugis dengan sejumlah Kesultanan di Maluku Utara membuat karya misi Yesuit terhambat pada tahun 1573,[11] terutama setelah terbunuhnya Sultan Khairun pada tahun 1570.[12] Adapun Gereja terakhir yang masih eksis pada tahun 1576 hanyalah gereja yang terletak di Kevikepan Ambon dan Kepulauan Sangihe.[13] Karya Keuskupan Amboina berakhir pada tahun 1605 manakala pendudukan VOC membubarkan pendudukan Portugal di Ambon.

Missi dari Keuskupan Agung Manila sempat singgah di Ternate pada 1606 namun tidak berjalan dengan lancar.[13] Pada tahun 1606 dan 1610, sejumlah misionaris dari Ordo Fransiskan dan Dominikan datang dan membangun Gereja di Ternate.[14] Datangnya misionaris Fransiskan dan Dominikan menciptakan persaingan di antara misionaris Fransiskan dengan misionaris Yesuit. Sulitnya misi di Keuskupan Amboina membuat misi di Moro terhenti pada tahun antara tahun 1613 atau 1614.[15]

Kembalinya misi[sunting | sunting sumber]

Catatan misi pertama setelah pencabutan larangan bermisi dari pemerintah Belanda terjadi pada tahun 1888 dan 1889. Pada saat itu, Serikat Jesus membangun dua stasi di Langgur dan Kota Tual sebagai titik persiapan masuknya Injil ke Tanah Papua sebelum dikunjungi oleh Matthias Neijens, M.S.C, pada tahun 1904 untuk daerah Fakfak dan 1905.[16][17][18] Pembaptisan pertama di Kevikepan Kei Kecil terjadi di Bulan Agustus 1889.[19] Peristiwa tersebut terjadi tak hanya karena ada persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) semata tetapi juga karena ada dorongan dari Dewan Desa tersebut. Dorongan dan persetujuan untuk melakukan pembaptisan di Gereja Katolik juga terjadi di Desa Faan dan Kelurahan Pulau Duroa (1890),[19] Dusun Iso dan Dusun Rewav, Desa Rewav (1892),[19] Kolseer/Kolser, Rumadian, Namar, dan Ngilngof (1894).[19]

Kembali aktifnya Keuskupan Amboina juga dimanfaatkan oleh R.P. Cornelis Johannes Franciscus Le Cocq d’Armandville, S.J.[20][21] Setelah bermisi di Sikka, Keuskupan Maumere, Le Cocq memulai misi di Bomfia/Boinfia, kaki bukit Seram Timur, pada tahun 1891.[22] Tahun 1893, ia melanjutkan misi ke Kepulauan Watubela.[22] Bersama dengan R.D. W. Hellings dan Br. J. Zinken, S.J., ia membangun Kevikepan Seram–Buru dalam waktu singkat, khusunya di daerah Watubela dan Kepulauan Kesui/Kasui.[23] Pada Mei 1894, ia meninggalkan Kevikepan Seram–Buru lalu bertolak ke Fakfak, Keuskupan Manokwari-Sorong.[23] Akhir Juli 1895, Le Cocq d'Armandville masih sempat memberi perhatian pada penduduk Kesui/Kasui dan Geser.[23]

Pembentukan keuskupan[sunting | sunting sumber]

Secara kelembagaan, sejarah Keuskupan Amboina bermula pada pendirian Prefektur Apostolik Nugini/Nouva Guinea Olandese pada 22 Desember 1902. Prefektur Apostolik ini merupakan wilayah yang terpisah dari Vikariat Apostolik Batavia. Misi Jesuit dihentikan pada tahun 1905 dan pimpinan Yesuit di Hindia Belanda menyerahkan karya kerasulan kepada Misionaris Hati Kudus.[24] Pada 14 Agustus 1905,[25] datanglah relijius dari Papua Nugini yang ditunjuk untuk menjadi imam di Kepulauan Kei/Kai,[26] yakni R.P. Philipus Braun, M.S.C.,[25] dan Br. Adrian[25] Dionysius[27] van Roesel, M.S.C.[25][28][29] Tahun 1910, sebelum ditunjuk menjadi uskup, Henri Nollen ditugaskan sebagai superior kongregasi Misionaris Hati Kudus setelah sempat bekerja di Keuskupan Agung Merauke sejak 1905.[27] Neijens mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Uskup Amboina setelah kalah gugatan dari seorang ekonom di Pengadilan Negeri Ambon tahun 1907 dan setelah adanya perselisihan antara Misionaris Hati Kudus wilayah Maluku dan Papua dengan Misionaris Hati Kudus Provinsi Belanda.[30]

Pengembangan Keuskupan Amboina berdampak pada Keuskupan lain. Pada November 1921, Keuskupan Amboina mengirim dua guru agama dari Kei/Kai, yakni Kassimirus Maturbongs untuk Merauke dan Adrianus Dumatubun untuk Okaba. Pada tahun 1923, Imam Johannes van der Kooij berkarya di Dekenat Wendu, Keuskupan Agung Merauke, setelah sempat bertugas di Kei/Kai sejak 1915.[31] Status Prefektur Apostolik Nugini Belanda, kemudian, berubah menjadi Vikariat Apostolik Nouva Guinea Olandese/Nugini Belanda pada 29 Agustus 1920.

