Kabupaten Malinau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Malinau)
Kabupaten Malinau
Rumah Lamin Malinau
Lambang resmi Kabupaten Malinau
Motto: 
Intimung
Indah, tertib, makmur, dan unggul[a]
Peta
Peta
Kabupaten Malinau di Kalimantan
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau
Peta
Kabupaten Malinau di Indonesia
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau (Indonesia)
Koordinat: 2°27′00″N 115°41′00″E / 2.45°N 115.6833°E / 2.45; 115.6833
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Utara
Dasar hukumUU No. 47 Tahun 1999
Ibu kotaMalinau Kota
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Desa: 109
Pemerintahan
 • BupatiWempi Wellem Mawa
 • Wakil BupatiJakaria
 • Sekretaris DaerahErnes Silvanus
 • Ketua DPRDPing Ding
Luas
 • Total38.973,56 km2 (15,047,78 sq mi)
Populasi
 • Total85.316
 • Kepadatan2,2/km2 (5,7/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 33,75% Islam
  • 0,31% Buddha
  • 0,08% Hindu[2]
 • BahasaIndonesia (resmi), Kenyah, Lundayeh, Punan Paking, Tenggalan.[3]
 • IPMKenaikan 74,00 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6501
Kode area telepon0553
Pelat kendaraanKU
Kode Kemendagri65.02
APBDRp 1.273.570.000.000,- (2022)[5]
DAURp 782.097.116.000,- (2022)
Situs webwww.malinau.go.id
  1. ^ Juga merupakan semboyan pembangunan daerah


Kabupaten Malinau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Malinau Kota. Luas kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara, yakni 38.973,56 km². Jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 85.316 jiwa.[1] Sebagian besar wilayah hutan Malinau berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia.

Kabupaten Malinau juga sering disebut Bumi Intimung. Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang dengan luas 1.271.696,56 ha (berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.4787/Menhut-VII/KUH/2014) yang terletak di 2 (dua) kabupaten, yakni kabupaten Malinau dan kabupaten Nunukan).[6].

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Asal nama[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau Kota menjadi ibu kota kabupaten.[7]

Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula disebut dengan nama Malinau ketika kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tiduduk. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya suku Abai.[7]

Kemudian terjadi dialog antara orang Belanda dengan sekelompok ibu-ibu suku Abai yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda bertanya: "Apa nama sungai ini?" Ternyata pertanyaan itu disalahmengerti oleh sekumpulan ibu-ibu tersebut, mereka menduga bahwa maksud pertanyaan orang Belanda tersebut adalah apa yang sedang mereka kerjakan. Seorang ibu menjawab, "Mal Inau" yang artinya sedang mengolah atau memasak sagu enau (aren). Dalam bahasa orang Abai, "Mal" artinya membuat, dan "Inau" artinya pohon enau atau aren. Orang Belanda yang bertanya pun mencatatnya. Sehingga tanpa sengaja, nama Malinau disebutkan dan yang kemudian menjadi nama daerah ini.[7]

Wilayah administrasi[sunting | sunting sumber]

Kawasan perkantoran bupati Malinau

Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama Sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah Hulu dan Hilir desa Selamban sebelumnya.[7] Terus berkembang menjadi kawasan permukiman dan menjadi Kecamatan Malinau, dan masuk menjadi wilayah Kabupaten Bulungan.

Kabupaten Bulungan kemudian mengalami perkembangan, sehingga terjadi pemekaran kecamatan. Akhirnya, kabupaten Malinau dimekaran dari wilayah Kabupaten Bulungan, berdasarkan Undang-Undang nomor 47 tahun 1999. Setelah dimekarkan menjadi kabupaten, kecamatan Malinau Kota menjadi ibu kota Kabupaten Malinau.[7] Sejak tahun 2012, kabupaten ini bersama Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung, menjadi bagian dari provinsi Kalimantan Utara, hasil pemekaran dari provinsi induk, Kalimantan Timur.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Nunukan
Timur Kabupaten Bulungan; Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
Selatan Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Barat Divisi Kapit dan Divisi Miri, Sarawak, Malaysia; Kabupaten Nunukan

Topografi[sunting | sunting sumber]

Di kabupaten ini terdapat beberapa gunung-gunung besar yang tergabung dalam rangkaian pegunungan Iban, yaitu:

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

Kantor Bupati Malinau

Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Malinau. Bupati Malinau bertanggungjawab atas wilayah Kabupaten Malinau kepada gubernur provinsi Kalimantan Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Malinau ialah Wempi Wellem Mawa, dengan wakil bupati Jakaria. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Malinau 2020. Mereka dilantik oleh gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, pada tanggal 26 April 2021 di Tanjung Selor, untuk periode 2021-2024.[8]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil Bupati
3 Wempi Wellem Mawa 26 April 2021 petahana 5
(2020)
Jakaria

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Kantor DPRD Kabupaten Malinau.

