Malik al-Asytar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Malik al-Asytar
Gubernur Al-Jazirah
Penguasa monarkiAli bin Abi Thalib
Sebelum
Pendahulu
Tidak diketahui
Sebelum
Gubernur Mesir
Penguasa monarkiAli bin Abi Thalib
Informasi pribadi
Meninggal657
Al-Qalzum[1]
AnakIbrahim bin al-Asytar
Orang tuaAl-Harits bin Abdu Yaghuts
Julukanal-Asytar
Karier militer
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Malik bin al-Harits an-Nakha'i (Arab: مالك بن الحارث النخعي) adalah seorang sahabat Ali bin Abi Thalib.[2] Ia juga dikenal dengan nama al-Asytar (الأشتر).[3]

Silsilah[sunting | sunting sumber]

Malik bin al-Harits bin Abdu Yaghuts bin Maslamah bin Rabi'ah bin al-Harits[4] bin Jadzimah bin Sa'ad bin Malik bin an-Nakha'[5] bin Amr bin Ulah bin Jald bin Madzhij.[6] Ia berasal dari kabilah Bani Nakha' dan termasuk pemuka kabilah.[7]

Biografi[sunting | sunting sumber]

Al-Asytar disebutkan mengalami masa jahiliah.[7] Ia juga disebutkan sezaman dengan Nabi Muhammad.[4] Ia turut serta dalam Pertempuran Yarmuk dan kehilangan salah satu matanya dalam pertempuran tersebut.[8] Kemudian al-Asytar termasuk di antara tokoh-tokoh yang hadir mendengarkan khutbah Khalifah Umar bin Khattab di Jabiyah.[4] Ia kemudian tinggal di Kufah.[7]

Al-Asytar termasuk di antara sekelompok penduduk Kufah yang berbicara kasar kepada gubernur Kufah, Sa'id bin al-Ash, di majelisnya. Akibat perbuatannya dan sekelompok orang lainnya, Sa'id melaporkan masalah tersebut kepada Khalifah Utsman bin Affan. Utsman kemudian menyuruhnya agar mereka diasingkan ke Syam.[9] Al-Asytar jugalah yang menghasut masyarakat untuk melawan Utsman[10] dan bahkan ia menjadi pengikut Abdullah bin Saba' dalam melawan Utsman.[11] Ia menjadi pemimpin 200 orang pemberontak dari Kufah[11] dan ikut serta dalam pengepungan rumah Utsman di Madinah.[4][7]

Setelah Utsman dibunuh, ia bersama sebagian orang segera mendatangi Ali dan membujuknya agar dibai'at sebagai khalifah.[8] Al-Asytar turut serta dalam Pertempuran Jamal bersama Ali dan disebutkan membunuh Abdurrahman bin Attab bin Asid setelah Abdurrahman mencoba membunuhnya.[7][10] Abdurrahman bin Attab merupakan prajurit yang berada di pihak Aisyah dalam Pertempuran Jamal.[12] Abdurrahman mencoba membunuhnya karena ia sangat marah terhadap al-Asytar karena perannya dalam melawan Utsman.[10] Dalam pertempuran ini, ia juga bertarung dengan Abdullah bin az-Zubair. Ibnu az-Zubair mengalami tusukan 40 pedang dan tusukan yang hampir menyebabkan kematiannya adalah tusukan al-Asytar.[10] Mereka bertarung sengit hingga Ibnu az-Zubair mengatakan: Bunuh aku dan Malik dan bunuhlah Malik bersamaku.[3] Ia kemudian mendukung Ali dalam Pertempuran Shiffin dan menjadi pemimpin kontingen dari kabilah Bani Madzhij.[7][13] Ia hampir mengalahkan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam Pertempuran Shiffin bersama sahabat-sahabat Ali lainnya. Namun pasukan Syam mengangkat mushaf Al-Qur'an untuk menghentikan perang.[3] Dalam pertempuran ini, disebutkan ia membunuh Shalih bin Fairuz al-Akki[14] dan Dzul Kala' al-Himyari, ayah dari Syurahbil bin Dzil Kala'. Namun, pendapat lain mengatakan yang membunuhnya adalah Huraits bin Jabir.[15]

Al-Asytar pernah menjabat sebagai gubernur Al-Jazirah sebelum menjadi gubernur Mesir. Selama menjadi gubernur, ia pernah menghadapi serangan dari Adh-Dhahhak bin Qais, salah satu pendukung Muawiyah. Ia digantikan oleh Syabib bin Amir.[16] Pendapat lain mengatakan ia digantikan oleh Kumail bin Ziyad lalu digantikan oleh Syabib bin Amir.[17]

Ali kemudian mengirimnya untuk menjadi gubernur Mesir setelah memecat Qais bin Sa'ad bin Ubadah.[4] Ketika al-Asytar datang ke wilayah Al-Qalzum, ia meminum madu yang diracuni lalu meninggal.[6] Al-Asytar meninggal pada tahun 657.[7] Madu tersebut diracuni oleh seorang budak Utsman karena ia marah terhadap al-Asytar.[3] Muhammad bin Abu Bakar kemudian menggantikannya sebagai gubernur Mesir.[17]

Periwayatan hadis[sunting | sunting sumber]

Ia meriwayatkan hadis dari Umar, Khalid bin Walid, Abu Dzar Al-Ghifari, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat-sahabat lainnya. Sementara yang meriwayatkan darinya adalah putranya Ibrahim, Abu Hassan al-A'raj, Kinanah maula Shafiyah, Abdurrahman bin Yazid an-Nakha'i, Alqamah bin Qais, dan lain-lain.[4]