Beberapa tahun sebelum Arnoldus Johannes Hubertus Aerts dibunuh, yakni pada tahun 1940; sejumlah Kevikepan di Keuskupan Amboina terus berkembang. (1) Kevikepan Kei Kecil terbagi atas empat stasi yang tiap-tiap stasinya memiliki wisma pastoral sebagai berikut:[32]

  1. Langgur
  2. Tual
  3. Faan, dan
  4. Rumaat;

(2) Kevikepan Kei Besar terbagi atas empat stasi, lengkap dengan wisma pastoral, sebagai berikut:[32]

  1. Waur
  2. Uwat
  3. Hollat, Kei Besar Timur Laut dan
  4. Elat/Ellat

(3) Kevikepan Maluku Tenggara Barat terbagi atas lima stasi dengan wisma pastoral sebagai berikut:[32]

  1. Saumlaki
  2. Olilit
  3. Desa Amtufu, Wertamrian
  4. Desa Alussi, Kormomolin dan
  5. Larat.

Namanya berubah menjadi Vikariat Apostolik Amboina pada 12 Mei 1949. Adapun wilayah Vikariat Apostolik Amboina pada 24 Juni 1950 dipecah sebagai persiapan pembangunan Keuskupan Agung Merauke. Ketika hierarki Gereja Katolik di Indonesia didirikan Paus Yohanes XXIII dengan konstitusi apostolik Quod Christus pada 3 Januari 1961, statusnya meningkat lagi menjadi keuskupan.

Paroki[sunting | sunting sumber]

Halaman ini memuat daftar mengenai suatu topik. Daftar ini tidak dimaksudkan sebagai suatu daftar yang lengkap atau selalu terbarui. Jika Anda melihat artikel yang seharusnya tercantum di sini, silakan sunting halaman ini dan tambahkan pranala ke artikel tersebut. Gunakan perubahan terkait untuk melihat perubahan terbaru dari artikel-artikel yang tercantum pada halaman ini.[33][34][35][36]

Daftar[sunting | sunting sumber]

<onlyinclude>

Wilayah Ambon[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Katedral Ambon Santo Fransiskus Xaverius Kota Ambon
3°41′51″S 128°11′08″E / 3.6975378362243685°S 128.18551341832452°E / -3.6975378362243685; 128.18551341832452 (Paroki Katedral Ambon)
Paroki Ahuru Santo Yakobus Kota Ambon
3°41′25″S 128°12′33″E / 3.690189632858103°S 128.20915738416204°E / -3.690189632858103; 128.20915738416204 (Paroki Ahuru)
Paroki Batu Gantung Hati Kudus Yesus Kota Ambon
3°42′19″S 128°10′22″E / 3.7051427699672264°S 128.1727541910534°E / -3.7051427699672264; 128.1727541910534 (Paroki Batu Gantung)
Paroki Benteng Santa Maria Bintang Laut Kota Ambon
3°42′17″S 128°09′36″E / 3.7045883318897976°S 128.16008695579407°E / -3.7045883318897976; 128.16008695579407 (Paroki Benteng)
Paroki Halong Santo Yohanes Maria Vianney Kota Ambon
3°39′26″S 128°13′24″E / 3.6571110636609294°S 128.2232282906353°E / -3.6571110636609294; 128.2232282906353 (Paroki Halong)
Paroki Laha Santo Ignatius Kota Ambon
3°42′13″S 128°06′06″E / 3.7036675401295893°S 128.1017240561379°E / -3.7036675401295893; 128.1017240561379 (Paroki Laha)
Paroki Passo Santo Joseph Kota Ambon
3°38′00″S 128°15′18″E / 3.6333127557876725°S 128.25490526617733°E / -3.6333127557876725; 128.25490526617733 (Paroki Passo)
Paroki Poka Santo Joseph Kota Ambon
3°39′34″S 128°11′51″E / 3.6594628883023446°S 128.19746961178802°E / -3.6594628883023446; 128.19746961178802 (Paroki Poka)

