Masjid Al-Makmur, Tanah Abang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Masjid Al-Makmur atau yang biasa dikenal dengan sebutan Masjid Tanah Abang dan Masjid Arab adalah salah satu masjid tua di Jakarta, Indonesia. Masjid ini terletak di Jalan Kyai Haji Mas Mansyur, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Masjid ini terletak di sebelah Pasar Tanah Abang, tepatnya Pasar Tanah Abang Blok B.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Masjid ini dibangun pada 1704 oleh para keturunan bangsawan Kerajaan Islam Mataram pimpinan KH Muhammad Asyuro.

Sejarah masjid yang cukup tersohor di Jakarta itu terjadi ketika Sultan Agung dua kali menyerang kota Batavia (1618 dan 1619). Sekalipun mengalami kegagalan tapi para bangsawan Mataram merupakan juru dakwah yang handal. Di antara mereka kemudian menetap di Jakarta menjadi da’i dan membangun masjid sejumlah masjid, yang masih kita dapati di beberapa tempat di Ibu Kota.

Masjid Al-Makmur mula-mula hanya sebuah mushola berukuran 12×8 meter. Pada 1915 diperluas oleh Habib Abu Bakar Alhabsyi, pendiri organisasi Jamiatul Chaer dan pendiri rumah yatim piatu Daarul Aitam di jalan yang sama. Luas masjid menjadi 1.142 m2 ketika Habib Abubakar memberikan tanah sebagai wakaf.

Tahun 1932 masjid diperluas lagi atas tanah wakaf Salim Bin Muhammad bin Thalib. Kemudian pada tahun 1953 diperluas hingga luasnya menjadi 2.175 m2.[1][2][3][4]

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Arsitektur Masjid Al Makmur mirip gaya Timur Tengah, namun dengan sentuhan yang cukup modern. Bagian atas pintu masuk berbentuk lengkung-lengkung. Sementara, pucuk dua menara berbentuk kubah menyerupai bawang.

Di bagian dalam, kesan klasik sangat kental. Kusen pintu warna dan jendela bergaya abad 17. Ruang utama terbentang luas dengan hamparan karpet merah. Sejumlah pilar tampak kokoh menopang atap dengan plafon berhias lampu-lampu kristal.

Bagian mihrab dibangun cukup luas dan tinggi. Di sebelah kiri terdapat jendela yang menghubungkan dengan bagian luar. Di bagian tengah, terdapat mimbar kayu yang megah. Bentuknya tinggi dan diukir indah. Sementara, pada bagian kanan terdapat dia pintu yang menghubungkan dengan ruangan lain.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Shahab, Alwi (2022-04-09). "Gagal Kalahkan VOC di Batavia, Tentara Sultan Agung Kerajaan Mataram Bangun Masjid untuk Berdakwah | kurusetra". kurusetra.republika.co.id. Diakses tanggal 2023-05-29. 
  2. ^ Ladjar, Bonfilio Mahendra Wahanaputra (2020-06-24). "Dibangun Tiga Abad Lalu, Masjid Al Makmur Bertahan di Pusat Perbelanjaan Tanah Abang Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-05-29. 
  3. ^ Munir, Miftahul (2022-04-05). "Masjid Jami Al Ma'mur Tanah Abang Ada Sejak 1917, Jam Berdiri dan Mimbar Masih Orisinal". Wartakotalive.com. Diakses tanggal 2023-05-29. 
  4. ^ Okezone, Tim (2023-04-15). "Jejak Pasukan Mataram Bangun Surau dan Masjid di Jakarta : Okezone Nasional". nasional.okezone.com. Diakses tanggal 2023-05-29. 
  5. ^ S, Eko Huda; Prihandono, Bimo Putranto (2015-03-04). "Masjid Al Makmur, Oase di Tengah Pusat Ekonomi Tanah Abang". Dream.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-29.