Letusan Gunung Semeru 2021

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Letusan Gunung Semeru 2021
Gunung apiGunung Semeru
Tanggal mulai4 Desember 2021
Tanggal selesai5 Desember 2021
LokasiJawa Timur, Indonesia
08°06′28″S 112°55′19″E / 8.10778°S 112.92194°E / -8.10778; 112.92194Koordinat: 08°06′28″S 112°55′19″E / 8.10778°S 112.92194°E / -8.10778; 112.92194
VEI4[1]
Dampak51 tewas,[2] 169 terluka,[3] 22 hilang[4]
Peta
Lokasi gunung Semeru
Sebuah desa terkubur di bawah abu vulkanik.

Letusan Gunung Semeru 2021 terjadi pada 4 Desember 2021 di Jawa Timur, Indonesia. Setidaknya 51 orang tewas,[2] 169 orang terluka,[3] dan 22 orang hilang.[4] 45 orang mengalami luka bakar karena letusan tersebut.[5][6] Jembatan Gladak Perak, jembatan penghubung jalur selatan antara Kabupaten Lumajang dan Malang terputus akibat diterjang lahar dingin letusan gunung.[7] Aliran piroklastik dan lahar merusak sedikitnya 5.205 rumah dan beberapa bangunan umum.[8][9]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuat Gunung Semeru menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru berada dalam dua wilayah yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung Semeru juga gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani (3726 mdpl). Gunung ini mempunyai 3 danau, yakni Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo. Dari ketiganya, yang paling terkenal adalah Ranu Kumbolo.[10] Gunung berapi ini merupakan bagian dari rangkaian pegunungan vulkanik yang membentang dari utara Sumatera hingga Kepulauan Sunda Kecil. Vulkanisme utama di Indonesia terhubung dengan lepas pantai subduksi dari Lempeng Australia di bawah Lempeng Sunda. Tercatat bahwa letusan tertua terjadi pada tahun 1818. Sejak saat itu, letusan besar telah terjadi pada tahun 1941, 1942, 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955–1957, 1958, 1959, 1960, 1977, dan 1978–1989.[11] Letusan kecil terjadi pada Januari 2021 terjadi dan dikabarkan tidak memakan korban. Letusan 4 Desember adalah yang terbaru dari serangkaian letusan eksplosif di gunung berapi sejak tahun 2014. Letusan baru-baru ini di gunung berapi telah disertai dengan aliran piroklastik, gumpalan debu vulkanik, dan tanah longsor.[10]

Peristiwa sebelumnya[sunting | sunting sumber]

Letusan paling mematikan Gunung Semeru terjadi pada 29 Agustus 1909 ketika aliran piroklastik dan lava menghancurkan 38 pemukiman dan 600-800 hektar lahan pertanian. Letusan itu merenggut 208 korban jiwa. Sejak saat itu, sebagian besar aktivitas letusan gunung berapi terbatas pada letusan strombolian kecil. Letusan pada tahun 1994 menyebabkan kematian tiga orang.[12]

Erupsi[sunting | sunting sumber]

Rumah tertimbun abu vulkanik

Letusan diperkirakan dimulai ketika kubah lava di kawah puncak runtuh karena curah hujan yang tinggi. Seorang ahli vulkanologi di Institut Teknologi Bandung mengatakan aliran puing letusan merupakan akumulasi material dari letusan masa lalu. Hujan deras mengikis material vulkanik di puncak, membuat kubah lava tidak stabil. Kubah yang runtuh memicu serangkaian aliran piroklastik yang menuruni lereng gunung berapi. Menurut laporan dari departemen geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, semburan tingginya mungkin bisa mencapai 45 km, meski ada yang mengklaim tingginya hanya 11 km. Investigasi sedang berlangsung untuk menentukan ketinggian asap. Antara tanggal 5 dan 9 Desember, delapan aliran piroklastik menempuh jarak 3 km atau lebih dari puncaknya. Arus mengalir ke arah tenggara.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Semeru". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2020. Diakses tanggal 19 January 2022. 
  2. ^ a b Sari, Lukman Diah (2021-12-08). "Update 8 Desember, 4 Korban Semeru Ditemukan, Total 39 Tewas". Medcom.id. Diakses tanggal 2021-12-08. 
  3. ^ a b "Semeru Volcano Eruption Indonesia - Flash Update #2 (07 Dec 2021 1230 HRS UTC +7) - Indonesia". ReliefWeb (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-08. 
  4. ^ a b detikcom, Tim. "Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Tambah Jadi 34 Orang". detikcom. Diakses tanggal 2021-12-07. 
  5. ^ Faizal, Achmad (2021-12-04). Khairina, ed. "Erupsi Semeru, Dinkes Jatim Perkirakan Ada Warga Tertimbun Sulit Dievakuasi, 45 Korban Luka Bakar". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-12-05. 
  6. ^ Arifin, Danung (9 Desember 2021). "[Update] - Hari Kelima Paska Erupsi Semeru, Tim Gabungan Temukan Total 43 Korban Meninggal Dunia". Badan Nasional Penanggulangan Bencana - BNPB. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  7. ^ "Jembatan Gladak Perak Putus Diterjang Lahar Dingin Semeru". Republika Online. 2021-12-04. Diakses tanggal 2021-12-05. 
  8. ^ Sari, Lukman Diah (08 Desember 2021). "Update 8 Desember, 4 Korban Semeru Ditemukan, Total 39 Tewas". Medcom.id. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  9. ^ "Semeru Volcano Eruption Indonesia - Flash Update #2 (07 Dec 2021 1230 HRS UTC +7)". reliefweb (dalam bahasa Inggris). 7 Desember 2021. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  10. ^ a b Shalihah, Nur Fitriatus (5 Desember 2021). Nugroho, Rizal Setyo, ed. "Lokasi Gunung Semeru yang Meletus 4 Desember 2021". Kompas.com. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  11. ^ Raharja Ucu, Karta (4 Desember 2021). "Sejarah Panjang Meletusnya Gunung Semeru Sejak 1818". Republika. Diakses tanggal 11 Desember 2021. 
  12. ^ "Gunung Semeru meletus: sejarah erupsinya dan jaminan kesuburan tanah untuk masa depan". The Conversation. 6 Desember 2021. Diakses tanggal 11 Desember 2021.