Wilayah Seram[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Kesui-Karlomin Santo Yohanes Maria Vianney [[]]
Paroki Masohi Santo Yohanes Penginjil [[]]
Paroki Piru Santa Theresia [[]]
Kuasi Paroki Teor Santa Faustina [[]]
Paroki Wahai-Bula Santa Maria Immaculata [[]]

Wilayah Buru[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Namlea Santa Maria Bintang Laut Kabupaten Buru
3°16′50″S 127°05′49″E / 3.280462414543161°S 127.09705649741672°E / -3.280462414543161; 127.09705649741672 (Paroki Namlea)
Paroki Namrole Santo Antonius Padua Kabupaten Buru Selatan
3°51′05″S 126°44′28″E / 3.851292800971766°S 126.74115267750996°E / -3.851292800971766; 126.74115267750996 (Paroki Namrole)
Paroki Waeapo Santo Petrus Kabupaten Buru
3°29′14″S 126°53′35″E / 3.4872157041229683°S 126.89293873326861°E / -3.4872157041229683; 126.89293873326861 (Paroki Waeapo)

Wilayah Maluku Utara[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Bacan-Obi Santo Yohanes Pemandi Kabupaten Halmahera Selatan
0°37′40″S 127°28′53″E / 0.6276496710593703°S 127.48134441401997°E / -0.6276496710593703; 127.48134441401997 (Paroki Bacan-Obi)
Paroki Buli Santo Yoseph Kabupaten Halmahera Utara
1°09′16″N 127°50′20″E / 1.1544395511827727°N 127.83886910631932°E / 1.1544395511827727; 127.83886910631932 (Paroki Buli)
Paroki Daruba Hati Kudus Yesus Kabupaten Pulau Morotai
2°02′56″N 128°17′35″E / 2.0488697105130473°N 128.293043561629°E / 2.0488697105130473; 128.293043561629 (Paroki Daruba)
Paroki Jailolo Santo Fransiskus Xaverius Kabupaten Halmahera Barat
1°04′12″N 127°28′03″E / 1.0700186080071017°N 127.46750029923557°E / 1.0700186080071017; 127.46750029923557 (Paroki Jailolo)
Paroki Kao Santo Andreas Kabupaten Halmahera Utara
1°10′24″N 127°54′05″E / 1.1732723743064681°N 127.9014628244783°E / 1.1732723743064681; 127.9014628244783 (Paroki Kao)
Paroki Ternate Santo Willibrordus Kota Ternate
0°47′13″N 127°23′13″E / 0.7869481626459406°N 127.38683376218364°E / 0.7869481626459406; 127.38683376218364 (Paroki Ternate)
Paroki Tobelo Santa Maria Kabupaten Halmahera Utara
1°43′54″N 128°00′22″E / 1.7316955462852572°N 128.00624251410756°E / 1.7316955462852572; 128.00624251410756 (Paroki Tobelo)

Wilayah Talimas[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Falabisahaya Santa Maria Immaculata Kabupaten Kepulauan Sula
1°47′20″S 125°28′53″E / 1.7888958760236087°S 125.48135318990944°E / -1.7888958760236087; 125.48135318990944 (Paroki Falabisahaya)
Paroki Sanana Santa Maria Mater Dei Kabupaten Kepulauan Sula
2°03′32″S 125°58′40″E / 2.058975489739995°S 125.97773558159673°E / -2.058975489739995; 125.97773558159673 (Paroki Sanana)
Paroki Taliabu Santo Thomas Rasul Kabupaten Pulau Taliabu
1°58′29″S 124°23′59″E / 1.974685778905901°S 124.39969677701227°E / -1.974685778905901; 124.39969677701227 (Paroki Taliabu)

Wilayah Kepulauan Aru[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Bemun Bunda Hati Kudus [[]]
Paroki Dobo Santa Maria de Fatima [[]]
Paroki Feruni/Aru Selatan Bunda Hati Kudus [[]]
Paroki Marlasi/Aru Utara Santo Yosafat [[]]

Wilayah Kepulauan Tanimbar–Maluku Barat Daya[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Alusi Santa Maria Assumpta [[]]
Paroki Arui Hati Kudus Yesus [[]]
Paroki Fordata Santo Petrus [[]]
Paroki Larat Santo Pius X [[]]
Kuasi Paroki Lauran Hati Kudus [[]]
Paroki Lorulun Santo Petrus dan Paulus [[]]
Paroki Olilit Barat Hati Kudus Yesus [[]]
Paroki Olilit Timur Ratu Rosario Suci [[]]
Paroki Saumlaki Santo Matias [[]]
Paroki Seira Santo Petrus dan Paulus [[]]
Kuasi Paroki Sifnana Tritunggal Maha Kudus [[]]
Paroki Tiakur Santo Petrus [[]]
Paroki Wabar Santo Petrus [[]]
Kuasi Paroki Wowonda Santa Maria Imakulata [[]]

