Mandai, Maros

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 5°05′08″S 119°31′34″E / 5.0854726°S 119.5260538°E / -5.0854726; 119.5260538

Mandai
(Lontara Bugis & Makassar: ᨆᨉᨕᨗ)
Peta Kecamatan Mandai
Peta Kecamatan Mandai dan pembagian wilayah administrasinya
Kecamatan Mandai
Kecamatan Mandai
Mandai
Letak Kecamatan Mandai di Pulau Sulawesi
Kecamatan Mandai
Kecamatan Mandai
Mandai
Mandai (Indonesia)
Koordinat: 5°05′08″S 119°31′34″E / 5.0854726°S 119.5260538°E / -5.0854726; 119.5260538
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
Pemerintahan
 • CamatAndi Mappelawa (sekarang)
Populasi
 • Total39,414 jiwa tahun 2.017 jiwa
Kode pos
90552[2]
Kode Kemendagri73.09.01
Kode BPS7308010
Desa/kelurahan6 (total)
4 desa
2 kelurahan

Mandai (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨆᨉᨕᨗ, transliterasi: Mandai’) adalah nama sebuah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini berada di Tetebatu, Kelurahan Bontoa dengan jarak 4 km dari Kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Maros.

Peta administrasi Kecamatan Mandai tahun 2001
Peta administrasi Kabupaten Maros memperlihatkan wilayah Kecamatan Mandai dan kecamatan lainnya

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Status kampung di Kerajaan[sunting | sunting sumber]

Status gallarang di Kerajaan Gowa[sunting | sunting sumber]

  • Gallarang Sudiang

Status gallarang di Kerajaan Tallo[sunting | sunting sumber]

  • Gallarang Bira
  • Gallarang Moncongloe
  • Gallarang Biringkanaya

Status kampung di Kerajaan Tanralili (1700)[sunting | sunting sumber]

Sebelum terbentuknya Kecamatan Mandai, wilayah Kecamatan Mandai merupakan eks wilayah Kerajaan Tanralili yang terdiri 40 kampung sebagai berikut:

  • Kampung Masale
  • Kampung Amma'rang
  • Kampung Biringkaloro
  • Kampung Ba'do-Ba'do
  • Kampung Dulang
  • Kampung Sabantang
  • Kampung Kacici
  • Kampung Batangase
  • Kampung Pattontongang
  • Kampung Leko
  • Kampung Ba'do Ujung
  • Kampung Lekopancing
  • Kampung Makkaraeng
  • Kampung Panasakkang
  • Kampung Baku
  • Kampung Pao-Pao
  • Kampung Bontotangnga
  • Kampung Macinna
  • Kampung Billa
  • Kampung Kaluku
  • Kampung Salu
  • Kampung Tokka
  • Kampung Baru
  • Kampung Bara
  • Kampung Damma
  • Kampung Sambotara
  • Kampung Bossolo
  • Kampung Tanadidi
  • Kampung Bassikalling
  • Kampung Tanete Pakku
  • Kampung Ujung Paku
  • Kampung Puca
  • Kampung Mangento
  • Kampung Kabbung
  • Kampung Tamarampu
  • Kampung Tanete Bulu
  • Kampung Cindakko
  • Kampung Massulangka
  • Kampung Batulotong
  • Kampung Matowa

Bagian Onderafdeling Maros (1906)[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1906, Distrik Sudiang, Distrik Bira, Distrik Biringkanaya, dan Distrik Moncongloe bergabung dan menjadi bagian dari Onderafdeling Maros. Keempat distrik tersebut sebelumnya merupakan daerah otonom yang kemudian menjadi distrik adat gemenschaap. 4 distrik ini lazim disebut Gallarang Appaka karena masing-masing dipimpin oleh seorang kepala distrik yang bergelar Gallarang.