Meskipun al-Asytar termasuk sahabat Ali, ia tetap memuji Abu Bakar dan Umar ketika berbicara di hadapan orang-orang dengan pujian yang harum.[2]

Penilaian[sunting | sunting sumber]

Keturunan[sunting | sunting sumber]

Al-Asytar memiliki anak yang bernama Ibrahim bin al-Asytar.[5] Ibrahim adalah panglima yang membunuh Ubaidullah bin Ziyad dalam Pertempuran Khazir dan termasuk di antara pemimpin-pemimpin yang mendukung Mush'ab bin az-Zubair, gubernur Irak.[18] Ibrahim kemudian terbunuh bersama Mush'ab dalam Pertempuran Maskin melawan Abdul Malik bin Marwan.[19] Putranya, An-Nu'man bin Ibrahim, adalah seorang pemimpin dan pemuka kabilahnya. Ia ikut serta dalam pemberontakan Yazid bin Al-Muhallab dan setelah Yazid terbunuh, ia memberontak bersama Al-Mufadhdhal bin Al-Muhallab saudara Yazid dan terbunuh bersamanya.[20] Putra lainnya, Malik bin Ibrahim, adalah seorang perawi hadis yang dinyatakan dapat diterima (مقبول).[21] Al-Asytar mempunyai keturunan yang bernama Abu al-Qasim Ali bin Muhammad an-Nakha'i al-Hanafi al-Kufi yang dikenal dengan nama Ibnu Kas adalah qadhi di Damaskus dan tempat lain serta imam besar di bidang fiqih.[22]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Musawa'ah al-Hadith - Malik bin al-Harits bin Abdu Yaghuts bin Maslamah bin Rabi'ah bin al-Harits bin Jadzimah bin Malik bin an-Nakha'". hadith.islam-db.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-04. Diakses tanggal 2021-02-04. 
  2. ^ a b Muhammad Salim Al Khidhr. "Kitab Tsumma Abshart al-Haqiqah - Malik al-Asytar dan Asy-Syaikhain Abu Bakar dan Umar - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 432. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-20. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  3. ^ a b c d Syamsuddin adz-Dzahabi. "Siyar A'lam an-Nubala - Al-Asytar". islamweb.net (dalam bahasa Arab). hlm. 34. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-06. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  4. ^ a b c d e f Ibnu Hajar al-'Asqalani. "Kitab Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 212. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-08. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  5. ^ a b Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-04. Diakses tanggal 2022-09-03. 
  6. ^ a b Al-Kindi, Abu Umar. "Kitab al-Walah wa Kitab al-Qudat oleh Al-Kindi - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  7. ^ a b c d e f g Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Malik bin al-Harits". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 259. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-27. Diakses tanggal 2023-12-29. 
  8. ^ a b Ibnu Qutaibah. Politik dan Kekuasaan Dalam Sejarah Para Khalifah. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 77. Diarsipkan dari versi asli (Buku elektronik) tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal 2022-09-04. 
  9. ^ Ibnu Katsir (Mei 2021). Agus, ed. Utsman Bin Affan; Fitnah Terbunuhnya Beliau: Seri Sejarah Khulafaur Rasyidin (Buku elektronik). Diterjemahkan oleh Muhammad Ahsan bin Usman. Hikam Pustaka. hlm. 3–4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-04. Diakses tanggal 2022-09-01. 
  10. ^ a b c d Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi. Biografi Ali bin Abi Thalib. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 603. Diarsipkan dari versi asli (Buku elektronik) tanggal 2022-09-04. Diakses tanggal 2022-09-04. 
  11. ^ a b Ibrahim Al-Quraibi (November 2016). Dahyal Afkar, Lc., ed. Tarikh Khulafa (Sampul kertas). Diterjemahkan oleh Faris Khairul Anam, Lc. Qisthi Press. hlm. 70. ISBN 9789791303408, 9791303401. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 2022-09-13. 
  12. ^ Madelung 1997, hlm. 159, 172, 176.
  13. ^ Khalifah bin Khayyath al-Laitsi al-Ushfuri Abu Umar (1397). Akram Diya' al-'Umari, ed. Tarikh Khalifah bin Khayyath (dalam bahasa Arab) (edisi ke-2). Damaskus, Beirut: Dar Al-Qalam, Mu'asasah ar-Risalah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  14. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Shalih bin Fairuz". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 194. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-11. Diakses tanggal 2024-02-21. 
  15. ^ Ibnul Atsir al-Jazari. Kitab Asad al-Ghabah. hlm. 220. Archived from the original on 2022-08-26. Diakses tanggal 2022-08-29. 
  16. ^ Al-Baladzuri. "Kitab Ansab al-Asyraf oleh Al-Baladzuri - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 471. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-19. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  17. ^ a b Mustafa Murrad (Februari 2009). Kisah Hidup Ali Ibn Abi Thalib (Sampul kertas). Serambi Ilmu Semesta. hlm. 87. ISBN 9789790240698, 9790240694. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-25. Diakses tanggal 2022-09-13. 
  18. ^ Syamsuddin adz-Dzahabi. "Siyar A'lam an-Nubala - Ibrahim bin al-Asytar Malik bin al-Harits an-Nakha'i - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 35. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-16. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  19. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Ibnu al-Asytar an-Nakha'i - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 58. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-08. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  20. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - An-Nu'man bin Ibrahim - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 35. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-20. Diakses tanggal 2024-01-20. 
  21. ^ "Malik bin Ibrahim bin al-Asytar bin Malik bin al-Harits - Musawa'ah al-Hadith". hadith.islam-db.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal 2022-09-10. 
  22. ^ (Arab) Ali bin Muhammad bin al-Hasan an-Nakha'i Abi al-Qasim Ibnu Kas – Tarajm

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]