Kontraksi otot

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kontraksi otot dipicu oleh sinyal otak. Energi dari makanan yang dikonsumsi merupakan penyebab timbulnya kontraksi otot. Kontraksi otot adalah salah satu mekanisme kerja otot. Sistem saraf memberikan potensial aksi sebagai sinyal ke dalam sel-sel otot. Asetilkolin merespon sinyal dengan menimbulkan reaksi kimia. Reaksi ini menghasilkan kalsium dalam otot dan mengaktifkan kerja dari senyawa aktin dan miosin. Kinerja ini yang kemudian menimbulkan pemendekan atau penegangan pada otot.[1]

Mekanisme[sunting | sunting sumber]

Mekanisme kontraksi otot adalah sebagai berikut:[2]

  1. Pelepasan asetilkolin neurotransmitter dipicu oleh impuls saraf yang mencapai ujung saraf motorik
  2. Asetilkolin melewati celah saraf otot dan mengikat reseptor asetilkolin dari serat otot.
  3. Rangsangan reseptor memicu impuls di sekitar sarkolema yang berada di tubulus T dan yang menuju kantong retikulum sarkoplasma
  4. Dari kantong tersebut, kalsium dihasilkan dan segera menuju ke sarkoplasma. Di dalam miofilamen tipis yang ada di sarkoplasma, kalsium mengikat molekul troponin.
  5. Pergeseran miofilamen tipis menimbulkan molekul tropomiosin yang mempengaruhi situs aktif aktin.
  6. Jembatan miofilamen memberikan energi kepada jembatan miosin. Energi ini digunakan untuk menarik miofilamen tipis. Adenosin trifosfat mengulangi siklus ini terus-menerus.
  7. Filamen seluruh otot memendek ketika filamen melewati miofilamen yang tebal.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Djie, Anita (05-10-2019). "Pentingnya Mekanisme Kontraksi Otot dalam Tubuh Manusia". sehatq.com. Diakses tanggal 21-03-2020. 
  2. ^ Textbook Equity Edition (2014), hlm. 316."1. A nerve impulse reaches the end of a motor neuron, triggering the release of the neurotransmitter acetylcholine. 2. Acetylcholine diffuses rapidly across the gap of the neuromuscular junction and binds to acetylcholine receptors on the motor endplate of the muscle fiber. 3. Stimulation of acetylcholine receptors initiates an impulses that travels along the sarcolemma, through the T tubules, to the sacs of the SR. 4. Ca is released from the SR into the sarcoplasm, where it binds to troponin molecules in the thin myofilaments. 5. Tropomyosin molecules in the thin myofilaments shift, exposing actin’s active sites. 6. Energized myosin cross bridges of the thick myofilaments bind to actin and use their energy to pull the thin myofilaments toward the center of each sarcomere. This cycle repeats itself many times per second, as long as adenosine triphosphate (ATP) is available. 7. As the filaments slide past the thick myofilaments, the entire muscle fiber shortens.

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Textbook Equity Edition (2014). Anatomy and Physiology Volume 2 of 3. Openstax College.