Status Distrik di Onderafdeling Maros (1952)[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1952, 5 dari 16 distrik/gallarang di Onderafdeling Maros merupakan cikal bakal lahirnya Kecamatan Mandai sebagai berikut:

  • Distrik Tanralili, dipimpin oleh seorang kepala distrik bergelar Karaeng
  • Distrik Sudiang, dipimpin oleh seorang kepala distrik bergelar Gallarang
  • Distrik Bira, dipimpin oleh seorang kepala distrik bergelar Gallarang
  • Distrik Biringkanaya, dipimpin oleh seorang kepala distrik bergelar Gallarang
  • Distrik Moncongloe, dipimpin oleh seorang kepala distrik bergelar Gallarang

Kronik status kecamatan[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Maros dalam sejarahnya telah mengalami pemekaran wilayah, termasuk didalamnya wilayah Mandai. Pada tanggal 4 Juli 1959, secara administratif Kabupaten Maros resmi dibentuk sebagai Daerah Swantantra tingkat II, ibu kota berkedudukan di Kota Maros, dan kuota jumlah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah sebanyak 15 orang anggota melalui dasar hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 Bab I Pasal 1, 2 & 3. Kabupaten Maros pada saat itu membawahi 16 distrik adat gemenschaap, yaitu: Distrik Simbang, Distrik Bontoa, Distrik Tanralili, Distrik Raya (Distrik Lau'), Distrik Turikale, Distrik Marusu, distrik-distrik dari Federasi Gallarang Appaka (Distrik Moncongloe, Distrik Biringkanaya, Distrik Sudiang, dan Distrik Bira), dan distrik-distrik dari Federasi Lebbotengae (Distrik Camba, Distrik Mallawa, Distrik Cenrana, Distrik Wanua Waru, Distrik Gattarang Matinggi, dan Distrik Laiya).

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, maka struktur pemerintahan yang ada kemudian mengalami perubahan. Distrik adat gemenschaap yang sebelumnya diformulasikan ke dalam bentuk distrik harus pula menyesuaikan sejak tanggal 19 Desember 1961 Kabupaten Maros tidak lagi terdiri dari distrik tetapi terbagi ke dalam 4 (empat) kecamatan. Pada tanggal 1 Juni 1963, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 mulai diberlakukan. Distrik/Daerah Adat/Kerajaan Lokal kemudian menghilang dari permukaan sejarah dengan dibentuknya kecamatan-kecamatan. 4 (empat) kecamatan yang terbentuk pada waktu itu sebagai berikut:

  1. Distrik Turikale, Distrik Marusu, Distrik Lau, dan Distrik Bontoa melebur menjadi Kecamatan Maros Baru.
  2. Distrik Simbang dan beberapa wilayah dari distrik tetangganya melebur menjadi Kecamatan Bantimurung.
  3. Federasi Lebbotengae yang terdiri dari Distrik Cenrana, Distrik Mallawa, Distrik Camba, Distrik Laiya, Distrik Wanua Waru, dan Distrik Gattarang Matinggi melebur menjadi Kecamatan Camba.
  4. Distrik Tanralili bergabung dengan Federasi Gallarang Appaka yang terdiri dari Distrik Bira, Distrik Biringkanaya, Distrik Moncongloe, dan Distrik Sudiang yang melebur menjadi Kecamatan Mandai. Federasi Gallarang Appaka sebelumnya adalah merupakan eks wilayah dari Kerajaan Gowa (Distrik Sudiang) dan Kerajaan Tallo (Distrik Bira, Distrik Biringkanaya, dan Distrik Moncongloe). Penyebutan "Gallarang" setingkat dengan distrik atau kecamatan pada masa Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo.[3]

Pada tahun 1956, karena perkembangan dan kemajuan zaman maka distrik-distrik di wilayah Gallarang Appaka berubah menjadi desa/lingkungan. Distrik Biringkanaya melahirkan Desa Daya dan Desa Tamalanrea; Distrik Bira melahirkan Desa Bira dan Desa Bulurokeng; Distrik Sudiang menjadi Desa Sudiang; dan Distrik Moncongloe menjadi Desa Moncongloe.

Tahun 1963[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per 1 Juni 1963:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1964[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1964:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1965[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1965:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1966[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1966:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1967[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1967:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1968[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1968:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1969[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1969:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1970[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1970:

  1. Desa Bira (definitif)
  2. Desa Bulurokeng (definitif)
  3. Desa Daya (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Sudiang (definitif)
  6. Desa Tamalanrea (definitif)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1971[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per 1 September 1971:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1972[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1972:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

[4]

Tahun 1973[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1973:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1974[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1974:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1975[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1975:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1976[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1976:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1977[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1977:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Tenrigangkae (definitif)
  4. Desa Toddopulia (definitif)
  5. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1978[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1978:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

[5]

Tahun 1979[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1979:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1980[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1980:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1981[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1981:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1982[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1982:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1983[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1983:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

[6]

