Krokot mawar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Krokot mawar
Portulaca grandiflora

Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
OrdoCaryophyllales
FamiliPortulacaceae
GenusPortulaca
SpesiesPortulaca grandiflora
Hook.

Krokot mawar atau rose moss[1] (Portulaca grandiflora) adalah tanaman hias yang tergolong familia Portulacaceae yang berasal dari Amerika Selatan.[2] Tanaman ini disebut juga bunga pukul sembilan karena umumnya bunga mekar pada pukul sembilan pagi.[3] Penamaan ilmiah terdiri dari portulaca, berarti gerbang yang merujuk kepada kapsul benih yang membuka seperti gerbang, dan grandiflora, berarti bunga yang besar. Portulaca adalah tanaman sukulen yang menyukai sinar matahari dan bunganya menguncup pada malam hari atau saat mendung.[4]

Pemerian dan ekologi[sunting | sunting sumber]

Tumbuhan semusim ini dapat tumbuh antara 15 cm - 30 cm dengan batang basah dan sering bercabang mulai dari pangkal, batangnya tumbuh tegak atau sebagian terletak di permukaan tanah.[5] Tanaman ini dipelihara sebagai tanaman pinggir di taman-taman, dan terdapat dari dataran rendah sampai 1.400 m di atas permukaan laut.[5]

Daunnya tunggal, tebal berdaging, berbentuk bulat silindris dengan panjang 1 - 3,5 m berujung tumpul, sedangkan bunganya berkelompok 2 - 8 di ujung batang, mekar pada pagi hari dan layu menjelang sore, warna bunganya merah, putih, oranye atau kuning.[5]

Krokot hias mudah dipelihara tanpa memerlukan banyak air, oleh karena itulah tanaman ini cocok di tanam di tempat-tempat yang kering atau memiliki curah hujan yang kecil.[2] Perbanyakan umumnya secara vegetatif karena bunganya jarang tumbuh menjadi buah serta menghasilkan biji. Beberapa kultivar menghasilkan biji dan berbagai kultivar baru dihasilkan dari persilangan-persilangan yang dilakukan terhadapnya.

Manfaat[sunting | sunting sumber]

Krokot mawar memiliki kandungan portulal, betacyanin, betanin, serta betandin sehingga dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan, memar, radang kulit, dan luka bakar.[5]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Plants Profile for Portulaca grandiflora (rose moss)". plants.usda.gov. Diakses tanggal 2019-08-13. 
  2. ^ a b Situs Paghat:Moss Rose Mixed Doubles diakses 10 Juni 2010
  3. ^ Rosidah, Z. (2020). [klikhijau.com/read/bunga-pukul-sembilan-sering-dianggap-gulma-namun-kaya-manfaat "Bunga Pukul Sembilan, Sering Dianggap Gulma Namun Kaya Manfaat"] Periksa nilai |url= (bantuan). 
  4. ^ Williams, S. (2013). Creating the Prairie Xeriscape. Canada: Coteau Books. 
  5. ^ a b c d Wijayakusuma, H.M Hembing (1994). Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini. hlm. 108–109. ISBN 979-454-083-8.