Wilayah Kei Kecil[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Konkatedral Langgur Santa Perawan Maria Hati Tak Bernoda [[]]
Kuasi Paroki Debut Santo Yoseph [[]]
Paroki Faan Santo Ludovikus [[]]
Paroki Kelanit Santo Petrus [[]]
Kuasi Paroki Letvuan Santa Agnes [[]]
Paroki Namar Santo Petrus dan Paulus [[]]
Paroki Ohoidertutu Hati Kudus Yesus [[]]
Paroki Ohoijang Santo Yoseph [[]]
Paroki Tual Santo Fransiskus Xaverius [[]]
Kuasi Paroki Wain Santo Paulus [[]]

Wilayah Kei Besar[sunting | sunting sumber]

Gambar Paroki Pelindung Lokasi Stasi/Kapel
Paroki Bombay Hati Kudus Yesus [[]]
Paroki Elat Santo Emmanuel [[]]
Paroki Haar Maria Bunda Allah [[]]
Paroki Hollat Santo Petrus dan Paulus [[]]
Paroki Uwat Santo Joseph [[]]
Paroki Watuar Santo Petrus dan Paulus [[]]
Paroki Waur Hati Kudus Yesus [[]]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Marwanto 2019.
  2. ^ "Diocese of Amboina, Indonesia 🇮🇩". GCatholic. Diakses tanggal 2024-01-24. 
  3. ^ Bedaux, Charles C. (2019). Refo, Ignatius Samson Sudirman, ed. War Came To The Kei Islands [Perang Dunia Kedua Melanda Kepulauan Kei]. Diterjemahkan oleh Refo, Ignatius Samson Sudirman. Palbapang, Bantul, Bantul: Penebar Media Pustaka. hlm. 2. Diakses tanggal 9 Juli 2022. 
  4. ^ [1][pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Departemen Dokumentasi dan Penerangan 2017, hlm. 48.
  6. ^ Badan Pusat Statistik 2017.
  7. ^ Steenbrink 2007, hlm. 241.
  8. ^ Heuken 2008, hlm. 27.
  9. ^ a b Heuken 2008, hlm. 36.
  10. ^ Heuken 2008, hlm. 28.
  11. ^ Heuken 2008, hlm. 29.
  12. ^ Heuken 2008, hlm. 44.
  13. ^ a b Heuken 2008, hlm. 30-31.
  14. ^ Heuken 2008, hlm. 51.
  15. ^ Heuken 2008, hlm. 52.
  16. ^ Ipenburg 2008, hlm. 349.
  17. ^ Steenbrink 2007, hlm. 236.
  18. ^ Steenbrink 2007, hlm. 254.
  19. ^ a b c d Steenbrink 2007, hlm. 195.
  20. ^ Mulyadi 2019, hlm. 45.
  21. ^ "Who (Jesuits)". Perpustakaan Boston College. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  22. ^ a b Steenbrink 2007, hlm. 231.
  23. ^ a b c Steenbrink 2007, hlm. 233.
  24. ^ Steenbrink 2013, hlm. 113.
  25. ^ a b c d Wuarmanuk, Yusti H.; Hangu, Felicia P. (14 Agustus 2020). "115 Tahun Misi di Keuskupan Agung Merauke: Permulaan Gereja Misi-baptisan Pertama 1905 (Bag. 2)". Majalah Hidup. Diakses tanggal 26 Januari 2022. 
  26. ^ Böhm 2021, hlm. 18.
  27. ^ a b Steenbrink 2007, hlm. 237.
  28. ^ Böhm 2021, hlm. 19.
  29. ^ Steenbrink menyebut bruder ini sebagai Dionysius van Roesel. Majalah Hidup menyebut bruder ini sebagai Adrian van Roesel. M.S.C. menyebut bruder ini sebagai Adrian Dionysius van Roesel
  30. ^ Steenbrink 2007, hlm. 240-41.
  31. ^ Steenbrink 2007, hlm. 246.
  32. ^ a b c Steenbrink 2007, hlm. 197.
  33. ^ Fcl, Benedicta. "Keuskupan Amboina | Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-11. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  34. ^ SIMBAKAT. "NOMOR REGISTRASI RUMAH IBADAT KATOLIK DI KOTA AMBON". Simbalat Kemenag Maluku. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  35. ^ "Raker Paroki Wabar Usung Tema Wujudkan Kemandirian Umat". Dhara Pos. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  36. ^ Newbie (2019-10-25). "Keuskupan Amboina". HIDUPKATOLIK.com. Diakses tanggal 2022-08-11. 

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Beberapa sumber lain menyebut bahwa beliau "diberhentikan".[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]