Tahun 1984[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1984:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)
  6. Desa Toddopulia (definitif)
  7. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1985[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1985:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)
  7. Desa Toddopulia (definitif)
  8. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1986[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1986:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)
  7. Desa Toddopulia (definitif)
  8. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1987[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1987:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)
  7. Desa Toddopulia (definitif)
  8. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1988[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1988:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)
  7. Desa Toddopulia (definitif)
  8. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1989[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1989:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)
  7. Desa Toddopulia (definitif)
  8. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1990[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1990:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Kurusumange (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)
  7. Desa Toddopulia (definitif)
  8. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1991[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1991:

  1. Desa Allaere (definitif)
  2. Desa Benteng Gajah (definitif)
  3. Desa Hasanuddin (definitif)
  4. Desa Kurusumange (definitif)
  5. Desa Lekopancing (definitif)
  6. Desa Moncongloe (definitif)
  7. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  8. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  9. Desa Tenrigangkae (definitif)
  10. Desa Toddopulia (definitif)
  11. Desa Tompobulu (definitif)

Tahun 1992[sunting | sunting sumber]

Selanjutnya pada tahun 1986 mulai dilakukan perencanaan pemekaran menjadi tujuh kecamatan. Pada tahun 1989, terjadi pemekaran wilayah kecamatan dengan dibentuknya 3 Kecamatan Perwakilan yakni:

  1. Kecamatan Tanralili
  2. Kecamatan Mallawa
  3. Kecamatan Maros Utara

Wilayah Kecamatan Mandai mengalami pengurangan luas wilayah seiring Kecamatan Tanralili resmi dibentuk dan diundangkan pada tanggal 23 Mei 1992 menjadi kecamatan definitif. Alasan pembentukan tersebut karena semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kabupaten Maros dalam wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan, dan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu membentuk kecamatan baru di wilayah tesebut. Pembentukan kecamatan defenitif dalam wilayah Kabupaten Maros juga berpedoman kepada ketentuan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah, pembentukan kecamatan harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.[7]

Wilayah Kecamatan Tanralili merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kecamatan Mandai (Desa Allaere, Desa Kurusumange, Desa Toddopulia, Desa Lekopancing, Desa Benteng Gajah, dan Desa Tompobulu) dengan pusat pemerintahan berada di Desa Allaere. Hal ini didasarkan pada dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 1992 Pasal 7 Ayat 1, 2, dan 3 dan Pasal 9 Ayat 7.[7]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per 23 Mei 1992:

  1. Desa Hasanuddin (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  4. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1993[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1993:

  1. Desa Hasanuddin (definitif)
  2. Desa Moncongloe (definitif)
  3. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991; termasuk di dalamnya Desa Bonto Bunga non definitif)
  4. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  5. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1994[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1994:

  1. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Moncongloe (definitif; termasuk di dalamnya Desa Moncongloe Lappara non definitif)
  4. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1995[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1995:

  1. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Moncongloe (definitif; termasuk di dalamnya Desa Moncongloe Lappara non definitif)
  4. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1996[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1996:

  1. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Moncongloe (definitif; termasuk di dalamnya Desa Moncongloe Lappara non definitif)
  4. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  5. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  6. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1997[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1997:

  1. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  2. Desa Hasanuddin (definitif)
  3. Desa Moncongloe (definitif)
  4. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  5. Desa Moncongloe Lappara (definitif sejak 1997)
  6. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  7. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1998[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1998:

  1. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  2. Desa Bonto Marannu (definitif sejak 1998)
  3. Desa Hasanuddin (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  6. Desa Moncongloe Lappara (definitif sejak 1997)
  7. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  8. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 1999[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 1999:

  1. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  2. Desa Bonto Marannu (definitif sejak 1998)
  3. Desa Hasanuddin (definitif)
  4. Desa Moncongloe (definitif)
  5. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  6. Desa Moncongloe Lappara (definitif sejak 1997)
  7. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  8. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 2000[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai per tahun 2000:

  1. Desa Baji Mangngai (definitif)
  2. Desa Bonto Bunga (definitif sejak 1994)
  3. Desa Bonto Marannu (definitif sejak 1998)
  4. Desa Bonto Mate'ne (definitif)
  5. Desa Bontoa (definitif
  6. Desa Hasanuddin (definitif
  7. Desa Moncongloe (definitif)
  8. Desa Moncongloe Bulu (definitif sejak 1991)
  9. Desa Moncongloe Lappara (definitif)
  10. Desa Pattontongan (definitif sejak 1985)
  11. Desa Tenrigangkae (definitif)