DPRD Malinau beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Malinau terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD Malinau yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 14 Agustus 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Malinau, Andry Simbolon, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Malinau.[9][10] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Malinau dalam tiga periode terakhir. [11] [12] [13]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009-2014 2014-2019 2019-2024
Barnas 1
Kedaulatan 1
PPD 1
PPDI 1
PDS 1
PNBK 2
Patriot 2
Hanura 3 Steady 3 Penurunan 0
Gerindra 1 Kenaikan 2 Penurunan 1
PKS 1 Steady 1 Steady 1
PKPI 0 Steady 1 Penurunan 0
Golkar 4 Penurunan 3 Penurunan 2
PPP 0 Kenaikan 1 Steady 1
PBB 1 Steady 1 Penurunan 0
PDI-P 3 Steady 3 Steady 3
Demokrat 1 Kenaikan 6 Kenaikan 7
NasDem (baru) 2 Kenaikan 3
Perindo (baru) 2
Jumlah Anggota 20 Steady 20 Steady 20
Jumlah Partai 13 Penurunan 9 Penurunan 8

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Malinau terdiri dari 15 kecamatan dan 109 desa. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 82.510 jiwa dengan luas wilayah 40.088,38 km² dan sebaran penduduk 2 jiwa/km².[14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Malinau, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah Desa Daftar Desa
65.02.11 Bahau Hulu 6
65.02.04 Kayan Hilir 5
65.02.05 Kayan Hulu 5
65.02.10 Kayan Selatan 5
65.02.08 Malinau Barat 9
65.02.02 Malinau Kota 6
65.02.06 Malinau Selatan 9
65.02.13 Malinau Selatan Hilir 8
65.02.14 Malinau Selatan Hulu 8
65.02.07 Malinau Utara 12
65.02.01 Mentarang 9
65.02.12 Mentarang Hulu 7
65.02.03 Pujungan 9
65.02.09 Sungai Boh 6
65.02.15 Sungai Tubu 5
TOTAL 109

Demografi[sunting | sunting sumber]

Islamic Center Malinau
Vihara Bodhi Sasana Jaya Malinau

Suku bangsa[sunting | sunting sumber]

Suku asli yang mendiami Kabupaten Malinau adalah suku Dayak. Ada sekitar sebelas suku bangsa asli yang mendiami Kabupaten Malinau yakni Lun Bawang atau dikenal juga dengan Lundayeh, kemudian Dayak Kenyah, Dayak Kayan, Tahol, Dayak Tingalan, Dayak Punan, Abai, Dayak Berusu, Sa’ben, Tidung, dan Bulungan.[15] Dan ada juga suku lainnya seperti Suku Iban, Dayak Murut Tagal dan suku pendatang lainnya seperti suku Jawa, Suku Makassar, Batak dll.

Sebuah festival diadakan di kabupaten Malinau, yang melibatkan setidaknya sebelas suku asli di Malinau. Pada tahun 2018, festival tersebut disebut Irau Malinau 2018. Irau artinya pesta rakyat. Irau Malinau merupakan acara tahunan yang diadakan memperingati Hari Ulang Tahun kabupaten Malinau, dengan menampilkan budaya-budaya Dayak.[15]

Agama[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Malinau tahun 2021, jumlah penduduk Malinau sebanyak 82.501 jiwa, dengan kepadatan 2 jiwa/km2. Kecamatan Malinau Kota menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak yakni 26.625 jiwa, sementara kecamatan Sungai Tubu menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yakni 875 jiwa.[1]

Sementara berdasarkan agama yang dianut, agama masyarakat Kabupaten Malinau sangat beragam, dengan mayoritas menganut agama Kekristenan. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Malinau menurut agama yang dianut berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023 yakni agama Kekristenan sebanyak 65,86%, dengan rincian Protestan sebanyak 56,77% dan Katolik sebanyak 9,09%. Kemudian pemeluk agama Islam sebanyak 33,75% dan mayoritas berada di ibu kota kabupaten, Malinau Kota. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 0,31% dan selebihnya beragama Hindu sebanyak 0,08%, umumnya berada di Malinau Kota.[2]

Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 180 gereja Protestan, kemudian 38 masjid, 39 gereja Katolik, 18 mushala, 1 vihara dan 1 pura atau kuil.[1]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • Politeknik Malinau

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Kabupaten Malinau Dalam Angka 2023" (pdf). www.malinaukab.bps.go.id. hlm. 11, 64, 138-139. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-20. Diakses tanggal 8 Maret 2021. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Virtual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 29 Oktober 2023. 
  3. ^ "Bahasa di Provinsi Kalimantan Utara". petabahasa.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 21 November 2023. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) Menurut Kabupaten/Kota 2021-2023". www.kaltara.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Januari 2024. 
  5. ^ "APBD" (virtual). Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-26. Diakses tanggal 26 Juli 2022. 
  6. ^ "Letak Geografis & Kondisi Taman Nasional Kayan Mentarang". www.kayanmentarangnationalpark.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-16. Diakses tanggal 16 Februari 2021. 
  7. ^ a b c d e "Sejarah Malinau". malinau.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-15. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  8. ^ Taufiq, Rahmad (26 April 2021). "Profil Singkat Wempi W Mawa, Bupati Malinau Periode 2021-2024 yang Baru Dilantik". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  9. ^ "Bupati Malinau Hadiri Pelantikan 20 Anggota DPRD Kabupaten Malinau". swarakaltara.com. 14-08-2019. Diakses tanggal 15-09-2019. 
  10. ^ "20 Anggota DPRD Malinau Periode 2019-2024 Resmi Dilantik". Metro Kaltara. 15-08-2019. Diakses tanggal 15-09-2019. 
  11. ^ Sulaiman. Sobirin, ed. "KPU Tetapkan Anggota DPRD Malinau Terpilih". Koran Kaltara. Diakses tanggal 15-09-2019. 
  12. ^ "Kabupaten Malinau Dalam Angka 2016". BPS Kabupaten Malinau. 15-07-2019. Diakses tanggal 15-09-2019. 
  13. ^ "Kabupaten Malinau Dalam Angka 2014". BPS Kabupaten Malinau. 25-04-2015. Diakses tanggal 15-09-2019. 
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  15. ^ a b "11 Suku Meriahkan Festival Irau Malinau 2018". suarajatim.co.id. 15 Oktober 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-15. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]