Kongkang baram

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kongkang Baram
Kongkang baram, Hylarana baramica
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. baramica
Sinonim
  • Rana baramica Boettger, 1901[1]

Kongkang baram (Hylarana baramica) adalah sejenis katak anggota suku Ranidae. Katak bertubuh kecil dan ramping ini menyebar di Semenanjung Malaya dan Sunda Besar.

Nama penunjuk jenisnya, baramica, merujuk kepada lokasi tipe jenis ini, yakni Sungai Baram di Sarawak.[2]

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Katak yang bertubuh gempal hingga ramping; jantan dewasa 39–46 mm dan betina dewasa 44–67 mm SVL (snout-vent length, dari moncong ke anus).[3][4]

Kepala meruncing berujung tumpul, lebarnya sekitar 0,30–0,34 SVL dan panjangnya 0,37–0,39 SVL; moncongnya lebih panjang dari lebar mata, dengan profil agak menonjol. Lubang hidung jauh lebih dekat ke ujung moncong ketimbang ke mata. Jarak antar orbit sama atau lebih lebar daripada pelupuk mata atas. Gendang telinga (timpanum) jelas terlihat, antara 2/3 hingga 3/4 diameter mata.[5]

Kaki-kaki ramping. Ujung-ujung jari tungkai depan sedikit melebar, dengan lekuk sirkum-marginal mendatar yang putus-putus di tepinya. Jari-jari tungkai depan panjang; jari ke-1 lebih panjang dari jari ke-2; tak ada sibir kulit atau yang semacamnya di tepian jari. Ujung jari kaki membesar serupa dengan jari-jari tungkai depan; jari ke-4 dengan 3½ – 3 2/3 ruas jari yang bebas dari selaput renang, jari-jari selebihnya dengan 2 ruas bebas selaput; terdapat bintil metatarsal bentuk oval di sisi dalam dan bentuk bulat yang lebih kecil di sisi luar pergelangan kaki. Panjang betis lk 0,47–0.55 SVL.[5]

Kulit di punggung tertutupi oleh bintil-bintil kelenjar berukuran kecil; sisi tubuh dengan kelenjar bentuk jorong yang tersebar; biasanya terdapat lipatan dorsolateral yang terputus-putus atau tak begitu jelas; lipatan supratimpanik (di atas gendang telinga) yang samar-samar berjalan dari belakang mata ke ketiak; kulit sisi perut halus di sebelah muka dan agak kasar di belakang, atau halus seluruhnya.[5]

Punggung dan kaki umumnya abu-abu kehijauan kotor sampai cokelat kekuningan. Kebanyakan spesimen dengan bercak-bercak hitam di seluruh punggung. Dagu biasa tertutup oleh garis-garis memanjang berbentuk jelek, atau terputus-putus ke dalam bercak-bercak gelap.[2] Sisi tubuh kekuningan dengan bercak-bercak cokelat gelap tak beraturan. Bibir hitam berbelang atau bebercak putih.[3]

Ekologi dan agihan[sunting | sunting sumber]

Di Kalimantan, kongkang baram kebanyakan didapati di hutan-hutan rawa dekat pantai. Katak ini tercatat baik dari Brunei, Sabah, Sarawak, maupun Kalimantan Indonesia. Hewan dewasa hidup di lantai hutan, atau memanjat ke vegetasi yang rendah. Katak jantan berbunyi sendiri-sendiri. Suara: kuakan lemah berulang-ulang.[3]

Di Jawa, kodok ini sekali dikoleksi dari daerah Cilebut, Bogor.[2] Kongkang baram menyebar luas mulai dari Semenanjung Malaya (termasuk Singapura), Sumatra (dan Bangka), dan Kalimantan,[4] serta Jawa.[2]

Jenis serupa[sunting | sunting sumber]

Kongkang baram sukar dibedakan dari kongkang kelenjar (Hylarana glandulosa), kecuali dari ukuran tubuhnya (H. glandulosa: 58–93 mm (jantan) dan 65–84 mm (betina)), ukuran bintil-bintil di sisi tubuh yang cenderung lebih besar pada glandulosa,[3] serta selaput renang yang relatif lebih luas dan celah antara bintil metatarsal yang lebih lebar dan lebih dalam pada jenis yang terakhir.[5]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Boettger, O. 1901. Abh. Senck. Naturf. Ges., 25: 391
  2. ^ a b c d Iskandar, D.T. 1998. Amfibi Jawa dan Bali: 65–66. Puslitbang Biologi – LIPI. Bogor.
  3. ^ a b c d Inger, R.F. & R.B. Stuebing. 1997. A Field Guide to the Frogs of Borneo: 127–129. Nat. Hist. Publ. (Borneo) Sdn. Bhd., Kota Kinabalu.
  4. ^ a b Manthey, U. & W. Grossmann. 1997. Amphibien und Reptilien Südostasiens: 104-105. Natur und Tier Verlag, Münster.
  5. ^ a b c d Inger, R.F. 1966. "The Systematics and Zoogeography of the Amphibia of Borneo". Fieldiana (Zool.) 52: 160-162.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]