Tahun 2001[sunting | sunting sumber]

Kemudian pada hari kamis, tanggal 22 agustus 1996, DPD II KNPI Kabupaten Maros mengadakan “Seminar Pemekaran dan Perubahan Nama Kecamatan” dengan berlandaskan latar belakang kesejarahan sekaligus sebagai pemantapan “jati diri Maros” melalui kilas balik sejarah. Upaya DPD II KNPI Maros pada waktu itu mendapat apresiasi dan sambutan hangat dari para budayawan dan pemerhati sejarah. Nama yang sarat dengan muatan historis memang punya arti tersendiri, terutama bagi orang-orang yang menghormati jati dirinya.

Bertolak dari hasil seminar tersebut, maka Bupati KDH Tingkat II Maros, Nasrun Amrullah (cucu dari H. Andi Page Manyanderi Petta Ranreng, Petta Imam Turikale III), lewat Surat Bupati KDH Tingkat II Maros, No.146.1/276/Pem. Tgl. 19 September 1996, meminta Persetujuan DPRD Tingkat II Maros untuk Pembentukan/Pemekaran Kecamatan. DPRD Tingkat II Maros kemudian membentuk panitia khusus yang kemudian membahas dan menetapkan pembentukan/pemekaran kecamatan yang telah ada serta diberi nama sesuai dengan nama distrik yang pernah ada.

Pada tanggal 3 Agustus 2001, dilakukan pembentukan Kecamatan Moncongloe melalui Peraturan Daerah Kabupaten Maros No. 17 Tahun 2001. Pada Perda ini, wilayah Kecamatan Moncongloe diambil dari sebagian wilayah Kecamatan Mandai (Desa Moncongloe, Desa Moncongloe Lappara, Desa Moncongloe Bulu, Desa Bonto Bunga, dan Desa Bonto Marannu). Wilayah Kecamatan Mandai berkurang setelah Desa Moncongloe, Desa Moncongloe Lappara, Desa Moncongloe Bulu, Desa Bonto Bunga, dan Desa Bonto Marannu masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Moncongloe. Sekarang wilayah Kecamatan Mandai meliputi Kelurahan Bontoa, Kelurahan Hasanuddin, Desa Tenrigangkae, Desa Bonto Matene, Desa Baji Mangai, dan Desa Pattontongan. Wilayah Kecamatan Mandai ini diterapkan pada bab IV pasal 7 ayat 2.

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai sejak 3 Agustus 2001 sampai sekarang:

  1. Desa Baji Mangngai (definitif)
  2. Desa Bonto Mate'ne (definitif)
  3. Desa Pattontongan (definitif)
  4. Desa Tenrigangkae (definitif)
  5. Kelurahan Bontoa (definitif)
  6. Kelurahan Hasanuddin (definitif)

Riwayat luas wilayah[sunting | sunting sumber]

Tahun Luas (km²) Kelurahan/desa
1963 782
1964
1965
1966
1967
1968
1969
1970
1971
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981 348 7
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2001
2002
2003
2004
2005 49,11 6
2006 49,11 6
2007 49,11 6
2008 49,11 6
2009 49,11 6
2010 49,11 6
2011 49,11 6
2012 49,11 6
2013 49,11 6
2014 49,11 6
2015 49,11 6
2016 49,11 6
2017 49,11 6
2018 49,11 6
2019 49,11 6
2020 49,11 6
2021 49,11 6
2022 49,11 6

Kondisi geografis[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mandai memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Kecamatan Turikale dan Kecamatan Simbang
selatan Kecamatan Moncongloe
barat Kecamatan Biringkanaya (Kota Makassar) dan Kecamatan Marusu
timur Kecamatan Tanralili

Letak Astronomis[sunting | sunting sumber]

Secara astronomis, posisi kecamatan Mandai terletak antara 119 30' BT sampai dengan 5 00' LS dan memiliki tinggi wilayah antara 5 – 65 m di atas permukaan laut (DPL). Bandara Internasional Sultan Hasanuddin berada di kecamatan ini yang berbatasan langsung dengan kecamatan Biringkanaya, kota Makassar di sebelah barat.

Kondisi demografis[sunting | sunting sumber]

Etnis[sunting | sunting sumber]

Penduduk kecamatan Mandai mayoritas adalah suku Makassar dan suku Bugis.

Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mandai memiliki luas 49,11 km² dan penduduk berjumlah 50.746 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 1.033,31 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Mandai pada tahun tersebut adalah 100,93. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 100 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Kecamatan Mandai dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
1963 N/A 40.609 N/A 54 [8]
1981 22.950 23.017 N/A 45.967 N/A [9]
2009 17.545 17.428 100,67 N/A 34.973 N/A 712,14 [10]
2010 17.502 17.542 99,77 7.869 35.044 71 713,58 [10]
2011 17.890 17.930 99,78 7.995 35.820 776 729,38 [11]
2012 18.296 18.310 99,92 8.024 36.606 786 745,39 [12]
2013 18.844 18.923 99,58 8.169 37.767 1.161 769,03 [13]
2014 18.460 19.157 96,36 82.79 37.617 150 765,97 [14]
2015 18.664 19.540 95,52 8.357 38.224 607 778,33 [15]
2016 18.907 19.721 95,87 8.445 38.628 404 786,56 [16]
2017 19.113 20.301 94,15 8.531 39.414 786 802,57 [17]
2018 19.318 20.687 93,38 8.615 40.005 591 814,60 [18]
2019 N/A N/A N/A N/A 46.585 6.580 948,58 [19]
2020 26.159 25.642 102,02 11.823 51.801 5.216 1.054,80 [20]
2021 25.490 25.256 100,93 14.566 50.746 1.055 1.033,31 [21]
2022 55.277

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Pembagian wilayah administrasi[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mandai memiliki 6 (enam) wilayah pembagian dengan rincian 2 (dua) berstatus kelurahan dan 4 (empat) berstatus desa sebagai berikut:

No. Desa/Kelurahan Luas (km²)
1 Desa Baji Mangai 9,98
2 Desa Bonto Matene 12,69
3 Desa Pattontongan 11,47
4 Desa Tenrigangkae 6,43
5 Kelurahan Bontoa 4,38
6 Kelurahan Hasanuddin 4,16
Jumlah 49,11


Kecamatan Mandai memiliki dua puluh enam wilayah di bawah kelurahan/desa dengan rincian sepuluh berstatus lingkungan dan enam belas berstatus dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Baddo-Baddo
  2. Dusun Pao-Pao
  3. Dusun Tamarunang
  4. Dusun Barambang
  5. Dusun Bentenge
  6. Dusun Bonto Ramba
  7. Dusun Borongloe
  8. Dusun Bangun Polea
  9. Dusun Mangento
  10. Dusun Pattontongan
  11. Dusun Salu
  12. Dusun Bombongi
  13. Dusun Bugis
  14. Dusun Makkaraeng
  15. Dusun Padaelo
  16. Dusun Tinggito
  17. Lingkungan Bontoa
  18. Lingkungan Sambotara
  19. Lingkungan Tamarampu
  20. Lingkungan Tete Batu
  21. Lingkungan Batangase
  22. Lingkungan Kadieng I
  23. Lingkungan Kadieng II
  24. Lingkungan Kampung Baru
  25. Lingkungan Padangalla
  26. Lingkungan Padang Sessere

Daftar kepala wilayah kecamatan/camat[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mandai merupakan salah satu dari empat kecamatan tertua di Kabupaten Maros yang mulai diresmikan sejak 1 Juni 1963 sebagai hasil dari pemberlakuan secara resmi UURI No. 29 Tahun 1959. Sebelum disebut dengan istilah camat pada periode 2000-an hingga saat ini, Pemerintah Kecamatan Mandai disebut dengan nomenklatur kepala wilayah kecamatan. Berikut ini adalah daftar kepala wilayah kecamatan/camat di Kecamatan Bantimurung dari masa ke masa:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1. - B.O.W. Rumagit (Pamong Praja) 1 Juni 1963 1 Januari 1965 kepala wilayah kecamatan definitif pertama
- H. Andi Badoeddin Daeng Nuntung (Karaeng Tanralili) 1 Juni 1963 1 Januari 1965 Wakil kepala wilayah kecamatan definitif pertama
2. H. Abdul Rivai Puang Rala 1 Januari 1965 - kepala wilayah kecamatan definitif
3. - - - - kepala wilayah kecamatan
4. Drs. H. Andi Paharuddin - - kepala wilayah kecamatan [22]
5. - Drs. Muhammad Syafei - 1985 kepala wilayah kecamatan
6. - Drs.Muhammad Thamrin Ramli - - kepala wilayah kecamatan
7. - Drs. Abdul Syukur Hamid - - kepala wilayah kecamatan
8. - - - - kepala wilayah kecamatan
9. - - - 24 Desember 2001 kepala wilayah kecamatan
10. Hj. Rosmiaty, S.Sos. 24 Desember 2001 12 Agustus 2005 Kepala Kecamatan [23]
11. - A. Syahrul, S.Sos. 12 Agustus 2005 26 Februari 2007 Kepala Kecamatan [24]
12. - - 26 Februari 2007 18 Juni 2007 Plt. Kepala Kecamatan
13. Muhammad Hatta, S.STP, M.Si. 18 Juni 2007 8 Januari 2008 Kepala Kecamatan [25]
14. - - 8 Januari 2008 - Kepala Kecamatan
15. - Drs. Andi Mallarangang, M.Si. November 2011 9 Juli 2012 camat
16. Drs. H. Erhan Haris, M.Si.
(–2022)
9 Juli 2012 24 Januari 2014 camat definitif [26][27]
17. - Drs. H. Andi Machmud Oesman 24 Januari 2014 2016 camat definitif [27]
18. - Drs. H. Usman, M.M. 2016 9 Januari 2017 Camat
19. Andi Mappellawa S, S.Sos., M.Si. 9 Januari 2017 2021 camat definitif [28]
20. H. Abdul Razak, S.E. 2021 sedang menjabat camat definitif


Fasilitas[sunting | sunting sumber]

  • Kantor Polsek Mandai
  • Kantor Camat Mandai
  • Kantor Kelurahan Bontoa
  • Kantor Kelurahan Hasanuddin
  • Kantor Desa Tenrigangkae
  • Kantor Desa Baji Mangai
  • Kantor Desa Pattontongan
  • Kantor Desa Bonto Matene

Indeks desa membangun kecamatan[sunting | sunting sumber]

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan (IKL). Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa. Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan berkelanjutan. Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Indeks Desa Membangun memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan dukungan dana desa serta pendamping desa. Indeks Desa Membangun mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan dengan korelasi intervensi pembangunan yang tepat dari Pemerintah sesuai dengan partisipasi masyarakat yang berkorelasi dengan karakteristik wilayah desa, yaitu tipologi dan modal sosial.

Tahun Nilai Rata-Rata IDM Kecamatan Status IDM Kecamatan Peringkat Referensi
Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,6050 berkembang 5 87 2.102 [29]
2017
2018 0,6513 berkembang 2 32 1.281 [30]
2019 0,6802 berkembang 2 33 1.295 [31]
2020 0,6882 berkembang 2 56 1.718 [32]
2021 0,7391 maju 1 37 925 [33]
2022 0,7955 maju 554
IDM Kecamatan Mandai
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Lembaga pendidikan formal di kecamatan Mandai adalah sebagai berikut:

Pondok Pesantren[sunting | sunting sumber]

  • Ponpes Al-Mubarak

SD sederajat[sunting | sunting sumber]

  • MI Swasta Darul Istiqamah (Sekolah Putri Darul Istiqamah SPIDI)
  • MI Swasta DDI Hasanuddin
  • MI Swasta Makkaraeng
  • SD Swasta Angkasa 1
  • SD Swasta Angkasa II
  • SD Swasta Angkasa Pura Bandara Hasanuddin
  • SD Swasta Disamakan Angkasa III
  • SD Swasta Islam Terpadu An-Nas Mandai
  • SD Negeri 103 Inpres Hasanuddin
  • SD Negeri 104 Inpres Makaraeng
  • SD Negeri 146 Barambang 1
  • SD Negeri 178 Inpres Bontoa
  • SD Negeri 179 Inppres Batangase
  • SD Negeri 234 Barambang II
  • SD Negeri 24 Batangase
  • SD Negeri 240 Baddo-Baddo
  • SD Negeri 35 Pao-Pao
  • SD Negeri 53 Makaraeng
  • SD Negeri 56 Pattontongan
  • SD Negeri 99 Kadieng
  • SD Negeri 222 Inpres Pao-Pao
  • SD Negeri 228 Inpres Salu

SMP sederajat[sunting | sunting sumber]

  • SMP Swasta Islam Terpadu Darul Istiqamah
  • MTs Swasta Darul Istiqamah (Sekolah Putri Darul Istiqamah SPIDI)
  • MTs Swasta DDI Hasanuddin
  • MTs Swasta Makkaraeng
  • SMP Swasta Disamakan Angkasa
  • SMP Swasta Islam An-Nas Mandai
  • SMP Swasta PGRI 1 Maros
  • SMP Swasta PGRI 3 Maros
  • SMP Negeri 16 Mandai
  • SMP Negeri 5 Mandai

SMA sederajat[sunting | sunting sumber]

  • MA Swasta Darul Istiqamah (Sekolah Putri Darul Istiqamah SPIDI)
  • MA Swasta DDI Hasanuddin
  • SMA Swasta Pratama Batangase
  • SMA Negeri 8 Mandai Maros
  • SMA Swasta Angkasa
  • SMA Swasta Islam Terpadu An-Nas 1 Mandai
  • SMA Swasta Islam Terpadu Darul Istiqamah
  • SMK Swasta Salewangang Maros
  • SMK Swasta Teknologi An-Nas
  • SMK Swasta Widya Nusantara

Agama[sunting | sunting sumber]

Gereja[sunting | sunting sumber]

  • Gereja Bunda Maria
  • Gereja HKBP Tamarunang (Dusun Tamarunang, Desa Baji Mangai)
  • Gereja Katolik Stasi Laikang
  • GTM Jemaat Mandai
  • Gereja (Kapel) Laikang
  • Gereja Pouk Lahairoi Lanud Hasanuddin
  • Gereja Rio Riita

Masjid[sunting | sunting sumber]

  • Masjid Awaluddin
  • Masjid Tahfizul Qur'an
  • Masjid Muballiqat
  • Masjid Ulumul Qur'an
  • Masjid Al-Ikhlas
  • Masjid Al-Furqan
  • Masjid Nurul Ikhlas
  • Masjid Jannatul Firdaus
  • Masjid Ulumul Qur'an
  • Masjid Asma Binti Abubakar
  • Masjid Al-Anshar
  • Masjid Nurul Yaqin
  • Masjid Nurul Isra
  • Masjid Nurul Amanah
  • Masjid Babul Jannah
  • Masjid Babul Rahman
  • Masjid Babur Rahman
  • Masjid Nurul Tauhid
  • Masjid Nurul Muttaqin
  • Masjid Nurul Yaqin
  • Masjid Babul Jannah
  • Masjid Nurul Qamamah
  • Masjid Nuruttaqwa
  • Masjid Nurul Jamaah
  • Masjid Nurul Aqsa
  • Masjid Al-Ikhlas
  • Masjid Ma'rifatullah
  • Masjid Nurul Huda
  • Masjid Nurul Iman
  • Masjid Nurussudur
  • Masjid Babul Jannah
  • Masjid Baitul Rahman
  • Masjid Babul Khaer
  • Masjid Babus Salam
  • Masjid Nurul Mukminin
  • Masjid Istiqamah 7
  • Masjid Istiqamah 6
  • Masjid Istiqamah 5
  • Masjid Istiqamah 4
  • Masjid Istiqamah 3
  • Masjid Istiqamah 2
  • Masjid Istiqamah 1
  • Masjid Nurhidayah
  • Masjid Lailataul Qadri
  • Masjid Darul Istiqamah
  • Masjid Al-Mujahidin
  • Masjid Nurul hidayah
  • Masjid Darussalam
  • Masjid Al-Amin
  • Masjid Nurul Jihad
  • Masjid Shiratal Mustaqim
  • Masjid Al-Isra
  • Masjid Nurus Samawati
  • Masjid Sabilillah
  • Masjid Nurul Taqwa
  • Masjid Miftahul khaer
  • Masjid Al-Ikhwan

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pusat perbelanjaan[sunting | sunting sumber]

  • Pasar Rakyat Batangase
  • Grand Mall Maros

Hotel[sunting | sunting sumber]

  • Grand Town Hotel Mandai

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Fasilitas[sunting | sunting sumber]

  • Posyandu Anggrek (Lingkungan Batangase, Kelurahan Hasanuddin)
  • PKM Mandai

Infrastruktur[sunting | sunting sumber]

Jalan[sunting | sunting sumber]

Nama jalan yang ada di Kecamatan Mandai sebagai berikut:

B

  • Bahagia
  • Bandara Baru

D

  • Dakota
  • Dusun Tamarunang

H

  • H. Becce

K

  • Kompleks Perhubungan Udara

P

  • Pemuda
  • Poros Asrama Haji Sudiang
  • Poros Bandara-Pucak
  • Poros Kariango
  • Poros Kariango-Batangase
  • Poros Maccopa-Ammarang
  • Poros Makassar-Maros
  • Poros Pattontongan
  • Poros Trans Sulawesi

R

  • Rambutan

S

  • Siswa-Pelajar

Penghargaan dan prestasi[sunting | sunting sumber]

  • Penghargaan KUA Teladan kepada KUA Kecamatan Mandai dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (29 April 2014)

Perkumpulan/organisasi[sunting | sunting sumber]

  • Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Mandai
  • Forum Anak Mandai
  • HPPMI Komisariat Mandai
  • Karang Taruna Desa Baji Mangngai
  • Karang Taruna Desa Bonto Mate'ne
  • Karang Taruna Desa Pattontongan
  • Karang Taruna Desa Tenrigangkae
  • Karang Taruna Kecamatan Mandai
  • Karang Taruna Kelurahan Bontoa
  • Karang Taruna Kelurahan Hasanuddin
  • Kwartir Ranting Praja Muda Karana (Pramuka) Kecamatan Mandai
  • Majelis Pembimbing Ranting Pramuka Kecamatan Mandai
  • Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Maros Pimpinan Cabang Kecamatan Mandai
  • Pemuda Pancasila Kabupaten Maros Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Mandai

Tempat menarik[sunting | sunting sumber]

  • Pasar Tradisional Batangase
  • Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
  • Grand Mall Maros
  • Bungker Peninggalan Jepang

Galeri Foto[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ maroskab.bps.go.id Halaman 48 Dalam Buku "Kabupaten Maros Dalam Angka 2018" Diterbitkan Oleh BPS Kabupaten Maros
  2. ^ Kode Pos Kecamatan Mandai Kabupaten Maros
  3. ^ Laporan pengumpulan data peninggalan sejarah dan purbakala di Kabupaten Maros. 1986. hlm. 21. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  4. ^ Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa (1972). Laporan Pelaksanaan Pembinaan Lembaga Sosial Desa. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa. 
  5. ^ Kantor Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1979). Penduduk Sulawesi Selatan hasil registrasi penduduk achir tahum 1978. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan. hlm. 80. 
  6. ^ Daftar nama dan kode desa/kelurahan se Indonesia, 1983: disusun menurut propinsi daerah tk. I, kabupaten & kecamatan. Alda/Penerbit Almanak R.I. 1983. 
  7. ^ a b "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 1992" (PDF). peraturan.bkpm.go.id. Diakses tanggal 24 November 2020. [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah (1976). Sejarah daerah Sulawesi Selatan. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. hlm. 292. 
  9. ^ Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan. 
  10. ^ a b BPS Kabupaten Maros (2011-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2012-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  13. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  14. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  15. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-04). Statistik Daerah Mandai 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-18. 
  16. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  17. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  18. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  19. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-04-27). Kabupaten Maros Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-18. 
  20. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  21. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 April 2022. 
  22. ^ Indonesian Investment and Trading Opportunity by Province, Regency, City, Volume 8. Fery Agung. 2004. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  23. ^ "Profil Hj. Rosmiaty, S.Sos". simpeg.maroskab.go.id. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-23. Diakses tanggal 7 Maret 2021. 
  24. ^ "Profil A. Syahrul, S.Sos". simpeg.maroskab.go.id. 2016. Diakses tanggal 14 Maret 2021. [pranala nonaktif permanen]
  25. ^ "Profil Muhammad Hatta, S.STP, M.Si". simpeg.maroskab.go.id. 2020. Diakses tanggal 9 Maret 2021. [pranala nonaktif permanen]
  26. ^ "Profil Drs. H. Erhan Haris, M.Si." simpeg.maroskab.go.id. 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-31. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  27. ^ a b Pemkab Maros (27 Januari 2014). "Penyematan Tanda Jabatan Camat dan Lurah Baru di Maros". maroskab.go.id. Diakses tanggal 8 Juni 2021. 
  28. ^ "Profil Andi Mappellawa S, S.Sos., M.Si". simpeg.maroskab.go.id. 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-31. Diakses tanggal 7 Maret 2021. 
  29. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-30. 
  30. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  31. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2019). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Tahun 2019. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  32. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  33. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]